Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

PENINGKATAN OBAT YANG PERLU DI WASPADAI ( HIGHT ALLERT)

1. DEFINISI
Obat- obatan yang perlu diwaspadai (High Alert medications) adalah obat-
obatan yang memiliki risiko tinggi untuk menyebabkan atau menimbulkan
adanya komplikasi atau membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat
kesalahan penggunaan (dosis, interval dan pemilihannya)
Obat-obat dalam kategori High Alert Medications :
a. Obat NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)/LASA (Look Alike Sound
Alike).
Obat NORUM adalah obat- obatan yang memiliki bentuk mirip dalam
kemasannya, namun bahan obatnya dan kekuatannya berbeda.
1. Nama obat- obatan yang bentuknya mirip :

Nama obat- obatan yang bentuknya mirip

Avil tablet Lasix tablet

Buscopan inj Bisolvon inj

Cardigan inj Cerini tablet

Cefotaxim 1 gr Ceftriaxone 1 gr inj

Duvadilan tablet Duspatalin tablet

Heptasan tablet Histapan tablet

Invomit 4 mg inj Gatridin inj

Lasix inj Novalgin inj

Miacalsic inj Sandostatin inj

Nicholin 100 mg inj Nicholin 250 mg inj

Orasic inj Ottogenta

Rantin inj Ulsikur inj

Teranol inj Furosemid inj

Transamin 250 mg inj Transamin 500 mg inj

Zegase tablet Zegavit tablet


2. Cara Penyimpanannya :
Disimpan pada tempat masing- masing sesuai dengan abjad dan bentuk
sediaannya dan diberi stiket warna merah

1
b. LASA adalah obat- obatan yang memiliki penulisan yang berbeda namun
pelafalannya terdengar hampir sama
1. Nama- nama obat yang ucapannya/ pelafalannya mirip :

Nama obat- obatan yang lafalnya mirip

acetaZOLAMIDE AcetoHEXAMIDE

aciPHEX AcCUPRIL

AcTONEL acTOS

ADAcel DAPTAcel

ALkeran MYleran

amiCAR amiKIN

Becom C BecomZET

bioCURLIV bioCURLAM

BIOquinon BAquinor

CEFixim cethixim

cendositrol cendostatrol

Dopamin Dobulamin

Dramamin Dramasil

enatin prenatin

Ethygobal Methycobal

Fenris syr Ferris syr

Ferovit Ferofort

Gastridin Getidin

Kalmethason Kalnex

Lemosin Levosin

Meronem Merofen,Meropenem

Norvask Lovask

Norvask narfoz

Ossovit oxyvit

pehacort Pehaclor

Sangobion Sohobin

zegase zegavit

2
vomitras vometa

lasix plavix

triofusin tutofusin

Solu medrol Depo medrol

tensicap tensivask

thypozol pantozol

tison tyason

tobradex tobrex

trental tegretol

zovirax doribax

reminyl amaryl

Heptasal histapan

paxil plavix

carboplatin cisplatin
2. Cara penyimpanannya :
Disimpan pada tempat masing- masing sesuai dengan bentuk sediaannya
dan di beri stiker merah

c. ELEKTROLIT KONSENTRAT/ELEKTROLIT PEKAT


Elektrolit konsentrat adalah preparat farmasi yang memiliki kegunaan untuk
memperbaiki kadar elektrolit dalam tubuh
1. Nama- nama obat yang termasuk elektrolit konsentrat di Rumah Sakit
Umum Daerah Hanau adalah
a. Calsium gluconas
b. Kalium chlorida/KCL
c. Natrium bicarbonat/Meylon
d. Magnesium sulfat/MgSo4
e. Dextrose 40%
f. NaCl 3%
2. Cara penyimpanannya :
Obat- obat elektrolit konsentrat disimpan pada tempat masing-masing
sesuai dengan bentuk sediaannya. Penyimpanan harus terpisah dengan
obat-obat rutin yang lain dan diberi stiker warna kuning.

3
d. INSULIN
Insulin adalah obat yang mengandung hormon peptida yang dibentuk
dipankreas yang berfungsi menstabilkan gula dalam darah
1. Obat – obat yang termasuk produk insulin adalah :
a. Actrapid
b. Apidra
c. Lantus
d. Levemir
e. Mixtard
f. Novomix
g. Novorapid
2. Cara penyimpanannya :
Insulin disimpan di dalam rak lemari es/kulkas, jangan di dalam freezer
atau pada pintu kulkas. Penyimpanan pada suhu 2-8 derajat celsius dan
harus dibuang dalam waktu 28 hari setelah vial dibuka (pada saat vial
dibuka diberi etiket penanggalan dengan stiker). Vial insulin diberi stiker
warna kuning

e. HEPARIN
Heparin adalah obat yang memiliki efek anti thrombosis (pengencer darah)
1. Nama- nama obat yang termasuk produk Heparin adalah :
a. Inviclot
b. Fraxiparin
c. Fluxum
d. Arixtra
e. Lovenox
2. Cara penyimpanannya :
Obat- obat produk Heparin di simpan di dalam rak lemari es dan diberi
stiker warna merah

f. OBAT SEDASI
1. Obat sedasi adalah obat yang diberikan untuk menenangkan pasien dalam
satu periode yang dapat membuat pasien cemas, tidak nyaman atau
gelisah,dengan efek samping yang dapat mengakibatkan ngantuk.
Nama- nama obat yang dapat mengakibatkan ngantuk :
Antialergi, Obat batuk dan obat untuk Anafilaksis
1. Aerius 26. Levopront 49. Polaramine

4
2. CTM 27. Silex 50. Dextamine
3. Pehachlor 28. Diphenhydramin 51. Colergis
4. Alloris 29. Afrin 52. Ocuson
5. Claritin 30. Iliadin Kinder 53. Celestamine
6. Lesidas 31. Alco 54. Fenistil
7. Nosedin 32. Decolgen 55. Avamis
8. Sohotin 33. Fludane 56. Histapan
9. Loratadin 34. Fludexin 57. Tavegyl
10. Cirrus 35. Intunal Forte 58. Anadex
11. Pronicy 36. Laserin 59. Decolsin
12. Heptasan 37. Nalgestan 60. Lapifed DM
13. Duradryl 38. Alco 61. Promedex
14. Avil 39. Neo Triaminic 62. Dextrometorfan
15. Cerini 40. Neozep 63. Romilar
16. Incidal 41. Nipe 64. Sanadryl
17. Ryzo 42. Rhinofed 65. Selvigon
18. Ryzen 43. Clarinase 66. Tusilan
20. Histrine 44. Sanaflu 67. Vicks F44
21. Triaminic 45. Decadryl 68. Levopront
22. Tremenza 46. Mucotein 69. Paratusin
23. Actifed 47. Transpulmin 70. Prome
24. Tuzalos 48. Aldisa SR 71. Sanadryl
25. Vectrine 72. Sinupret

Analgesik
Narkotik Antispasmodik Antiepilepsi
Non Narkotik
1. Codein 1. Librax 1. Karbamazepin
2. MST 2. Braxidin 2. Tegretol
3. Morphin 3. Phenytoin
4. Fentanyl 4. Dilantin
5. Durogesic 5. Kutoin
6. Pethidin 6. Keppra
7. Analsik 7. Lyrica
8. Codipront 8. Riklona
9. Doveri 9. Rivotril
10. Topamax
11. Phenobarbital/Luminal

5
Nyeri
Ansiolitik Antidepresan Antipsikotik
Neuropatik
1. Frisium 1. Amitriptilin 1. Haloperidol 1. Neurontin
2. Alganax 2. Tofranil 2. Lodomer 5 2. Nopantin
3. Zypraz 3. Ludiomil 3. Haldol 3. Carbamaze
4. Xanax 0,5 4. Kalxetin Decanoas pine
5. Alprazolam 5. Antiprestin 4. Chlorpromazine
6. Merlopam 5. Cepezet
6. Trifluoperazin
7. Noprenia
8. Risperdal
9. Kutoin
10. Neripros
11. Zyprexa
12. Na Phenytoin
13. Seroquel
14. Anafranil

2. Cara penyimpanannya :
Obat- obatan sedasi disimpan pada tempat masing- masing secara terpisah
dengan obat rutin lainnya, sesuai dengan abjad dan bentuk sediaannya dan
diberi stiker warna merah

g. NUTRISI PARENTERAL
1. Nutrisi parenteral adalah nutrisi yang diberikan melalui pembuluh darah
Nama- nama preparat yang termasuk produk nutrisi parenteral :
1. Aminofluid 9. Infumal 10 %
2. Aminofusin L 600 10. Ivelip
3. Aminofusin Hepar 11. Kidmin
4. Aminovel 600 12. Pan amin G
5. Aminoleban 13. Renxamin
6. Benutrion VE 14. Triofusin 500/1000/E 1000
7. Comafusin Hepar 15. Widahest
8. Fimahest 16. Gelofusal

6
2. Cara penyimpanannya :
Preparat nutrisi parenteral di farmasi disimpan pada rak/ lemari sendiri
terpisah dengan cairan infus yang lain dan diberi stiker warna kuning
pada rak dan pada setiap sediaan

h. AGEN RADIOKONTRAS INTRA VENA


1. Agen radiokontras adalah obat yg menyerap atau memantulkan
radiasi sinar X.
Obat- obat yang termasuk obat radiokontras adalah :
a. Omnipaque
b. Ultravist
2. Cara penyimpanannya :
Obat- obat radiokontras di farmasi disimpan pada rak atau lemari
sendiri terpisah dengan obat-obat lain diberi stiker warna merah
pada rak dan setiap sediaan

i. AGEN KEMOTERAPI
1. Agen kemoterapi adalah obat yang digunakan untuk menghambat
pertumbuhan sel- sel kanker.
Obat- obat yang termasuk agen kemoterapi
1. Carboplatin 11. Futraful
2. Cisplatin 12. Paxus
3. Curacil / 5 – fluorouracil 13. Sindaxel
4. Cyclophosphamide 14. Vincristine
5. Eloxatin 15. Xeloda
6. Epirubicin 16. Casodex
7. Hydroxyurea 17. Endrolin
8. Methoterxat 18. Tamofen/tamoxifen
9. Paxitaxel 19. Zoladex
10. Lecogen 20. Leukokine

2. Cara penyimpanannya :
a. obat kemoterapi yang memerlukan penyimpanan suhu dingin
disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 20C-80C (tidak
disimpan di dalam freezer) contoh : Doxorubicin, Vincristine,
Farmorubicin, Leucogen.

7
b. obat kemoterapi pada suhu normal disimpan pada suhu 150C-
300C,
contoh : cyclophospamide, Curacil 250-500 mg, cisplatin.
c. obat kemoterapi pada suhu kurang dari 150C dan tidak
memerlukan lemari es untuk tempat penyimpanan, maka
disimpan di ruangan ber –AC, contoh : Leukokine.
d. Obat- obat kemoterapi di farmasi disimpan terpisah dengan obat-
obat lain diberi stiker warna merah pada rak dan setiap sediaan

2. RUANG LINGKUP
a. Lingkup Area
1. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Staf Medis
b. Staf Farmasi
c. Staf Perawat
d. Staf Bidan
e. Staf Radiologi
f. Staf penunjang tenaga kesehatan lainnya
2. Instalasi yang terlibat dalam penggunaan obat yang perlu diwaspadai
(High-Alert Medications) adalah :
a. Instalasi Farmasi
b. Instalasi Gawat Darurat
c. Instalasi Care Unit
d. Instalasi Bedah Sentral
e. Instalasi Radiologi
f. Instalasi Rawat Inap terdiri dari :
1. Ruang Perawatan Dewasa
2. Ruang Perawatan Anak
3. Ruang Perawatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan
4. Ruang Paviliyun
g. Instalasi Penunjang kesehatan lainya

b. Kewajiban Dan Tanggung Jawab

8
1. Seluruh Tim Instalasi yang terlibat dalam penggunaan obat yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications)
a. Memahami dan menerapkan prosedur peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)
b. Memastikan tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat High Alert
Medications
c. Melaporkan kejadian bila terjadi kesalahan pemberian obat High Alert
Medications
2. Perawat Yang Bertugas (Perawat Penanggungjawab Pasien)
a. Bertanggungjawab dalam penyimpanan, dan persiapan obat High Alert
Medications
b. Meningkatkan kewaspadaan akan pemberian obat High Alert
Medications sehingga meningkatkan keselamatan pasien
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)
b. Menyelidiki semua insidens kesalahan dalam pengadaan, penyimpanan,
persiapan, dan pemberian serta memastikan terlaksananya suatu
tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insidens tersebut
4. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai (High Alert Medications ) dikelola dengan baik oleh
Kepala Instalasi.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)

3. TATALAKSANA
a. Faktor Risiko Kesalahan
Beberapa hal yang berpotensi untuk menimbulkan kekeliruan dalam
pemberian obat yang perlu diwaspadai yaitu :
1. Secara tidak sengaja
2. Bila perawat tidak mendapatkan orientasi sebelum ditugaskan
3. Pada keadaan gawat darurat

b. Tata Laksana Pengadaan Obat High Alert Medications


1. Pengadaan

9
a. Melakukan seleksi obat High Alert Medication di Instalasi dengan cara
mempertimbangkan kebutuhan Instalasi tersebut
b. Instalasi farmasi menyediakan obat High Alert Medication sesuai dengan
kebutuhan masing-masing Instalasi
c. Membuat daftar nama dan jumlah obat High Alert Medications di
Instalasi beserta tanggal kadaluarsanya

2. Penyimpanan
a. Penyimpanan Obat High Alert Medications di Instalasi disimpan dalam
lemari, masing- masing obat harus di beri label yang jelas dan
dipisahkan dengan obat lainnya.
b. Diarea perawatan,bagian luar almari penyimpanan diberikan label yang
bertuliskan High Alert Medications
c. Pada masing - masing rak/ kabinet obat yang tergolong High Alert
diberikan stiker. Obat yang tergolong NORUM/LASA, Heparin, Obat
sedasi, Agen Radiokontras Intra Vena diberi warna merah dan untuk
Insulin, elektrolit konsentrat, Nutrisi parenteral diberikan warna kuning
d. Jenis obat yang disimpan tergantung di Instalasi atau sesuai dengan
kekhususan Instalasi tersebut
e. Cara penyimpanannya sedemikian rupa, sehingga mudah diambil sesuai
dengan kebutuhan
f. Urutan penyimpanan sesuai dengan abjad dan juga mempertimbangkan
kadaluarsa

3. Penggunaan
a. Obat High Alert Medications dipakai untuk pelayanan rutin
b. Penggunaan Obat High Alert Medications diambil dan diganti setelah
obat diresepkan oleh dokter yang merawat dan diserahkan ke instalasi
farmasi untuk menganti inventaris
c. Penggunaan obat High Alert Medications harus dilakukan mengecekan
ganda, untuk meminimalkan instruksi verbal yang tidak jelas, dengan
melakukan pengejahan.
d. Untuk meminimalisasi konsekuensi kesalahan dalam pemberian obat
High Alert Medications lebih efektif menggunakan tabel dosis,
perhitungan berdasarkan berat badan.
e. Instruksi kemoterapi harus ditulis pada format instruksi dokter dan
ditandatangani oleh dokter spesialis onkologi

10
f. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda semua obat High
Alert Medications sebelum diberikan kepada kepada pasien dengan
tujuan meningkatkan keselamatan pasien

4. Penggantian :
a. Obat High Alert Medications yang telah digunakan diganti dengan yang
baru dan diletakkan dengan sistem FIFO
b. Obat yang mendekati kadaluarsa minimal 4 bulan, akan diganti oleh
petugas instalasi farmasi dengan masa kadaluarsa yang lebih lama
c. Petugas instalasi farmasi menuliskan tanggal penggantian dan tanggal
kadaluarsa serta menuliskan nama obat tersebut.
5. Prosedur pemberian obat dengan pengawasan (High Alert Medications) di
Instalasi pelayanan adalah sebagai berikut :
a. Dilakukan oleh perawat dengan masa kerja > 6 bulan
b. Lakukan 2 kali pengecekan bersama satu orang perawat lainnya sejak
mulai menyiapkan obat sampai pemberian kepada pasien.
c. Cek ulang pada kemasan dan label obat dengan membandingkan label
pada resep atau catatan obat pasien dengan identifikasi, benar obat,
benar dosis,benar waktu, dan benar route setiap kali akan memberikan
obat.

4. DOKUMENTASI
1. Form Kontroling obat High Alert Medications
2. Daftar obat-obat lasa, norum dan konsentrat tinggi

5. PENUTUP
Panduan peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert
Medications) ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolahan obat
High Alert Medication di Rumah Sakit Umum Daerah Hanau. Di kemudian hari,
tidak menutup kemungkinan akan dilakukan evaluasi dan perbaikan demi
kesempurnaan buku panduan ini, disesuaikan dengan kebijakan dan ketentuan
yang berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Hanau.
Dengan adanya panduan peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) di rumah sakit ini, diharapkan pengelolahan
High Alert Medications di rumah sakit dapat terlaksana dengan benar dan tertib
sehingga mutu obat terjamin, kesalahan atau pelanggaran yang bersifat
administratif dapat diminimalkan bahkan diharapkan tidak terjadi lagi. Dengan

11
ini diharapkan peningkatan keamanan obat High Alert Medications dapat
terlaksana dengan baik dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kemajuan Rumah
Sakit Umum Daerah Hanau.

Ditetapkan di : Hanau
Pada tanggal : Oktober 2020
Ketua Tim KPRS
Ketua,

dr.RIZA SYAHPUTRA
NIP. 19760903 200802 1 0

12

Anda mungkin juga menyukai