Bab I Pendahuluan.
Bab I Pendahuluan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan Visi Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2025 : ”Insan Indonesia
Cerdas Kompetitif Tahun 2025”, penyelenggaraan pembangunan Sistem Pendidikan
Nasional sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003, dilaksanakan dengan
menggunakan 3 (tiga) strategi pembangunan sebagai pilar, yaitu : (1) Investasi Akses, (2)
Peningkatan Mutu, Relevansi dann Daya Saing, (3) Tata Kelola, Akuntabilitas dan
Pencitraan Publik. Penyelanggaraan Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional tersebut
dilaksanakan pada setiap jalur, jenjang dan satuan pendidikan, melalui berbagai program
dan kegiatan pembangunan pendidikan.
Demikian halnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa
Barat, menjelaskan visi jangka panjang pembangunan Jawa Barat 2005-2025 yakni :
“Dengan Iman dan Taqwa Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia“. Secara bertahap
menuju pencapaian visi tersebut telah ditempuh rangkaian tahapan pembangunan Provinsi
Jawa Barat, yakni Tahap I, Periode 2005-2008 yang disebut Tahapan Penataan dan
Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas SDM; Tahap II, Periode 2008-2013 yang
disebut Tahapan Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat dan pada saat ini telah
memasuki Tahap III, Periode 2013-2018 yang disebut Tahapan Memantapkan
Pembangunan Secara Menyeluruh. Pada Tahap III periode 2013-2018 telah dirumuskan
Visi Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera
Untuk Semua”.
Dalam rangka mencapai visi pembangunan Jawa Barat tersebut, maka misi pertama
yang telah dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya
Saing. Kebijakan strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan misi pertama
tersebut antara lain : 1) Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat
melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka; 2) Pelayanan kesehatan
bagi semua dan revitalisasi infrastruktur kesehatan; 3) Peningkatan kemandirian
masyarakat melalui pemenuhan dan perlindungan terhadap kebutuhan dasar dan hak dasar
manusia; dan 4) Pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan sosial.
Berdasarkan kebijakan strategi Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa
Barat melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka maka salah satu
program pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dirancang di antaranya
adalah : Peningkatan dan perluasan sarana dan kapasitas pendidikan dasar, menengah dan
tinggi yang disertai dengan program alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBD yang
lebih efektif, program peningkatan kesejahteraan guru dan didukung program pendidikan
gratis pada jenjang SD, SMP dan SMK/SMA/MA. Di samping itu harus diteruskan
paradigma penyelenggaran pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah
dilaksanakan selama ini dengan dengan lebih melibatkan peran dan partisipasi masyarakat,
dan Daerah (Kabupaten/Kota).
B. Dasar Hukum
C. Pengertian
D. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Tujuan umum BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Di Jawa Barat adalah
mewujudkan layanan pendidikan SMK/SMA/MA di Jawa Barat yang bermutu,
terjangkau, dan terbuka bagi semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah
Universal (PMU).
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus BPMU SMK/SMA/MA Provinsi di Jawa Barat adalah :
a. Membantu biaya operasional sekolah;
b. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK/SMA/MA;
c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK/SMA/MA;
d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah bagi siswa SMK/SMA/MA dengan cara
meringankan biaya sekolah;
e. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK/SMA/MA untuk mendapatkan layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu;
f. Membantu pelaksanaan program pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan dan
Bela Negara, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba
dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas di sekolah
menengah.
Sasaran program adalah SMK/SMA/MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa
Barat. Besar bantuan per sekolah/madrasah diperhitungkan dari jumlah siswa, satuan biaya
adalah besaran satuan biaya per siswa per tahun. Bantuan yang diterima sekolah/madrasah
dihitung berdasarkan jumlah siswa per sekolah/madrasah dikalikan satuan biaya BPMU
SMK/SMA/MA dengan proporsi :
1. SMK Negeri = Rp 300.000,- per siswa per tahun
2. SMA Negeri = Rp 200.000,- per siswa per tahun
3. SMK Swasta = Rp 500.000,- per siswa per tahun
4. SMA Swasta = Rp 400.000,- per siswa per tahun
5. MA Negeri = Rp 200.000,- per siswa per tahun
6. MA Swasta = Rp 400.000,- per siswa per tahun
Pada Tahun Anggaran 2016, sesuai dengan alokasi anggaran pada APBD, BPMU
SMK/SMA/MA akan disalurkan sebanyak 2 (dua) kali. yaitu untuk penggunaan bulan
Januari-Juni Tahun 2016 dan penggunaan bulan Juli-Desember Tahun 2016.
G. Kriteria Penerima
1. Seluruh SMK/SMA/MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa Barat yang telah
memiliki ijin operasional, ijin pendirian atau Surat Keterangan Operasional
Sekolah/Madrasah dari Lembaga berwenang;
2. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas pengalokasian dana BPMU
SMK/SMA/MA, sekolah/madrasah diwajibkan untuk membebaskan biaya dan/atau
membantu siswa miskin serta mengurangi beban biaya siswa dari keluarga mampu dari
kewajiban membayar iuran untuk biaya sekolah/madrasah;
3. Mengikuti Pedoman BPMU SMA/SMA/SMK;
H. Persyaratan Penerima
1. Telah mengisi data sekolah/madrasah melalui Data online BPMU pada bpmujabar.net
pada bulan Mei dan bulan Agustus, yang akan dipergunakan sebagai data calon
penerima BPMU;
2. Menyerahkan kelengakapan administrasi untuk usulan pencairan berupa:
a. Surat permohonan pencairan
b. Rencana Penggunaan Biaya (RPB) setiap Tahap penggunaan
c. Rencana Penggunaan Biaya (RPB) Satu Tahun Anggaran
d. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
e. Fakta Integritas/Surat Pertanggungjawaban.
f. Kuitansi
g. Fotocopy KTP atas nama Ketua/Pimpinan organisasi.
h. Fotocopy Rekening Bank.
i. Fotocopy Surat Keterangan Domisili
j. Fotocopy Ijin Operasional
k. Fotocopy Surat Pengesahan Lembaga/Yayasan
l. NPWP;
Apabila SMK/SMA/MA menolak menerima BPMU Provinsi maka harus dibuat Surat
Pernyataan Menolak disertai alasan yang jelas, ditandatangani oleh paling sedikit 10%
Orang Tua Siswa, Komite Sekolah, Kepala Sekolah dan diketahui Kepala Dinas
Pendidikan untuk SMK-SMA, serta oleh Kepala Kemenag Kabupaten/Kota untuk MA,
dilaporkan kepada Tim Pengelola BPMU Provinsi.
Program ini memberikan dukungan kepada sekolah dalam menerapkan konsep MBS
yaitu: kebebasan untuk perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana
semata-mata ditujukan hanya untuk kepentingan peringkatan layanan pendidikan.
Pengelolaan program BPMU SMK/SMA/MA Provinsi menjadi kewenangan sekolah
secara mandiri dengan mengikutsertakan komite sekolah dan masyarakat.
Penggunaan dana BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 dalam rangka
Pencapaian Standar Pelayanan Minimum sekolah/madrasah, khususnya untuk Belanja
Operasi Personalia dalam hal membayar honor bulanan/kegiatan Tenaga Pendidik Honorer
yang mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan kualifikasinya dan untuk membayar
honor Tenaga Kependidikan Honorer dengan aktifitas sebagai berikut :
1. Belanja Operasional Personalia yang tidak boleh didanai oleh BPMU Provinsi antara
lain:
a. Honor/Insentif/Transport Pengelola Sekolah/Madrasah (Kepala Sekolah atau Wakil
Kepala Sekolah);
b. Honor/Insentif/Transport Pengelola dana BPMU;
c. Transport kegiatan (kegiatan rutin atau insidental)
d. Upah pekerja atau non personil sekolah dalam kegiatan rehab, panitia, dsb.
e. Dibayarkan kepada siswa
f. Honor kelebihan jam mengajar bagi Guru PNS
g. Belanja untuk membayar personalia diluar peruntukan yang tercantum pada Bab III
Point A.1. Pedoman ini.
2. Belanja/kegiatan lainnya yang tidak diperbolehkan didanai oleh BPMU Provinsi antara
lain:
a. Biaya Invest/Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah/Madrasah, antara lain :
1) Biaya pengembangan SDM (PTK);
2) Rehabilitasi sedang dan berat;
3) Membangun gedung/ruangan baru;
4) Membeli peralatan pendidikan.
b. Biaya pribadi Peserta Didik, antara lain :
1) Membeli Alat Tulis;
2) Membeli pakaian, seragam, sepatu bagi siswa;
3) Biaya akomodasi dan transportasi;
4) Biaya makan minum.
c. Biaya pemeliharaan/perbaikan kendaraan
d. Pembelian seragam guru dan pegawai.
Konsep pendidikan untuk semua (education for all) memberikan kesempatan yang
seluas-luas kepada setiap individu untuk mendapat layanan pendidikan bermutu sesuai
dengan minat dan potensi siswa. Sesuai dengan perkembangan jaman, sekolah bermutu di
dominasi oleh siswa dari keluarga mampu. Siswa miskin yang mempunyai minat dan
potensi, kurang mempunyai kesempatan belajar di sekolah bermutu serta menutup
kesempatan mereka untuk merubah nasib dan status sosialnya.
Peranan Program BPMU SMK/SMA/MA dalam konteks tersebut di atas adalah
memberikan keadilan dan kesempatan kepada siswa miskin untuk memperoleh layanan
pendidikan bermutu dengan mewajibkan sekolah membebaskan (fee waive) dan/atau
memberikan keringanan (discount fee) tagihan biaya sekolah kepada siswa miskin.
Untuk memperjelas hal tersebut, berikut ini disajikan ilustrasi cara kerja konsep
discount fee di suatu sekolah.
100
25
0
Siswa
A. Tim Pengarah
1. Tingkat Provinsi
a. Gubernur
b. Wakil Gubernur
c. Sekretaris Daerah
2. Tingkat Kabupaten/Kota
a. Bupati/Walikota
b. Sekretaris Daerah
1. Tim Provinsi
a. Penanggungjawab
1) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
2) Kepala Kanwil Depag Provinsi
b. Tim Pelaksana
1) Ketua Tim Manajemen
2) Sekretaris
3) Ketua Tim Teknis
4) Urusan Pengolahan Data
5) Urusan Administrasi dan Keuangan
1. Tim Kabupaten/Kota
a. Tim Pengarah
1) Bupati/Walikota
b. Penanggungjawab
1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
2) Kepala Kandepag Kabupaten/Kota
c. Tim Pelaksana Pengelola BPMU Provinsi ditingkat Kabupaten/Kota terdiri dari
1) Ketua Tim Manajemen BPMU Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota
2) Anggota
Pengelola BPMU Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari unsur Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota dan atau unsur Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan untuk Tim Pelaksana
Pengelola dapat ditetapkan oleh Kepala SKPD Pendidikan.
1. Tahap Pendataan
a. SMK-SMA Negeri Penerima BPMU Provinsi menyampaikan data sekolah termasuk
jumlah siswa secara online melalui aplikasi data pada www.bpmujabar.net;
b. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Tim Pengelola BPMU Provinsi
membuat usulan Penerima Bankeu BPMU jenjang Dikmen kepada Gubernur untuk
ditetapkan.
4. Tahap Penggunaan,
7. Pengambilan dana BPMU oleh Sekolah/Madrasah dilakukan setelah terjadi
transfer/pemindahbukuan dana dari Kas Umum Daerah Kabupaten/Kota ke sekolah
penerima melalui rekening penerima yang telah ditentukan pada usulan pencairan.
8. Penatausahaan dan Penggunaan dana BPMU oleh sekolah dilaksanakan sesuai
dengan RKAS dan dibukukan sebagaimana tersebut pada BAB VII Pedoman ini.
B. Mekanisme Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev Hibah BPMU untuk SMK-
SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta.
Penatausahaan& Laporan
Setda KepGub Pedoman Monev
Pemindahbukuan
Keterangan :
1. Sekolah/madrasah Penerima BPMU Provinsi menyampaikan data sekolah/madrasah
secara online melalui aplikasi data pada www.bpmujabar.net.
2. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Tim Pengelola BPMU Provinsi
membuat usulan Penerima BPMU jenjang Dikmen kepada Gubernur untuk ditetapkan.
3. Tim Pengelola BPMU Provinsi dan Tim Pengelola BPMU di Tingkat Kabupaten/Kota
membuat Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BPMU yang ditanda tangani oleh
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur Provinsi Jawa Barat dengan
masing-masing Kepala Satuan Pendidikan.
4. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat Surat Permohonan Pencairan Dana
BPMU Provinsi kepada Gubernur Jawa Barat melalui Biro Keuangan Setda Provinsi
Jawa disertai dokumen yang diperlukan untuk pencairan.
5. Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat melakukan penatausahaan keuangan dan
pemindah bukuan Dana BPMU Provinsi ke Rekening masing-masing sekolah/madrasah
di tiap Kabupaten/Kota.
2. Transparan
Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat
dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan program.
3. Akuntabel
Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman
pelaksanaan yang sudah disepakati.
4. Demokratis
Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah ditempuh
melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap
individu untuk mengajukan saran, kritik atau pendapat.
7. Saling Percaya
Pemberian dana berdasarkan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan
penerima dana. Oleh Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kepercayaan tersebut
dengan memegang amanah dan komitrnen yang ditujukan semata-mata hanya untuk
membangun pendidikan yang lebih baik.
1. Dana BPMU Provinsi harus diterima secara utuh dan tidak diperkenankan adanya
pemotongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak
manapun.
2. Dana BPMU Provinsi yang diambil bukan berarti dana harus dihabiskan dalam periode
tersebut. Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah/madrasah sebagaimana tertuang dalam RKAS.
3. Bilamana terdapat sisa dana di sekolah/madrasah pada akhir tahun anggaran maka dana
tersebut tetap menjadi hak sekolah dan dapat dipergunakan pada tahun anggaran
berikutnya.
4. Jika satuan pendidikan menerima kelebihan jumlah dana BPMU, maka harus
dilaporkan dan dikembalikan kepada Kas Umum Daerah pada bjb Nomor Rekening
0010210238361 a.n. Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan bukti transfer
sebanyak 2 rangkap dilampirkan dalam dokumen Laporan.
5. Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekolah/madrasah lain pada semeser berjalan,
maka dana BPMU Provinsi siswa tersebut tetap dipergunakan oleh sekolah yang
ditinggalkan.
6. Kelengkapan dokumen administrasi pada saat sekolah penerima melakukan
pengambilan dari bank antara lain :
a. Untuk Sekolah/Madrasah Negeri:
1) Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Bendahara;
2) Fotocopy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara;
3) Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan.
b. Untuk Sekolah/Madrasah Swasta:
1) SK/Akta pendirian dan atau Surat Ijin Operasional;
2) Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Bendahara;
3) Fotocopy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara;
4) Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan.
A. PELAPORAN
Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk program
BPMU, sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat dilakukan
dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Dalam hal pembukuan
dilakukan dengan komputer, bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum dan
buku-buku pembantu sekurang-kurangnya setiap bulan yang terjadi transaksi, dan
menatausahakan hasil cetakan Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu yang
telah ditandatangi Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah.
2) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum dan
Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.
3) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 ( Sepuluh) juta.
4) Apabila bendahara meninggalkan tempat kedudukannya atau berhenti dari
jabatannya, Buku Kas Umum dan buku pembantunya serta bukti-bukti
pengeluaran harus diserahterimakan kepada pejabat yang baru dengan Berita
Acara Serah Terima.
5) Laporan dibuat setiap semester dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala
Sekolah dan Komite Sekolah, dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung
jawab (Format K7-b) yang menyatakan bahwa dana BPMU yang diterima telah
digunakan sesuai Usulan Pencairan dan NPHD BPMU. Bukti pengeluaran yang
sah disimpan dan dipergunakan oleh penerima Hibah selaku obyek pemeriksaan
d. Bukti Pengeluaran
1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah;
2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang
cukup sesuai dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai
sampai Rp 250.000,- tidak dikenakan bea materai, sedang transaksi dengan nilai
nominal di atas Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- dikenakan bea
materai dengan tarif sebesar Rp 3.000,- dan transaksi dengan nilai nominal lebih
besar Rp 1.000.000,- dikenakan bea materai dengan tarif sebesar Rp 6.000,-
3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan
peruntukannya;
4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur
sebagai lampiran kuitansi;
5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dana lunas dibayar
oleh Bendahara;
6) Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh bendahara BPMU sebagai
bahan bukti dan bahan laporan.
Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS SMK dalam rangka
membayar honorarium diatur sebagai berikut:
1. Penghasilan rutin setiap bulan untuk guru tidak tetap (GTT), Tenaga Kependidikan
Honorer, Pegawai Tidak Tetap (PTT), untuk jumlah sebulan sampai dengan Rp
3.000.000,- (tiga juta rupiah) tidak terhutang PPh Pasal 21.
2. Untuk jumlah lebih dari itu, PPh Pasal 21 dihitung dengan menyetahunkan penghasilan
sebulan. Dengan perhitungan sebagai berikut:
a. Penghasilan sebulan .................................................................................. XX
b. Penghasilan netto setahun (x 12) ............................................................... XX
c. Dikurangi PTKP*) ..................................................................................... XX
d. Penghasilan Kena Pajak ............................................................................... XX
e. PPh Pasal 21 terutang setahun 5% (jumlah s.d. Rp 50 juta) dst .................... XX
f. PPh Pasal 21 sebulan (:12) ......................................................................... XX
*) Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), adalah:
i. Status sendiri, Rp 36,0 juta
ii. Tambahan status kawin, Rp 3,0 juta
iii. Tambahan tanggungan keluarga, maksimal 3 orang @ Rp 3,0 juta
A. Pengawasan
B. Sanksi
Sekolah sebagai sebuah entitas organisasi harus mampu mengelola dana BPMU secara
profesional untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang bermutu. Dana BPMU yang
diterima oleh sekolah dikelola secara mandiri melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Dari sisi keuangan, MBS menuntut pengelola sekolah/madrasah mampu melakukan
perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memper¬tanggungjawabkan pengelolaan
dana secara baik dan transparan. Pengelolaan dana yang baik tidak terlepas dari prinsip
ekonomis, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan, kejujuran dalam
pengelolaan dan pengendalian.
Penggunaan dana BPMU Provinsi hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik
dan benar serta transparan dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.
Buku Pedoman BPMU Jenjang Dikmen Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dapat
dijadikan acuan khususnya dalam pengelolaan BPMU SMK/SMA/MA Provinsi baik pada
tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Sekolah, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi
manajemen dapat dijalankan dengan baik dan benar.
Hormat kami,
Pemohon,
........................................
Tembusan:
- Yth. Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Nama : .............................
Jabatan : Kepala ............................
Bertindak untuk dan atas nama .......................... , Kab/Kota *) .........................
Alamat : ..........................................
Nomor KTP : ...........................................
Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan transparansi dan
akuntabilitas penggunaan dana belanja hibah Bantuan Pendidikan Menengah Universal:
1. Bertanggungjawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan belanja hibah
yang diterima;
2. Akan menggunakan belanja hibah sesuai dengan rencana penggunaan pada proposal yang
telah disetujui;
3. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hibah;
4. Bersedia dlaudit secara independen sesuai peraturan perundang-undangan.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta tidak
ada unsur paksaan dart pihak manapun.
Materai
Rp.6.000
............................................
...............................................................
...............................................................
ANTARA
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN
KEPALA ..................................................
Kabupaten/Kota*) ................................
TAHUN ANGGARAN 2016
Pada hari ini, ... tanggal ... bulan ... tahun Dua Ribu Enam Belas masing- masing yaitu :
1. Nama : ...
NIP : ...
Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Alamat : Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 955/Kep.119-Keu/2012 Tahun 2012 tanggal 5
Januari 2012 tentang Penunjukan Kuasa Penandatanganan Naskah Perjanjian Belanja
Hibah Daerah Kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah/Kepala Biro di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ,
2. Nama : ...
Nomor KTP : ...
Jabatan : Kepala ...
Alamat : ...
bertindak untuk dan atas nama SMK/SMA/MA ... yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan Perjanjian Belanja Hibah Daerah berupa Uang
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
(1) PIHAK PERTAMA memberikan belanja hibah kepada PIHAK KEDUA berupa uang
sebesar Rp ...,- (... ) dengan perhitungan ... siswa x Rp ... ,-;
(2) PIHAK KEDUA menerima belanja hibah dari PIHAK PERTAMA berupa uang sebesar
Rp ...,- (... ) dengan perhitungan ... siswa x Rp ... ,-;
(3) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk untuk belanja
operasional sekolah sesuai dengan Rencana Penggunaan Belanja Hibah/Proposal yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari naskah perjanjian belanja hibah daerah ini,
meliputi:
(4) Penggunaan belanja hibah sebagaimana ayat (2) bertujuan untuk Peningkatan
Aksesibilitas, Pemerataan serta Peningkatan Mutu Pendidikan.
Pasal 2
PENCAIRAN BELANJA HIBAH
(1) Pencairan belanja hibah berupa uang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 dilakukan secara bertahap,
dengan rincian sebagai berikut :
Tahap I :
No. Uraian Jumlah (Rp)
A Belanja Operasi Personalia
1 Honorarium Tenaga Pendidik Honorer
2 Honorarium Tenaga Kependidikan Honorer
B Belanja Operasi Non Personalia
1 Pelaporan, dan operasional non Personalia
Jumlah (Rp)
Tahap II :
No. Uraian Jumlah (Rp)
A Belanja Operasi Personalia
1 Honorarium Tenaga Pendidik Honorer
2 Honorarium Tenaga Kependidikan Honorer
B Belanja Operasi Non Personalia
1 Pelaporan, dan operasional non Personalia
Jumlah (Rp)
Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
(1) Membantu proses pencairan belanja hibah apabila seluruh persyaratan dan kelengkapan
berkas pengajuan pencairan dana telah dipenuhi oleh PIHAK KEDUA
(2) Menunda pencairan belanja hibah apabila PIHAK KEDUA tidak/belum memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
(3) Melaksanakan evaluasi dan monitoring atas penggunaan belanja hibah.
(4) Melakukan pemeriksaan atas penggunaan belanja hibah
Pasal 5
SANKSI
Pihak KEDUA yang melanggar Pasal.1 ayat (3) dan pasal 2 ayat (5) dapat dikenakan sanksi
administratif berupa peringatan tertulis, penundaan/penghentian pencairan/penyaluran
belanja hibah atau sanksi lain sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pasal 6
LARANGAN
Bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dilarang untuk dilakukan pemotongan
oleh pihak manapun, dalam jumlah berapapun, untuk tujuan apapun. Dalam hal terjadi
pemotongan, maka pelakunya harus dilaporkan kepada yang berwajib dan diproses sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(1) Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD) ini, dibuat rangkap 3 (tiga), lembar
pertama dan kedua masing-masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan
hukum sama.
(2) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD ini dapat diatur lebih lanjut dalam
Addendum.
Meterai 6.000
....................................... ........................................
NIP. .................................
KUITANSI
SUDAH TERIMA DARI : PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
BANYAKNYA UANG : Rp ...,-
UNTUK PEMBAYARAN : Belanja Bantuan Hibah dana BPMU Tahap 1 / 2*) (... siswa x Rp ...,-)
untuk SMK/SMA/MA ... , Kabupaten/Kota ... dari dana sebesar Rp
...,- (...siswa x Rp ...).
TERBILANG :
Meterai
6000
.....................................................
1 rangkap
KUITANSI
SUDAH TERIMA DARI : PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
BANYAKNYA UANG : Rp ...,-
UNTUK PEMBAYARAN : Belanja Bantuan Hibah dana BPMU Tahap 1 / 2*) (... siswa x Rp ...,-)
untuk SMK/SMA/MA ... , Kabupaten/Kota ... dari dana sebesar Rp
...,- (...siswa x Rp ...).
TERBILANG :
.....................................................
4 rangkap
Formulir BPMU-K2-a
Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BPMU
Kab/Kota
DAFTAR SISWA
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Alamat :
Kelahiran
No. Nama Siswa NIS L/P Tingkat Keterangan
Tempat Tanggal
………………………………………
NIP.
Nama :
Jabatan : Kepala
Alamat :
Kabupaten/Kota :
Dengan ini menyatakan telah menerima kelebihan dana BPMU Provinsi untuk periode
tahun .... dengan rincian sebagai berikut :
Tembusan:
1. Yth. Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat
2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ....
Formulir BPMU-K3
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU KAS UMUM
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Formulir BPMU-K4
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU KAS
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Formulir BPMU-K5
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU BANK
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Formulir BPMU-K6
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU PAJAK
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Penerimaan (Rp)
Pengeluaran
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Saldo (Rp)
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 (Rp)
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
I Penerimaan
II Penggunaan Dana :
Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan
1,1 Penyusunan Kompetensi Ketuntasan Minimal
……………………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………………
NIP. NIP. NIP.
Hormat kami,
Yang membuat laporan,
............................................................
Tembusan:
- Yth. Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Nama :
Jabatan : Kepala SMK .................
Bertindak untuk dan atas nama SMK ................., Kabupaten .......
Alamat : ..............................
Nomor KTP : ..................................
Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan transparansi dan
akuntabilitas penggunaan dana belanja hibah Bantuan Pendidikan Menengah Universal :
1. Bertanggungjawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan belanja hibah
yang telah diterima;
2. Telah menggunakan belanja hibah Tahap 1 / 2*) Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan
peruntukan menurut Pedoman BPMU yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat dan sesuai dengan Rencana Penggunaan Biaya BPMU Tahap 1 / 2*);
3. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hibah;
4. Bersedia diaudit secara independen sesuai peraturan perundang-undangan.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta tidak
ada unsur paksaan dart pihak manapun.
Materai
Rp.6.000
...............................................................
…………,……………………..20XX
Kabupaten/Kota*) :
Alamat :
Jumlah Sekolah/Madrasah : ..... (...) SMK Negeri dengan siswa sejumlah .... (....) orang
..... (...) SMA Negeri dengan siswa sejumlah .... (....) orang
..... (...) SMK Swasta dengan siswa sejumlah .... (....) orang
..... (...) SMA Swasta dengan siswa sejumlah .... (....) orang
..... (...) MA Negeri dengan siswa sejumlah .... (....) orang
..... (...) MA Swasta dengan siswa sejumlah .... (....) orang
Waktu Penggunaan : Bulan .... s.d. ....Tahun 20...
Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan kerjasama yang
baik diucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kepala Dinas Pendidikan/Ketua
Tim Pengelola BPMU,
Formulir BPMU-K9
Diisi Tim BPMU Kab/Kota
Dikirm ke Tim BPMU Provinsi
Jumlah
......................., ..................................
Mengetahui : Ketua Tim Pengelola BPMU Kabupaten .....
Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ...
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Keterangan :
Kode A1A s.d. B lihat Format K8
Formulir BPMU-K10
Diisi Tim BPMU Kab/Kota
Dikirm ke Tim BPMU Provinsi
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Formulir BPMU-K11
Diisi Tim BPMU Kab/Kota
Dikirm ke Tim BPMU Provinsi
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.