Anda di halaman 1dari 20

Ustadz Syamsul Maarif

PESANTREN ANNUR PAKIS


‫‪AYAT MAWARIS‬‬
‫س ۤاء فَ ْوقَ اثْنَتَي ِْن فَلَ ُه َّن‬
‫ّٰللاُ فِ ْْٓي ا َ ْو ََل ِد ُك ْم ِللذَّ َك ِر ِمثْ ُل َح ِظ ْاَلُ ْنثَيَي ِْن ۚ فَا ِْن ُك َّن نِ َ‬
‫ص ْي ُك ُم ه‬
‫يُ ْو ِ‬
‫ُس‬‫سد ُ‬ ‫ف ۗ َو َِلَبَ َو ْي ِه ِل ُك ِل َو ِ‬
‫اح ٍد ِم ْن ُه َما ال ُّ‬ ‫ص ُ‬ ‫الن ْ‬ ‫اح َدة فَلَ َها ِ‬
‫َت َو ِ‬ ‫ثُلُثَا َما ت َ َر َك ۚ َواِ ْن َكان ْ‬
‫ث ۚ فَا ِْن َكا َن‬ ‫ان لَ ٗه َولَ ٌد ۚ فَا ِْن لَّ ْم يَ ُك ْن لَّ ٗه َولَ ٌد َّو َو ِرث َ ٗ ْٓه اَبَ ٰوهُ فَ ِِلُ ِم ِه الث ُّلُ ُ‬
‫ِم َّما ت َ َر َك اِ ْن َك َ‬
‫ص ْي ِب َها ْٓ ا َ ْو َدي ٍْن ۗ ٰابَ ۤا ُؤ ُك ْم َوا َ ْبن َۤا ُؤ ُك ۚ ْم ََل‬ ‫ْ ِ‬‫و‬ ‫ُّ‬ ‫ي‬ ‫ة‬
‫ٍ‬ ‫َّ‬ ‫ي‬ ‫ص‬
‫َ ِ‬ ‫و‬ ‫د‬‫ِ‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫ْۢ‬ ‫ُس ِم‬
‫سد ُ‬ ‫لَ ٗ ْٓه اِ ْخ َوة ٌ فَ ِِلُ ِم ِه ال ُّ‬
‫َ ِليْما َح ِكيْما ۞‬ ‫ان َ‬ ‫ّٰللا ۗ اِ َّن َه‬
‫ّٰللا َك َ‬ ‫ضة ِم َن ه ِ‬ ‫ت َ ْد ُر ْو َن اَيُّ ُه ْم ا َ ْق َر ُ‬
‫ب لَ ُك ْم نَ ْفعا ۗ فَ ِر ْي َ‬

‫‪PESANTREN ANNUR PAKIS‬‬


• Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu.
Yaitu bagain seorang laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan,
dan jika anak itu semua perempuan lebih dari dua maka bagi mereka dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan, jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia
memperoleh setengah harta. Dan untuk dua orang ibu bapak, bagi masing-
masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan jika yang meninggal itu
mempunyai anak, jika orang yang meninggal itu tidak mempunyai anak dan ia
diwarisi oleh ibu bapaknya (saja), maka ibunya mendapatkan sepertiga, jika yang
meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapatkan
seperenam. (pembagian tersebut diatas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat
atau sesudah dibayar hutangnya. (tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu
tidak mengetahui siapa diantara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya
bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana (an-Nisa 11)
‫ان لَ ُه َّن َولَدٌ فَلَ ُك ُم ُّ‬
‫الربُ ُع‬ ‫ف َما ت َ َر َك ا َ ْز َوا ُج ُك ْم اِ ْن لَّ ْم يَ ُك ْن لَّ ُه َّن َولَدٌ ۚ فَا ِْن َك َ‬ ‫ص ُ‬ ‫َولَ ُك ْم ِن ْ‬
‫الربُ ُع ِم َّما ت َ َر ْكت ُ ْم اِ ْن لَّ ْم يَ ُك ْن لَّ ُك ْم‬
‫صي َْن ِب َها ٓ ا َ ْو دَي ٍْن ۗ َولَ ُه َّن ُّ‬ ‫صيَّ ٍة ي ُّْو ِ‬ ‫ِم َّما ت َ َر ْك َن ِم ْۢ ْن بَ ْع ِد َو ِ‬
‫ص ْو َن ِب َها ٓ ا َ ْو دَ ْي ٍن ۗ‬ ‫صيَّ ٍة ت ُ ْو ُ‬ ‫َ ِ‬‫و‬ ‫د‬
‫ِ‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫ْۢ‬ ‫ان لَ ُك ْم َولَد ٌ فَلَ ُه َّن الث ُّ ُم ُن ِم َّما ت َ َر ْكت ُ ْم ِم‬
‫َولَدٌ ۚ فَا ِْن َك َ‬
‫سد ُۚ‬
‫ُس فَ ِا ْن‬ ‫ت فَ ِل ُك ِل َو ِ‬
‫اح ٍد ِم ْن ُه َما ال ُّ‬ ‫ث َك ٰللَةً ا َ ِو ْام َراَة ٌ َّولَ ٓه ا َ ٌخ ا َ ْو ا ُ ْخ ٌ‬
‫ان َر ُج ٌل ي ُّْو َر ُ‬ ‫َواِ ْن َك َ‬
‫غي َْر‬‫صيَّ ٍة ي ُّْوصٰ ى ِب َها ٓ ا َ ْو دَي ٍۙ ٍْن َ‬ ‫ث ِم َ ْ َ ِ‬
‫و‬ ‫د‬‫ِ‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫ْۢ‬ ‫ش َر َك ۤا ُء فِى الثُّلُ ِ‬ ‫َكانُ ْٓوا ا َ ْكث َ َر ِم ْن ٰذ ِل َك فَ ُه ْم ُ‬
‫ع ِل ْي ٌم َح ِل ْي ۗ ٌم‬ ‫ّٰللاِ ۗ َو ه‬
‫ّٰللاُ َ‬ ‫صيَّةً ِم َن ه‬ ‫ض ۤا ٍر ۚ َو ِ‬‫ُم َ‬
‫‪PESANTREN ANNUR PAKIS‬‬
• Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-
istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka mempunyai anak, maka
kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi
wasiat yang mereka buat atau sesudah dibayar hutangnya. Para istri memperoleh
seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika
kamu mempunyai anak, maka mereka memperoleh seperdelapan dari harta yang
kamu tinggalkan setelah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau sesudah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang mati baik laki-laki maupun perempuan yang
tidak meninggalkan ayah atau tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai
seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau saudara perempuan (seibu saja),
maka bagi masing-masing kedua jenis saudara itu mendaptkan seperenam harta.
Tetapi jika saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam
bagian yang sepertiga itu setelah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau
sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudorot (kepada ahli waris).
(Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (an-Nisa’ 12)
‫ْس لَ ٗه َولَ ٌد َّولَ ٗ ْٓه ا ُ ْخ ٌ‬
‫ت فَلَ َها‬ ‫َ‬ ‫ي‬‫َ‬ ‫ل‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫ه‬‫َ‬ ‫ٌا‬
‫ؤ‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ام‬
‫ْ‬ ‫ن‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ا‬‫ۗ‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫ل‬‫ٰ‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ى‬ ‫ف‬
‫ِ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ف‬ ‫ُ‬ ‫ي‬ ‫ُ‬ ‫ّٰللا‬
‫ه‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ق‬ ‫َك‬
‫َ‬ ‫ۗ‬ ‫يَ ْست َ ْفت ُ ْون‬
‫ف َما ت َ َر ۚ َك َو ُه َو يَ ِرث ُ َها ْٓ اِ ْن لَّ ْم يَ ُك ْن لَّ َها َولَ ٌد ۚ فَا ِْن َكانَتَا اثْنَتَي ِْن فَلَ ُه َما الثُّلُ ٰث ِن‬
‫ص ُ‬
‫ِن ْ‬
‫س ۤاء فَ ِللذَّ َك ِر ِمثْ ُل َح ِظ ا َْلُ ْنثَيَي ۗ ِْن يُبَ ِي ُن ُه‬
‫ّٰللا‬ ‫ِم َّما ت َ َر َك َۗواِ ْن َكانُ ْْٓوا اِ ْخ َوة ِر َجاَل َّونِ َ‬
‫َ ِل ْي ٌم‬ ‫ضلُّ ْوا ۗ َو ه‬
‫ّٰللاُ ِب ُك ِل َ‬
‫ش ْي ٍء َ‬ ‫لَ ُك ْم ا َ ْن ت َ ِ‬

‫‪PESANTREN ANNUR PAKIS‬‬


Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah), katakanlah, “Allah
memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seorang meninggal
dunia dan ia tidak mempunyai anak dan ia mempunyai saudara perempuan,
maka bagi saudara perempuannya itu mendapatkan seperdua dari harta yang
ditinggalkannya. Dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta
saudara perempuan) jika ia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara
perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya mendapatkan duapertiga dari
harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu
terdiri dari) saudara – saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian
saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah
menerangkan (hukum ini) kepadamu supaya kamu tidak sesat. Dan Allah
Maha Mengatahui segala sesuatu.(an-Nisa’ 176)
‫اْلِز ِامي حدَّثَنَا ح ْفص بن عمر ب ِن أَِب الْعِطَ ِ‬
‫اف َحدَّثَنَا أَبُو‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ِ‬
‫ذ‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َحدَّثَنَا إ ْ َ ُ ْ ُ ُ ْ‬
‫يم‬ ‫اه‬‫ر‬ ‫ب‬
‫َ ُ ْ ُ ُ ََ ْ‬ ‫َ ُّ َ‬
‫َعَرِج َع ْن أَِب ُهَريْ َرَة قَ َال‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الزََن َ ْ ْ ْ‬
‫اْل‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫د‬

‫وها فَِإنَّ ُه‬ ‫م‬‫اَّلل علَي ِه وسلَّم َ أََ هري رَة َ علَّموا الْ َفرائِض وعلِ‬ ‫َّ‬ ‫ى‬‫َّ‬
‫ل‬ ‫ص‬ ‫ول َِّ‬
‫اَّلل‬ ‫قَ َال َر ُس ُ‬
‫َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ََْ َ ُ َ َ َ َ ُ َ‬
‫ف الْعِْل ِم َوُه َو يُْن َسى َوُه َو أ ََّو ُل َش ْيء يُْن َزعُ ِم ْن أ َُّم ِت‬ ‫ص‬‫نِ‬
‫ْ ُ‬
‫سنن ابن ماجه‬
‫‪PESANTREN ANNUR PAKIS‬‬
AGAR MUDAH BELAJAR FAROID
• BERDOA SEPENUH HATI
• MENGANGGAP MUDAH PELAJARAN FAROID
• MENGGUNAKAN TABEL FAROID DAN KALKULATOR
• BANYAK LATIHAN

AGAR MUDAH MENGAJARKAN FAROID

1. BERDOA SEPENUH HATI


2. MENANAMKAN KEPADA PARA PEMBELAJAR BAHWA FAROID ITU MUDAH
3. TIDAK MENGGUNAKAN ASAL MASALAH KECUALI DALAM KASUS AUL DAN RODD
4. MEMILIH TIRKAH BERUPA ANGKA YANG MUDAH DIBAGI
PESANTREN ANNUR PAKIS
PENGANTAR ILMU FAROID
• Ilmu faroid : Ilmu yang membahas harta pusaka dan kaitannya.
• Mirots/irs : Berpindahnya hak kepemilikan mayat kepada ahli waris yang
masih hidup, baik yang ditinggalkan itu berupa harta bergerak,
tidak bergerak atau hak.
• Tirkah : Harta yang ditinggalkan setelah kamatian
HAK-HAK YANG BERKAITAN DENGAN TIRKAH SECARA URUT ADALAH :
1. Perawatan mayat dari memandikan sampai memakamkan (slametan dan
kenduri tidak termasuk)
2. Hutang mayat, baik hutang kepada Allah maupun hutang kepada manusia.
3. Melaksanakan wasiat yang besarnya maksimal 1/3 tirkah.
4. Pembagian tirkah (sisa setelah dikurangi biaya perawatan, pelunasan hutang
dan wasiat)
PESANTREN ANNUR PAKIS
MAROTIBUL WAROSAH
( Tingkatan / urutan ahli waris )
Dalam masalah ahli waris ada kelompok yang diutamakan dalam mendapatkan
warisan atas yang lain. Urutannya adalah sbb :
1. Ashabul furud / orang yang mendapatkan bagian tertentu ( 1/2, 1/4, 1/8,
2/3, 1/3, 1/6)
2. Ahli waris asobah, yaitu ahli waris yang mendapatkan sisa tirkah
3. Baitul mal jika ada
4. Rod (mengembalikan sisa kepada ashabul furud selain istri dan suami)
5. Zawil arham (kerabat mayat yang tidak termasuk ashabul furud atau
asobah)
6. Rod kepada suami/istri
7. Mu’tiq / mu’tiqoh (orang yang memerdekakan hamba)
PESANTREN ANNUR PAKIS
Sebab-sebab pusaka mempusakai
1. kekerabatan / hubungan nasab
2. pernikahan
3. wala’ (memerdekakan)
4. arah islam (jihatul islam)
Rukun pusaka mempusakai
1. muwarris / mayat
2. waris / orang yang mewarisi
3. maurus /harta yang diwarisi
Syarat-syarat pusaka mempusakai
1. matinya muwaris baik hakiki maupun hukmi
2. hidupnya waris ketika matinya muwaris
3. mengetahui masalah warisan
PESANTREN ANNUR PAKIS
Penghalang pusaka mempusakai
• perbudakan
• pembunuhan
• perbedaan agama
Ahli waris laki-laki ada 15
1. anak lk 9. paman sekandung
2. cucu lk ke bawah 10. paman seayah
3. ayah 11. anak paman sekandung
4. kakek shohih keatas 12. anak paman seayah
5. saudara lk kandung 13. suami
6. saudara lk seayah 14. saudara laki-laki seibu
7. anak saudara laki sekandung 15. mu’tiq
8. anak saudara lk seayah
PESANTREN ANNUR PAKIS
Ahli waris perempuan ada 10 :
1. anak prp
2. cucu prp dari anak laki-laki
3. ibu
4. nenek sohihah dari garis ibu
5. nenek sohihah dari garis ayah
6. saudara perempuan kandung
7. saudara perempuan seayah
8. saudara perempuan seibu
9. istri
10. mu’tiqoh

Jika semua ini berkumpul yang mendapatkan warisan hanya 5 orang


( anak prp, cucu prp, ibu, istri dan saudara prp kandung )
PESANTREN ANNUR PAKIS
Ahli waris yang mendapatkan bagian tertentu (ashabul furud) ada 12 :

1. istri
2. suami
3. anak prp
4. cucu prp dari anak laki
5. ibu
6. ayah
7. nenek shohihah
8. kakek sohih
9. saudara perempuan kandung
10. saudara perempuan seayah
11. saudara pereempuan seibu
12. saudara laki-laki seibu
PESANTREN ANNUR PAKIS
Ahli waris yang mendapatkan sisa (ashobah) ada 13

1. anak lk
2. cucu lk ke bawah
3. ayah
4. kakek shohih keatas
5. saudara lk kandung
6. saudara lk seayah
7. anak saudara laki sekandung
8. anak saudara lk seayah
9. paman sekandung
10. paman seayah
11. anak paman sekandung
12. anak paman seayah
13. mu’tiq/mu’tiqoh
PESANTREN ANNUR PAKIS
Terhalngnya ahli waris
oleh ahli waris lain

HIJAB

NUQSON HIRMAN

Terhalang dari bagian Terhalang dari


maksimal keseluruhan bagian

PESANTREN ANNUR PAKIS


Contoh

• Hijab nuqson: Ibu mendapatkan 1/6 karena bertemu dengan anak.


(bagian maksimal ibu 1/3)
• Hijab hirman: Cucu perempuan tidak mendapatkan bagian karena
bertemu dengan anak laki-laki.

PESANTREN ANNUR PAKIS


Ahli waris yang tidak bisa dihijab

1. anak laki-laki
2. anak perempuan
3. ayah
4. ibu
5. suami / istri

PESANTREN ANNUR PAKIS


Kaidah hajib mahjub

• setiap ahli waris yang menjadi perantara ahli waris lain menjadi
penghijab bagi ahli waris yang diperantarainya kecuali saudara seibu.
Contohnya ibu menghijab nenek.

• orang yang diunggulkan dalam asobah menghijab orang yang


dibawahnya. Contohnya anak laki-laki menghijab saudara laki-laki.
(terbahas dalam bab asobah).

PESANTREN ANNUR PAKIS

Anda mungkin juga menyukai