Anda di halaman 1dari 6

Dokumen STUDI KELAYAKAN

Tambang Sirtu PT. ABC


Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

BAB IV
ESTIMASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN

4.1 Estimasi Sumber Daya


4.1.1 Metoda
Perhitungan sumber daya berdasarkan klasifikasi sumber daya dan cadangan berdasarkan
SNI 4726:2019 dari Badan Standarisasi Nasional. Cadangan dalam hubungan ini adalah
bagian sumber daya yang lebih teliti dan dikaji dengan seksama yang akan dapat ditambang
berdasarkan kondisi ekonomi suatu kawasan.
4.1.2 Parameter Estimasi
 sumber daya mineral (mineral resource) bagian dari cebakan mineral pada kerak bumi,
dengan dimensi, kualitas, dan kuantitas tertentu pada suatu konsentrasi atau
keterjadian dari mineral yang memiliki nilai ekonomi dan keprospekan yang beralasan
untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis
 sumber daya mineral tereka (inferred mineral resource) bagian dari sumber daya
mineral total yang diestimasi meliputi tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar,
dan kandungan mineralnya hanya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang
rendah. Titik pengamatan yang mungkin didukung oleh data pendukung dan keyakinan
geologi rendah tidak cukup untuk membuktikan kemenerusan cebakan mineral dan
kadarnya
 sumber daya mineral tertunjuk (indicated mineral resource) bagian dari sumber daya
mineral total yang diestimasi meliputi tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar,
dan kandungan mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang
beralasan, didasarkan pada informasi yang didapatkan dari titik pengamatan yang
mungkin didukung oleh data pendukung dan keyakinan geologi medium. Titik
pengamatan yang ada cukup untuk menginterpretasikan kemenerusan cebakan mineral,
tetapi tidak cukup untuk membuktikan kemenerusan kadar dan kandungan mineralnya
sumber daya mineral terukur (measured mineral resource) bagian dari sumber daya
mineral total yang diestimasi meliputi tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar,
dan kandungan mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan tinggi,
didasarkan pada informasi yang didapat dari titik pengamatan yang mungkin didukung
oleh data pendukung dan keyakinan geologi tinggi. Titik pengamatan jaraknya cukup

32
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

berdekatan untuk membuktikan kemenerusan kadar dan kandungan mineralnya. Pada


tahapan ini kajian ekonomisnya pada tingkatan studi pelingkupan
4.1.3 Jumlah Klasifikasi Sumber Daya
Dibawah ini asumsi perhitungan sumberdaya yang diaplikasikan untuk lokasi penyelidikan
PT. Arto Bangun Cemerlang,
- Dari data eksplorasi diketahui bahwa pengukuran geolistrik hingga kedalaman 100 meter
dan di dapatkan batuan Andesit sampai kedalaman tersebut. Adapun untuk pasir sudah
ada pada kedalaman rata – rata 3 M dari permukaan tanah.
- Sumberdaya Terukur (measured) dihitung hingga kedalaman 100 meter dan ke arah
lateral dengan jarak dari titik geolistrik adalah 0 - 100 meter.
- Sumberdaya Tertunjuk (Indicated) dihitung pada kedalaman 100 meter dan ke arah
lateral dengan jarak dari titik geolistrik adalah 100 - 200 meter.
- Sumberdaya Tereka (Inferet) dihitung pada kedalaman 100 meter dan ke arah lateral
dengan jarak dari titik geolistrik adalah > 200 meter.
- Dari semua sumber daya batas lateral akan dihitung yang masuk batas IUP Eksplorasi.
Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa sebagian besar masuk ke dalam kategori sumber
daya tertunjuk, di sebelah selatan lokasi Gunung Paparean masuk ke dalam kategori
sumberdaya terukur, dan ada sebagian kecil di sebelah barat laut lokasi penyelidikan
termasuk sumber daya tertunjuk.
Cara perhitungan dengan menggunakan system cross section mempunyai langkah – langkah
seperti flowchart di bawah ini.

33
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Gambar 4.1
Skema Perhitungan Sumberdaya sirtu menggunakan Sistem Blok Model
Dari data eksplorasi serta interpretasi dengan sofware surpac, diketahui bahwa
sumberdaya Sirtu PT. Arto Bangun Cemerlang adalah sebesar 4.546.108 bcm.
Tabel 4.1
Sumber Daya
Sumber daya Cadangan Terbukti
Lokasi Kubikasi Tonase Kubikasi Tonase
(Bcm) (Ton) (Bcm) (Ton)
PT ABC 4.546.108 5.455.329,6 1.889.900 2.267.880

4.2 Estimasi Cadangan


 Cadangan mineral adalah bagian dari sumber daya mineral terukur dan/atau tertunjuk
yang dapat ditambang secara ekonomis. Hal ini termasuk tambahan material dilusi
ataupun material hilang, yang kemungkinan terjadi ketika material tersebut ditambang.
Pada klasifikasi ini pengkajian dan studi yang tepat sudah dilakukan, dan termasuk
pertimbangan dan modifikasi dari asumsi yang realistis atas faktor-faktor penambangan,
pengolahan, pemurnian, ekonomi, pemasaran, legal, lingkungan, sarana dan prasarana,
sosial, dan peraturan perundang-undangan. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini
menunjukkan bahwa ekstraksi telah diputuskan dengan benar (reasonably be justified).

34
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Cadangan mineral dipisahkan berdasarkan naiknya tingkat keyakinan menjadi cadangan


mineral terkira dan cadangan mineral terbukti.
 Cadangan mineral terkira merupakan bagian sumber daya mineral tertunjuk yang
ekonomis untuk ditambang, dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari
sumber daya mineral terukur. Ini termasuk material dilusi dan material hilang yang
kemungkinan terjadi pada saat material ditambang. Pengkajian dan studi yang tepat
harus sudah dilaksanakan, dan termasuk pertimbangan dan modifikasi mengenai asumsi
faktor yang realistis mengenai penambangan, pengolahan, pemurnian, ekonomi,
pemasaran, legal, lingkungan, sarana dan prasarana, sosial, dan peraturan perundang-
undangan. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan bahwa ekstraksi telah
diputuskan dengan benar.
 Cadangan mineral terbukti merupakan bagian dari sumber daya mineral terukur yang
ekonomis untuk ditambang. Hal ini termasuk material dilusi dan bijih hilang yang
mungkin terjadi ketika material ditambang. Pengkajian dan studi yang tepat harus telah
dilaksanakan, dan termasuk pertimbangan dan modifikasi mengenai asumsi faktor yang
realistis mengenai penambangan, pengolahan, pemurnian, ekonomi, pemasaran, legal,
lingkungan, sarana dan prasarana, sosial, dan peraturan perundang-undangan. Pada
saat laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan bahwa pertambangan telah diputuskan
dengan benar

35
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Gambar 4.2
Hubungan umum antara target eksplorasi, sumber daya mineral, dan cadangan mineral

4.2.1 Jumlah Klasifikasi Cadangan


Dari sumberdaya tersebut diatas setelah dibuat design tambang, maka di dapat
cadangan tertambang Sirtu sebesar 1.889.900 bcm dan lapisan tanah penutup
berjumlah 75.000 bcm dan dengan asumsi loses 4,8% akibat penambangan dan
pengangkutan dan pengolahan sehingga cadangan sirtu terbilang sebanya 1800000
bcm . Secara lengkap untuk perhitungan cadangan Sirtu tertambang PT. Arto Bangun
Cemerlang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.2
Cadangan Tertambang

Pit Sirtu Tanah Penutup SR Cadangan


Terbukti
Pit 1 1889900 75000 0.04 1800000

Dengan acuan terhadap hasil pemodelan geologi atau pemodelan litologi batuan
secara tiga dimensi yang didapatkan dari hasil korelasi data pemetaan geologi
permukaan dan interpretasi data geolistrik. Metode perhitungan cadangan dilakukan
dengan menggunakan metode blok, dimana endapan bahan galian yang sebelumnya
telah dimodelkan kedalam bentuk tiga dimensi dibuat kedalam bentuk blok-blok
berukuran kecil (satuan m3) untuk kemudian dihitung total volume dari keseluruhan
blok yang terbentuk Beberapa parameter estimasi cadangan yang digunakan
mengacu kepada SNI 4726:2011 tentang Pedoman Pelaporan Sumberdaya dan
Cadangan Mineral. Dimana beberapa parameter (modifying factors) yang harus
dipertimbangkan sampai dapat dikatakan bahan galian tersebut sebagai cadangan
dan layak untuk ditambang adalah sebagai berikut :
1. Faktor Penambangan,

2. Pengolahan/Pemurnian,

3. Ekonomi,

4. Pemasaran,

5. Hukum,

36
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

6. Lingkungan,

7. Sosial, dan

8. Peraturan Pemerintah

37

Anda mungkin juga menyukai