Anda di halaman 1dari 25

Euthanasia Pasif

Pada Pasien Dengan


Kanker Colon
Kelompok B7
Skenario
Seorang pasien berusia 62 tahun dating kerumah sakit dengan karsinoma kolon yang
terminal. Pasien masih cukup sadar berpendidikan cukup tinggi. Ia memahami benar
posisi kesehatannya dan keterbatasan kemampuan ilmu kedokteran saat ini, ia juga
memiliki pengalaman pahit sewaktu kakaknya menjelang ajalnya dirawat di ICU
dengan peralatan bermacam-macam tampak sangat menderita, dan alat-alat
tersebut tampaknya hanya memperpanjang penderitaannya saja. Oleh karena itu ia
meminta kepada dokter apabila dia mendekati ajalnya agar menerima terapi yang
minimal saja (tanpa antibiotic, tanpa peralatan ICU, dan lain - lain), dan ia ingin mati
dengan tenang dan wajar. Namun ia tetap setuju apabila ia menerima obat-obatan
penghilang rasa sakit bila memang dibutuhkan.
RUMUSAN MASALAH

Pasien 62 tahun dengan Ca colon terminal hanya


menginginkan terapi minimal. Supaya dapat
meninggal dengan tenang dan wajar
hipotesis
PASIEN 62 TAHUN DENGAN CA COLON TERMINAL
MEMILIKI HAK UNTUK MENGIGINKAN TERAPI MINIMAL
SESUAI DENGAN PRINSIP AUTONOMY
IDENTIFIKASI ISTILAH
--------
Mind maping

REKAM MEDIS ASPEK


ASPEK ETIKA HUKUM
KEDOKTERAN
RM
PROSEDUR TERAPI PROSEDUR
MEDIS
INFORM CONSENT
ASPEK HUKUM
Pasal 512a KUHP
Barangsiapa sebagai mata pencaharian baik khusus maupun sebagai
sambilan menjalankan pekerjaan dokter atau dokter gigi, dengan
tidak mempunyai surat izin, di dalam keadaan yang tidak memaksa,
diancam dengan kurungan paling lama dua bulan atau denda
setinggi-tingginya sepuluh ribu rupiah.
Pasal 531 KUHP
Barangsiapa ketika menyaksikan bahwa ada orang yang sedang
menghadapi maut, tidak memberi pertolongan yang dapat diberikan
padanya, tanpa selayaknya menimbulkan bahaya bagi dirinya atau
orang lain, diancam jika kemudian orang itu meninggal, dengan
kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak tiga ratus
rupiah
ASPEK HUKUM
Euthanasia dan Bunuh Diri UU TENTANG PRAKTEK
KEDOKTERAN NO.29
Pasal 344 KUHP TAHUN 2004
Barang siapa merampas nyawa orang
lain atas permintaan orang itu sendiri
yang jelas dinyatakan dengan
Pasal 45
kesungguhan hati, diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas pada ayat (1), ayat (2),
tahun ayat (3), ayat (4), dan
ayat (5) diatur dengan
Pasal 345 KUHP Peraturan Menteri
Barang siapa dengan sengaja
mendorong orang lain untuk bunuh diri,
menolongnya dalam perbuatan itu atau
memberi sarana kepadanya untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling
lama 4 tahun kalau orang itu jadi
bunuh diri
DAMPAK HUKUM
Pasal 53 UU Kesehatan

Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan


hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya

Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya


berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan
menghormati pasien
ASPEK MEDIKOLEGAL
Dampak hukum yang diberikan akibat kelalaian dokter dalam
menangani pasien tersebut dapat dikenai undang-undang
berdasarkan Etika Profesi Dokter yaitu sebagai berikut:
Pasal 54 UU Kesehatan
Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau
kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan
tindakan disiplin
Pasal 55 UU Kesehatan
Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau
kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan
DAMPAK HUKUM
Pasal 75
Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan
praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi
dalam Pasal 29 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing yang


dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa
memiliki surat tanda registrasi sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
daMPAK HUKUM
Pasal 76 Pasal 77
Tanpa surat ijin dalam Pasal 36 dipidana Sengaja praktik tanpa surat ijin dalam Pasal
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) 73 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
tahun atau denda paling banyak paling lama 5 (lima) tahun atau denda
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah).

Pasal 78 Pasal 80
Setiap orang yang dengan sengaja Setiap orang yang dengan sengaja
menggunakan alat tanpa surat ijin dalam mempekerjakan dokter atau dokter gigi
Pasal 73 ayat (2) dipidana dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42,
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau dipidana dengan pidana penjara paling
denda paling banyak Rp150.000.000,00 lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling
(seratus lima puluh juta rupiah). banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
ASPEK ETIKA KEDOKTERAN

Prinsip otonomi yaitu prinsip moral yang menghormati


hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien. Prinsip
moral inilah yang kemudian melahirkan doktrin informed
consent

Prinsip beneficene yaitu prinsip moral yang


mengutamakan tindakan ditujukan ke kebaikan pasien.
Dalam beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk
kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang sisi
baiknya lebih besar daripada sisi buruknya
ASPEK ETIKA
KEDOKTERAN
Prinsip non maleficence yaitu prinsip moral yang
melarang tindakan yang memperburuk keadaan
pasien. Prinsip ini dikenal sebagai primum non nocere
atau above all do no harm

Prinsip justice yaitu prinsip moral yang


mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap
maupun dalam mendistribusikan sumber daya
PROSEDUR MEDIS

 Pemeriksaan rektal dengan jari (Digital Rectal Exam), di


mana dokter memeriksa keadaan dinding rektum

Whole-body PET Scan Imaging. Sementara ini adalah


pemeriksaan diagnostik yang paling akurat untuk
mendeteksi kanker kolorektal rekuren (yang timbul kembali)

 Pemeriksaan DNA Tinja


PROSEDUR MEDIS

Pemeriksaan psikososial

Kanker biasanya berhubungan dengan kematian dan


kesakitan

Deteksi dini adalah cara untuk mengontrol Ca Colon dan


keterlambatan dalam mencoba perawatan kesehatan dapat
mengurangi kesempatan untuk bertahan hidup dan
menguatkan kekhawatiran klien dan keluarga klien
INFORM CONSENT
suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif antara
dokter dengan pasien, dan bertemunya pemeikiran tentang apa
yang akan dan yang tidak akan dilakukan terhadap pasien
Memiliki 3 Elemen :
• Threshold elements
• Informatif elements
• Consent Elements
Inform consent
Pasal 1. Permenkes no.585/MenKes/Per/IX/1989
Persetujuan tindakan medic/informed consent adalah persetujuan
yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medic yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut
Pasal 2
Semua tindakan medic yang akan dilakukan terhadap pasien
harus mendapat persetujuan
Pasal 3
Setiap tindakan medic yang mengandung risiko tinggi harus
dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang
berhak memberikan persetujuan
Inform consent
Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6 , Pasal 7
Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11
Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14
Inform consent
SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari :
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis
berupa…………………………………………………………………………….
Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta
tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinana pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang
diberikan.
Jakarta,………………….20……
Dokter/Pelaksana, Yang membuat pernyataan,
Ttd ttd
(……………………) (…………………………..)
Prosedur terapi

Pelaksanaan tanpa pembedahan


• Terapi radiasi
• Kemoterapi
Penatalaksanaan dengan Pembedahan
• Curative
• Palliative
• Bypass
• Fecal diversion, dan Open-and-close.
Rekam medis
adalah berkas yang beiisi catatan dan dokumen mengenai
identitas pasien, basil pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien
pada sarana kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat
inap menurut Permenkes No. 749a/MenkesPer/XII/1989
kesimpulan

Berdasarkan kasus, pasien meminta untuk diberikan terapi


minimal saja dan dia ingin mati dengan tenang dan wajar
Prinsip etika yang diperlihatkan disini adalah otonomi pasien
 Keadaan pasien cukup sadar dan seharusnya bisa diberikan
terapi yang tepat untuk meminimalisasikan penderitaannnya

Namun hak pasien untuk memberikan persetujuan atau menolak


suatu tindakan medis terhadapnya
Thank you

Anda mungkin juga menyukai