Anda di halaman 1dari 7

1.

Triase berdasarkan ATS


Triase berdasarkan Australian Triage Scale (ATS) sebagai berikut :
1. ATS 1 adalah kondisi yang mengancam jiwa (atau resiko besar mengalami
kemunduran) dan perlu intervensi yang cepat dan agresif.
2. ATS 2 adalah :
a. pasien dengan kondisi yang cukup serius atau mengalami kemerosotan secara
cepat yang apabila tidak ditangani dalam 10 menit dapat mengancam jiwa atau
mengakibatkan kegagalan organ.
b. pasien yang dengan pemberian obat yang dimana hasil akhirnya sangat
tergantung dari seberapa cepat obat itu diterima oleh pasien ( misalnya :
trombolisis, antiracun).
3. ATS 3 adalahpasien yang datang dengan kondisi yang mungkin akan bekembang
menjadi mengancam nyawa atau menimbulkan kecacatan bila tidak ditangani dalam
waktu 30 menit
4. ATS 4 adalahpasien dengan kondisi yang dapat mengalami kemerosotan atau akan
menghasilkan outcome yang berbeda bila dalam 1 jam pasien belum ditangani.
Gejala berkepanjangan.
5. ATS 5 adalah kondisi pasien yang sudah kronis dengan gejala yang minor, dimana
hasil ahkirnya tidak akan berbeda bila penanganan ditunda sampe 2 jam setelah
kedatangan.
Adapun berikut ini adalah berbagai kondisi sesuai kategori tersebut antara lain :
ATS 1 :
o Henti Jantung
o Henti Napas
o Resiko sumbatan jalan napas
o Frekuensi pernapasan (RR) < 10x/menit
o Distress / Kesukaran pernapasan yang sangat berat (extreme)
o Tekanan darah < 80 (dewasa) atau syok pada anak/bayi
o Tidak respon atau hanya respon nyeri (GCS < 9)
o Kejang terus menerus atau berkepanjangan
o Overdosis IV dan tidak responsif atau hipoventilasi
o Gangguan perilaku berat dengan ancaman segera terhadap kekerasan yang
berbahaya
ATS 2 :
o Resiko Jalan Napas – Stridor berat atau produksi air liur berlebih yang membahayakan
o Distress/ kesukaran pernapasan berat
o Gangguan Sirkulasi :
- Kulit berkeringat atau berubah warna karena perfusi yang buruk
- Detak jantung < 50 atau > 150 (dewasa)
- Hipotensi dengan gangguan hemodinamik
- Kehilangan darah hebat
- Nyeri dada kardiak
o Nyeri sangat hebat – apapun penyebabnya
o Kadar Gula Darah < 2 mmol/l
o Mengantuk, penurunan respon (GCS < 13)
o Hemiparesis / disfasia akut
o Demam dengan tanda-tanda letargi (semua umur)
o Terkena zat asam atau basa pada mata – membutuhkan irigasi
o Multitrauma mayor (membutuhkan respon cepat dari tim terorganisasi)
o Trauma lokal berat – Fraktur mayor, amputasi
o Riwayat penyakit resiko tinggi
o Konsumsi obat penenang atau zat toksik lainnya secara signifikan
o Envenomation (tergigit hewan beracun) yang signifikan / berbahaya
o Nyeri hebat yang memberi kesan adanya Pre eklampsia, AAA (Abdominal Aortic
Aneurysm) / Aneurisma Aorta Abdominalis, atau Kehamilan ektopik
o Perilaku / Psikiatrik:
- Kasar atau agresif
- Ancaman langsung terhadap diri sendiri atau orang lain
- Membutuhkan pengekangan
- Agitasi atau agresi berat
ATS 3 :
o Hipertensi berat
o Kehilangan cukup banyak darah – apapun penyebabnya
o Sesak napas sedang
o Saturasi O2 90 – 95
o Kadar Gula Darah > 16 mmol/l
o Riwayat kejang (saat ini sadar)
o Semua demam pada pasien imunosupresi misalnya pasien onkologi, Rx steroid
o Muntah terus menerus
o Dehidrasi
o Cedera kepala dengan kehilangan kesadaran yang singkat – saat ini sadar
o Nyeri sedang sampai berat – apapun penyebabnya, yang membutuhkan analgesik
o Nyeri dada non-kardiak dengan tingkat keparahan sedang
o Nyeri perut tanpa ciri-ciri resiko tinggi – tingkat keparahan sedang atau pasien usia >
65 tahun
o Trauma ekstremitas sedang – deformitas, laserasi yang parah,
o Ekstremitas – Perubahan sensasi, tidak ada pulsasi
o Trauma – Riwayat penyakit resiko tinggi tanpa resiko tinggi lainnya
o Neonatus stabil
o Anak beresiko
o Perilaku / Psikiatrik:
- Sangat tertekan, resiko menyakiti diri sendiri
- Psikotik akut atau gangguan pikiran
- Krisis situasional, sengaja menyakiti diri sendiri
- Agitasi / menarik diri / berpotensi agresif
ATS 4 :
o Perdarahan ringan
o Aspirasi benda asing, tanpa distress pernapasan
o Cedera dada tanpa nyeri pada tulang iga atau distress pernapasan
o Kesulitan menelan, tanpa distress pernapasan
o Cedera kepala ringan, tidak kehilangan kesadaran
o Nyeri sedang, dengan beberapa faktor resiko
o Muntah atau diare tanpa dehidrasi
o Inflamasi atau benda asing pada mata – penglihatan normal
o Trauma ekstremitas minor – pergelangan kaki terkilir, kemungkinan patah tulang,
laserasi tidak terkomplikasi yang membutuhkan investigasi atau intervensi – tanda vital
normal, nyeri ringan / sedang
o Gips terlalu ketat, tanpa kerusakan neurovaskuler
o Sendi bengkak dan panas
o Nyeri perut tidak spesifik
o Perilaku / Psikiatrik :
- Masalah kesehatan mental semi-urgent
- Dalam observasi dan/atau tidak ada resiko langsung terhadap diri sendiri maupun
orang lain
ATS 5 :
o Nyeri minimal tanpa ciri-ciri beresiko tinggi
o Riwayat penyakit resiko rendah dan saat ini asimtomatik
o Gejala minor dari penyakit stabil yang ada
o Gejala minor dari kondisi dengan resiko rendah
o Luka minor – lecet kecil, laserasi ringan (tidak membutuhkan jahitan)
o Dijadwalkan kontrol misalnya pada kontrol luka, perban kompleks
o Imunisasi
o Perilaku / Psikiatrik :
- Pasien yang dikenal dengan gejala kronis
- Krisis sosial, pasien baik secara klinis

Untuk pasien anak-anak digunakan standar yang berbeda, karena kondisi pada
anak jauh lebih berbahaya daripada dewasa

TRIASE ANAK < 6 BULAN

RESIKO TINGGI RESIKO SEDANG


Pemberian makanan < ½ normal 1/2 - 2/3 normal

Arousal / Tingkat Sering mengantuk Kadang mengantuk


kewaspadaan (SSP) Penurunan aktivitas
Konvulsi
Tangisan lemah

Pernapasan Apnea atau Sianosis Sesak napas

Sirkulasi Kulit pucat dan panas Kulit pucat

Output cairan Muntah kehijauan >5 x muntah dalam 24 jam


< 4 x popok basah / hari Kencing kurang dari biasanya

Feses Tinja berdarah


2. Triase berdasarkan Modifikasi OTAS
Triase Modifikasi OTAS digunakan pada bagian IGD Maternal atau untuk
pasien kebidanan. Triase ini membagi pasien menjadi lima level yaitu level 1
(resusitasi), level 2 (emergensi), level 3 (urgen), level 4 (kurang urgen) dan level 5
(tidak urgen). Pembagian level triase ini cukup berdasarkan keluhan yang
disampaikan pasien dan untuk kasus tertentu dilakukan konfirmasi pemeriksaan fisik
spesifik untuk meningkatkan keakuratan/ketajaman triase. Petugas triase cukup
memilih dalam daftar ceklis untuk menentukan pasien masuk dalam salah satu level
prioritas (seperti tercantum dalam lembar lampiran 1 triase maternal).
Warna prioritas untuk OTAS dengan Modifier adalah biru (resusitasi),
merah (emergensi), oranye (urgen), kuning (kurang urgen) dan hijau (tidak urgen).
Untuk kemudahan pelaksanaan triase di RSUD Sekadau dilakukan modifikasi
penentuan kode warna menjadi seperti yang tercantum di Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Klasifikasi pasien berdasarkan OTAS.
KLASIFIKASI Waktu Tindakan Awal dan warna triase
Level 1 (Resusitasi) Waktu Tindakan Segera (MERAH)
Level 2 (Emergensi) Waktu Tindakan < 15 menit (ORANYE)
Level 3 (Urgen) Waktu Tindakan < 30 menit (KUNING I)
Level 4 (Kurang Urgen) Waktu Tindakan < 60 menit (KUNING II)
Level 5 (Tidak Urgen) Waktu Tindakan < 120 menit (HIJAU)

3. Triase Bencana Berdasarkan START


Triase dengan metode START memungkinkan dokter/perawat melakukan
penilaian pada beberapa pasien dalam waktu kurang dari 30 detik dengan menilai 3
hal utama yaitu RPM yang terdiri dari: respirasi, perfusi dan mental status
(CERT,1999). Klasifikasi dan penentuan label prioritas seperti tercantum dalam
Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Klasifikasi dan penentuan label prioritas pasien berdasarkan START.
KLASIFIKASI KETERANGAN
Prioritas 1 (P1) label merah Kondisi mengancam jiwa yaitu gangguan pada jalan
 Respirasi : > 30x/menit nafas, pernafasan, dan sirkulasi. Contohnya
 Perfusi : tidak teraba sumbatan jalan nafas, tension pnemothorak, syok
nadi radialis, capillari refill hipovolemik, syok kardiogenik, syok perdarahan
time (CRT) >2 detik (seperti HPP), syok neurogenik, syok anafilaktik,
 Mental status : tidak dapat combustio ( luka bakar) tingkat II dan III > 25 % yang

mengikuti perintah verbal. perlu resustasi dan atau tindakan bedah segera,
penurunan kesadaran dengan GCS ≤ 8, mempunyai
kesempatan hidup yang kecil. Penanganan dan
pemindahan / transfer pasien bersifat segera.
Prioritas 2 (P2) label kuning Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila
 Respirasi : <30x/menit tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat
 Perfusi : teraba nadi penanganan dan dan pemindahan bersifat jangan
radialis, capillari refill time terlambat. Contoh patah tulang besar, combustio
(CRT) < 2 detik ( luka bakar) tingkat II dan III ≤ 25 %, trauma thorak /
 Mental status : dapat abdomen, laserasi luas, trauma bola mata, inpartu

mengikuti perintah verbal, dengan tanda komplikasi, penurunan kesadaran


tetapi mobilisasi terbatas. dengan GCS >8,
Prioritas3 (P3) label hijau Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak
 Respirasi : <30x/menit perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat
 Perfusi : teraba nadi terakhir/ dapat menunggu. Contoh luka superficial,
radialis, capillari refill time luka-luka ringan, inpartu tanpa komplikasi, observasi
(CRT) < 2 detik. febris tanpa ancaman dehidrasi atau syok,
 Mental status : dapat dyspepsia/gastritis akut, diare tanpa komplikasi.

mengikuti perintah verbal,


mobilisasi aktif.
Prioritas 0 label hitam Sudah meninggal atau kondisi kritis dengan
kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat
berat. Hanya perlu terapi suportif. Contoh henti
jantung kritis, cedera otak berat kritis.
Gambar 4. Bagan pelaksanaan triase metode START.

Anda mungkin juga menyukai