Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb

Segala puja dan puji hanya kepada Allah SWT. Atas segala nikmat byang selalu dilimpahkan
kepada hamba-Nya, baik nikmat yang diminta maupun yang dengan sengaja diminta darinya ,
sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di Rs. Islam
Gorontalo.

Sholawat serta salam semoga senantiasa dianugrahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, para
keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa berjalan di atas Allah dan sunnah Nabi
hingga hari akhir

Saya menyadiri bahwa terlaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan penulisan laporan
hasil Parktek Kerja Lapangan ini dapat di selesaikan berkat dukungan dan bantuan dari pihak.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan banyak terimah kasih kepada yang terhormat ,

1.Hj.Edwin Mahendra ST,Msi Selaku Kepala sekolah yang mendukung Kegiatan ini sehingga
berjalan lancar

2.Dr.Junus Lihawa Sp,PD Selaku Direktur Rumah Sakit Islam gorontalo

3.Bapak Rizal Biki selaku Wakasek Kesiswaan

3.Ibu Dahniar Saud Ishak S.P.D selaku Wakasek Kurikulum dan pembimbing sekolah

4.Ibu Farida Nani Adam S.P.D selaku Wali Kelas XII-AK1

5.Bapak Rivaldi kasim S.kep NS selaku Kepala jurusan program studi Dan guru produktif

6.Ibu Nurain Dadi S.kep Selaku guru pembimbing laporan dan guru produktif

7.Ibu silviana Taliki S.km selaku guru produktif

8.Ibu Monalisa Ismail S.kep selaku guru produktif

9.ibu Karlina D.P.Day A.Md kep selau Kasie keperawatan di RS islam

10.Kak Jihan S. Nur, S.Kep.Ns selaku kepala ruangan Bilik


11.Kak Salina Husain,S.Kep,Ns selaku Kepala ruangan VIP

12.Kepada Kedua orang tua saya yang selalu mendukung dalam penyusunan laporan ini

13. kepada teman teman dan orang orang tersayang yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan ini

Dalam penulisan laporan hasil praktek kerja lapangan ini tentulah terdapat banyak kekurangan
dan saya membuat laporan ini dengan seringkas ringkasnya dan saya mengharapkan kritik dan
saran dari guru guru penguji dan pembaca agar laporan ini layak disebut laporan

Dengan demikian Penulisan laporan hasil praktek kerja lapangan ini saya mengucapkan banyak
terima kasih dan semoga laporan yang saya buat jauh dari kata sempurna ini dapat bermanfaat
untuk para pembaca.

Waalaikumsalam wr.wb

Gorontalo, Oktober 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan penyakit sistemik yang dapat mengakibatkan disfungsi
berbagaiorgan tubuh. Gangguan fungsi saluran cerna ternyata merupakan masalah yang sering
ditemui pada penderita-penderita disbetes mellitus lanjut, dimana hal ini sebagian
disangkakan berkaitandengan terjadinya disfungsi neurogenik dari saluran cerna tersebut. Sering
terjadi penderitadiabetes mellitus mengeluhkan gejala gangguan saluran cerna atas tanpa sebab
yang jelas.Penderita seperti ini bila dilakukan uji tertentu dapat menunjukkan adanya
keterlambatan pengosongan lambung, keadaan seperti ini dinamai gastroparesis diabetika. Gastro
paresisdiabetika merupakan komplikasi dari diabetes mellitus yang kini semakin dikenal.Gastrop
aresis diabetika adalah suatu kelainan motilitas lambung yang terjadi pada penderitadiabetes
yang dapat dimanisfestasikan oleh berbagai macam gejala serta dijumpainya
kelainan pada uji pengosongan lambung .Istilah “gastroparesis diabeticorum” pertama sekali
digunakanoleh Kassender terhadap keadaan retensi lambung yang dijumpai pada penderita
diabetesmellitus yang asimptomatik. Gastroparesis diabetika dapat terjadi pada penderita IDDM
maupun NIDDM. Horowitz dkk memperkirakan keterlambatan waktu pengosongan lambung dij
umpai pada sekitar 50% penderita IDDMmaupun NIDDM. Selain dapat menimbulkan keluhan y
ang terkadang sampai berlarut-larut dan sulit diatasi, Gastroparesis diabetika juga dapat
menyulitkan pengendalian gula darah. Namun dengan ditemukannya berbagai macam obat gastr
okinetikmaka pengelolaan gastroparesis menjadi lebih efektif.
1.2 Tujuan
Diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny.H di RS
Islam Gorontalo dengan diagnose gastroparises DM

1.3 Tujuan Umum


 Untuk Mengetahui Definisi Gastroparises DM
 Untuk Mengetahui Etiologi/Penyebab Gastroparises DM
 Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis Gastroparises DM
 Untuk Mengetahui Theraphy/Penatalaksanaan Gastroparises DM
 Untuk Mengetahui Pencegahan Gastroparises DM

1.4 Tujuan Khusus


 Membantu individu untuk mandiri
 Mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan
 Membantu individu uuntuk mengembangkan potensi untuk memelihara kesehatan secara
optimal agar tidak tergantung kepada orang ain dalam memelihara kesehatan
 Membantu individu memperoleh derajat kesehatan yang optimal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Penyakit
Gastropati diabetic komplikasi diabetes yang menyerang system pencernaan gastroparesis adalah
gangguan gerak pada lambung yang menyebabkan makanan lebih lama dikosongkan dari
lambung kondisi ini bias terjadi pada pasien diabetes mellitus ketika mengalami komplikasi
gastropati diabetic

2.2 Etiologi

Gastropa reflux ti umumnya sekunder akibat endogen akibat iritasi atau oksigen seperti refluks
empedu alcohol,atau aspirin dan obat anti inflamasi non steroid. Namun gastropati juga bisa
sekunder akibat diskemia stress fisik atau trombosit

2.3 Manifestasi Klinis

Gambaran klinis gastritis akut erosive sangat bervariasi mulai dari yang sangat ringan
asimptomatik sampai Sangat besar yang dapat membawa kematian manifestasi tersebut adalah:

 Muntah darah
 Nyeri epigastrium
 Rasa ingin vomitus
 Nyeri tekanan yang rinngan pada epigastrium

2.4 Penatalaksanaan

 Istirahat baring
 Bila mual muntah dapat diberikan antiemetic seperti dimenhindrinat 50-100mg/per os
 Bila nyeri tidak hilang dengan antasida berikan oksitosin tablet 15 menit sebelum makan
 Berikan obat berikan obat antikolinergik bila asam lambung berlebihan

2.5 Pencegahan

Langkah pencegahan gastroparesis adalah mengobati penyakit-penyakit yang berisiko


menimbulkan kondisi ini, terutama diabetes. Penderita diabetes harus menjalani pola makan dan
pengobatan sesuai anjuran dokter, agar kadar gula darahnya dapat terkontrol.

2.6 Diagnosa Keperawatan

 Nyeri ulu hati berhubungan dengan peningkatan asam lambung


 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan ditandai dengan mual muntah
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Studi kasus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.”H”

DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROPARESIS DM

DIRUANG VIP B

RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO

1.Pengkajian

A.Identitas

Nama : Ny. “H”

Tanggal lahir : 13,September 1962

Jenis kelamin : Perempuan

Dx : Gastrparesis DM
B.Keluhan utama : Nyeri ulu hati

C.Keluhan menyertai : klien masuk rumah sakit pada hari jumat pada pukul 18.50

Tanggal 8 oktober 2021 dan mengatakan klien masuk rs karena

Nyeri ulu hati dan mual muntah sampai di rs klien tampak

Meringis mukosa bibir tampak pucat

D.Riwayat kesehatan masa lalu: klien mengatakan memiliki riwayat penyakit

Hipertensi dan diabetes

E.Pengkajian head to toe

 Kepala

Inspeksi: bentuk kepala normal, tidak terdapat pembengkakan

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

 Mata

Inspeksi: mata simetris, konjungtiva tidak anemis fungsi penglihatan baikm

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

 Hidung

Inspeksi: hidung bersih tidak ada polip dan lender

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

 Telinga
Inspeksi : bersih dan tidak ada serumen

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

 Mulut

Inspeksi: mukosa bibir kering tidakl ada gangguan menelan gigi tidak berlubang

 Leher

Inspeksi: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

 Dada

Inspeksi: bentuk dada simetris tidak ada lesi

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Perkusi: bunyi normal

Auskultasi: tidak ada bunyi tambahan ronkhi

 Abdomen

Inspeksi: bentuk abdomen normal tidak bengkak dan lesi

Auskultasi: bising usus normal

Palpasi:ada nyeri tekan dibagian epigastrium

Perkusi : bunyi timpani normal


 Ekstremitas atas (tangan)

Inspeksi: klien terpasang cairan RL20 tpm disebelah kanan, tidak ada lesi

Palpasi: tidak ada nyeri tekan atau teraba bengkak

 Ekstremitas bawah (kaki)

Inspeksi: kaki klien normal tidak ada luka dan memar

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

F.Pengelompokan data

Data subjektif:

 Klien mengatakan nyeri ulu hati


 Klien mengatakan mual
 Klien mengatakan tidak nafsu makan

Data Objektif:

 Klien tampak lemah


 Klien tampak meringis
 Mukosa bibir klien tampak pucat
 TTV:
TD: 130/60 mmhg
N: 80×/m
R:20×/m
SB: 36,5°c
P:disaat produksi asam lambung meningkat

Q: seperti di tusuk tusuk

R: di bagian epigastrium

S: (0-10) 5 sedang

T: hilang timbul

G.hasil laboratorium

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Hemoglobin 8,6 11,0-17,0 g/dl
Leukosit 6,4 5,0-10,0 10³µL
Limfosit 49,5 25,0-50,0 %
Monosit 5,6 2,1-10,0 %
Granulosit 44,9 50,0-80,0 %
Eritrosit 3,09 4,00-6,20 Juta/µL
Hematokrit 25,9 35,0-55,0 %
MCV 83,8 80,-100,0 µm³
MCH 27,9 26,0-34,0 pg
MCHC 33,3 21,0-35,5 %
Trombosit 239 150-450 10³/µL
Glukosa sewaktu 116 <200 Mg/dl
Ureum 22 10-50 Mg/dl
kreatinim 0,6 0,7-1,2 (LK) Mg/dl
0,5-0,9(PR)

H.Pengobatan

 Ivfd RL 20 tpm
 Inj.omeprazole 40 mg 2×1/IV

2.Diagnosa keperawatan
 Nyeri ulu hati berhubungan dengan peningkatan asam lambung
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan ditandai dengan mual muntah

Intervensi,Implementasi,Dan Evaluasi
Table 2.1 Intervensi,Implementasi,Dan Evaluasi

Tanggal/waktu Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi


11/10/2021 Nyeri berhubungan 1.Identifikasi 1.mengidentifikasi S:klien
Pukul13.00 wita dengan lokasi lokasi menggatakan
peningkatan karakteristik karakteristik nyeri ulu hati
produksi asam ,durasi,frekuensi, ,durasi, frekuensi , O:klien tampak
lambung dan intensitas kualitas, intensitas meringis
nyeri nyri dengan hasil 5(sedang)
2.identifikasi nyeri dirasakan di TTV:
skla nyeri bagian TD
3.anjurkan epigastrium 130/60mmhg
memonitor nyeri dengan N : 80×/m
secara mandiri karakteristik R : 20×/m
4.anjurkan tertusuk tusuk SB : 36̊c
teknik non juga dengan skala A: nyeri akut
farmakologis nyeri 5 (sedang) belum teratasi
rasa nyeri timbulnya nyeri P:lanjutkan
5.kolaborasi pada saat produksi intervensi
pemberian asam lambung 1.identifikasi,
anegetik jika meningkat lokasi,
perlu 2.mengidentifikasi karakteristik,
skala nyeri durasi,
dengan has ail frekuensi,
skala nyeri kualitas dan
5(sedang) intensitas nyeri
3.mengajurkan 2.identifikasi
memonitor nyeri skala nyeri
secara mandiri 3.ajurkan
dengan hasil monitor nyeri
mengajurkan klien secara mandiri
untuk makan tepat 4.anjurkan
waktu teknik
4.mengajurkan farmakologis
teknik non untuk
farmokologi mengurngi rasa
untuk mengurangi nyeri
rasa nyeri dengan 5. kolaborasi
hasal pemberian
menggunakan anagetik jika
teknik relaksasi perlu
pada klien
5.mengkolaborasi
pemberian terapi
dengan cara
member obat
nyeri oksitosin
tablet 15 menit
sebelum makan

Ketidakseimbangan 1.Lakukan 1.melakukan S:-klien


nutrisi kurang dari observasi adanya observasi adanya menggatakan
kebutuhan tubuh di penurunan berat penurunan berat masih mual dan
tandai dengan mual badan badan dengan muntah
muntah 2.kaji status hasil BB sebelum -klien
nutrisi diet, pola sakit 56kg menggatakan
makan sesudah sakit napsu makanya
3.beri makanan 54kg masih kurang
dalam porsi 2.mengkaji status O:-Keadaan
sedikit tapi nutrisi diet, pola umum lemah
sering makan makanan -porsi makan
4.kaji makanan yang dapat tidak di
dalam kondisi menentukan nyeri habiskan
hangat Dengan hasil A:masala
klien belum teratasi
mengkonsumsi P:Lanjutkan
bubur, sayur, ikan, intervensi
telur dengan porsi 1.lakukan
makanan tidak di observasi
habiskan adanya
3.memberi penurunan
makanan dalam berat badan
porsi sedikit tapi 2.kaji status
sering dengan nutrisi , diat ,
hasil klien makan pola makan
dalam porsi 3.beri makanan
sedikit tapi sering dalam porsi
4.mengkaji sedikit tapi
makanan dalam sering
kondisi hangat 4.kaji makanan
dengan hasil klien dalam kondisi
makan dalam hangat
kondisi hangat

12/10/2021 Nyeri berhubungan 1.Identifikasi 1.mengidentifikasi S:klien


Pukul 10.00 dengan lokasi lokasi menggatakan
wita peningkatan karakteristik karakteristik sudah tidak
produksi asam ,durasi,frekuensi, ,durasi, frekuensi , merasakan
lambung dan intensitas kualitas, intensitas nyeri
nyeri nyri dengan hasil O:klien tampak
2.identifikasi nyeri dirasakan di sudah agak
skla nyeri bagian membaik dan
3.anjurkan epigastrium tidak meringis
memonitor nyeri dengan skala TTV:
secara mandiri nyeri 2 (ringan) TD
4.anjurkan 2.mengidentifikasi 130/80mmhg
teknik non skala nyeri N : 80×/m
farmakologis dengan has ail R : 20×/m
rasa nyeri skala nyeri 2 SB : 36̊c
5.kolaborasi (ringan) A: nyeri akut
pemberian 3.mengajurkan teratasi
anegetik jika memonitor nyeri P: pertahankan
perlu secara mandiri 1.identifikasi,
dengan hasil lokasi,
mengajurkan klien karakteristik,
untuk makan tepat durasi,
waktu walau frekuensi,
dengan porsi yang kualitas dan
sedikit intensitas nyeri
4.mengajurkan 2.identifikasi
teknik non skala nyeri
farmokologi 3.ajurkan
untuk mengurangi monitor nyeri
rasa nyeri dengan secara mandiri
hasal 4.anjurkan
menggunakan teknik
teknik relaksasi farmakologis
pada klien untuk
5.mengkolaborasi mengurngi rasa
pemberian terapi nyeri
dengan cara 5. kolaborasi
member obat pemberian
nyeri oksitosin anagetik jika
tablet 15 menit perlu
sebelum makan

12/0/2021 Ketidakseimbangan 1.Lakukan 1.melakukan S:-klien


Pukul 10.00 nutrisi kurang dari observasi adanya observasi adanya menggatakan
wita kebutuhan tubuh di penurunan berat penurunan berat masih mual dan
tandai dengan mual badan badan dengan muntah
muntah 2.kaji status hasil BB sebelum -klien
nutrisi diet, pola sakit 56kg menggatakan
makan sesudah sakit napsu makanya
3.beri makanan 54kg masih kurang
dalam porsi 2.mengkaji status O:-Keadaan
sedikit tapi nutrisi diet, pola umum lemah
sering makan makanan -porsi makan
4.kaji makanan yang dapat tidak di
dalam kondisi menentukan nyeri habiskan
hangat Dengan hasil A:masalah
klien belum teratasi
mengkonsumsi P:Lanjutkan
bubur, sayur, ikan, intervensi
telur dengan porsi 1.lakukan
makanan tidak di observasi
habiskan adanya
3.memberi penurunan
makanan dalam berat badan
porsi sedikit tapi 2.kaji status
sering dengan nutrisi , diat ,
hasil klien makan pola makan
dalam porsi 3.beri makanan
sedikit tapi sering dalam porsi
4.mengkaji sedikit tapi
makanan dalam sering
kondisi hangat 4.kaji makanan
dengan hasil klien dalam kondisi
makan dalam hangat
kondisi hangat
BAB IV

PENUTUP
4.1.Kesimpulan

Gangguan motilitas lambung, khususnya keterlambatan pengosongan


lambung merupakan kelinan yang seering dijumpai pada penderita diabetes mellitus.

Pada penderita diabetes, adanya neuropati otonom dan tingginya kadar gula

darah merupakan factor penting dalam terjadinya gastroparesis.

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menilai motilitas lambung,

namun metode radiologis dengan radiopaque marker sangat mungkin untuk

digunakan di Indonesia karena non invasive, mudah dilakukan relatif kecil biayanya.

Karena keterlambatan pengosongan lambung dapat berpengaruh terhadap

kendali gula darah maka pengelolaan yang baik terhadap gastroparesis diabetika

khususnya yang simptomatik perlu mendapat parhatian, dalam hal ini penggunaan

obat-obat prokinetik sangat bermanfaat.

4.2.Saran

Bertolak dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :

 Untuk mencapai hasil keperwatan yang diharapkan, diperlukan hubungan


 yang baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan lainya.
 Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan mempunyai pengetahuan,
keterampilan yang cukup serta dapat bekerjasama dengan tim kesehatan lainya
dengan memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetus Mellitus.
 Dalam meningkatkan asuhan mutu keperwatan yang profesional alangkah
baiknya diadakan suatu penyuluhan atau suatu pertemuan yang membahas tentang
kesehatan yang ada pada klien.
 Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu
ditingkatkan baik secara formal dan informal khususnya dalam bidang
pengetahuan.
 Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep manusia
secara komprehensif sehingga mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA
(https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:FCWLth-
twpcJ:https://www.alodokter.com/gastroparesis+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id) .(disimpan)

(https://id.scribd.com/doc/138629830/askep-gastropati) .(disimpan)
(https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3370/penydalam-;jsessionid=029EDFE
FC0F569BE1220B8E390AD412D?sequence=1) .(disimpan)

Anda mungkin juga menyukai