Anda di halaman 1dari 8

1

PONDOK PESANTREN AL FATAH


Akte Notaris No. Tgl 08-02-2019
Temboro – Karas – Magetan – Jawa Timur 63395 (0351) 869605, 864555
E-mail : ypa_alfatah@yahoo.com/Website : alfatahtemboro.net

KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL


SENIN 25 ROJAB 1440 H
(1 APRIL 2019 M)
1. Bisnis MLM ECO RACING
a. Bagaimana hukum memperjual belikan produk Eco Racing dengan tanpa mengikuti bisnis
MLM Eco Racing ?
Jawab :
Hukumnya adalah sah, alasannya barang yang diperjual belikan memenuhi persyaratan,
yaitu ada manfaat yang halal.
Namun jual beli bisa harom apabila terbukti ada unsur kebohongan, yaitu manfaat dari
produk yang dipromosikan tidak sesuai dengan kenyataan, karena promosi yang berlebihan.
Kemudian kalau pembeli tidak ridho maka dia mempunyai hak khiyar
b. Bagaimana hukum bisnis MLM Eco Racing ?
Jawab :
 Hukumnya tidak sah dan harom
Tidak sah, karena termasuk jenis akad ji’alah fasidah.
Alasannya :
1. Adanya syarat yang mengharuskan untuk membeli produk bagi setiap calon peserta.
2. Tidak adanya kulfah (kerja yang layak diberi upah) dalam sebagian praktiknya,
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh DSN
 Di samping tidak sah, bisnis MLM Eco Racing juga harom.
Alasannya :
1. Harom karena mengerjakan akad yang fasid
2. Mengandung unsur maysir
Maysir (judi) adalah setiap harta yang diserahkan untuk mendapatkan suatu
keuntungan yang masih samar, yaitu mungkin didapatkan dan mungkin tidak
didapatkan.
Dalam Eco Racing, setelah calon anggota mengeluarkan sejumlah uang untuk
menjadi member (angota) dan ia ingin mendapatkan bonus, maka ada unsur
keberuntungan, yaitu kerja orang yang di bawahnya.
3. Tidak memenuhi 8 syarat dari 12 persyaratan bisnis MLM yang halal yang telah
ditetapkan oleh MUI.

Syarat-Syarat Mendapatkan Sertifikat MLM Syari’ah


1. Adanya obyek transaksi yang diperjual belikan berupa barang atau produk jasa.
2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang diharamkan
atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram.
3. Transaksi dalam perdagangan tidak mengandung unsur ghoror, maysir, riba,
dharar, dzulm, maksiat.
4. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang berlebihan sehingga merugikan konsumen,
karena tidak sepadan dengan kwalitas
5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota, besar maupun bentuknya
harus berdasarkan prestasi kerja yang terkait langsung dengan volume atau nilai
hasil penjualan produk, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam
PLBS (Perusahaan Penjualan Langsung Berjenjang Syari’ah)
6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota harus jelas jumlahnya, saat
transaksi (akad) sesuai dengan target penjualan barang atau produk jasa yang
ditetapkan perusahaan
2

7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler tanpa
melakukan pembinaan dan penjualan barang dan atau jasa
8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) tidak
menimbukan ighro
9. Tidak ada ekploitasi dan ketidak adilan dalam pembagian bonus antara anggota
pertama dengan anggota berikutnya
10. Sistem perekrutan, bentuk penghargaan dan acara sremonial yang diakukan tidak
mengandung unsur yang bertentangan dengan aqidah, syari’ah, dan akhlak muia,
seperti syirik, kultus, maksiat, dan sebagainya.
11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan wajib membina dan
mengawasi anggota yang direkrutnya
12. Tidak melakukan kegiatan money game
(syarat yang tidak terpenuhi adalah no : 3,4,5,6,7,8,9,12)

Referensi
Masalah kemanfaatan barang
(
)

Jialah fasidah

.
3

.
4

Maysir dan Qimar


5

2. Bisnis Odong-Odong
Pak Reza memiliki usaha odong-odong, yang dia beli dengan harga 10 juta.Karena melihat
hasilnya cukup lumayan maka pak Tian tertarik ingin bergabung dengan bisnis yang dijalankan
pak Reza, sehingga ia menyerahkan uang Rp 2.500.000,- kepada pak Reza dengan kesepakatan
ia mendapat 25 % dari penghasilan odong-odong milik pak Reza.
Pertanyan :
a. Apakah sistem bisnis dengan cara demikian diperbolehkan ?
Jawab :
Tidak diperbolehkan jika dengan aqod qirod, karena syarat aqod qirod adalah dengan tijaroh
(jual beli)
b. Jika tidak boleh bagaimana solusinya ?
Jawab :
Dengan cara aqod jual beli, yaitu pak Tian membeli sebagian odong-odong milik pak Reza
senilai Rp 2.500.000,- , kemudian odong-odong dikelola dan hasilnya dibagi sesuai
kepemilikan (pak Reza75% - Pak Tian 25%). Adapun kerjanya pak Reza dianggap sebagai
tabaru’

Qirodh

Menyewakan barang Musya’

Menjual barang Musya’


6

3. Menantu Rodho’
Apakah suami dari anak rodho’ termasuk mahrom ?
Jawab :
Iya, mahrom
(
.
.

4. Sholat Witir
Seseorang mengerjakan sholat witir 2 roka’at sebelum tidur, kemudian 1 roka’at ia kerjakan
setelah tidur, bolehkah mengerjakan sholat witir dengan cara demikian ?
Jawab :
Boleh (sah) tetapi khilaf afdhol
)
(

(
)

(
)
7

5. Obat Yang Mengandung Alkohol


Minta penjelasan mengenai hukum obat yang mengandung alkohol
Jawab :
Suci
Keputusan Masail selasa 25 maret 2014

1-

.
2-
.

.
3-

.
5-
.
6-

.
. 7-
8-
.
:
.
.
.

.
. 9-
8

Anda mungkin juga menyukai