Anda di halaman 1dari 2

Belajar Kelompok

  08.44    Roni. Ir
1.      Pengertian
Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti
menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Kelompok adalah sekumpulan
orang yang memiliki tujuan, keinginan dan harapan yang sama. Belajar kelompok adalah suatu proses transfer
ilmu yang melibatkan lebih dari satu orang, dimana antara orang yang satu dengan yang lain saling
melengkapi. Belajar kelompok merupakan salah satu metode dalam belajar selain belajar secara individu dan
juga belajar secara formal di sekolah atau kampus.

2.      Manfaat

a.       Belajar kelompok sesungguhnya salah satu cara untuk menumbuhkan rasa semangat untuk belajar karena di
dalam belajar komponen yang berperan adalah diri kita masing-masing atau interaksi dengan teman kita
sendiri. Jadi, tidak akan ada ketakutan ataupun kecanggungan apabila ada yang dirasa kurang jelas ataupun
kurang mengerti dapat dijelaskan dengan cara yang lebih tepat sehingga kita bisa saling melengkapi antara
yang satu dengan yang lainnya. Di dalam belajar kelompok terdapat proses-proses  pembelajaran yang
mungkin tidak didapatkan didalam pendidikan formal di sekolah maupun di perkuliahan.

b.      Ketika kita ikut dalam belajar kelompok kita akan mengetahui cara-cara lain yang dilakukan oleh teman kita
untuk dapat memahami suatu materi dengan lebih cepat sehingga dari berbagai contoh yang bisa kita lihat
didalam kelompok belajar kita, kita dapat memilih mana yang paling tepat dan sesuai dengan diri kita sehingga
bisa diaplikasikan pada diri kita.

c.       Ketika belajar kelompok kita juga akan mendapatkan suasana yang berbeda jika dibandingkan dengan kita
belajar mandiri (private) karena kecenderungan manusia ketika telah menemukan masalah yang cukup sulit
dan sudah mencoba berulang kali belum dapat menemukan solusinya akan mendapatkan  kejenuhan yang akan
semakin menumpuk yang dapat mengakibatkan stress. Maka dari itu ketika kita belajar kelompok apabila kita
memiliki kesulitan akan segera mendapatkan masukan ataupun bantuan dari teman yang lain untuk
mendapatkan solusi yang terbaik.

d.      Setiap individu dalam kelompok pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda mengenai suatu hal atau
permasalahan. Jadi, pada saat terjadi hal seperti ini anggota kelompok juga belajar mengenai bagaimana cara
menghormati pemikiran teman-teman yang lain dan mencari solusi yang terbaik dari berbagai permasalahan
yang muncul tanpa mengedepankan ego masing-masing.

e.       Dengan belajar kelompok kita juga dapat menguji sekaligus mengetahui kemampuan kita dibandingkan
teman-teman yang lain didalam kelompok tersebut sehingga dapat memacu semangat kita didalam belajar.
Karena apabila kita mengetahui kemampuan kita masih kurang dibandingkan teman kita secara otomatis kita
harus berusaha untuk minimal sama dengan mereka atau bahkan melebihi mereka.

f.       Dengan metode atau cara belajar yang berbeda pada tiap pertemuan, kemudian tempat juga bisa disesuaikan
dengan keinginan anggota kelompok, apabila perlu mendatangkan orang yang lebih mengerti tentang suatu
materi atau permasalahan juga dapat membantu menimbulkan suasana yang baru juga pengetahuan yang baru
yang cakupannya lebih luas karena didapatkan dari sumber yang lebih paham mengenai suatu permasalahan /
mendatangkan ahlinya.

3.      Hambatan dan Solusi

a.       Dalam belajar kelompok sering sekali terjadi pemusatan pemikiran (yang berfikir dan bekerja hanya satu
orang tersebut). Hal ini yang akan menghambat berjalannya belajar kelompok yang efektif. Maka dari itu
setiap kelompok harus membuat aturan yang disepakati oleh seluruh anggota yang isi dan tujuannya agar
setiap anggota bisa menyampaikan pendapatnya dan tidak berpusat ke salah satu orang didalam kelompok
tersebut.

b.      Belajar kelompok bertujuan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tanpa berfikir(hanya meniru). Ini
sebenarnya hampir sama dengan hambatan yang pertama tadi namun yang dipermasalahkan disini adalah niat
dari angggota. Jadi, mereka harus mengubah niat yang demikian itu dengan niat untuk belajar bersama dengan
teman namun juga harus belajar mandiri. Selain itu juga harus ada ketegasan dari teman-temanya untuk tidak
memperbolehkan teman yang hanya asal meniru jawaban saja.
c.       Belajar kelompok hanya untuk sekedar bermain-main dengan teman. Hal ini seharusnya tidak terjadi apabila
orang tersebut sadar akan kewajiban-kewajibanya dalam hal belajar. Apabila kita mengetahui tujuan kita
mengikuti belajar kelompok dengan benar maka keinginan untuk hanya sekedar bermain-main dengan teman
itu akan hilang dengan sendirinya. Walaupun sekarang ini apabila belajar dengan terlalu serius maka akan
menimbulakan kejenuhan, jadi kita juga ada waktu untuk bercanda dan serius namun masih dalam batasan
yang wajar atau tidak berlebihan di dalam bercanda.

d.      Tidak mau mengikuti kegiatan belajar kelompok karena ada salah satu anggota kelompok yang dia tidak sukai.
Kejadian ini mungkin sering terjadi karena mungkin antara kedua orang tersebut sedang terjadi masalah
pribadi yang melibatkan keduanya. Maka dari itu dengan belajar kelompok ini seharusnya dapat dijadikan
momentum untuk saling membuka diri sehingga dapat mengakrabkanya kembali dapat dibantu oleh teman
yang lain yang sekiranya mengetahui kondisi kawan yang sedang mengalami masalah. Sehingga dengan
belajar kelompok akan memudahkan datangnya jalan damai.

e.       Tidak mau mengikuti kegiatan belajar kelompok karena dikucilkan oleh teman yang lain. Hampir sama
dengan yang sebelumnya namun ini konfliknya lebih luas yaitu antara seseorang dengan seluruh anggota yang
lain atau lebih dari satu orang. Yang mengakibatkan tidak berjalanya kegiatan belajar kelompok. Hal yang
harus diperbaiki adalah sikap dan cara berpikir seluruh anggota kelompok untuk tidak menghakimi seseorang
tanpa ada sebab yang pasti. Karena mungkin orang yang kita kira tidak dapat mengatasi suatu permasalahan
karena kekurangan yang dia miliki. Namun, mungkin dia memiliki solusi yang lebihh baik daripada yang kita
pikirkan.

sedikit tulisan diatas adalah pemikiran saya untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosio Antropologi Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta 

Anda mungkin juga menyukai