Anda di halaman 1dari 15

TERAPI KELUARGA

NAMA KELOMPOK:
1. DARNA FIDIAWATI
2. MONICA LAURENZA
3. YULISDIYANA PURNAMA
4. RISKY FEBRI WIDIYARTI
Definisi
• Family Psychoeducation therapy adalah salah
satu elemen program perawatan kesehatan jiwa
keluarga dengan cara pemberian informasi dan
edukasi melalui komunikasi yang terapeutik.
Program psikoedukasi merupakan pendekatan
yang bersifat edukasi dan pragmatik (Stuart &
Laraia, 2005 ).
• Tujuan utama psikoedukasi keluarga adalah
untuk berbagi informasi tentang perawatan
kesehatan jiwa (Varcarolis, 2006). Tujuan lain
dari program ini adalah untuk memberi
dukungan terhadap anggota keluarga yang lain
dalam mengurangi beban keluarga terutama
beban fisik dan mental dalam merawat klien
gangguan
• jiwa untuk waktu yang lama.
• Indikasi dari terapi psikoedukasi keluarga adalah
anggota keluarga dengan aspek psikososial dan
gangguan jiwa. Terapi ini juga dapat diberikan
kepada keluarga yang membutuhkan
pembelajaran tentang mental, keluarga yang
mempunyai anggota yang sakit mental/
mengalami masalah kesehatan dan keluarga
yang ingin mempertahankan kesehatan
mentalnya dengan training/ latihan
keterampilan.
Berdasarkan uraian tujuan yang akan dicapai
kelompok, pencapaian terapi Family
Psyhcoeducation therapy dapat dilakukan
dalam 5 sesi :
 Sesi 1 : Pengkajian Masalah Keluarga
 Sesi 2 : Perawatan Klien dengan masalah
kesehatan
 Sesi 3 : Manajemen Stres Keluarga
 Sesi 4 : Manajemen Beban Keluarga
 Sesi 5 : Pemberdayaan Komunitas
Membantu Keluarga
TERAPI KELUARGA
A. Konsep Terapi Keluarga
Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang
memberi perawatan langsung pada setiap keadaan klien.
Umunya, keluarga meminta bantuan tenaga kesehatan jika
mereka tidak sanggung lagi merawatnya. Oleh karena itu
asuhan keperawatan yang berfokus langsung kepada keluarga
bukan hanya memulihkan klien tetapi bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga tsb.
Perawat membantu keluarga agar dapat/mampu melakukan
lima tugas kesehatan :
• Mengenal masalah kesehatan
• Membuat keputusan tindakan kesehatan
• Memberi perawatan pada anggota sehat
• Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat
• Menggunakan sumber yang ada dalam masyarakat
B. Tujuan terapi keluarga :

• Keluarga merupakan suatu konteks dimana individu


memulai hubungan interpersonal sehingga dapat
berperan penting terhadap kesembuhan penyakit
anggota keluarganya.
• Keluarga mempengaruhi nilai, kepercayaan, sikap
dan perilaku klien.
• Keluarga dapat memberikan rasa kasih sayang, rasa
aman, rasa dimiliki, dan menyiapkan peran dewasa
individu di dalam masyarakat. Oleh karena itu
keterlibatan keluarga dalam perawatan sangat
menguntungkan proses pemulihan klien.
C. Model terapi keluarga

• Teori konsep bowen


1. Pembeda diri
2. Triangle, yaitu menggali bagaimana peran
segitiga ayah, ibu dan anak agar dapat
mencapai keseimbangan dan rasa aman dalam
keluarga.
3. Dinamik
4. Posisi sibling adalah seorang anggota keluarga
ada perhatian pada sibling lainnya.
5. Sistem emosi nuclear family
D. Terapi Struktur Keluarga

a. Konsep keluarga sebagai suatu sistem


sosiokultural terbuka digambarkan sebagai
sarana dalam memenuhi kebutuhan adaptasi.
Fungsi keluarga berjurang apabilan kebutuhan
individu dan angota keluarga lain dijumpai
maladaptif dan tidak saling menyesuaikan.
b. Fokus dari terapi srtuktur ini adalah
perubahan adaftasi dari maladaptif menjadi
adaftif atau perubahan pola untuk
memudahkan perkembangan.
E. Strategi Terapi Keluarga

a. Reframing : dimana problem ditegaskan


kembali oleh ahli terapi sebagai sesuatu yang
dibutuhkan oleh keluarga
b. Pengendalian perubahan
c. Paradok (kontradiksi/peran pertentangan)
F. Tahapan dalam terapi keluarga

a. Permulaan hubungan dan menjalin trust


b. Pengkajian dan perencanaan
c. Implementasi dan tahapan kerja
d. Evaluasi dan terminasi.
G. Peran perawat dalam terapi
keluarga
• Mendidik kembali dan mengorientasi kembali
seluruh anggota keluarga.
• Memberikan dukungan kepada klien serta
sistem yang medukung klien untuk mencapai
tujuan dan usaha untuk berubah.
• Mengkooridinasi dan mengintegrasi sumber
pelayanan kesehatan.
• Memberikan pelayanan prevensi primer,
sekunder dan tersier melalui penyuluhan,
perawatan dirumah dan pendidikan.
H. Peran keluarga dalam terapi

1. Membuat suatu keadaan dimana anggota keluarga dapat


melihat bahaya terhadap diri klien dan aktivitasnya.
2. Tidak merasa takut dan mampu bersikap terbuka
3. Membanntu anggota bagaimana memandang orang lain
4. Bertanya dan memberikan informasi tak berbelit,
memudahkan dalam memberi dan menerima informasi
yang memudahkan bagi anggota keluarga untuk
melakukannya.
5. Membangun self esteem
6. Menurunkan ancaman dengan latar belakan aturan atau
interaksi
7. Menurunkan ancaman dengan struktur pembahsan yang
sistematis
8. Pendidikan ulang anggota untuk bertangung jawab.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai