Anda di halaman 1dari 17

COVER

DAFTAR HALAMAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi
dari dua atau lebih device (alat, sepert ikomputer / laptop / printer / dan alat
komunikasi lain.lapisan-lapisan komunikasi data biasanya menggunakan standar
OSI. Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for Open
Networking adalah sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh
badan International Organization for Standarization (ISO) di Eropa pada tahun
1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari (Open System Interconnection).
Model ini disebut juga dengan "Model Tujuh Lapis OSI" (OSI Seven Layer
Models). Media transmisi merupakan bagian dari lapisan paling bawah dari
lapisan-lapisan OSI yaitu Physical. Media transmisi ini merupakan bagian dasar
yang paling diutamakan sebelum memulai transmisi data. Di sisi lain, media
transmisi ini sulit dikuasai oleh para programmer atau bahkan diabaikan karena
dianggap hanya untuk pekerja kasar. Padahal media transmisi merupakan dasar
sebelum memulai membangun jaringan untuk melakukan transmisi data. Oleh
Karena itu penulis membuat makalah yang berjudul “Media Transmisi” untuk
menjawab permasalahan-permasalahan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Memperhatikan latara belakang tersebut, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan
masalah. Rumusan masalah tersebut diantaranya adalah :
1. Definisi Media Transmisi
2. Perbedaan antara media transmisi guided dan unguided
3. Jenis-jenis Media Transmisi dalam komunikasi data
1.3. Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan
Yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui definisi Media Transmisi.
2. Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided.
3. Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Unguided

B. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menambah pengalaman dan pengetahuna bagi penulis dan pembaca tentang “Media
Transmisi”
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Media Transimisi


Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan
penerima data, karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi
kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam
cara untuk diubah kembali menjadi data.
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada jenis alat elektronika, data yang digunakan
oleh alat elektronika tersebut, tingkat keefektifan dalam pengiriman data, dan ukuran data
yang dikirimkan. Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided
transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan
sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem gelombang
1.2. Kegunaan Media Transmisi
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan
pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan
radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada
pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua
buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi
yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
1.3. Kategori Media Transmisi
Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni : Guided (terpandu)
dan Unguided (tidak terpandu).
1. Media transmisi Guided maksudnya adalah media yang mampu
mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel
twisted-pair, coaxial dan fiber optic.
2. Media Transmisi Unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic
tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh
sederhana adalah gelombang radio, terrestrial microwave, satelite
microwave, dan sebagainya.
1.4. Media Transmisi Terpandu
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik,
meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable
(kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan
dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan
konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk
aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal
data dalam bentuk cahaya.
A. Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted Pair adalah salah satu dari beberapa tipe kabel yang
dapat digunakan untuk membangun sebuah Jaringan Komputer, khususnya
pada Jaringan LAN. Kabel Twisted Pair merupakan kabel yang terdiri dari
kabel yang saling melilit dan warna yang berbeda.
Kabel Twisted Pair ini terdiri dari 2 jenis yaitu Shielded Twisted
Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP). Pada kedua jenis Kabel
Twisted Pair ini tidak ada perbedaan yang spesifik bedanya kedua kabel
ini adalah Shield dan Unshielded. Berikut Penjelasan dari Kabel UTP dan
STP :
1. Kabel Unshielded Twister Paid (UTP)
Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit
menjadi 4 pasang. Ke empat pasang kabel tersebut adalah :
 Pasangan kabel warna hijau dengan Putih lease Hijau
 Pasangan kabel warna Orange dengan Putih lease Orange
 Pasangan kabel warna Biru dengan Putih lease Biru
 Pasangan kabel warna coklat dengan Putih lease Coklat

Gambar 2. Kabel Unshielded Twister Paid (UTP)


a. Kategori Kabel UTP
 Cat 1 : Digunakan untuk perangkat komunikasi,seperti kabel telephon.
 Cat 2 : Kecepatan transfer data mencapai 4 Megabits per second.
 Cat 3 : Biasanya digunakan untuk topologi token ring dengan kecepatan
transfer data mencapai 10 Mbps.
 Cat 4 : Kecepatan transfer data mencapai 16 Mbps
 Cat 5 : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps
 Cat 5 : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps – 1 Gigabits.
 Cat 6 : Kecepatan transfer data hingga 2,5 Gigabit Ethernet dalam jarak 100
Meter atau 10 Gigabits dalam jarak 25 Meter

b. Standarisasi Kabel UTP


Pemasangan urutan Kabel UTP umumnya mengikuti aturan standart international
yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Untuk urutan EIA/TIA 568A urutan
kabel nya adalah sebagai berikut :

Gambar 2.
 Urutan ke 1 : Putih Hijau  Urutan ke 5 : Putih Biru
 Urutan ke 2 : Hijau  Urutan ke 6 : Orange
 Urutan ke 3 : Putih Orange  Urutan ke 7 : Putih Coklat
 Urutan ke 4 : Biru  Urutan ke 8 : Coklat

Sedangkan urutan EIA/TIA 568B urutan kabelnya adalah sebagaiberikut:

Gambar 2.

 Urutan ke 1 : Putih Orange  Urutan ke 4 : Biru


 Urutan ke 2 : Orange  Urutan ke 5 : Putih Biru
 Urutan ke 3 : Putih Hijau  Urutan ke 6 : Hijau
 Urutan ke 7 : Putih Coklat  Urutan ke 8 : Coklat

c. Konektor Kabel UTP


Konektor adalah penghubung antara kabel dengan Port yang terdapat pada
Node(PC,Switch,dsb). Konektor yang digunakan pada kabel UTP dan STP adalah
RJ-45.

Gambar 2.
d. Tipe Pemasangan Kabel UTP
Ada 2 jenis tipe pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu
type straight dan tipe cross.
1) Tipe Straight Over
Tipe Straight artinya ujung kabel yang satu dengan ujung kabel
yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama sesuai dengan standart
EIA/TIA 568B. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke
Switch, Router ke Switch, Router ke Hub dan PC ke Hub.
2) Tipe Cross Over
Pada tipe ini ujung kabel yang satu menggunakan urutan standart
EIA/TIA 568A dan ujung yang satu nya lagi menggunakan urutan kabel
TIS/EIA 568B dan digunkan untuk menghubungkan PC ke PC,
Switch/Hub ke Switch/Hub, dan PC ke Router.

2. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)


Kabel Shielded Twisted Pair (STP) sama dengan kabel UTP, tetapi
kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi
untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling
umum digunakan pada Jaringan LAN

Gambar 2. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)


B. Kabel Coaxial
Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh
beberapa pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator
pelasting), dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
 Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini
digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik yang keras
dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan pengerat (sehingga
bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh hewan pengerat
seperti tikus).
 Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari EMI
(ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada
di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted-pair (yang sangat rentan
terhadap interfensi dari luar kabel).
 Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari luar
kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi dari luar.
Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kable coaxial secara umum

Gambar 2. Kabel Coaxial


Ada beberapa jenis kabel coaxial antara lain :

1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )


Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel
BNC, singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama
konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :
 Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.
 Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.

Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :


 Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.
 Impedansi Terminator 50 Ohm.
2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang
dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan
Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar,
kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi
sebagai backbone jaringan.
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
 Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
 Impedansi terminator 50 Ohm.
 Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.

3. Konektor :
 BNC Kabel konektor: Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
 BNC T konektor: Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
 BNC Barrel konektor: Untuk menyambung 2 kabel BNC.
 BNC Terminator: Untuk menandai akhir dari topologi bus.

C. Kabel Serat Optik


Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan
untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber
optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi
elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang
tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik
pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah
cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
 Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi,
mencapai gigabits per second
 Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas
besar.
 Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan
perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
 Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang
dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau
bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
 Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative
murah

1. Tipe-Tipe Kabel Fiber Optik


 Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang
memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar
1/250 tebal rambut manusia)
 Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass,
dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber
dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang
berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
 Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang
memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya
sedikit murah
2. Kontruksi Kabel Fiber Optik
 Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyalsinyal
data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai
tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin
beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua
kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
 Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
 Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding.
Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250
sampai 900 micron.
 Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat
menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama
instalasi
 Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.

1.5. Media Transmisi Tidak Terpandu (Unguided)


A. Terrestial Microwave
Terrestrial Microwave menggunakan bumi sebagai dasar transmiter
(pengirim) dan receiver (penerima). Range frekuensi yang digunakan pada
Gigahertz yang rendah yang keterbatasan komunikasi mengharuskn line-ofsight
(berhadap-hadapan dan tidak terhalang satu apaun).
Komunikasi dengan Terrestrial Microwave biasanya digunakan pada
keadaan dimana media komunikasi selain udara tidak praktis atau sulit untuk
dipasang, sebagai contoh diantara gedung yang tinggi, melewati sungai,
gunung, hutan atau daerah yang jauh. Gelombang micro (Microwave),
ditransmisikan melalului atmosfer bumi (lapisan udara) diantara dua stasiun.
Ini dapat digunakan untuk jarak dekat 50 km. Stasiun repeater dibutuhkan jika
jaraknya lebih dari 50 km. Transmisi Microwave adalah line of sight
(berhadapan, saling melihat). Stasiun pengirim harus terlihat oleh stasiun
penerima. Salah satu type komunikasi yang dapat dipengaruhi oleh perubahan
atmosfer seperti cuaca.

B. Satelit Microwave
Satelite microwave adalah jenis dari microwave yang menggunakan
satellite untuk mengirimkan sinyal ke transmitter atau parabola. Satellite
microwave mengirimkan sinyal secara menyeluruh ke setiap transmitter.
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima
sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit
yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular
orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini
menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi
(geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada
prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi
yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan
menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas,
termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik
telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara
komersial.
Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk
penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan
asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk
frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier
C. Gelombang Radio
Gelombang Radio adalah teknologi yang digunakan untuk
pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik
(gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat
udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara,
karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti
molekul udara).
Kelebihan Transmisi ini adalah mengirimkan isyarat dapat dilakukan
dengan sembarang posisi ( tidak harus lurus pandang) dan bisa
dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekwensi yang digunakan antara 3
KHz sampai 300 GHz
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni : Guided (terpandu)
dan Unguided (tidak terpandu).
1. Media transmisi Guided maksudnya adalah media yang mampu
mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh:
 kabel twisted-pair
 coaxial
 fiber optic.
2. Media Transmisi Unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic
tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh
sederhana adalah
 gelombang radio
 terrestrial microwave
 satelite microwave, dan sebagainy
3.2. Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

(Muhartin 2012) Muhartin Abdi, “Jenis-jenis Media Transmisi”


http://www.belajarpc.com/jenis-jenis-media-transmisi-pada-jaringan.htm
2. (Wikipedia 2013) “Media Transmisi”
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi
3. ( Mandorkawat 2009 ) Mandorkawat,“ Dasar-dasar fiber optic”
http://mandorkawat2009.wordpress.com/2009/10/19/dasar-dasar-danspesifikasi-fiber-optic-jenis-
kabel-pewarnaan-dan-penggunaan/

Anda mungkin juga menyukai