Anda di halaman 1dari 20

MANFAAT SUMBER DAYA HUTAN

(Laporan Praktikum Pengantar Konservasi dan Sumber Daya Hutan)


Hutan

Oleh

Aryanti Rizki Adinda (2014151010)


Bagas Wahyu Darmawan (1814151033)
Annisa Maretya Ningrum (2014151004)
Frada Setia Mona (2014151033)
Nur Ahmad Fadli (2014151018)
Mustaqorrin Azizil (2014151025)
Rahma Yani M Nur (2014151013)
Kelompok 6

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara tropis Indonesia dihadapkan dengan dilema dalam mengelola


hutan dan kawasan hutan lindung. Pertama alasan dilema ini adalah sumberdaya
hutan merupakan pendapatan bagi penduduk untuk kehidupan hari ke hari, dan
kedua sumberdaya hutan merupakan sumber bagi pemerintah untuk membiayai
pembangunan ekonomi, sehingga penebangan dan degradasi hutan yang
merupakan sumberdaya alam menjadi malapetaka lingkungan dimana masyarakat
hidup dalam kegiatan ekonomi yang tidak berkelanjutan (Ardhana,2010).

Hutan sebagai sumberdaya alam yang terbarukan, memiliki berbagai manfaat


penting bagi keberlangsungan hidup mahluk hidup. Pengelolaan hutan yang baik
harus dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat, pengelola hutan
dan stakeholdersserta lingkungan sekitarnya. Tidak hanya itu, pengelolaan hutan
yang baik juga harus memperhatikan aspek-aspek kelestarian hutan, seperti: aspek
ekologi, produksi, serta sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar
hutan(Purnawan, 2006).

Sumberdaya alam mempunyai peran penting dalam kelangsungan hidup


manusia.Pengelolaan terhadap sumberdaya alam harus sangat bijaksana.Karena
diperlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memulihkan kembali apabila telah
terjadi ke-rusakan/kepunahan.Pengelolaan secara bijaksana yaitu
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang optimal dan berwawasan
lingkungan agar sumberdaya alam yang ada tetap lestari (Suzana dkk, 2011).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini, sebagai berikut:


1. Mengetahui manfaat sumberdaya hutan dalam kehidupan.
2. Menganalisa, mendeskripsikan, dan memberi contoh manfaat sumber daya
hutan.
3. Menyusun dan membuat matriks manfaat sumberdaya hutan berdasarkan
kebutuhan manusia.
II. METODE PRAKTIKUM

2.1 Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 April 2021 pukul 07.00-09.50.
Melalui via zoom meeting.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Komputer dan Smart Phone.
Sedangkan untuk bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu Jurnal serta
website resmi tentang manajemen hutan.

2.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan, sebagai berikut:


1. Mengeksplorasi dan mengumpulkan referensi dari berbagai sumber.
2. Melakukan kajian dan analisa pada literatur tentang manfaat sumberdaya
Hutan.
3. Mengumpulkan informasi, menyusun, dan membuat matriks manfaat
sumberdaya hutan berdasarkan kebutuhan manusia.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum

Hasil praktikum yang diperoleh, sebagai berikut:


Tabel 2.1 Manfaat Sumberdaya Hutan Bernilai Ekonomi

No Jenis SDH Deskripsi


Babi Hutan, Rusa, Kancil, Ikan (Hastari
1. Satwa Liar
dan Reri, 2018).
Kayu sengon, kayu jati putih , kayu palapi,
kayu nantu sebagai bahan
2. Kayu
bangunan,industri meubel dan Pendapatan
masyarakat (Yulian dkk, 2011).
Jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan di
hutan hujan dataran rendah Desa
Nyamplungan Pulau Karimun jawa
dimanfaatkan sebagai obat, yaitu sebagai
3. Flora (Biofarmaka) berikut, Akar kecapi (Sandoricum
koetjape), gondang putih (Ficus
variegata), lampeni (Ardisia humilis),
jemang (Rhodamnia cinerea) (Abdullah
dkk, 2010).
4. Jasa Lingkungan Peranan kehutanan dalam pelayanan jasa
lingkungan diberikan olehkeberadaan
sumberdaya hutan sebagai perlindungan
plasma nutfah,keanekaragaman hayati,
dan nilai - nilai estetis yang potensial
bernilai ekonomiapabila dapat dikelola
dengan baik. Pengembangan
perekonomian pariwisataterutama
ekowisata sangat dipengaruhi oleh
bentang alam, keindahan dankekhasan
sumberdaya hutan. Peranan sumberdaya
hutan ini tidak menghasilkanlangsung
nilai uang, tetapi menghasilkan nilai uang
bagi sektor pariwisata (Wirakusumah,
2003).
5. HHBK Getah karet, Madu Hutan, Rotan (Hastari
dan Reri, 2018).
Pemanfaatan biji Acacia nilotica oleh
masyarakat desa sekitar hutan dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu dengan
memungut biji-biji yang telah jatuh di
lantai hutan maupun dengan mengunduh
langsung dari pohonnyaPemanfaatan biji
kemiri banyak dilakukan oleh masyarakat
yang tinggal di Dusun Blangguwan dan
Dusun Sekarputih. (Birgantoro dan
dodik, 2007).
Sebagai komunitas tanaman berkayu yang
tumbuh dan hidup dalam jangka waktu
yang relatif panjang, hutan memiliki
kesempatan untuk mengakumulasikan
6. Transfer Nilai Karbon karbon dioksida atmosfer dalam bentuk
biomassa.Dengan demikian 1egetasi hutan
merupakan cadangan karbon (carbon stock)
terestrial yang sangat
penting(Gregory,1978).
Konservasi daerah aliran sungai terutama
dimaksudkan agar daerah hulu
dapatmenyimpan air cadangan yang dapat
dimanfaatkan pada saat musim
kemarausekaligus mencegah terjadinya
banjir pada saat musim penghujan. transfer
nilaiair melalui pemanfaatan sumber-
7. Transfer Nilai Air sumber air secara makro meliputi
upayapengembangan elemen pengendalian
banjir, pemanfaatan air untuk irigasi,
pemanfaatan air untuk pembangkit tenaga
listrik, memperoleh air domestik untuk air
minum dan industri, pengelolaan
watersheed, lalu lintas air, rekreasi, dll
(Kuncoro,1997).
Tabel 2.2 Manfaat Sumberdaya Hutan Bernilai Ekologi

No Jenis SDH Deskripsi


1. Satwa Liar

Rusa, sambar, atau menjangan adalah hewan


mamalia pemamah biak yang termasuk
famili Cervidae. Salah satu ciri khas rusa
A. Rusa adalah adanya antler, dan bukan tanduk,
yang merupakan pertumbuhantulang yang
berkembang setiap tahun terutama pada rusa
jantan (Mallawi,2010).
Soa-soa adalah Kadal dari suku agamidae
pemangsa binatang kecil dan tumbuhan ini,
merupakan salah satu kadal terbesar di
B. Soa-soa
dunia dengan panjang dapat mencapai lebih
dari 1 m, di mana dua pertiganya merupakan
ekor (Temmalewa,2012).

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas


Cuvier, 1809) merupakan satwa yang
dilindungi dan telah masuk dalam Redlist
IUCN.macan tutul jawa menduduki puncak
C. Macan Tutul
rantai makanan (trophic level), sehingga
merupakan spesies kunci (keystone species)
dalam ekosistem hutan di Pulau Jawa yang
bernilai ekologi (Nadeak,2009).
Stratifikasi atau pelapisan tajuk merupakan
susunan tetumbuhan secara vertical di dalam
suatu komunitas tumbuhan atau ekosistem
hutan membentuk kanopi yang memberikan
2. Strata Tajuk
nilai ekologi merupakan faktor pembatas
bagi kehidupan tumbuhan karena dapat
menghalangi penetrasi cahaya ke lantai hutan
(Indriyanto,2006).

Strata perakaran merupakan lapisan yang


tumbuh sebagai penutup lantai hutan terdiri
dari tumbuhan paku, herba, semak, dan
pohon yang bernilai ekologi.Akar-akar
3. Strata Perakaran tumbuhan tersebut mampu menyaring
berbagai polutan sehingga dapat
meminimalkan pencemaran dan
mempertahankan kualitas air (Hendy dan
Suwarsono, 2012).

Seresah adalah istilah yang diberikan untuk


sampah-sampah organik yang berupa
tumpukan dedaunan kering, rerantingan, dan
berbagai sisa vegetasi lainnya di atas lantai
hutan atau kebun yang sudah mengering dan
4. Seresah berubah dari warna aslinya yang bernilai
ekologi karena serasah kebanyakan memiliki
senyawa berbasis Karbon. Serasah yang telah
membusuk (mengalami dekomposisi)
berubah menjadi humus (bunga tanah), dan
akhirnya menjadi tanah (Suratsih,2010).
Tabel 2.3 Manfaat Sumberdaya Hutan Bernilai Estetika

No Jenis SDH Deskripsi


1. Satwa Liar

A. Monyet Hitam Satwa endemik yang hanya mendiami


Sulawesi Selatan bagian selatan ( Achmad
Kalimantan
dkk, 2010).
Tarsius adalah jenis monyet kecil yang
B. Tarsius merupakan salah satu satwa liar endemik
Sulawesi yang unik dan dilindungi

Harimau merupakan symbol kemegahan


dari kehidupan liar dan juga simbolis dari
C. Harimau kualitas lingkungan yang memberikan
manfaat bagi makhluk hidup(Alam dkk,
2009).

Warna putih seperti kapas pada sayap, leher,


ujung kaki hingga ekornya, bagaikan bentuk
sempurna dari fauna lain seperti unggas.
D. Merpati Putih
Dan pada ekor merpati ini bisa terbuka
seperti kipas hingga setengah lingkaran
(Azmi, 2014)

OrangUtan merupakan satu-satunya spesies


E. Orangutan kera besar yang dapat ditemukan di Asia
(Supriatna dan Wahyono, 2000).
Perpaduan antara warna (daun, batang, dan
bunga) bentuk fisik tanaman (batang,
2. Strata Tajuk
percabangan, dan tajuk) tekstur tanaman dan
komposisi tanaman.
Tabel 2.4 Manfaat Sumberdaya Hutan Bernilai Budaya (Religi)

No Jenis SDH Deskripsi


Apabila ada yang menebang pohon di hutan
adat teringkang orang yang menebang bisa
sakit seperti orang membakar pohon
Pohon Besar
badannya bisa panas, orang yang menebang
1.
(Pohon Keramat) kayu bisa jadi linglung. Larangan ini
bertujuan untuk menjaga ekosistem yang
ada di hutan yang merupakan habitat pohon.
(Yamani 2011).
Larangan membuka lahan pertaian dihutan
karena menurut masyarakat Hutan
Teringkang harus dijaga kesakralannya
karena dipercaya tempat dan dihuni oleh
makhluk gaib sehingga tidak boleh dirusak
Pemanfaatan Lahan karena dapat mendatangkan bencana bagi
2.
Hutan masyarakat. pengetahuan masyarakat adat
tersebut memunculkan pengetahuan dan
nilai tradisional yang dihasilkan dari proses
adaptasi dengan lingkungannya sesuai
dengan kebutuhan dasar manusia. (Sinapoy
2018).

Larangan membunuh dan mengambil satwa.


Satwa yang ada di hutan dapat membantu
tumbuhan dalam penyerbukan bunga dan
membantu penyebaran biji-biji tumbuhan.
3. Fauna Kharismatik
Berkat adanya larangan tersebut diharapkan
satwa-satwa yang ada di hutan akan tetap
ada keberadaannya, jika keberadaan satwa
tetap terjaga maka kelestarian Hutan
Teringkang akan tetap lestari. (Prabowo dkk
2017).

Penduduk Desa Lae Hole meyakini bahwa


TWA Sicike-Cike merupakan sumber air
bagikehidupan mereka Menurut keyakinan
mereka, dengan meminum air dan
memercikkan air tersebut ke rumah maka
penyakit-penyakit seperti sakit perut,
sakitjiwa, dan kerasukan makhluk gaib akan
hilang. Kegiatan berziarah bahkan dilakukan
oleh masyarakatanak suku Batak Pakpak
4. Sumber Air yang tinggal jauh dari TWA Sicike-
Cike.Anak suku Batak Toba yang saat ini
mendominasi Desa Lae Hole Hole juga
memahami dan menghormati kepercayaan
anak suku Batak Pakpak yang mesyucikan
kawasan TWA Sicike Cike termasuk
danaunya. Mereka melakukan itu juga untuk
menjaga agar tidak terkena kemarahan
kekuatan magis dari dalam hutan. (BKSDH,
2012).

Setiap orang dilarang memanen hasil hutan


seperti madu sialang dengan cara menebang
atau merusak pohon. Dan apabila orang
Pemanfaatan Hasil
5. yang mengambil madu sialang orang lain
Hutan
maka orang itu akan mendapatkan
malapetaka dan musibah yang akan datang.
(Senoaji, 2004).
3.2 Pembahasan

Hutan sebagai salah satu sumber saya alam yang bersifat dapat diperbaharui
memiliki peran dan kontribusi yang sangat penting bagi kelansungan hidup umat
manusia secara lintas generasi. Karena itu, menjadi sangat penting bagi
masyarakat Indonesia untuk memahami seberapa besar potensi yang terkandung
dalam sumber daya hutan sehingga proses pengelolaan dan pemanfaatannya baik
dalam konteks manfaat ekonomi, ekologi dan sosial akan dapat dilakukan secara
efektif dan optimal (Syamsu dkk, 2009).

Masyarakat sejak lama telah bergantung dan memanfaatkan sumberdaya hutan


baik kayu maupun bukan kayu.Baharuddin (2006) mengemukakan bahwa
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu umumnya untuk kebutuhan atau kepentingan
sendiri di desa serta untuk bahan kerajinan masyarakat.Pada satu sisi,
pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat menjadi ancaman serius yang
menimbulkan gangguan seperti pembalakan liar, perburuan, pembukaan lahan
untuk ladang/ kebun, hingga kebakaran hutan.Sementara, di sisi yang lain, telah
ditetapkan bahwa untuk kesejahteraan seluruh masyarakat maka pengelolaan dan
pemanfaatan hutan adalah untuk memperoleh manfaat yang optimal, dilaksanakan
dengan adil serta dengan tetap menjaga kelestariannya. Kebutuhan masyarakat
baik domestik maupun internasional masih sangat tinggi bahkan cenderung
mengalami peningkatan.Sementara produk-produk kayu memiliki kelebihan
berupa tidak dapat digantikan dengan bahan-bahan sintesis atau buatan.Karena
itu, kayu masih merupakan hasil hutan yang paling signifikan karena
menghasilkan nilai ekonomi yang terbesar dibandingkan dengan hasilhutan
lainnya (Wirakusumah, 2003).

Akar kecapi berkhasiat sebagai obat keputihan, penguat tubuh wanita setelah
melahirkan, obat sakit perut dan diare, sedangkan daunnya digunakan sebagai
obat batuk.Buah dari tanaman gondang putih memiliki khasiat sebagai obat
mencret dan obat eksim.Kandungan kimianya berupa saponin, fl avanoida dan
polifenol.masyarakat di daerah sunda memanfaatkan buah dan daun tanaman
lampeni untuk mengobati sakit perut (murus). Kulit batang tanaman jemang oleh
etnis Anak Dalam di daerah Jambi biasa digunakan untuk mengobati diare, dan
dikenal dengan nama daerah merepuyon. Selain itu pucuk daun tanaman ini juga
berkhasiat dalam memperlancar kelahiran, dan biasa dimanfaatkan oleh orang-
orang etnis melayu tradisional di daerah perbatasan Riau-Jambi (Abdullah dkk,
2010).

Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, hutan identik sebagai objek lanskap
yang sakral, tertutup, dan harus dijaga, sehingga muncul tradisi menjaga
hutan.Pernyataan ini didukung dengan adanya budaya lisan tentang sebuah
larangan untuk memasuki, merusak, atau berbuat tidak pantas di sekitar hutan. Hal
tersebut merupakan produk para leluhur yan melakukan buday lisan secara turun
temurun yang secara tak langsung melestarikan keberadaan hutan .Jadi, bagi
masyarakat Indonesia pada umumnya, lanskap-lanskap dengan kerapatan vegetasi
yang tinggi, cenderung mendapatkan penilaian kesan yang cenderung
menakutkan. Tak heran dari hasil penelitian ini,lanskap-lanskap dengan kerapatan
vegetasi yang tinggi tidak memperoleh nilai kualitas visual yang tinggi (Syahadat
dan Priambudi, 2020).
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu, sebagai berikut :


1. Manfaat hutan bagi kehidupan bisa kita anggap sebagai kebutuhan pokok yang
tidak ternilai harganya. Sumberdaya hutan memberikan manfaat bagi manusia
secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat dari sumberdaya hutan itu
sendiri dapat terdiri dari manfaat ekonomi, manfaat ekologi, manfaar estetika,
dan manfaat budaya.
2. Manfaat ekonomi sumberdaya hutan merupakan pemanfaatan sumberdaya
hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, sumberdaya hutan yang
dapat menghasilkan nilai ekonomi anataralin yaitu kayu, satwa liar, jasa
lingkungan, flora dan fauna, dan HHBK. Manfaat ekologi sumberdaya hutan
merupaka manfaat yang diperoleh akobat interaksi berbagai komponen
penyusun ekosistem yang membentuk penyangga kehidupan. Manfaat estetika
sumberdaya hutan merupakan manfaat yang berhubungan dengan rasa atau
perasaan manusia sehingga menimbulkan rasa senang, ketenangan dan lain-
lain. Manfaat budaya sumberdaya hutan muncul sebagai hasil keyakinan atau
pola pemikiran manusia tertentu.
3. Matriks manfaat sumberdaya hutan berdasarkan kebutuhan manusia dapat
disusun seperti tabel yang tersedia pada bab hasil dan pembahasan.
4.2 Kesimpulan

Saran pada Praktikum pengantar konservasi sumberdaya hutan dengan materi


manfaat sumberdaya hutan sudah terlaksanakan dengan baik. Namun, akan lebih
baik apabila pada saat penyampaian matersi dilakukan secara lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, I.P.G. 2010.Konservasi Keanekaragaman Hayati Pada Kegiatan


Pertambangan Di Kawasan Hutan Di Indonesia, Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia. 15(2) : 71-77

Syahadat, Ray March, and Priambudi Trie Putra.2020. Manfaat visual keberadaan
hutan kota Padang Golf Halim. Jurnal Arsitektur Lansekap . 6(1): 107-114.

Abdullah, Muhammad.,Dewi Mustikaningtyas., dan Talitha Widiatningrum. 2010.


Inventarisasi Jenis-Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat di Hutan Hujan
Dataran Rendah Desa Nyamplung Pulau Karimunjawa. Jurnal Biosaintifika
2 (2):75-81.

Alam, S. Muhammad, dan S. Alif, K.S. 2009. Ekonomi Sumberdaya Hutan.


Universitas Hassanudin. Makassar.

Azmi, T.S. 2014. https://analisadaily.com/berita/arsip/2014/3/16/14098/merpati


kreasi-perupa/. Di akses senin, 19 oktober 2020.

Baharuddin, A. 2006.Kajian Interaksi Masyarakat Desa Sekitar Taman Nasional


Gunung Rinjani Propinsi Nusa Tenggara Barat.Tesis.Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Birgantoro, Bakti Abu dan Dodik Ridho Nurrochmat. 2007. Pemanfaatan
Sumberdaya Hutan oleh Masyarakat di KPH Banyuwangi Utara Forest
Resource Utilization by People in KPH Banyuwangi Utara. JMHT .13 (3):
172-181.

Gregory, G,R. 1978. Forest Resources Economics.The Ronald Press Company


New York.

Hastari , Belinda dan Reri Yulianti. 2018. Pemanfaatan Dan Nilai Ekonomi Hasil
Hutan Bukan Kayu Di Kphl Kapuas Kahayan.Jurnal Hutan Tropis Vol
6(2):145- 153.

Hendy,Suwarsono. 2012. Metode Analisis Vegetasi dan Komunitas. Rajawali


Press. Jakarta.

Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. Penerbit PT Bumi Aksara.Jakarta.

Kuncoro, I. 1997. Ekonomi Sumberdaya Hutan. UNMUL.Samarainda.

Lukman, H. 2004. Dasar-Dasar Ekowisata. Malang: Bayumedia.

Mallawi. A. 2010. Populasi dan Keanekaragaman Spesies Reptil di Hutan Alam


pada Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unshas (Skripisi).Makassar.

Nadeak. 2009. Deskripsi Budidaya dan Pemanfaatan Bambu di Kelurahan


Balumbung Jaya (Kecamatan Bogor Barat) dan Desa Rumpin (Kecamatan
Rumpin), Kabupaten Bogor, Jawa Barat. IPB.Bogor.
Purnawan, R. 2006. Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Sebagai EkoturismBerbasis
Kemasyarakatan. Surili2 (39): 14.

Supriatna, J. E. (2000). Panduan Lapangan Primata Indonesia. Yayasan Obor


Indonesia. Jakarta.

Suratsih.2010. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Potensi


Lokal dalam Kerangka Implementasi KTSP SMA di Yogyakarta.Yogyakarta:
UNY.

Suzana, B. O. L., Timban, J., Kaunang, R., & Ahmad, F. (2011).Valuasi Ekonomi
Sumberdaya Hutan Mangrove Di Desa Palaes Kecamatan Likupang Barat
Kabupaten Minahasa Utara.Agri-Sosioekonomi, 7(2), 29-38.

Syamsu ,Supratman, dan Muhammad Alif K.S.2009. Buku Ajar Ekonomi Sumber
D aya Hutan . Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin.Makassar.

Temmalewa, M. (2012). Daerah Jelajah (Home range) dan Perilaku Harian Soa-
soa (Hydrosaurus amboinensis) Di Hutan Pendidikan Universitas
Hasanuddin (Skripsi).Makassar

Yulian, Erfan Noor., Lailan Syaufina., dan Eka Intan K.P. 2011. Valuasi
Ekonomi Sumberdaya Alam Taman Hutan Raya Bukit Soeharto Di Provinsi
Kalimantan Timur. JPSL. 1)1: 38–46

Widyarini ,P.A. dan Heddy, Y.S.B. 2018. Penilaian Estetika dan Fungsional
Pohon Tepi Jalan Berdasarkan Persepsi Pengguna Jalan (Studi Kasus : Jl
Ijen dan Jl Veteran Kota Malang). Jurnal Produksi Tanaman.. 6(9), hlm
2320 – 2327.
Wirakusumah. 2003. Ekonomi Sumberdaya Hutan. Departemen Manajemen
Hutan IPB. Bogor

Anda mungkin juga menyukai