Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MANFAAT SUMBERDAYA HUTAN :

MANFAAT
SUMBER DAYA HUTAN

Disusun Oleh :
Nama NIM
Dimas Suryo Bintoro 205040300111004

DOSEN PRAKTIKUM
Rifqi Rahmat Hidayatullah, S.Hut., Msi

PROGRAM STUDI KEHUTANAN, JURUSAN ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
MANFAAT SUMBER DAYA HUTAN ...................................................................................... 4
1.1 Pendahuluan 4
2.1 Tujuan Praktikum ......................................................................................................... 4
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................... 4
4.1 Prosedur Kerja ............................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
2.1 HASIL 6
2.2 PEMBAHASAN ............................................................................................................. 9
BAB III......................................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ........................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Matrik Manfaat Sumber Daya Hutan Bernilai Ekonomi ................................................... 6
Tabel 2Matrik Manfaat Sumber Daya Hutan Bernilai Ekologi ...................................................... 7
BAB I

MANFAAT SUMBER DAYA HUTAN

1.1 Pendahuluan
Indonesia memiliki berbagai macam sumberdaya yang memberikan manfaat bagi manusia.
Salah satu sumberdaya yang sering dimanfaatkan manusia di Indonesia adalah sumberdaya hutan.
nilai dari sumberdaya hutan dapat diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok tertentu. Davis dan
Johnson (1987). Nilai dari sumberdaya hutan adalah nilai pasar yang merupakan nilai yang
ditetapkan melalui transaksi pasar. lalu ada nilai kegunaan yang merupakan dnilai yang diperoleh
dari penggunaan sumberdaya oleh individu tertentu. Lalu yang terakhir adalah nilai sosial, yaitu
nilai yang ditentukan melalui peraturan atau hukum c.

Sedangakan Pearce (1992) dalam Munasinghe (1993) mengklasifikasikan nilai manfaat hutan
dalam Nilai Ekonomi Total atau NET yang terdiri dari nilai guna langsung, nilai guna tak langsung,
nilai pilihan, dan nilai keberadaan. Yang termasuk dari nilai guna langsung yaitu hasil hutan yang
dapat langsung dikonsumsi seperti makanan, kayu, tumbuhan obat dan sebagainya. nilai guna tidak
langsung adalah manfaat fungsional dari hutan seperti fungsi ekologis, pengendali banjir, dan
perlindungan terhadap aing. Nuilai pilihan merupakan nilai langsung dan tidak langsung yang akan
datang seperti keanekaragaman hayati dan perlindungan habitat. Lalu untuk nilai keberadaan
merupakan nilai pengetahuan seprti habitat dan spesies langka (Nurfatriani, 2006).

2.1 Tujuan Praktikum


Mahasiswa diharapkan mengetahui (1) manfaat sumber daya hutan dalam kehidupan, (2)
menganalisa, mendeskripsikan dan memberikan contoh manfaat sumber daya hutan, (3) menyusun
dan membuat matriks manfaat sumber daya hutan berdasarkan kebutuhan manusia dan (4)
melakukan interpretasi hasil studi literatur dan matriks ke dalam laporan ilmiah.

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ATK (alat tulis) dan laptop.
Sedangkan Bahan yang digunakan adalah referensi dari berbagai sumber.

4.1 Prosedur Kerja


Prosedur kerja yang dilakukan pada pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengeksplorasi dan mengumpulkan berbagai referensi dari berbagai sumber
2. Melakukan kajian dan analisa literatur tentang manfaat sumber daya hutan
3. Mengumpulkan informasi, menyusun dan membuat matriks manfaat sumber daya hutan
berdasarkan kebutuhan manusia.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 HASIL
Tabel 1 Matrik Manfaat Sumber Daya Hutan Bernilai Ekonomi

No Jenis SDH Deskripsi


1 Satwa Liar Nilai ekonomi satwa liar berasal dari berbagai bagian
tubuhnya seperti daging, bulu, tanduk, maupun kulit.
Contohnya seperti masyarakat yang hidup di sekitar hutan di
daerah Kalimantan Tengah, mereka memburu berbagai
satwa seperti babi hutan, rusa, dan kancil. Lalu mereka akan
menjual daging dari hewan buruan mereka (Rahmanita,
2006).
Nilai ekonomi lain dari satwa liar yaitu dari kegiatan
perdagangan satwa liar untuk hewan peliharaan. Meskipun
hal ini terkadang melanggar peraturan perundang-undangan
yang berlaku dikarenakan ada beberapa satwa dilindungi
yang diperjualbelikan
2 Kayu Nilai ekonomi dari kayu berasal dari berbagai manfaat kayu
untuk bahan baku berbagai perabot dan mebel maupun
sebagai bahan bangunan. Kayu dipilih sebagai bahan
bangunan dikarenakan memiliki bobot yang ringan, mudah
didapatkan, tidak terlalu rumit delam pengerjaannya, serta
mmemiliki nilai estetika (Rilatupa, 2016).
Nilai ekonomi dari kayu yaitu sebagai kayu bakar. Masyarakat
sekitar hutan sering memanfaatkan bagian bagian dari kayu
untu dijadikan kayu bakar. Selain itu penggunaan kayu bakar
juga dinilai lebih hemat daripada gas dikarenakan harga kayu
bakar yang lebih murah (Siagian, Affandi dan Asmono, 2012).
3 Flora Sebagai tanaman hias. Hutan memiliki berbagai jenis flora,
salah satunya adalah tanaman hias. masyarakat sekitar hutan
sering melakukan pengambilan atau perburuan tanaman hias
di hutan untuk dijual kembali (Siagian, Affandi dan Asmono,
2012).
Anakan pohon. Anakan pohon yang tumbuh di hutan seringkali
diambil untuk dibibitkan dan kemudan dijual. Alasan
oengambilan bibit dari hutan dikarenakan lebih ekonomis dan
mudah diperoleh (Siagian, Affandi dan Asmono, 2012).
4 Flora (Biofarmaka) Hutan memiliki berbagai flora yang memiliki khasiat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit pada manusia. Bagia-
bagian dari flora yang dimanfaatkan sebagai obat antara lain
daun, bunga, akar, getah, dan kulit (Harijanto et al., 2017).
Tumbuhan Kena (Andrographis paniculata) yang
dimanfaatkan daunnya untuk mengobati penyakit Bronchitis,
malaria dan asam urat (Harijanto et al., 2017).
Tanaman Lenovu (Ficus septica Burm.f.) yang dimanfaatkan
merupakan pucuk daun muda yang digunakan untuk
mengobati Luka dalam selesai melahiran, kencing batu,
Demam tinggi, dan sakit kepala (Harijanto et al., 2017).
5 Fauna (Biofarmaka) Ular sanca (Python reticulatus). Ular sanca sering diburu dan
diperjualbelikan untuk diambil empedunya. Masyarakat
mempercayai empedu ular sanca dapat digunakan sebagai
obat untuk uka dalam akibat patah tulang, terkilir dan
kecelakaan ringan (Putra, Masy’ud dan Ulfah, 2008).
Beruang madu (Helarctos malayanus) sama seperti ular
sanca, bagian tubuh dari beruang madu yang dipercaya
berkhasiat adalah bagian empedunya. Khasiat yang
dipercaya masyarakat sama dengan emepdu ular sanca,
namun lebih kuat khasiatnya dari ular sanca, empedu dari
beruang madu bernilai nilai jual yang tinggi (Putra, Masy’ud
dan Ulfah, 2008).
6 HHBK Bambu, bambu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
hutan untuk dijadikan bahan bangunan, pondasi rumah, serta
digunakan sebagai bahan kerajinan. Selain itu bambu juga
dapat diperjual belikan (Siagian, Affandi dan Asmono, 2012).
Humus atau seresah, humus atau seresah yang terdiri dari
daun-daun kering, rating, dan sisa-sisa tanaman lainnya yang
telah terdekomposisi akan menjadi humus yang cocok untuk
dijadikan campuran media tanam tanaman hias. masyarakat
sekitar hutan memanfaatkannya dengan mengambil dan
menjualnya kepada para penjual tanaman hias maupun dijual
pada petani (Siagian, Affandi dan Asmono, 2012).
Getah pinus, getah pinus yang berasal dari pohon pinus yang
telah diolah menjadi gondorukem dan terpentin biasa
digunakan sebagai bahan baku dalam industri batik, plitur,
dan bahan pelarut cat (UGM, 2018).

Tabel 2Matrik Manfaat Sumber Daya Hutan Bernilai Ekologi

No Jenis SDH Deskripsi


1 Satwa Liar Sebagai penyerbuk. Berbagai spesies serangga dan spesies burung
yang hidup di hutan seperti lebah, kelelawar, dan berbagai jenis
burung membantu penyerbukan bunga di hutan (Indriyanto, 2006).
Sebagai penyebar biji. Beberapa jenis mamalia dan burung yang ada
dihutan seperti monyet, burung, dan kelelawar mengkonsumsi buah
sebagai makanan, terkadang terdapat biji yang tidak dapat dicerna dan
dikeluarkan kembali dalam kotoran mereka (Indriyanto, 2006).
2 Strata Tajuk Sebagai penaung tanaman toleran. Tanaman toleran yang ada di
hutan dapat tumbuh secara optimal apabila mendapat naungan dari
tajuk yang terbentuk dari stratifikasi tajuk (Indriyanto, 2006).
Pencegah erosi. Adanya tajuk yang berlapis-lapis atau disebut juga
strata tajuk yang rapat dapat menahan air hujan agar tidak langsung
mengenai tanah yang akan menyebabkan pemecahan agregat tanah
menadi partikel partikel tanah yang merupakan cikal-bakal erosi
(Widiyanto, 2010).
3 Perakaran Memperbaiki kondisi sifat tanah. penetrasi dari akar ke tanah akan
menghasilkan habitat yang sesuai bagi organisme-organisme tanah
(Nurdina, 2016).
Mencegah erosi. Perakaran tanaman memiliki fungsi untuk membantu
memperkuat agregasi tanah, mengaurangi air jenuh tanah yang
disebabkan oleh hujan, sehingga tanah tidak mudah tererosi (Nurdina,
2016).
4 Seresah Manfaat seresah bagi tumbuhan yaitu sebagai sumber unsur hara yang
membantu meningkatkan produktivitas tanaman dikarenakan sebagian
besar unsur hara yang ada di hutan berasal dari hutan (Jayanthi dan
Arico, 2017). Seresah yang terdiri dari berbagai sisa-sisa tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya akan terdekomposisi pada lantai hutan. hasil dari
dekomposisi ini yaitu unsur hara yang akan masuk kedalam tanah dan
membantu menjaga kesuburan tanah.
Manfaat lain dari seresah yaitu melindungi permukaan tanah dari air
hujan dan mengurangi penguapan (Jayanthi dan Arico, 2017). Tutupan
tanah dari seresah membantu mengurangi erosi pada permukaan
tanah yang disebabkan oleh jatuhnya air hujan serta limpasan
permukaan yang terjadi di permukaan tanah. seresah juga
menghalangi cahaya matahari untuk menjangkau permukaan tanah
secara langsung, sehingga suhu dari tanah teta terjaga dan tidak
terjadi penguapan yang terlalu besar.
2.2 PEMBAHASAN

Salah satu nilai yang dimiliki sumberdaya hutan adalah nilai langsung dan nilai tidak langsung
(Nurfatriani, 2006). Nilai langsung adalah nilai yang berasal dari manfaat hutan yang dapat
diperoleh secara langsung seperti pemanfaatan sumberdaya hutan sebagai bahan baku produksi
atau bahan konsumsi (Nurfatriani, 2006). Hutan memiliki berbagai sumber daya yang memiliki
nilai ekonomi bagi manusia yang memanfaaatkannya. Nilai ekonomi tersebut dapat diperoleh dari
sumberdaya hutan secara langsung seperti dengan menjual berbagai hasil hutan seperti kayu,
bambu, maupun tanaman hias serta satwa. Selain itu dapat pula dilakukan pengolahan terlebih
dahulu untuk meningkatkan nilai jual seperti pengolahan kayu menjadi mebel, pengolahan getah
pinus menjadi gondorukem,dan lain sebagainya seperti yang dituliskan dan di deskripsikan secara
singkat melalui tabel pada bagian hasil.

Sedangakan nilai guna tidak langsung adalah nilai yang berasal dari manfaat yang tidak
dirasakan secara langsung dan dapat berpa aspek yang mendukung nilai langsung (Nurfatriani,
2006). Hutan memiliki nilai ekologi yang berasal dari berbagai sumberdayanya. Fungsi fungsi
ekologi ini dihasilkan mulai dari bagian bawah yaitu seresah dan perakaran hingga bagian paling
atas hutan seperti strata tajuk. Fungsi dari ekologi hutan ini menunjukan manfaat yang tidak
dirasakan secara langsung seperti mencegah terjadinya degradasi lahan yang disebabkan oleh
erosi yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi manusia dan siapapun yang
memanfaatkan lahan tersebut. selain itu nilai ekologi lain yang dimilii sumberdaya hutan seperti
membantu menjaga kelestarian hutan melalui kegiatan penyerbukan dan persebaran biji oleh
berbagai satwa yang ada di hutan, seresah yang berguna untuk menjaga jumlah hara serta
melindungi tanah, dan strata tajuk sebagai penaung tanaman toleran serta juga melindungi tanah
dari ancaman erosi oleh air hujan.
BAB III

KESIMPULAN

Hutan memiliki berbagai manfaat bagi manusia. Salah satu manfaat hutan yaitu manfaat
ekonomi dan ekologi. Berbagai SDH hutan seperti satwa liar, kayu, flora, dan hasil hutan bukan
kayu seperti bambu dan getah memiliki nilai ekonomi yang menguntungkan masyarakat yang
memanfaatkannya. Selain itu SDH juga memiliki nilai ekologi seperti yang dimiliki satwa liar,
strata tajuk, perakaran, maupun seresah yang memiliki nilai ekologi yang bermanfaat bagi
makhluk hidup lain dan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

Harijanto, H. et al. (2017) “Pemanfaatan Jenis-Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Desa Mantikole
Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi,” hal. 55–63.
Indriyanto (2006) Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Jayanthi, S. dan Arico, Z. (2017) “Pengaruh Kerapatan Vegetasi Terhadap Produktivitas Serasah
Hutan Taman Nasional Gunung Leuser,” Elkawnie, 3(2), hal. 151–160. doi:
10.22373/ekw.v3i2.1888.
Nurdina, R. D. (2016) Fungsi Dan Peran Perkebunan Teh Dalam Mencegah Bahaya Erosi,
disbun.jabarprov.go.id. Tersedia pada: http://disbun.jabarprov.go.id/post/view/119-id-fungsi-
dan-peran-perkebunan-teh-dalam-mencegah-bahaya-erosi.
Nurfatriani, F. (2006) “KONSEP NILAI EKONOMI TOTAL DAN METODE PENILAIAN
SUMBERDAYA HUTAN,” hal. 1–16.
Putra, Y. A., Masy’ud, B. dan Ulfah, M. (2008) “KEANEKARAGAMAN SATWA
BERKHASIAT OBAT DI TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN, KALIMANTAN
BARAT INDONESIA (Diversity of Medicinal Animals in Betung Kerihun National Park, West
Kalimantan, Indonesia),” Media Konservasi, 13(1), hal. 8–15. doi: 10.29243/medkon.13.1.%p.
Rahmanita, D. (2006) “Nilai Ekonomi Satwaliar Berdasakan Preferensi Masyarakat di Sekitar
Hutan : Studi Kasus di Hutan Prodiksi PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah.”
Rilatupa, J. (2016) “Pemanfaatan kayu pada bangunan di permukiman,” (November), hal. 1–14.
Siagian, D. P., Affandi, O. dan Asmono, L. (2012) “Jenis, Potensi Dan Nilai Ekonomi Hasil
Hutan yang dimanaantkan Masyarakat Sekitar Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus: Desa Dolat
Rayat Kecamatan Dolat Rayat dan Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran).”
UGM, F. S. C. (2018) Hasil Hutan Bukan Kayu Bernilai Tinggi, fsc.fkt.ugm.ac.id. Tersedia pada:
https://fsc.fkt.ugm.ac.id/hasil-hutan-bukan-kayu-bernilai-tinggi/.
Widiyanto, A. (2010) “HUTAN SEBAGAI PENGATUR TATA AIR DAN PENCEGAH EROSI
TANAH: PENGELOLAAN dan TANTANGANNYA,” Albasia, 7(1), hal. 54–65.

Anda mungkin juga menyukai