Analisis Musik LoFi Pada Konten Belajar Bersama Di Youtube Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Dengan Metode Penelitian Deskriptif
Analisis Musik LoFi Pada Konten Belajar Bersama Di Youtube Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Dengan Metode Penelitian Deskriptif
❒ 1
Corresponding Author:
Annisa Kusuma Pratama ,
Sendratasik/S1 Pendidikan Sendratasik ,
Universitas Negeri Surabaya,
Email: annisa.21022@mhs.unesa.ac.id
1. PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 di Indonesia mengakibatkan sistem pembelajaran berubah secara drastis menjadi
pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan dari rumah masing- masing.Hal tersebut memiliki banyak
dampak positif, seperti :memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat belajar dimana saja dan
kapan saja, menghemat waktu dan biaya, serta berpotensi mengubah proses pembelajaran dari teacher-
centered learning menuju student-centered learning. Meski demikian, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Aisah dkk kepada 20 mahasiswa di Universitas Singaperbangsa Karawang
mengungkapkan efek negatif yang turut dirasakan mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh,dua
diantaranya adalah (1) banyaknya gangguan eksternal membuat mahasiswa malah lebih banyak
menggunaan waktunya untuk bersantai dan (2) hilangnya konsentrasi. (Aisah, dkk. 2020)
Robertus Budi Setiyono, Direktur Sekolah Global Sevilla, pada 2018, menyampaikan bahwa rata-
rata rentang konsentrasi siswa menurun dari 30 menit menjadi 10 menit, akibat pemakaian gadget.
Pernyataan tersebut didukung oleh Psikolog Vera Itabiliana, yang menuturkan banyak kliennya
merupakan anak-anak remaja dan usia dewasa dengan keluhan konsentrasi menurun. Hal ini merupakan
efek domino dari penggunaan media sosial terlalu lama dan berlebihan yang mengakibatkan kurang
tidur.
B.K. Lewis pada tahun 2010 mengemukakan pendapat bahwa media sosial adalah sebuah label bagi
terobosan di dunia digital. Media sosial memungkinkan orang untuk saling berhubungan, berinteraksi,
serta berbagi content. Sedangkan, menurut Dave Kerpen, pada tahun 2011, media sosial adalah
gabungan dari berbagai jenis content seperti teks, gambar, dan video yang secara online dibagikan
1. Musik Lo-fi memiliki suara ambience (background noise) suara alam, seperti rintik hujan, angin
semilir, dan lainnya. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan, suara tersebut menuntun otak
manusia untuk berpikir dengan jernih karena pada hakikatnya manusia dekat dengan alam.
2. Musik Lo-fi tiak memiliki lirik dan lagunya cenderung looping (pengulangan) sehingga easy
listening. Penelitian mengatakan lagu dengan hanya suara instrument membantu kinerja otak.
Adanya lirik menimbulkan distraksi pada otak, sehingga memecah konsentrasi.
3. Tempo musik Lo-fi pelan dan frekuensinya rendah sehingga dapat langsung membuat rileks otak.
Secara khusus, hubungan frekuensi musik dan respon otak dijelaskan oleh Dr. Joseph Paulo dari
Amerika Serikat. Dalam ilmu psikologi terdapat frekuensi yang dijuluki sebagai Solfeggio Frequencies.
Solfeggio Frequencies terdiri dari enam urutan frekuensi, yaitu :
1. Frekuensi 396Hz. Musik ini sifatnya mengeluarkan pikiran negatif (liberating guilt and fear). Musik
Lo-fi ada pada frekuensi ini. Pendengar akan merasakan bahwa musiknya menembus pikiran dan hati
dalam campuran harmonis dan membuat ia lebih mudah untuk berpikir jernih.
2. Frekuensi 417Hz. Musik ini bertujuan untuk memperbaiki situasi dan mendorong perubahan.
3. Frekuensi 528Hz. Musik pada frekuensi ini bisa mentransformasikan pendengarnya serta memberi
keajaiban.
4. Frekuensi 639Hz. Alunan musik ini membuat pendengar membangun hubungan baik dengan orang
lain.
5. Frekuensi 741Hz membuat pendengarnya menentukan solusi.
6. Frekuensi 852Hz memudahkan pendengarnya memahami apa yang dirasakan.
Dalam rangka menemukan peran musik Lo-fi pada proses belajar yang kini menjadi tren mahasiswa atau
pelajar, penulis mengambil tiga channel di platform Youtube sebagai sample. Ketiganya dipilih karena
muncul teratas saat melakukan pencarian kata kunci: belajar dan musik Lo-fi. Untuk mengetahui bagaimana
laju statistik pertumbuhan tigachannel youtube tersebut, penulis menggunakan website socialblade.com.
Berikut hasilnya :
Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian (Penulis Pertama)
4
❒
Gambar 4. 10 Video teratas saat mencari di Youtube dengan kata kunci “Belajar Bersama Lofi”
Dalam statistik laju pertumbuhan ketiganya, tampak adanya persamaan, yaitu melandai pada titik tertentu
kemudian cenderung turun.Hal tersebut dapat diterjemahkan sebagai jumlah penikmat musik Lo-fi yang
hanya itu- itu saja.Terbilang cukup banyak namun tidakmenjangkau pasar yang lebih luas.Persamaan lainnya
penulis jumpai saat memeriksa beberapa kolom komentar videonya, yang isinya kurang lebih ungkapan
bahwa video tersebut cocok sebagai teman mengerjakan tugas kuliah, skripsi, atau laporan penelitian.
Hingga artikel ilmiah ini disusun, penelitian tentang efek musik Lo-fi terhaap peningkatan konsentrasi
seseorang sangat terbatas.Namun, menjamurnya video belajar bersama dengan backsound musik Lo-fiI
Youtube setahun terakhir, seperti yang tampak pada Gambar 4, bisa jadi didasarkan pada fakta banyaknya
penonton yang menginginkannya. Hal tersebut menjawab tantangan betapa sulitnya menjaga konsntrasi
dalam waktu yang panjang sebagai seorang mahasiswa atau pelajar.
4. KESIMPULAN
Larisnya tren musik Lo-fi pada konten belajar bersama di Youtube menjadi jawaban bagi mahasiswa
yang merasa sulit berkonsentrasi karena banyaknya distraksi selama pembelajaran jarak jauh
diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aisah, Narina, Wienike inar Pratiwi, “Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Mahasiswa UNSIKA
Pada Saat Pandemi Covid-19,” Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia.
[Online].Available :https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS
Amana iva Anggraita, dkk, “Pengaruh Musik Low-Fidelity (lo-fi) terhadap Pemahaman Bacaan Mahasiswa
Indonesia di Jabodetabek. Mind Set, Juni 2021, hal.10-20, 2021
“Digital Era, Saatnya Memanfaatkan Media,” 2018.http://blog.wowrack.co.id/ (accessed September, 22,
2021)
“Gadget Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Siswa,” 2017. https://www.beritasatu.com/ (accessed
September, 22, 2021)
“Lo-Fi, Teman Dan Penyemangat Saat Belajar Di Rumah,” 2018.https://ubaya.ac.id/ (accessed September,
22, 2021)
“Lo-fi Beats, Musik Tepat Teman Belajar,” 2019. https://www.mainmain.id/ (accessed September, 23, 2021)
“Pembelajaran Jarak Jauh, Efektifkah Untuk Mahasiswa?,” 2020. http://lppm.unpam.ac.id/ (accessed
September, 22, 2021)
“Psikolog Sebut Media Sosial Bisa Turunkan Produktivitas,” 2018.https://www.republika.co.id/ (accessed
September, 22, 2021)
Sugiono, “Metode Penelitian Kantitatif Kualitatif dan R&D,” Bandung : Alfabeta. 2011
“Rata- Rata Orang Indonesia Habiskan 3 Jam Untuk Main Meia Sosial,,” 2021. https://infokomputer.grid.id/
(accessed September, 22, 2021)
Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian (Penulis Pertama)