Anda di halaman 1dari 38

Mata Kuliah

Kartografi Dasar

Dosen Pengampu:
Alfi Nur Rusydi, S.Si., M.Sc.

Jurusan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
2014
Mengapa perlu klasifikasi?
Klasifikasi data
• Sebelum data dipetakan, perlu diklasifikasikan
terlebih dahulu, agar tidak rumit. Lebih
sederhana, dan mudah dibaca.
• Perlu diingat bahwa pengklasifikasikan data
ini, walaupun mengalami generalisasi akan
tetapi karakteristik data tersebut jangan
sampai hilang
Dasar klasifikasi
• Berdasarkan ukuran
• Berdasarkan sifat data
• Berdasarkan kelas interval
Berdasarkan ukuran
• Nominal
– Suatu ukuran dari unsur dengan aturan tertentu, tidak
mempunyai tingkatan (ranking). Unsur-nsur tersebut
dikenal namanya saja, misalnya: gereja, sekolah, jalan,
sawah, rawa, dan sebagainya.
• Ordinal
– Suatu ukuran dari unsur dengan ukuran tertentu, yang
mempunyai tingkatan. Unsur-unsur diklasifikasikan
dalam tingkatan secara garis besar saja, sesuai dengan
ukuran, kepentingan, umur dan lain-lain, dalam arti
besar-kecil, tua-muda, padat-jarang, basah-kering, dll.
• Contoh data ordinal
– Kota besar
– Kota kecil
– Dusun besar
– Dusun kecil
– Lereng terjal
– Lereng landai
– Jalan besar
– Jalan kecil
– Daerah padat
– Daerah jarang
• Interval dan rasio
– Ukuran dari unsur yang tidak hanya dengan aturan
dan urutan tertentu saja, tetapi dibagi atas kelas-kelas
tertentu dengan harga yang sebenarnya.
– Ukuran interval; Titik nol atau titik permulaan diambil
sembarang. Perbandingan suatu harga tidak
mempunyai arti yang sebenarnya. Contoh: 20° tidak
berarti panasnya 2x 10° C. Atau 0 ° C tidak sama
dengan 0° R, 0° F; 0° K
– Ukuran rasio: Titik permulaan adalah mutlak (sesuai
harga sebenarnya). Contoh: Rp 2.000,- berarti 2xRp
2.000,-
Berdasarkan sifat data
• Kualitatif
– Di mana datanya dikenal namanya saja.
– Misalnya: nama unsur tanah, geologi, politik, hutan,
jalan, batas administrasi, dan sebagainya
• Kuantitatif
– Untuk data statistik dikelompokkan berdasarkan
jumlah/banyaknya dari unsur yang akan dipetakan.
– Harga dari unsur-unsur tersebut dapat dihitung
berdasarkan kunci dalam legenda.
– Unsur data kuantitatif tersebut dapat disajikan dalam
wujud simbol titik, garis, adan atau area.
Berdasarkan kelas interval
• Yang perlu diperhatikan dalam
mengklasifikasikan data statistik adalah
– Jumlah kelas interval
– Ukuran kelas interval
Jumlah kelas interval
• Rumus Sturguess, yaitu:
• K = 1 + 3,3 log N
K = jumlah kelas interval
N = Jumlah frekuensi
Ukuran kelas interval
• Harus diketahui luas penyebaran (range) dari
data.
• Oleh karena itu harus diketahui nilai data
tertinggi dan terendah
• Rumus:
– Kelas interval = range/jumlah kelas
• Atau
– Kelas Interval = NT –NR/K
NT = nilai tertinggi
NR = nilai terendah
Pemilihan kelas interval
• Kelas-kelas interval hendaknya disesuaikan
dengan batas-batas kelas yang diambil
• Kelas interval tidak boleh berulang (overlap)
• Semua kelas interval harus terpenuhi (jangan
ada yang terlewat)
• Pembagian data diatur sedemikian rupa
sehingga paling tidak kelompok-kelompok
tersebut mempunyai pengamatan yang relatif
sama
…. Pemilihan kelas interval
• Di samping itu perlu juga diperhatikan, yaitu:
– Pemilihan kelas interval harus meliputi semua
data
– Kelas interval tidak boleh dimulai dengan suatu
harga yang sama besarnya dengan harga kelas
yang terdahulu
Susunan dari kelas-kelas interval
• Ada bermacam-macam susunan yang dapat
digunakan untuk menempatkan data ke dalam
kelas-kelas, antara lain:
– Dengan kelas interval yang teratur (tingkatan
sama)
– Dengan kelas interval yang berdasarkan hitungan
(Arithmatic Progression, geometrik, kuantil,
standar deviasi, dan sebagainya)
– Dengan kelas interval yang tidak teratur
Kelas Interval yang teratur
(tingkatan sama)
• Cara ini dipakai dimana sederetan jumlah data
dibagi sdemikian rupa sesuai dengan
banyaknya kelas interval yang dikehendaki.
• Rumus:
– Kelas interval = deretan jumlah (range)/jumlah
kelas
Kelas Interval yang teratur
(tingkatan sama)
Kelas Interval lima Kelas Interval seratus
0-5 0 - 99
6 - 10 100 - 199
11 - 15 200 - 299
16 - 20 300 - 399
dst dst
Kelas Interval yang teratur
(tingkatan sama)
• Susunan dari kelas interval bisa saja dibuat
dengan mempunyai dua kelas interval yang
diletakkan bersama-sama
0 - 24
Bagian pertama dari urutan mempunyai
25 – 49
I interval 25, bagian kedua mempunyai
50 - 74
interval 100.
75 - 99
Cara ini dapat digunakan bila memerlukan
100 - 199 menghendaki pembagian yang lebih
200 - 299 II mendetail pada harga-harga di bawah
300 - 399 seratus (100).
Kelas Interval yang teratur
(tingkatan sama)
• Kegunaan cara seperti tadi dapat dilihat pada
data dari dusun-dusun yang berpenduduk
jarang dan yang berpenduduk rapat. Sebagai
contoh, adanya perbedaan jumlah penduduk
yang sama antara dusun.
Kelas Interval yang teratur
(tingkatan sama)
• Contoh:
Berpenduduk jarang:
A B
Berselisih 1000 penduduk
0 0
1000 2000

Berpenduduk padat:
C D
Berselisih 1000 penduduk
0 0
760.000 761.000
Kelas Interval yang berdasarkan
hitungan
• Contoh: kelas interval dengan cara Arithmetic
Progression.
• Dengan cara ini besarnya kelas-kelas bertambah
dengan harga yang teratur
• Contoh:
0–2 Pertambahan tiap kelas interval
3–6 adalah 2 (dua)
7 – 12
13 – 20
21 – 30
dst
…. Kelas Interval yang berdasarkan
hitungan
• Apabila urutan-urutan data harus dibagi lebih
terperinci, kelas interval dapat dihitung
sebagai berikut:
A + x + 2x + 3x + 4x ………. + nx = B
• keterangan:
A = nilai terendah (batas bawah)
B = nilai tertinggi (batas atas)
n = jumlah keseluruhan kelas yang dicari
x = besarnya kelas pada kelas pertama
…. Kelas Interval yang berdasarkan
hitungan
• Apabila A, B, dan n diketahui, maka x dapat
dicari. Selanjutnya, batas-batas kelas dapat
diketahui sebagai berikut
A – (A + x) perbedaannya x
(A + x) – (A + 3x) perbedaannya 2x
(A + 3x) – (A + 6x) perbedaannya 3x
(A + 6x) – (A + 10x) perbedaannya 4x
Perhitungan kelas interval
• Penentuan Jumlah Kelas Interval untuk Jumlah
Penduduk
• ∑ klas interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 17= 5,06 ≈ 5
Sistem kelas interval teratur
• Range = nilai tertinggi-nilai terendah
• k = jumlah kelas
• interval = range/kelas
• interval = 391541/5 = 18308,2 ≈ 18308
Kelas Range
I 28582 – 46890
II 46891 – 65199
III 65200 – 83508
IV 83509 – 101817
V 101818 - 120123
Sistem kelas interval aritmetik
• A = nilai terendah; B=nilai tertinggi
28582 + x + 2x +3x + 4x +5x = 120123
15x = 91541
x = 6102,73 ≈ 6102
Kelas Range
I A–(A + x); 28582 – 34685
II (A + x + 1) – (A + 3x); 34686 – 46891
III (A + 3x +1) – (A + 6x); 46892 – 65200
IV (A + 6x +) – (A + 10x); 65201 – 89612
V (A + 10x + ) – (A + 15x); 89613 – 120123
Kelas interval geometrik
• A = nilai terendah
• B = nilai tertinggi
• n = jumlah kelas; maka:
xn = B/A
x5 = 120123/28582
x = 1,33
…. Kelas interval geometrik
Kelas Range
I A-Ax
28582 – 38014, 07
II (Ax + 0.01) – Ax2
38014,08 – 50558,69
III (Ax2 + 0.01) – Ax3
50558,70 – 67243,07
IV (Ax3 + 0.01) – Ax4
67243,08 – 89433,28
V (Ax4 + 0.01) – Ax5
89433,29 - 120123
SISTEM KELAS INTERVAL
KUANTIL
Data diurutkan terlebih dahulu
dari nilai terkecil ke terbesar
Sistem kelas interval kuantil
• n = panjang data jumlah penduduk
• k = jumlah kelas
• x = n/k = 17/5 = 3,4 ≈ 3
Kelas Interval
I 28582 – 29636
II 29637 – 35542
III 35543 – 47674
IV 47675 – 51927
V 51928 - 120123
Kelas interval yang tidak teratur
• Untuk menetukkan batas kelas dari suatu data
biasanya digunakan cara grafik.

Kelas Range
I 28582 - 33846,15
II 33846,16 - 40000
III 40000,01 - 44615,38
IV 44615,39 - 80000
V 80000,01 - 120123
Nilai tengah
Nilai tengah

Anda mungkin juga menyukai