Ucapan Mirip/NORUM) adalah obat yang memiliki kemasan yang terlihat mirip atau obat yang
memiliki nama yang terdengar mirip. Obat yang terindikasi merupakan LASA harus menjadi
perhatian khusus terutama pada saat dispensing obat karena bisa saja terjadi kesalahan dalam
pengambilan obat yang dapat berakibat fatal bagi pasien. Kemajuan teknologi saat ini, menuntut
para pemberi pelayanan kesehatan agar memberikan pelayanan yang bermutu. Oleh karena itu,
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan mutu kualitas layanan
merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Rumah sakit sebagai salah satu penyedia
pelayanan kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas.
contohnya:
Abstract
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) yang disebabkan oleh dispensing error pada instalasi farmasi RS di tempat
studi terjadi pada dua bulan berturut-turut pada Januari dan Februari 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi akar masalah dispensing error tersebut sehingga terjadi KNC, identifikasi alternatif-alternatif
solusi, pemilihan solusi dan implementasi solusi yang terpilih. Metode penelitian yang dilakukan adalah
penelitian tindakan menggunakan bauran metode yang melewati tahapan-tahapan diagnosa, recconnaissance,
rencana tindakan, tindakan, dan evaluasi. Diagnosa masalah adalah KNC yang disebabkan oleh dispensing
error. Tahap recconnaissance dilakukan dengan mengumpulkan data melalui wawancara, diskusi kelompok
terarah, pengamatan, dan telaah dokumen. Wawancara tidak terstruktur melibatkan 6 orang terdiri dari
manajer, dokter, dan staf. Diskusi kelompok terarah melibatkan pimpinan rumah sakit, jajaran manajemen, dan
kepala instalasi farmasi. Observasi dilakukan terhadap fasilitas fisik dan layanan resep. Hasil analisis data
dituangkan dalam bentuk bagan tulang ikan. Faktor akar penyebab masalah terjadinya dispensing error adalah
belum terformulasikannya kebijakan yang kemudian berdampak pada klaster masalah individu, tim, fasilitas,
proses layanan, dan komunikasi. Jalan keluar utama dari berbagai penyebab akar permasalahan tersebut
adalah formulasi kebijakan. Formulasi kebijakan menciptakan perbaikan pada prosedur layanan farmasi rawat
jalan yang meliputi penerapan prinsip penyimpanan obat LASA, dan alur layanan farmasi rawat jalan yang
berfokus pada pencegahan dispensing error meliputi perbaikan alur layanan mulai dari prosedur peresepan,
penerimaan resep, penyiapan, etiketing, komunikasi informasi dan edukasi (KIE) obat sampai dengan prosedur
penyerahan obat. Prosedur tersebut dapat diterima oleh instalasi farmasi sebagai prosedur pencegahan KNC.
Kata Kunci: Kejadian nyaris cedera, kesalahan penyiapan obat, penelitian tindakan
Kebijakan Sistem Penyimpanan Obat LASA, Alur Layanan, dan
Formulir untuk Mencegah Dispensing Error
Achmad Zani Pitoyo, Tuti Hariyanto, Navis Yuliansyah, Indah Mauludiyah
Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol 29, No 3 (2016), pp.235-244
Abstract
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) yang disebabkan oleh dispensing error pada instalasi farmasi RS di tempat
studi terjadi pada dua bulan berturut-turut pada Januari dan Februari 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi akar masalah dispensing error tersebut sehingga terjadi KNC, identifikasi alternatif-alternatif
solusi, pemilihan solusi dan implementasi solusi yang terpilih. Metode penelitian yang dilakukan adalah
penelitian tindakan menggunakan bauran metode yang melewati tahapan-tahapan diagnosa, recconnaissance,
rencana tindakan, tindakan, dan evaluasi. Diagnosa masalah adalah KNC yang disebabkan oleh dispensing
error. Tahap recconnaissance dilakukan dengan mengumpulkan data melalui wawancara, diskusi kelompok
terarah, pengamatan, dan telaah dokumen. Wawancara tidak terstruktur melibatkan 6 orang terdiri dari
manajer, dokter, dan staf. Diskusi kelompok terarah melibatkan pimpinan rumah sakit, jajaran manajemen, dan
kepala instalasi farmasi. Observasi dilakukan terhadap fasilitas fisik dan layanan resep. Hasil analisis data
dituangkan dalam bentuk bagan tulang ikan. Faktor akar penyebab masalah terjadinya dispensing error adalah
belum terformulasikannya kebijakan yang kemudian berdampak pada klaster masalah individu, tim, fasilitas,
proses layanan, dan komunikasi. Jalan keluar utama dari berbagai penyebab akar permasalahan tersebut
adalah formulasi kebijakan. Formulasi kebijakan menciptakan perbaikan pada prosedur layanan farmasi rawat
jalan yang meliputi penerapan prinsip penyimpanan obat LASA, dan alur layanan farmasi rawat jalan yang
berfokus pada pencegahan dispensing error meliputi perbaikan alur layanan mulai dari prosedur peresepan,
penerimaan resep, penyiapan, etiketing, komunikasi informasi dan edukasi (KIE) obat sampai dengan prosedur
penyerahan obat. Prosedur tersebut dapat diterima oleh instalasi farmasi sebagai prosedur pencegahan KNC.
Kata Kunci: Kejadian nyaris cedera, kesalahan penyiapan obat, penelitian tindakan
Daftar Obat High Alert Dan Strategi Pengurangan
Risiko
04 DECEMBER 2014
Permasalahan yang kerap terjadi dalam proses pemberian obat salah satunya
adalah terjadinya tipe kesalahan yang terus terulang. Contoh error medication yang
dapat terjadi antara lain adalah dimana seorang pasien mendapatkan pengobatan
overdosis sejumlah 5-fold insulin U-500 setelah perawat menuliskan dosis
sejumlah U-100 syringe, dan cek ulang oleh perawat lainnya gagal dilakukan. Pada
rumah sakit yang menggunakan obathigh alert, banyak kasus yang terjadi dan
terus terulang terkait pengelolaan penggunaan obat high alert tersebut. Hal
tersebut terbukti dalam beberapa literatur dan laporan-laporan yang dikirimkan
pada ISMP National Medication Errors Reporting Program (ISMP MERP).
The Joint Commision memiliki standar yang menyebutkan bahwa rumah sakit harus
mengembangkan sendiri daftar obat high alert, memiliki proses pengelolaan
obat high alert, dan melaksanakan proses tersebut. Namun daftar obat high
alert yang dimiliki suatu rumah saki akan menjadi tidak bermanfaat apabila tidak
di update, diketahui oleh staf klinisi, dan dilengkapi dengan strategi pengurangan
risiko yang lebih efektif dan tidak sekedar sebagai 'awareness', panduan double
check, pendidikan staf, serta 'seruan' untuk berhati-hati. Rumah sakit perlu
memikirkan dengan baik daftar obat high alert dan proses yang efektif
berpengaruh mengurangi risiko kesalahan dengan obat tersebut.
Rekomendasi praktik keselamatan yang dapat dilakukan adalah agar rumah sakit
mengkaji kembali daftar obat high alert yang telah dimiliki dan rencana yang
diberlakukan untuk mengurangi risiko obat tersebut. Berikut adalah panduan yang
dapat dipertimbangkan sebagai acuan:
o Mencegah kesalahan
Add Comment
Name (required)
Perkembangan dunia farmasi saat ini sangat pesat. munculnya obat-obat baru dari tangan tangan peneliti
dunia juga tidak bisa dibendung. semakin banyaknya obat yang diproduksi maka kita akan semakin dituntut
untuk dapat membedakan obat satu dan obat lain yang sebagian besar memiliki nama dan tampilan kemasan
yang hampir sama, Obat obatan tersebut dekenal dengan obat obatan LASA (Look Alike Sound Alike) atau di
Indonesia sering disebut dengan NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip).
Obat yang terindikasi merupakan LASA atau NORUM harus menjadi perhatian khusus terutama pada saat
dispensing obat karena bisa saja terjadi kesalahan dalam pengambilan obat yang dapat berakibat fatal bagi
pasien. Kemajuan teknologi saat ini, menuntut para pemberi pelayanan kesehatan agar memberikan
pelayanan yang bermutu. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
peningkatan mutu kualitas layanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting.
Menurut Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Look
Alike Sound Alike masuk ke dalam obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert medications), yaitu obat
yang sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event), obat yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome).
Obat obatan tersebut diatas terlihat sepintas sangat mirip dan namanya juga hampir sama satu sama lain.
akan tetapi khasiat nya sangat berbeda. bayangkan saja bila Colme Tetes telinga di gunakan pada mata.
tentusaja dapat menyebabkan kejadian yang fatal.
1. Obat LASA disimpan pada tempat yang jelas perbedaannya, terpisah / diantarai dengan 1 (satu)
item / obat lain
2. Beri label dengan tulisan obat yang jelas pada setiap kotak penyimpanan obat dan menampilkan
kandungan aktif dari obat tersebut
3. Obat LASA diberi stiker warna biru dengan tulisan LASA warna hitam dan ditempelkan pada kotak
obat
4. Jika obat LASA sama memiliki 3 (tiga) kekuatan berbeda maka : - Obat LASA kekuatan besar diberi
stiker biru - Obat LASA kekuatan sedang diberi stiker kuning - Obat LASA kekuatan kecil diberi stiker hijau
5. Jika obat LASA (nama sama) hanya ada 2 kekuatan yang berbeda maka : - Obat LASA dengan kekuatan
besar diberi stiker biru - Obat LASA dengan kekuatan kecil diberi stiker hijau
6. Farmasis membaca resep yang mengandung obat LASA dengan cermat dan jika tidak jelas
dikonfirmasikan kembali kepada penulis resep
8. Sebelum menyerahkan obat pada pasien, farmasis mengecek ulang / membaca kembali kebenaran
resep dengan obat yang akan diserahkan
10. Etiket obat harus dilengkapi dengan : - Tanggal resep - Nama, tanggal lahir dan nomor RM pasien -
Nama obat - Aturan pakai - Tanggal kadaluarsa obat
Itulah Beberapa cara penanganan obat-obat LASA sekiranya dapat bermanfaat bagi kita semua. jagan lupa
comment dan share artikel ini. Terimakasih Samal Mari Belajar Farmasi