Anda di halaman 1dari 3

Raj Batra 

(Irrfan Khan) menjalankan bisnis bridal wears yang sukses di pusat kota Delhi.


Dia memiliki istri bernama Mita (Saba Qamar). Meskipun kaya mereka tidak berpendidikan
tinggi dan bahkan tidak fasih berbahasa Inggris.
Mita bercita-cita bahwa putri mereka bernama Pia (Dishita Shegal) berusia 5 tahun harus
memiliki pendidikan yang tinggi agar tidak seperti mereka dan bersikeras agar Pia dapat
diterima di salah satu 5 sekolah teratas yang ada di Delhi.
Mereka lalu mengunjungi ke 5 sekolah tersebut dan menjalani prosedur penerimaaan.
Sekolah pertama yang dikunjungi pertama kali adalah YP. Prakriti, di sekolah ini tidak ada
istilah sogok menyogok. Sendratari digunakan dalam proses pembelajaran agar siswa lebih
mudah memahami. Suraj Valley High School, sekolah ini rasa hotel bintang lima. Kelasnya
ber AC dan makanan dari penjuru dunia bisa didapatkan di kantin sekolah. Terdapat juga
kolam renang yang luas dan jernih. Sekolah pilihan selanjutnya adalah Crossroad school.
Sekolah ini punya ikatan kerja dengan ETON yang berada di Inggris. Sekolah ini lebih kental
nuansa Inggrisnya. Sekolah selanjutnya, Sekolah Delhi Grammar School. Pengusaha
terkaya, usahawan terbesar dan praktisi hebat di negeri India lulusan dari sekolah ini. Tapi
ada satu permasalahan, yaitu formulir pendaftaran hanya diperuntukkan untuk mereka yang
tinggal dengan jarak 3 km dari sekolah. Macam sistem zonasi di Indonesia ya gaeeesss,,,
Sementara itu, rumah Raj Batra berada di Chandy Chowk dalam radaius lebih dari 3 kilo
meter. Mita pun akhirnya mengajak untuk pindah ke perumahan di Vasant Vihaar. Akhirnya,
mereka beralih ke Vasant Vihar. Raj merasa sedih meninggalkan rumah ayahnya.
Kemudian mereka menyadari bahwa orang tua calon siswa harus melakukan wawancara
dan mereka tidak siap untuk itu sehingga mereka pergi ke konsultan yang mengajarkan
mereka. Seperti yang terjadi Raj yang belum sepenuhnya mempersiapkan jawaban untuk
menjawab pertanyaan dalam sesi wawancara, mengakibatkan mereka tidak diterima di
sekolah manapun.
Pihak sekolah menganggap hal tersebut sebagai hal yang negatif. Raj berusaha berbagai
cara untuk diterima di sekolah itu. Raj menemui politisi yang berpengaruh, berusaha
menyuap kepala sekolah dengan memberikan sumbangan dan sebagainya akan tetapi
usahanya tidak ada yang berhasil. Tertekan, Mereka beristirahat di rumah dan pada saat itu
salah satu pegawainya datang dengan manisan.
Dia membagikan manisan tersebut sebab putrinya telah mendapatkan pengakuan di prakriti.
Raj dan Mita benar-benar merasa terkejut sebab mereka tidak mempercayai hal tersebut
karena penghasilan mereka lebih banyak dari karyawannya dan juga kurang terdidik.
Mereka lalu bertanya kepada karyawannya dan dia menjelaskan bahwa putrinya mendapat
kuota dari RTE yang diperuntukkan khusus yang diberikan pemerintah bagi siswa yang
berada di kalangan masyarakat bawah. Raj lalu membawa putrinya dengan memanfaatkan
kuota RTE dia pun mendapatkan formulir bagi putrinya untuk dapat masuk. 
Raj dan Mita pada awalnya sangat marah, namun kemudian Raj berusaha mengeksplorasi
apakah mereka dapat diterima melalui kuota tersebut. 1-2 Siswa biasanya berhenti sebab
mereka tidak sanggup mengatasi tekanan dan permasalahan status sosial mereka di
sekolah.
Seorang calo menjelaskan kepada Raj bahwa dia mampu mengatur semua dokumen palsu
dan  bahkan bisa melakukan proses lotere dalam pemilihan siswa yang terpilih. Raj
membayar calo lalu Raj mendapatkan formulir lalu kembali ke rumah dengan senang hati.
Mita merasa senang atas usaha mereka.
Suatu ketika di TV berita terpapar mengenai skandal berkaitan dengan kuota RTE dimana
orang kaya menyogok jalan bagi masyarakat kalangan bawah. Mereka berdua panik mereka
mencari jalan keluar dengan menjalani kehidupan sebagai keluarga miskin dan tinggal di
tempat sesuai dengan alamat yang mereka isi di dalam formulir.
Awalnya merasa kesulitan menyesuaikan diri di tempat tinggal mereka yang baru. Mereka
harus berjuang dengan fasilitas seadanya baik itu air, toilet umum, dan lainnya. Shyam
Prasad (Deepak Dobriyal) dan istrinya yaitu Tulsi tetangga mereka yang ramah membantu
mereka untuk melalui cobaan yang sedang mereka hadapi.
Meskipun dengan sarana terbatas mereka saling berbagi, merawat Piya, membantu Raj
dalam urusan pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal ini menyentuh perasaan Raj dan Mita.
Suatu hari seoran guru yang berasal dari Delhi Grammar School datang berkunjung untuk
melakukan verifikasi latar belakang mereka.
Dia menjelaskan kepada meraka bahwa mereka akan masuk ke sekolah tersebut namun
harus membayar sejumlah uang Rs. 24000. Raj yang sudah kewalahan menyetujuinya
namun Shyam khawatir sebab dia merasa Raj tidak memiliki banyak uang. Ada sedikit
pertengkaran diantara mereka namun Raj berkomitmen pada guru tersebut bahwa dia akan
mengatur keuangannya.
Secara diam-diam Raj berangkat dari rumahnya untuk menarik uang dari ATM pada malam
hari. Shyam melihatnya dia berfikir bahwa Raj sedang tertekan sehingga membawa Raj
keluar dari mesin ATM. Ketika mereka menyebrangi jalan, Shyam tertabrak mobil. Meski
tidak mengalami luka yang serius Shyam mengalami pendarahan.
Raj marah dia pun mengancam akan melaporkan kejadian ini ke polisi. Sopir pun
menyelesaikan perselisihan tersebut dengan memberikan mereka sejumlah uang tunai. Raj
lalu membawa Shyam kerumah sakit. Shyam memberi Raj sejumlah uang sebesar Rs.
20.000 untuk menutupi biaya sekolah Pia.
Raj mulai menyadari jika Shyam sengaja menabrakkan dirinya untuk dapat mengambil uang
dari sopir tersebut untuk biaya sekolah Piya. Pada saat Raj bertanya kepada Shyam alasan
dia mempertaruhkan nyawanya, Shyam menjawab bahwa bagi orang miskin hidup
merupakan aset satu-satunya yang dimiliki.
10 orang tua yang melakukan tindakan curang dengan mendapatkan pengakuan melalui
kuota RTE dibatalkan. Pihak sekolah kemudian melakukan putaran baru untuk mengisi kursi
kosong. Piya akhirnya mendapatkan pengakuan di Delhi Grammar School. Raj bersama
keluarganya lalu meninggalkan rumah tersebut dan kembali ke rumahnya di Vasant Vihar.
Raj yang masih merasa shock masih tidak percaya akan orang miskin yang
mempertaruhkan nyawanya agar mendapatkan uang supaya dapat membayar uang sekolah
Piya. Raj merasa bersalah sebab Piya mendapat kursi sementara Mohan anak Shyam tidak
mendapatkan kursi. Raj percaya bahwa Mohan berhak mendapatkan kursi tersebut bukan
Piya.
Di sinilah Raj mulai menyadari mengenai ” Sharing is Caring” saat dia mempelajari kalimat
tersebut sebelum wawancara di sekolah. Hanya untuk mengatasi kesalahan yang dilakukan,
Raj pergi ke sekolah tempat dimana anak laki-laki Shyam bersekolah dan dia
menyumbangkan sejumlah uang untuk merenovasi sekolah tersebut.
Buku baru datang dan menyebabkan anak Shyam mulai fasih berbahasa Inggris dan Shyam
merasa bersyukur. Karena hal tersebut dia berusaha untuk bertemu dengan orang yang
telah memberikan sumbangan kepada pihak sekolah.
Ketika Shyam mengetahui kenyataan yang sebenarnya, dia merasa sedih dan dia berseru
bahwa dia tidak ingin menginginkan amal yang dia inginkan adalah haknya. Raj yang
merasa bersalah menemui pihak kepala sekolah Delhi grammar School untuk menjelaskan
semua yang terjadi.
Mita menentang Raj namun Raj menjelaskan bahwa sebelum dia menjadi ayah maupun
suami yang baik dia harus belajar untuk menjadi manusia yang baik. Raj menuju
pertunjukkan para siswa di auditorium dan Raj melangkah maju ke panggung dia
memberikan pidato.    
Pidato yang diberikan Raj membuat beberapa orang tua menghargai apa yang disampaikan
oleh dirinya namun karena mereka takut akan anak-anak mereka ataupun tekanan yang
diberikan dari pasangan mereka hingga mereka hanya bisa diam. Kemudian setelah itu Raj
dan Mita pun mengirim Piya menjalani sekolah menengah Hindi di tempat Mohan belajar.

Anda mungkin juga menyukai