Anda di halaman 1dari 7

Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar

Bandung, 26-27 Agustus 2020

Penyusunan Sistem Akuntansi Pokok Pondok Pesantren Daarul


Haliim Berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren
Sonia Mustika Munggaran1, Hastuti2
1
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
E-mail : sonia.mustika.akun416@polban.ac.id
2
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
E-mail : hastuti@polban.ac.id

ABSTRAK

Pondok Pesantren Daarul Haliim merupakan salah satu organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan.
Pada umumnya organisasi nirlaba perlu memperhatikan laporan keuangannya untuk menilai kemampuan dalam
memberikan jasa serta cara pengelola melaksanakan tanggungjawab terhadap kinerja pondok pesantren. Pondok
Pesantren ini belum memiliki sistem akuntansi pokok sehingga perlu dibuat sebuah sistem akuntansi pokok yang
sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun sistem akuntansi pokok berdasarkan Pedoman Akuntansi
Pesantren sehingga nantinya Pondok Pesantren ini menghasilkan laporan keuangan yang sesuai. Metode yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan analisis menggunakan metode analisis Miles dan Huberman. Data
yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh dari wawancara, dokumentasi, dan observasi. Penelitian ini
akan menghasilkan rekomendasi sistem akuntansi pokok yang terdiri dari format, jurnal, buku besar, hingga
akhirnya menghasilkan sebuah laporan keuangan. Penyusunan sistem akuntansi pokok ini diharapkan dapat
menjadi referensi dan meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pondok pesantren.

Kata Kunci
Sistem Akuntansi Pokok, Pondok Pesantren, Pedoman Akuntansi Pesantren

1. PENDAHULUAN Publik (SAK ETAP) serta PSAK No.45 tentang


organisasi nirlaba belum cukup detail untuk
1.1 Latar Belakang mengelola laporan keuangan pesantren. Oleh karena
itu bertepatan dengan Indonesia Shari’a Economic
Pondok Pesantren merupakan salah satu organisasi Festival (ISEF) ke-4 di Grand City Convention
nirlaba dalam bidang pendidikan yang berada Center Surabaya pada hari Rabu 8 November 2017
dibawah naungan Kementrian Agama. Sebagaimana sebagai bentuk kepeduliannya, Ikatan Akuntan
organisasi bisnis, organisasi nirlaba berupa yayasan, Indonesia (IAI) bekerjasama dengan Bank Indonesia
tempat ibadah, bahkan pesantren membutuhkan jasa (BI) membuat sebuah format penyajian laporan
akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan, keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi
pengambilan keputusan dan juga untuk keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan
meningkatkan mutu dan akuntabilitas. dimuat dalam Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP)
yang mulai efektif diberlakukan pada Mei 2018.
Jumlah pondok pesantren dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan yang besar. Pada tahun 2018 Walaupun telah diterbitkan Pedoman Akuntansi
jumlah pondok pesantren berdasarkan Education Pesantren (PAP) pada tahun 2017, sampai saat ini
Management Information System (EMIS) yang masih banyak pondok pesantren yang kesulitan
dikelola oleh Kementrian Agama menyatakan bahwa dalam mengimplementasikan Pedoman Akuntansi
jumlah Pondok Pesantren yang tersebar di Indonesia Pesantren (PAP) ini. Tak terkecuali Pondok
adalah 27.276 Pondok Pesantren dengan 3.666.467 Pesantren Daarul Haliim yang kesulitan dalam
santri. Sedangkan menurut Pangkalan Data Pondok mengimplementasikan Pedoman Akuntansi
Pesantren (PDPP) tahun 2019 terdapat 27.722 Pesantren (PAP) karena belum memiliki sistem
Pondok Pesantren dengan 4.172.260 santri. akuntansi pokok yang membantu dalam
Berdasarkan Pangkalan Data Pondok Pesantren menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
(PDPP) tahun 2019 yang dikelola oleh Kementrian oleh pondok pesantren tersebut. Sistem akuntansi
Agama, Jawa Barat menduduki peringkat pertama pokok ini dimulai dengan pendokumentasian
dengan total 8.342 Pondok Pesantren. transaksi, kemudian jurnal, buku besar dan buku
pembantu, hingga akhirnya menghasilkan laporan
Melihat potensi berkembangnya pesantren sebagai keuangan. Melihat pentingnya, maka sistem
organisasi nirlaba maka laporan keuangan akan akuntansi pokok seharusnya mulai disusun agar
menjadi sangat krusial bagi pondok pesantren. Akan pondok tersebut dapat mengimplementasikan
tetapi, standar yang sudah ada yaitu Standar Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP). Pondok
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas pesantren memiliki banyak kendala, di antaranya

1268
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020

adalah yang berkaitan dengan akuntansi, anggaran, 2.1.1 Faktor-Faktor dalam Penyusunan Sistem
alokasi biaya, administrasi, dan pemberkasan, serta Akuntansi Pokok
pengembangan pesantren dalam kesehariannya [1].
Walaupun memiliki banyak kendala, sebaiknya Dalam menjalankan operasional organisasi tentunya
sistem akuntansi perlu ada sehingga dapat sistem akuntansi menjadi hal yang sangat penting
menghasilkan suatu pelaporan formal karena menjadi dasar dari penyusunan laporan
pertanggungjawaban keuangan untuk meningkatkan keuangan. Sistem akuntansi ini harus disusun
akuntabilitas [2]. dengan baik agar menghasilkan informasi yang
akurat. Untuk itu, dalam penyusunan sistem
Begitupun Pondok Pesantren Daarul Haliim yang akuntansi pokok tentunya tidak terlepas dari faktor-
punya potensi besar untuk berkembang, akan tetapi faktor yang harus diperhatikan yaitu [5]:
untuk masalah laporan keuangannya hanya sebatas 1. Sistem akuntansi yang disusun memiliki prinsip
mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan cepat, yaitu menyediakan informasi yang tepat
saja. Tentu saja catatan yang terbatas tersebut sama pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan
sekali tidak mencerminkan keadaan keuangan dengan kualitas yang sesuai.
Pondok Pesantren yang sebenarnya. Oleh karena itu 2. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi
mereka belum menyusun laporan keuangan yang prinsip aman yang berarti sistem akuntansi harus
sesuai dengan standar. Padahal, Pondok Pesantren menjaga keamanan harta milik perusahaan. Maka
Daarul Haliim mengelola keuangan operasionalnya dalam penyusunannya perlu mempertimbangkan
dengan jumlah yang cukup besar, yaitu Rp prinsip-prinsip pengawasan intern.
50.000.000 – Rp 100.000.000 tiap bulannya. Sistem 3. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi
akuntansi pokok dapat digunakan untuk membantu prinsip murah yang berarti biaya untuk
pondok pesantren melakukan pencatatan yang menyusun sistem akuntansi ini harus dapat
lengkap, tujuan dari penyusunan ini adalah agar ditekan sehingga tidak mahal. Sehingga perlu
pondok pesantren memiliki sistem akuntansi dari adanya pertimbangan biaya (cost) dan manfaat
mulai format, jurnal, buku besar dan buku pembantu (benefit) dalam menghasilkan suatu informasi.
hingga menghasilkan laporan keuangan. Tentunya
hal ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat Dari faktor-faktor tersebut diketahui bahwa dalam
terhadap pesantren, baik dalam membina santri, penyusunan sistem akuntansi harus memenuhi
mengelola sumbangan dan asetnya serta sebagai prinsip cepat, prinsip aman, dan juga prinsip murah
bahan pertimbangan pondok pesantren dalam (cost and benefit). Ketiga faktor tersebut harus
pengambilan keputusan. dipertimbangkan bersama-sama pada waktu
penyusunan sistem akuntansi pokok agar
Penyusunan sistem akuntansi pokok pada Pondok menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya
Pesantren Daarul Haliim merupakan hal yang baru dengan biaya murah tapi dapat mempertimbangkan
karena sebelumnyaa pondok pesantren ini belum keamanan.
mempunyai sistem akuntansi untuk penyusunan
laporan keuangannya. Penyusunan sitem akuntansi 2.1.2 Komponen Sistem Akuntansi Pokok
pokok pun berpedoman kepada Pedoman Akuntansi
Pesantren yang merupakan pedoman terbaru. Seperti yang telah dikemukakan oleh para ahli,
bahwa sistem akuntansi pokok adalah suatu sistem
1.2 Tujuan Penelitian yang terdiri dari beberapa komponen yang saling
berkaitan satu sama lain dan menjadi dasar dalam
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini prosedur lainnya guna menyediakan informasi yang
adalah membuat penyusunan sistem akuntansi pokok dibutuhkan. Secara tradisional, komponen tersebut
pada Pondok Pesantren Daarul Haliim yang sesuai adalah formulir, jurnal, buku pembantu dan laporan.
dengan Pedoman Akuntansi Pesantren tahun 2017. Tujuan dari sistem ini adalah untuk memastikan
bahwa data keuangan dan transaksi diinput secara
2. LANDASAN TEORI tepat ke dalam catatan akuntansi agar bisa
menghasilkan laporan yang akurat. Komponen
2.1 Sistem Akuntansi Pokok tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Formulir
Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur yang Merupakan dokumen yang digunakan untuk
mengumpulkan, mengelompokan, merangkum, serta merekam suatu transaksi atau sering disebut juga
melaporkan informasi keuangan juga operasi dengan istilah dokumen karena dalam formulir
perusahaan [3]. Sistem akuntansi adalah formulir, inilah suatu peristiwa atau kejadian dicatat
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian (didokumentasikan). Dapat diartikan bahwa
rupa yang bertujuan untuk menyediakan informasi formulir adalah secarik kertas yang memiliki
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna ruang untuk diisi informasi.
memudahkan pengelolaan perusahaan [4]. 2. Jurnal

1269
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020

Setelah data transaksi keuangan direkam dalam Dalam Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP)
formulir maka langkah berikutnya adalah dijelaskan bahwa laporan keuangan menyajikan
mencatat data tersebut untuk pertama kalinya posisi keuangan secara wajar, kinerja keuangan, dan
dalam catatan akuntansi yang disebut dengan arus kas dari pondok pesantren, disertai
jurnal. Jurnal merupakan catatan akuntansi pengungkapan yang harus sesuai dengan ketentuan
permanen yang pertama dan digunakan untuk yang berlaku umum. Adapun komponen laporan
mencatat transaksi keuangan suatu perusahaan. keuangan yang lengkap dan yang harus disusun oleh
Karena jurnal merupakan catatan akuntansi yang pondok pesantren telah diatur dalam Pedoman
pertama diselenggarakan dalam proses akuntansi, Akuntansi Pesantren (PAP) yang isinya sebagai
sehingga dalam sistem akuntansi, jurnal harus berikut:
dirancang sedemikian rupa sehingga semua 1. Laporan posisi keuangan, memberikan informasi
transaksi dapat dicatat dengan baik, lengkap, dan mengenai aset, liabilitas, dan aset neto dari
jelas. yayasan pondok pesantren.
3. Buku Besar dan Buku Pembantu 2. Laporan aktivitas, memberikan informasi
Setelah transaksi dicatat dalam jurnal, langkah mengenai kinerja keuangan selama suatu periode
berikutnya adalah meringkas data yang sudah laporaan tertentu mengenai pengaruh transaksi
diklasifikasikan. Kemudian mencatatnya dalam dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan
buku besar dan buku pembantu yang merupakan sifat aset neto, hubungan antar transaksi, dan
catatan akuntansi terakhir (book of final entry) peristiwa lainnya dan penggunaan sumber daya
dalam sistem akuntansi pokok. Buku besar dalam pelaksanaan program atau jasa.
(general ledger) merupakan kumpulan rekening- 3. Laporan arus kas, memberikan informasi
rekening yang digunakan untuk menyortasi dan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
meringkas informasi yang telah dicatat dalam selama periode tertentu.
jurnal. Sedangkan buku pembantu (subsidiary 4. Catatan atas laporan keuangan, harus disajikan
ledger) adalah suatu cabang buku besar yang sitematis sesuai dengan komponen utama laporan
berisi rincian rekening buku besar.tertentu. keuangan. Memuat pos-pos dalam laporan posisi
4. Laporan Keuangan keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas
Unsur sistem akuntansi pokok berikutnya adalah yang sifatnya memberikan penjelasan kualitatif
laporan keuangan. Dalam laporan keuangan maupun kuantitatif.
terdapat banyak informasi akuntansi yang
dibutuhkan oleh perusahaan dan juga pihak- Penyajian laporan keuangan yayasan pondok
pihak diluar perusahaan. Laporan Keuangan pesantren didasarkan pada konsep materialitas dan
(Financial Statment) menurut Santoso (2007) disajikan secara tahunan berdasarkan tahun masehi
adalah cara utama dengan format-format standar ataupun hijriah. Akan tetapi jika yayasan pondok
uuntuk mengkomunikasikan infromasi keuangan pesantren tersebut baru berdiri dan baru melakukan
kepada pihak luar perusahaan. dalam PSAK pencatatannya maka laporan keuangan dapat
No.45 dijelaskan mengenai laporan keuangan disajikan dengan periode yang lebih pendek dari satu
organisasi nirlaba yang terdiri dari: tahun.
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Aktivitas Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat
c. Laporan Arus Kas diketahui bahwa Pedoman Akuntansi Pesantren
d. Catatan Atas Laporan Keuangan. (PAP) memiliki tujuan untuk memberi panduan
akuntansi yang tidak mengikat bagi pondok
2.2 Pedoman Akuntansi Pesantren pesantren dan memuat ketentuan-ketentuan laporan
keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku
Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP) mengacu pada umum. Akan tetapi dalam implementasinya,
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP) ini tidak
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) karena dilandasi bersifat mengikat. Sehingga masih bisa
bahwa Pondok Pesantren mengelola aset yang menyesuaikan dengan kebutuhan pondok pesantren.
nilainya relatif besar. Sedangkan format penyajian
atas laporan keuangan yang mengatur Pondok 3. METODOLOGI PENELITIAN
Pesantren dalam Pedoman Akuntansi Pesantren
(PAP) mengaju pada PSAK No.45 Pelaporan 3.1 Metode Penelitian
Keuangan Entitas Nirlaba. Jurnal yang digunakan
dalam Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP) ini tidak Penelitian ini mengamati aktivitas keuangan yang
bersifat mengikat, sehingga Pondok Pesantren dapat terjadi di Pondok Pesantren Daarul Haliim yang
membuat metode pencatatan dan pengakuan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan yang
disesuaikan. terjadi, dan nantinya dilakukan penyusunan sistem
akuntansi pokok yang sesuai dengan Pedoman
Akuntansi Pokok (PAP). Oleh karena itu metode

1270
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020

yang digunakan adalah metode kualitatif yang di Jl. Daarul Fikri No.33 Kec.Parongpong Kab.
banyak digunakan karena hasil dari penelitiannya Bandung Barat, Jawa Barat.
bersifat praktis sehingga dapat diimplementasikan
karena 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 4.1 Profil Pondok Pesantren Daarul Haliim

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Pondok Pesantren Daarul Haliim yang terletak di
pengumpulan data trainggulasi yang Kabupaten Bandung Barat Provinisi Jawa Barat ini
menggabungkan beberapa metode pengumpulan merupakan Pondok Pesantren yang berdiri pada
data yang ada [6]. Adapun metode yang digunakan tahun 2012 M dengan tipe pondok pesantren
dalam penelitian ini ialah gabungan antara: salafiyah, akan tetapi baru mendapatkan izin resmi
1. Observasi operasional pesantren pada tahun 2017 M. Pada
Pada penelitian kali ini observasi yang dilakukan awal saat didirikannya, Pondok Pesantren Daarul
adalah observasi terus terang, dimana peneliti Haliim belum memiliki kegiatan belajar mengajar
dalam mengumpulkan data menyatakan secara tetapi hanya berfokus kepada kegiatan
terus terang kepada sumber data yaitu Pondok kepesantrenan seperti mengkaji kitab kuning saja
Pesantren Daarul Haliim bahwa peneliti sedang sehingga semua santrinya bersekolah di luar. Akan
melakukan penelitian. Fokus dari observasi ini tetapi santri yang bersekolah di luar menjadi kurang
adalah melihat langsung pada aktivitas transaksi maksimal karena terpengaruh oleh lingkungan luar,
yang terjadi pada pesantren tersebut. sehingga Pondok Pesantren Daarul Haliim akhirnya
2. Wawancara membuka kegiatan belajar mengajar dengan
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara menginduk pada kurikulum Gontor. Kemudian pada
mendalam dimana peneliti memberikan tahun 2019 Pondok Pesantren Daarul Haliim mulai
pertanyaan umum kepada pimpinan atau membentuk Program Diniyah Formal (PDF) yaitu
pengasuh pondok pesantren dan juga bagian jenjang pendidikan SMP yang disebut dengan
administrasi keuangan yang kemudian di Wustho dan juga SMA yang disebut Ulya. Selain
detailkan dan dikembangkan dalam proses pendidikan formal, Pondok Pesantren Daarul Haliim
wawancara atau setelah wawancara sesuai juga mempunyai program takhosus tahfidz Qur’an
dengan kebutuhan penelitian dan mahaddiyah.
3. Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan dokumentasi berupa 4.2 Analisis Pondok Pesantren Daarul Haliim
bahan tertulis seperti bukti transaksi, catatan- sebagai Entitas Pelaporan
catatan penting, akta notaris, atau laporan lainnya
untuk mencari informasi penelitian Pondok Pesantren Daarul Haliim ini berdiri dibawah
naungan Yayasan Daarul Haliim Al-Amin dan
Analisis data menggunakan analisis kualitatif memiliki karakteristik perpaduan antara pondok
dengan menggunakan model menurut Miles dan modern dan juga salaf. Para santri Pondok Pesantren
Hubermen yang dimulai dari reduksi data, penyajian Daarul Haliim belajar dan bertempat tinggal di
data, hingga kesimpulan yang kemudian dijadikan lingkungan pondok pesantren ini, sehingga jika
dasar untuk menyusun sistem akuntansi pokok yang dikaitkan dengan Peraturan Menteri agama Nomer 3
akan dibuat berupa formulir, bagan perkiraan, jurnal, Tahun 1979 tentang klasifikasi pondok pesantren,
buku besar dan laporan keuangan. maka Pondok Pesantren Daarul Haliim termasuk
tipe D. Pondok Pesantren tipe D adalah pondok yang
3.3 Jenis dan Sumber Data menyelenggarakan sistem pondok pesantren dan
juga sistem sekolah. Sedangkan jika melihat
Jenis data yang digunakan adalah data yang bersifat Pedoman Akuntansi Pesantren, Pondok Pesantren
kualitatif yang berisi kalimat pernyataan, deskripsi, Daarul Haliim ini merupakan entitas pelaporan
uraian yang mengandung makna dan nilai yang karena merupakan pondok pesantren yang berdiri di
diperoleh melalui penggalian data kualitatif dari bawah badan hukum yang berbentuk yayasan.
pimpinan atau pengasuh pondok pesantren dan juga
bagian administrasi keuangan. Adapun sumber data Oleh karena itu, sudah sewajarnya Pondok Pesantren
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Daarul Haliim menyusun laporan keuangan sebagai
bersumber dari data primer dan data sekunder. sumber informasi keuangan yang berguna untuk
kepentingan Pondok Pesantren Daarul Haliim.
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian Laporan keuangan ini juga sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana yang
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari masuk baik itu dari orang tua atau wali santri,
2020 s/d 30 Maret 2020. Sedangkan tempat donatur, maupun pemerintah.
penelitian adalah Pondok Pesantren Daarul Haliim

1271
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020

4.3 Analisis Kondisi Pondok Pesantren Daarul akun yang direkomendasikan disesuaikan dengan
Haliim kebutuhan Pondok Pesantren Daarul Haliim dan
mengacu kepada Pedoman Akuntansi Pesantren
Dalam penyajian laporan keuanganya, Pondok (PAP) 2017.
Pesantren Daarul Haliim belum menerapkan sistem 3. Membuat neraca saldo awal guna memastikan
akuntansi pokok yang sesuai dengan Pedoman semua akun yang dibuat dalam buku besar telah
Akuntansi Pesantren (PAP) 2017. Ibu Mutia Hanifah seimbang. Neraca saldo awal ini diperoleh
selaku Bendahara dalam wawancara menjelaskan dengan cara melakukan wawancara, observasi,
bahwa saat ini Pondok Pesantren Daarul Haliim dan juga melakukan penelusuran terhadap
membuat laporan keuangan berupa catatan dokumentasi keuangan yang ada pada Pondok
pemasukan dan pengeluaran kas setiap bulannya. Pesantren Daarul Haliim
Penerimaan tersebut terdiri dari: 4. Melakukan penjurnalan dan memposting pada
1. Kontribusi santri, yaitu biaya bulanan yang harus buku besar dan buku besar pembantu. Buku besar
dibayarkan oleh orang tua atau wali santri yang direkomendasikan adalah buku besar
sebesar Rp 700.000. Adapun pembayaran biaya dengan empat kolom. Buku besar ini akan lebih
awal masuk pondok sejumlah Rp 4.000.000 yang memudahkan dan meminimalisir kesalahan
harus dibayarkan saat awal masuk pondok. pencatatan debit dan kredit pada saldo akhir
2. Sumbangan dana dari pihak lain berupa zakat, masing-masing akun
infaq, shadaqoh, dan wakaf baik dari donatur 5. Membuat laporan keuangan sesuai Pedoman
maupun pemerintah. Akuntansi Pesantren (PAP) tahun 2017.

Sedangkan pengeluaran yang dilakukan oleh Pondok Berikut laporan posisi keuangan Pondok Pesantren
Pesantren Daarul Haliim adalah pengeluaran untuk Daarul Haliim :
keperluan operasional, seperti makan santri,
bisyaroh asatidz, pemeliharaan asrama, dan juga
biaya lain yang mendukung aktivitas operasional
pondok.

4.4 Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti


lakukan, dalam proses penyususnan laporan
keuangan Pondok Pesantren Daarul Haliim sudah
memiliki formulir untuk merekam transaksi yang
terjadi, namun Pondok Pesantren Daarul Haliim
belum sepenuhnya sesuai dengan sistem akuntansi
pokok dan juga siklus akuntansi. Masih banyak
tahapan-tahapan yang terlewat. Dalam
pelaksanaannya, hanya terdapat tahap
pengidentifikasian. Tahap pencatatan yang
dilakukan pun belum sesuai karena masih
melakukan pencatatan single entry bukan pencatatan
jurnal. Sehingga masih banyak komponen-
komponen sistem akuntansi yang belum ada.

Berikut adalah penjabaran dari penyusunan sistem


akuntansi pokok Pondok Pesantren Daarul Haliim
berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP)
Tahun 2017 yang direkomendasikan oleh penulis : Gambar 1. Laporan Posisi Keuangan
1. Membuat formulir penerimaan dan pengeluaran
kas secara terpisah dengan tujuan memudahkan Tujuan dari laporan posisi keuangan adalah untuk
dalam melakukan pencatatan, pengarsipan, memberikan informasi mengenai aset, liabilitas, dan
maupun penelusuran. aset neto yang ada di Pondok Pesantren Daarul
2. Membuat bagan akun yang merupakan kunci dari Haliim. Selain itu terdapat pula laporan aktivitas
sebuah sistem akuntansi karena berfungsi sebagai yang berfungsi untuk memberikan informasi
alat untuk memudahkan pengklasifikasian dalam mengenai kinerja keuangan pondok pesantren dalam
sebuah pencatatan akuntansi [7]. Penulis satu periode tertentu yang menyajikan informasi
merekomendasikan menggunakan numerik mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang
karena lebih memudahkan dan efektif merubah aset neto. Berikut merupakan rekomendasi
dibandingkan simbol lainnya.Sedangkan nama laporan aktivitas Pondok Pesantren Daarul Haliim:

1272
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020

Gambar 2. Laporan Aktivitas


Gambar 4. Catatan Atas Laporan Keuangan
Kemudian terdapat laporan arus kas yang
menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dalam 5. KESIMPULAN DAN SARAN
periode tertentu yang dikelompokan menjadi
aktivitas operasional, investasi, dan juga pendanaan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat
Berikut merupakan rekomendasi Laporan Arus Kas disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Daarul Haliim
berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren: belum memilki sistem akuntansi pokok yang
sempurna. Laporan keuangan yang dihasilkan pun
masih sederhana dan tidak sesuai dengan Pedoman
Akuntansi Pesantren (PAP) tahun 2017.

Sistem akuntansi pokok akan memudahkan Pondok


Pesantren Daarul Haliim untuk membuat laporan
keuangan yang berfungsi sebagai pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dan sebagai bentuk
akuntabilitas pondok pesantren terhadap penggunaan
dana yang ada.

Untuk membuat sistem akuntansi pokok yang sesuai


dengan Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP) tahun
2017, Pondok Pesantren Daarul Haliim harus mulai
melengkapi sistem akuntansi pokoknya seperti yang
disebutkan oleh [8] dan [9] dalam penelitiannya.

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka penulis


memberikan saran agar pondok pesantren mencoba
Gambar 3. Laporan Arus Kas
menerapkan sistem akuntansi yang lebih baik dan
memahaminya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
Laporan berikutnya berdasarkan Pedoman dapat memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang
Akuntansi Pesantren (PAP) 2017 adalah catatan atas ada pada penelitian ini sehingga penelitian
laporan keuangan yang merupakan pelengkap
selanjutnya dapat lebih baik. Diharapkan juga
laporan keuangan yang memuat penjelasan penelitian selanjutnya menemukan objek yang lebih
mengenai pos-pos laporan keuangan dan informasi kompleks, seperti pondok pesantren yang sudah
penting lainnya. memiliki berbagai macam kegiatan usaha selain jasa

1273
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020

UCAPAN TERIMAKASIH Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2009.


[4] Mulyadi. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Sekolah
Terima kasih banyak penulis ucapkan kepada Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan
Negara, 1997.
Pondok Pesantren Daarul Haliim, khususnya kepada
[5] Baridwan, Zaki. 2010. Sistem Akuntansi Penyusunan
Bendahara yang sudah memberikan izin dan Prosedur dan Metode. Edisi. 5. Yogyakarta : BPPE.
informasi yang penulis butuhkan. Terima kasih juga Institut Akuntan Publik Indonesia 2011
kepada tim IRWNS Polban yang telah mem-publish [6] Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif.
tulisan ini, semoga ke depannya dapat selalu turut Bandung: Alfabeta.
dan berperan aktif dalam publikasi karya ilmiah. [7] Cooper, Julie, Sailendra Pattanayak. (2011) Chart of
Accounts: A Critical Element of the Public Financial
DAFTAR PUSTAKA Management Framework. International Monetery
Fund.
[8] Ade, Ivan. Analisis Penerapan Laporan Keuangan
[1] Setiawan, Kendi. (2017) Pesatnya Perkembangan
Berdasarkan Pedoman Akuntansi Pesantren Pada
Pesantren di Indonesia. NU Online.
Pondok Pesantren Al-Qur'an Zaenuddin Tegal.
[2] Hasan Basri, A.K, Siti Nabiha. 2016. Accounting
Universitas Pancasakti Tegal: Skripsi.2019
System and accountability practies in an Islamic
[9] Rahmah, Fina Ainur. Rancangan Penerapan Pedoman
setting: A grounded theory perspective. Pertanika
Akuntansi Pesantren Pada Pondok Pesantren
Journal of Social Sciences and Humanities.
Yanabi'ul 'Ulum Warrahmah (PPYUR) Kudus.
[3] James M.Reeve, Carl S.Warren, Jonathan E Duchac,
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ersa Tri Wahyuni, Gatot Soepriyabto, Amir Abadi
Ibrahim Malang : Tugas Akhir. 2018.
Jusuf, Chaerul D.Djakman. Pengantar Akuntansi

1274

Anda mungkin juga menyukai