Anda di halaman 1dari 5

Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021

❒ 1

Analisis Musik Lo-Fi pada Konten Belajar Bersama di Youtube


terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa dengan Metode
Penelitian Deskriptif

Annisa Kusuma Pratama


Sendratasik / S1 Pendidikan Sendratasik,Universitas Negeri Surabaya , 60213, Indonesia

Article Info ABSTRAK


Article history:
Sejak dimulainya pembelajaran jarak jauh, mahasiswa kerap menemui
Received August 23, 2021 kendala dalam mengikuti perkuliahan. Dua dari beberapa kendala yang
Revised Sept 11, 2021 dimaksud adalah distraksi dari gadget dan menurunnya konsentrasi. Oleh
pengguna internet terbesar, generasi milenial, tantangan ini dijawab dengan
menciptakan tren baru di platform Youtube, yaitu konten belajar bersama
Kata Kunci : dengan alunan musik Lo-fi sebagai latar suaranya. Penulis melakukan
Musik Lo-fi metode deskriptif dalam mengamati perilaku sosial di Youtube berdasar
Tren Youtube statistik dari socialblade.com. Analisis mendalam juga dilakukan terhadap
Konten belajar bersama komentar videonya. Banyaknya testimoni positif dari penonton yang merasa
lebih produktif selama mengerjakan tugas perkuliahan dengan “ditemani”
konten, menjadi landasan untuk menyatakan bahwa music Lo-fi efektif
membuat pendengarnya lebih rileks dan memperpanjang rentang konsentrasi.
Menurut penulis, menjamurnya konten serupa juga bagian dari respon positif
yang diterima.

Corresponding Author:
Annisa Kusuma Pratama ,
Sendratasik/S1 Pendidikan Sendratasik ,
Universitas Negeri Surabaya,
Email: annisa.21022@mhs.unesa.ac.id

1. PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 di Indonesia mengakibatkan sistem pembelajaran berubah secara drastis menjadi
pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan dari rumah masing- masing.Hal tersebut memiliki banyak
dampak positif, seperti :memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat belajar dimana saja dan
kapan saja, menghemat waktu dan biaya, serta berpotensi mengubah proses pembelajaran dari teacher-
centered learning menuju student-centered learning. Meski demikian, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Aisah dkk kepada 20 mahasiswa di Universitas Singaperbangsa Karawang
mengungkapkan efek negatif yang turut dirasakan mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh,dua
diantaranya adalah (1) banyaknya gangguan eksternal membuat mahasiswa malah lebih banyak
menggunaan waktunya untuk bersantai dan (2) hilangnya konsentrasi. (Aisah, dkk. 2020)
Robertus Budi Setiyono, Direktur Sekolah Global Sevilla, pada 2018, menyampaikan bahwa rata-
rata rentang konsentrasi siswa menurun dari 30 menit menjadi 10 menit, akibat pemakaian gadget.
Pernyataan tersebut didukung oleh Psikolog Vera Itabiliana, yang menuturkan banyak kliennya
merupakan anak-anak remaja dan usia dewasa dengan keluhan konsentrasi menurun. Hal ini merupakan
efek domino dari penggunaan media sosial terlalu lama dan berlebihan yang mengakibatkan kurang
tidur.
B.K. Lewis pada tahun 2010 mengemukakan pendapat bahwa media sosial adalah sebuah label bagi
terobosan di dunia digital. Media sosial memungkinkan orang untuk saling berhubungan, berinteraksi,
serta berbagi content. Sedangkan, menurut Dave Kerpen, pada tahun 2011, media sosial adalah
gabungan dari berbagai jenis content seperti teks, gambar, dan video yang secara online dibagikan

Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021


2

diantara banyak orang dan organisasi. Di Indonesia, pengguna media sosial mencapai 61,8 persen dari
total populasi pada Januari 2021 dengan rata- rata waktu pemakaian 3 jam 14 menit. Tak bisa dipungkiri,
jumlah fantastis tersebut sebagian besarnya adalah generasi milenial.
Sebagai pasar terbesar media sosial, generasi milennial inilah yang membentuk atau mencipta
sebuah tren. Hal tersebut dikarenakan konten yang mereka buat, lambat laun dapat menuntun pada
sebuah perubahan keadaan yang terjadi di masyarakat. Setahun ini, semakin banyak content creator
Youtube Indonesia yang membuat video bertema “belajar bersama” selama rentang waktu tertentu.
Kesemuanya, selalu menggunakan musik sebagai pengiring belajar atau dalam rangka mengerjakan
tugas. Musik tersebut diberi julukan Lo-fi atau Low Fidelity. Lofi merupakan musik rekaman estetika
dengan menghindari teknologi mutakhir dan produksi perekamannya lebih kepada ketidaksempurnaan
teknis, seperti desisan pita dan suara statis (Supper, 2018).
Berangkat dari tren tersebut, tujuan besar dari penelitian ini adalah menganalisis tentang musik Lofi
sebagai latar suara dari konten Youtube belajar bersama dan sejauh mana peranannya dalam membantu
mahasiswa untuk berkonsentrasi mengerjakan tugas selama periode waktu tertentu.

2. MATERI DAN METODE


Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Menurut
Soejono dan Abdurrahman (2005) menjelaskan bahwa, “metode penelitian deskriptif merupakan suatu
metode yang banyak dipergunakan dan dikembangkan dalam penelitian ilmu- ilmu sosial, karena
memang kebanyakan penelitian sosial adalah bersifat deskriptif.” Penulis juga menggabungkan dengan
teknik penelitian studi literatur untuk menganalisis permasalahan yang akan diulas dalam artikel ilmiah
ini.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Ragam musik makin berkembang seiring perkembangan jaman. Banyak musisi yang mulai mencoba
eksperimen warna baru.Lo-fi merupakan alternatif musik dengan karakteristik khas yaitu kualitas suara
rendah dengan sedikit noise yang justru memperindah. Lo-fi sendiri masih kurang tepat jika dianggap
sebagai suatu aliran musik. Pasalnya musik lo-fi merupakan jenis musik lain (hip hop, jazz, dan lain
sebagainya) yang di dalamnya terdapat sentuhan “ketidak-sempurnaan”. Sejatinya, musik ini sudah ada
sejak tahun 1950-an. Ketika didengarkan, kurang lebih hasilnya sama seperti suara dari telepon atau
radio. Layaknya tren pakaian yang berputar, musik Lo-Fi juga terangkat karena faktor bosan dari
penikmat musik akan tren yang itu- itu saja.Musik Lo-fi memiliki pembawaan yang relatif tenang, tidak
seperti musik modern sekarang dengan tempo cepat. Apalagi, semakin banyak bermunculan genre musik
elektronik atau EDM yang lekat dengan tempo super cepat.
Lo-fi sudah memiliki pasar tersendiri, namun kemudian cukup terbantu dengan adanya platform
YouTube - yang meningkatkan popularitas musik Lo-fi. Bila didengarkan dengan seksama, musik Lo-fi
tidak memiliki lirik namun beberapa kali justru terdengar suara percakapan lirih yang menambah variasi
musik ini supaya pendengarnya tidak bosan. Beberapa musik Lo-fi yang banyak diunggah melalui
YouTube memiliki noise berupa suara gemercik air, suara kondisi hutan hujan dengan sedikit suara
kicauan burung, suara awan mendung, adukan sendok yang beradu dengan gelas,dan lainnya yang tidak
ditemukan pada proses recording profesional.
Seiring berkembangnya pasar, semakin banyak pula penikmat musik yang justru mencari bunyi
tidak sempurna dalam sebuah gubahan lagu. Fenomena tersebut menorong banyak musisi online yang
akhirnya membuat lagu-lagu pop dalam musik modern diubah menjadi versi Lo-fi. Telah banyak lagu,
baik lokal maupun internasional, yang dibuat dalam versi Lo-fi yang tersedia di platform YouTube.
Preferensi selera musik memang berbeda setiap individu. Tidak pernah ada yang salah dalam selera
berkesenian ataucara menikmati karya seni, termasuk juga dalam seni bermusik.
Musik Lo-fi merupakan pilihan baru yang fresh. Sebelumnya, musik bertempo pelan identik dengan
musik-musik klasik. Kurang lebih keduanya punya pengaruh yang sama, yaitu : membuat pendengarnya
menjadi lebih tenang dan kalem. Hal tersebut menjadikan Lo-fi sangat cocok sebagai musik pengiring
relaksasi maupun belajar. Pada proses normal, hal ini akan membantu otak menjadi lebih fokus pada hal
yang dikerjakan. Aktivitas relaksasi maupun belajar sejatinya membutuhkan kondisi pikiran yang
fokus.Sehingga, tidak heran kalau musik Lo-Fi menjadi pilihan pendengarnya yang membutuhkan
kondisi siaga.
Menurut Gusti, produser Rhymeguru, terdapat 3 hal yang menjadikan Lo-fi cocok untuk teman
belajar, yaitu :

Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021


3
Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021 ❒

1. Musik Lo-fi memiliki suara ambience (background noise) suara alam, seperti rintik hujan, angin
semilir, dan lainnya. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan, suara tersebut menuntun otak
manusia untuk berpikir dengan jernih karena pada hakikatnya manusia dekat dengan alam.
2. Musik Lo-fi tiak memiliki lirik dan lagunya cenderung looping (pengulangan) sehingga easy
listening. Penelitian mengatakan lagu dengan hanya suara instrument membantu kinerja otak.
Adanya lirik menimbulkan distraksi pada otak, sehingga memecah konsentrasi.
3. Tempo musik Lo-fi pelan dan frekuensinya rendah sehingga dapat langsung membuat rileks otak.

Secara khusus, hubungan frekuensi musik dan respon otak dijelaskan oleh Dr. Joseph Paulo dari
Amerika Serikat. Dalam ilmu psikologi terdapat frekuensi yang dijuluki sebagai Solfeggio Frequencies.
Solfeggio Frequencies terdiri dari enam urutan frekuensi, yaitu :
1. Frekuensi 396Hz. Musik ini sifatnya mengeluarkan pikiran negatif (liberating guilt and fear). Musik
Lo-fi ada pada frekuensi ini. Pendengar akan merasakan bahwa musiknya menembus pikiran dan hati
dalam campuran harmonis dan membuat ia lebih mudah untuk berpikir jernih.
2. Frekuensi 417Hz. Musik ini bertujuan untuk memperbaiki situasi dan mendorong perubahan.
3. Frekuensi 528Hz. Musik pada frekuensi ini bisa mentransformasikan pendengarnya serta memberi
keajaiban.
4. Frekuensi 639Hz. Alunan musik ini membuat pendengar membangun hubungan baik dengan orang
lain.
5. Frekuensi 741Hz membuat pendengarnya menentukan solusi.
6. Frekuensi 852Hz memudahkan pendengarnya memahami apa yang dirasakan.

Dalam rangka menemukan peran musik Lo-fi pada proses belajar yang kini menjadi tren mahasiswa atau
pelajar, penulis mengambil tiga channel di platform Youtube sebagai sample. Ketiganya dipilih karena
muncul teratas saat melakukan pencarian kata kunci: belajar dan musik Lo-fi. Untuk mengetahui bagaimana
laju statistik pertumbuhan tigachannel youtube tersebut, penulis menggunakan website socialblade.com.
Berikut hasilnya :

1. Channel LoFi Girl


Channel ini mengunggah lagu Lo-fi yang dikhususkan untuk pendengarnya agar relax untuk belajar.
Video unggahannya satu tahun lalu yang berjudul “1 A.M Study Session 📚 - [lofi hip hop/chill
beats]” ditonton oleh 57 juta viewers.

Gambar 1. Statistik pertumbuhan viewersdan subscribers LoFi Girl

2. Channel Lagu LoFi Indonesia


Kanal ini mengunggah gubahan lagu- lagu pop luar dan dalam negeri menjadi versi Lo-fi.
Unggahannya yang paling popular memperoleh 1,4 juta viewers yaitu video yang berjudul “lofi
indonesia album cover 2020 -Lo-Fi Indonesia - lagu enak didengar untuk menemani waktu santai”

Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian (Penulis Pertama)
4

Gambar 2. Statistik pertumbuhan viewersdan subscribers Lagu LoFi Indonesia

3. Channel Zihad Azmi Ibrahim


Konten pada kanal ini cukup beragam, meskipun masih dalam payung konten education. Beberapa
unggahan populernya bertajuk “Belajar Bersama” dengan viewersratusan ribu.

Gambar 3. Statistik pertumbuhan viewersdan subscribers Zihad Azmi Ibrahim

Gambar 4. 10 Video teratas saat mencari di Youtube dengan kata kunci “Belajar Bersama Lofi”

Dalam statistik laju pertumbuhan ketiganya, tampak adanya persamaan, yaitu melandai pada titik tertentu
kemudian cenderung turun.Hal tersebut dapat diterjemahkan sebagai jumlah penikmat musik Lo-fi yang

Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021


5
Artikel Ilmiah PKKMB Universitas Negeri Surabaya 2021 ❒

hanya itu- itu saja.Terbilang cukup banyak namun tidakmenjangkau pasar yang lebih luas.Persamaan lainnya
penulis jumpai saat memeriksa beberapa kolom komentar videonya, yang isinya kurang lebih ungkapan
bahwa video tersebut cocok sebagai teman mengerjakan tugas kuliah, skripsi, atau laporan penelitian.
Hingga artikel ilmiah ini disusun, penelitian tentang efek musik Lo-fi terhaap peningkatan konsentrasi
seseorang sangat terbatas.Namun, menjamurnya video belajar bersama dengan backsound musik Lo-fiI
Youtube setahun terakhir, seperti yang tampak pada Gambar 4, bisa jadi didasarkan pada fakta banyaknya
penonton yang menginginkannya. Hal tersebut menjawab tantangan betapa sulitnya menjaga konsntrasi
dalam waktu yang panjang sebagai seorang mahasiswa atau pelajar.

4. KESIMPULAN
Larisnya tren musik Lo-fi pada konten belajar bersama di Youtube menjadi jawaban bagi mahasiswa
yang merasa sulit berkonsentrasi karena banyaknya distraksi selama pembelajaran jarak jauh
diterapkan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat –Nya yang
telah melindungi dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan artikel ilmiah yang
berjudul “Analisis Musik Lo-Fi pada Konten Belajar Bersama di Youtube terhadap Konsentrasi Belajar
Mahasiswa dengan Metode Penelitian Deskriptif”. Serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak
bisa saya sebutkan satu per satu. Penulis hanya dapat berdoa semoga semua pihak yang telah memberikan
wawasannya selalu diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa.

DAFTAR PUSTAKA

Aisah, Narina, Wienike inar Pratiwi, “Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Mahasiswa UNSIKA
Pada Saat Pandemi Covid-19,” Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia.
[Online].Available :https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS
Amana iva Anggraita, dkk, “Pengaruh Musik Low-Fidelity (lo-fi) terhadap Pemahaman Bacaan Mahasiswa
Indonesia di Jabodetabek. Mind Set, Juni 2021, hal.10-20, 2021
“Digital Era, Saatnya Memanfaatkan Media,” 2018.http://blog.wowrack.co.id/ (accessed September, 22,
2021)
“Gadget Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Siswa,” 2017. https://www.beritasatu.com/ (accessed
September, 22, 2021)
“Lo-Fi, Teman Dan Penyemangat Saat Belajar Di Rumah,” 2018.https://ubaya.ac.id/ (accessed September,
22, 2021)
“Lo-fi Beats, Musik Tepat Teman Belajar,” 2019. https://www.mainmain.id/ (accessed September, 23, 2021)
“Pembelajaran Jarak Jauh, Efektifkah Untuk Mahasiswa?,” 2020. http://lppm.unpam.ac.id/ (accessed
September, 22, 2021)
“Psikolog Sebut Media Sosial Bisa Turunkan Produktivitas,” 2018.https://www.republika.co.id/ (accessed
September, 22, 2021)
Sugiono, “Metode Penelitian Kantitatif Kualitatif dan R&D,” Bandung : Alfabeta. 2011
“Rata- Rata Orang Indonesia Habiskan 3 Jam Untuk Main Meia Sosial,,” 2021. https://infokomputer.grid.id/
(accessed September, 22, 2021)

Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian (Penulis Pertama)

Anda mungkin juga menyukai