JUDUL :
Rendahnya Pencapaian Kontrasepsi MKJP di Desa Sambeng, Kecamatan
Bayan, Kabupaten Purworejo
DISUSUN OLEH :
ESIH SAMIASIH
NIP. 196605271991032007
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN RANCANGAN TUGAS AKHIR
PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PENYULUHKB
KATEGORI KEAHLIAN MELALUI E-LEARNING
ANGKATAN I
Coach, Mentor,
ii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa dalam Rancangan Tugas Akhir Ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat diharapkan. Semoga Rancangan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
Esih Samiasih
iii
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………………….i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………….……………………….…..ii
KATA PENGANTAR…..
………………………………………………………………...iii
D.TUJUAN ………………………………………………………………………3
E.MANFAAT ……………………………………………………………………3
B.PENGGERAKKAN………………………………………………………….. 5
C.PELAYANAN …………………………………………………………………6
D.PENGEMBANGAN…………………………………………………………..6
iv
BAB I
PENDAHUUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk yang terus
bertambah, hal itu mendorong pemerintah agar dapat mengupayakan
peningkatan kualitas penduduk demi terciptanya kesejahteraan bagi
masyarakat. Program KB merupakan salah satu kebijakan dari
pemerintah dalam bidang kependudukan yang memiliki pengaruh yang
tinggi terhadap pembangunan khususnya di bidang kesehatan oleh
karena itu Program KB merupakan program strategis dalam upaya
pengendalian laju pertumbuhan penduduk. Namun dalam praktiknya
masih banyak pasangan usia subur (PUS) yang belum menjadi peserta
pelayanan KB.
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan PUS tidak
menjadi peserta KB adalah pelayanan KB yang masih kurang
berkualitas, keterbatasan alat kontrasepsi, penyampaian konseling
maupun KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) belum dilaksanakan
dengan baik, hambatan budaya, kelompok wanita yang sudah tidak
ingin anak lagi tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi (unmet need),
dan kelompok hard core yaitu kelompok wanita yang tidak mau
menggunakan alat kontrasepsi baik pada saat ini maupun pada waktu
yang akan datang (Pinem, 2009)
Di Indonesia penggunaan alat kontrasepsi terdiri dari 2 macam,
yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Pendek daan Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang. Metode Kontrasepsi Jangka Pendek (Non MKJP)
masih menjadi pilihan terbanyak bagi PUS untuk mencegah kehamilan
pada masa subur. Alat kontrasepsi tersebut yaitu antara lain suntik, pil
KB dan kondom. Sedangkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang atau
yang sering dikenal dengan MKJP masih sedikit peminatnya. Alat
Kontrasepsi Jangka Panjang tersebut antara lain IUD, Implan, MOW
dan MOP, padahal MKJP ini merupakan kontrasepsi yang sangat
0
efektif, khususnya dilihat dari durasi pemakaian yang panjang hingga
mencapai 10 tahun bahkan seumur hidup.
Berdasarkan data yang ada di Balai Penyuluh KKBPK
Kecamatan Bayan jumlah PUS di Desa Sambeng sebanyak 368 orang.
Dari seluruh peserta KB aktif yang menjadi peserta KB, jumlah peserta
KB yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yaitu
meliputi IUD, Implan, MOW dan MOP hanya sebesar 27%. Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pencapaian KB MJKP di
Desa Sambeng tersebut. Oleh karena itu, menarik untuk dibahas
mengenai rendahnya pencapaian penggunaan kontrasepsi MKJP di
Desa Sambeng, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
B. Isu / Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka
isu atau permasalahan yang diangkat adalah Rendahnya Pencapaian
Kontrasepsi MKJP di Desa Sambeng, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo.
Isu tersebut diangkat dan dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Rendahnya pencapaian peserta KB MKJP
2. Rendahnya pengetahuan PUS dalam pemakaian alat kontrasepsi
MKJP
3. Masih ada anggapan bahwa keikutsertaan KB adalah tugas dari
wanita
4. Belum maksimalnya KIE pada masyarakat tentang Metode KB
MKJP
1
3. Hari 3 7 Oktober 2021 Mencari data C/1 dan data MKJP Data diperoleh
6. Hari 6 12 Oktober 2021 Melakukan pembinaan kader IMP Pemahaman kader PPKBD
10. Hari 10 18 Oktober 2021 Menyusun materi rakor bangga Materi tersusun
kencana
11. Hari 11 20 Oktober 2021 Melakukan advokasi tokoh informal Terjalin kerjasama
12. Hari 12 21 Oktober 2021 Melakukan pembinaan BKL di desa Pemahaman materi
Sambeng
13. Hari 13 22 Oktober 2021 Menyusun materi rakor bangga Materi tersusun
kencana
14. Hari 14 25 Oktober 2021 Melakukan pencatatan dan pelaporan Kegiatan terlaporkan
D. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada Rancangan Tugas Akhir ini
adalah meningkatnya pencapaian peserta KB MKJP di Desa Sambeng,
Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
E. Manfaat
Manfaat yang akan dicapai dari Rancangan Tugas Akhir melalui
OJT ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Khusus
Meningkatnya hasil pencapaian peserta KB baru MKJP pada Tahun
2021 di Desa Sambeng, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
2. Manfaat Umum
2
a. Melalui Advokasi bisa mendapatkan dukungan dari pengambil
kebijakan
b. Adanya KIE KB MKJP sehingga PUS bisa bertambah
pengetahuannya.
c. Adanya keterlibatan lintas sektoral sehingga bisa meningkatkan
dukungan dalam pelaksanaan kegiatan.
3
BAB II
RANCANGAN IMPLEMENTASI TUGAS AKHIR
A. Penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan yang akan dilakukan adalah:
1. Melakukan KIE melalui media massa
Dengan menggunakan media sosial dengan sasaran PUS dan
Kader IMP untuk kemudian dipublikasikan kepada masyarakat.
2. Melakukan pembinaan kelompok kegiatan (Poktan) BKB
Pembinaan Poktan BKB yang akan dibina adalah Poktan BKB yang
ada di Desa Sambeng, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
3. Melakukan pembinaan kelompok kegiatan (Poktan) BKL
Pembinaan Poktan BKL yang akan dibina adalah Poktan BKL yang
ada di Desa Sambeng, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
4. Melakukan Pembinaan Kader IMP
Membina IMP dengan sasaran IMP di Desa Sambeng, Kecamatan
Bayan, Kabupaten Purworejo, materi tentang 6 (enam) peran bhakti
IMP, salah satunya adalah pencatatan dan pelaporan pada
pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2021 ini.
B. Penggerakkan
Kegiatan Penggerakkan yang akan dilakukan adalah :
1. Melakukan Advokasi Tokoh Formal
Advokasi Tokoh Formal Kepada Tokoh Pemerintahan guna
mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan program bangga
kencana.
2. Melakukan Advokasi Tokoh Informal
Advokasi Tokoh Formal Kepada Tokoh Agama dan Tokoh Adat
guna mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan program bangga
kencana.
4
C. Pelayanan
Kegiatan Pelayanan yang akan dilakukan adalah :
1. Melakukan fasilitasi pelayanan KB di tingkat Kecamatan.
Pelayanan KB akan dilaksanakan di faskes KB (Keluarga
Berencana) setiap hari Rabu.
D. Pengembangan
Kegiatan Pengembangan yang akan dilakukan adalah :
1. Mengembangan KIE Melalui berbasis teknologi
Pada masa pandemi seperti sekarang, teknologi sangat diperlukan
untuk melakukan publikasi pesan kepada masyarakat, salah satunya
yaitu melakukan KIE. Pengembangan yang akan dilakukan adalah
memanfaatkan media sosial instagram sebagai media publikasi
pesan dan informasi.
5
DAFTAR PUSTAKA