http://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAIC
28 e-ISSN: 2548-6861
diidentifikasi kondisi sosial ekonominya. Selanjutnya untuk Desktop, ArcGIS untuk sever, API Web, dan ArcGIS
informasi yang didapatkan akan diolah menggunakan GIS. Runtime SDK.
pendidikan, faktor kependudukan, dan faktor kesehatan. mengubah data hasil clustering
+getDataCluster() +tampilNormalisasi()
+hitung()
data
GUIDataCluster ProsesUbahDataCluster
data yang dimasukkan benar +kecamatan
+F_Pendidikan ProsesTampilChart GUIVisualisasi
+inputfile() +validasidatacluster() +F_Budaya
+tampilDataCluster() +simpandatacluster() +F_Kependudukan +getDataCluster() +tampilPieChart()
+F_Ekonomi +cenvert(datacluster)
menyimpan data ke database +F_Kesehatan
1 : tampilPieChart()
2 : tampilPieChart()
3 : getDataCluster()
6 : datacluster
Data statistik yang diperoleh dari hasil survey dan
penggalian sumber data BPS maka digabungkan dengan data
spasial dengan menggunakan Quantum GIS. Setelah itu
Gambar 5. Sequence diagram menampilkan pie-chart
Rancang Bangun Aplikasi WebGIS untuk Pemetaan Kondisi Sosial Ekonomi Kota Batam (Ariyanto, Dwi Ely Kurniawan,
Agus Fatulloh)
30 e-ISSN: 2548-6861
V. KESIMPULAN
Aplikasi webGIS telah dikembangkan dengan
menggunakan QuantumGIS, ArcGIS Online dan CSS
Gambar 7. Hasil implementasi webGIS Bootstrap. Aplikasi mampu menampilkan secara visual GIS
dalam menampilkan data kondisi social ekonomi masyarakat
Gambar 7 menunjukkan implementasi antarmuka peta Kota Batam berupa kepdatan penduduk, ekonomi,
yang menampilkan peta kondisi sosial ekonomi yang berisi pendidikan, kesehatan dan budaya. Harapannya memudahkan
tentang informasi kondisi sosial ekonomi Kota Batam yang pihak CSR atau pemerintah dalam membuat keputusan
didapatkan dari data yang telah dilakukan proses clustering. terhadap kondisi sosial masyarakat.