Anda di halaman 1dari 30

28 April 2020

MASA DEPAN PRAKTEK PPROFESI FARMASI :


DAN APAKAH MASIH TETAP SEPERTI YANG SEKARANG KITA LIHAT

Praktek kefarmasian (UU kesehatan pasal 108) yang sekarang kita jumpai dalam bentuk
pelayanan kefarmasian antara lain :
- Membuat obat dalam skala kecil (peracikan atau pembuatan obat itu sendiri,
pengadaan, pengendalian mutu, pengamanan, penyimpanan, pendistribusian),
- Pelayanan obat atas resep dokter,
- Pelayanan informasi obat.
TOPIK
1. Terjadi evolusi praktek kefarmasian
Saat ini polanya mengalami pergeseran2/perubahan yang kadang2 diluar dugaan (misal
sekarang terjadi peningkatan penjualan masker, handsanitizer, vitamin dimana sebelumnya
sepi)
2. Pendorong perubahan praktek itu apa
3. Strategi manajemen perubahannya
4. Manfaat layanan profesi
5. Peran masa depan farmasi

Lalu dikatakan bahwa Pharmacy is living on the edge → jadi farmasi itu ada di ujung/di tepian
(kalau anda pegang meja anda itu ya seperti di ujung meja atau di ujung tanduk) → kadang 2
menjadi suatu hal yang sangat diperlukan tapi kadang2 terasa agak diabaikan.

Perlu dicermati PARADIGMA PERUBAHANNYA yang dikatakan seperti ini:


Bahwa kalau kita itu akan praktek kefarmasian (terutama nanti kalau mau buka apotek), maka
paradigma yang harus diunggulkan yaitu “Kita itu adalah penyedia/pemberi layanan dengan
unsur retail (artinya kita adalah pemberi pelayanan kefarmasian → BUKAN pengecer obat, dan
dengan unsur retail → kita mendistribusikan obat secara eceran/retail) lebih daripada bahwa
kita itu pengecer dengan suatu unsur pelayanan (Jadi JANGAN sampai penyataan ini kebalik
dan mengartikannya sebagai pengecer dengan unsur pelayanan → jadi yang lebih diutamakkan
selolah-olah mengecer obat yang ditambahi unsur pelayanan TETAPI poin pentingnya yaitu kita
adalah pemberi atau penyedia layanan)
Dan obat adalah sebagai salah satu sarana melakukan pelayanan.
Dan hal inilah yang membuat kita BERBEDA sekaligus bisa BERINOVASI (menunjukkan adanya
pembaruan, adanya keunggulan)
Andalan dari Layanan kita yaitu pada kompetensi yang kita miliki → yaitu pada pengetahuan,
pemahaman pengetahuan, dan ketrampilan praktek kita → inilah yang harus lebih diandalkan,
sehingga kita bisa melakukan hal2 yang berbeda sekaligus berinovasi (jadi gak sama itu itu
mulu).

EVOLUSI DARI PRAKTEK KEFARMASIAN diawali dari :


Compounding → Dispensing → Pharmaceutical care di pelayanan kefarmasian, dan pelayanan
kefarmasian ini dikembangkan lebih detail lagi → melakukan kajian secara komprehensive
kepada pengobatan2 pasien, dengan kewenangan pelayanan informasi obat maka kita boleh
melakukan kajian2 secara komprehensive thp obat-obat yang diberikan untuk px baik yang
dengan R/ dokter maupun yang swamedikasi → penatalaksanaan/manajemen keadaan
penyakit → penatalaksanaan/manajemen penyakit kronis, jadi kalau px yang kondisi
penyakitnya kronis spt asma, dm, lupus, dll maka bgm penatalaksanaan penyakit kronis itu
sehinga px bisa life better dan/atau life longer.

 Menggeser farmasis/apt menjadi bertanggungjawab langsung terhadap outcome tx


(memastikan outcome tx px), kualitas pelayanan (memastikan obatnya berkualitas,
memastikan mutu obatnya, bahan berkhasiatnya sudah dipastikan, cemarannya
dihindarkan, dosisnya tepat, bentuk sediaan sudah sesuai, cara administrasinya sesuai),
kualitas hidup (dengan kualitas pelayanan yang bagus maka kualitas hidup dapat
ditingkatkan → px bisa life better life longer), dan bertanggungjawab langsung kepada px
(memastikan bahwa pasien yang menggunakan obat mengalami suatu peningkatan kualitas
hidup).
 Menggeser peran farmasis dari yang fokusnya product-oriented ke fokusnya patient-
oriented → sehingga kita disebut sebagai “risk-takers (berani mengambil resiko)” karena
berani memastikan kalau obat yang diserahkan bermutu shg khasiat dan keamanan
terjamin akibatnya nanti terjadi peningkatan kualitas hidup, dan disebut juga sebagai
“innovators”.
 Farmasis harus berperan sebagai penyedia layanan, sebagai risk-takers, innovators, dan
sebagai orang yang harus membuat perbedaan.
 Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan yang berpusat kepada pasien dan
berorientasi pada outcome
Bahwa ketika kita menyerahkan sediaan farmasi dan kita sudah memastikan bahwa
sediaannya bermutu, berkhasiat, dan aman, kmd disertai dengan informasi yang sesuai
dengan px nya maka kita perlu juga memantau/meyakinkan bahwa apa yang kita serahkan
itu memunculkan efek yang benar2 aman dan berkhasiat dan dapat meningkatkan mutu
kehidupan px → sehingga definisinya sesuai dengan pelayanan kefarmasian.
 Bahwa pelayanan kefarmasian itu adalah suatu pelayanan yang bertanggungjawab thp
penyediaan/pemberian obat dengan tujuan untuk mencapai outcome yang definitif yang
menyempurnakan kualitas kehidupan pasien.
 Pelayanan kefarmasian memiliki 5 ciri, yaitu:
1. Pelayanan yang langsung
2. Bertanggungjawab kepada pasien
3. Berkaitan dengan sediaan farmasi
4. Memberikan hasil yang pasti
5. Meningkatkan mutu kehidupan (quality of life)
Pengalaman di negara UK
Farmasisnya diminta untuk melakukan MURs (kajian penggunaan obat)
 Memastikan penggunaan, pemahaman dan pengalaman px secara aktual/nyata dalam
penggunaan obat
 Mengidentifikasi, mendiskusikan, dan mengatasi penggunaan obat yang tidak efektif
atau kurang efektif
 Mengidentifikasi efek samping atau interaksi yang mungkin mempengaruhi kepatuhan
px
 Menyempurnakan efektivitas klinis maupun biaya sehingga menurunkan pemborosan
Max 1 apoteker boleh melayani MURs kepada 250 pasien.
Dengan begini kondisi pasien yang ada di komunitas bisa di pantau.

Pengalaman di negara Canada


Farmasis melakukann Meds Check (program kajian pengobatan) yang diawali thn 2007
 Apt diberi 14 juta per apotek yang mereka mau menginisiasi layanan untuk mendukung
apotekernya untuk melakukan medication review
 Ditambah 50 dollar per layanan untuk kajian per tahun pada px yang memperoleh obat
tiga atau lebih resep obat2 penyakit kronis (kajian kepada pasien penderita penyakit
kronis)
 Tujuannya : untuk memaksimalkan kepatuhan obat
Terkadang px sering mendokteri dirinya sendiri.
Kadang minum obatnya kalau mau kontrol saja, atau saat badannya terasa tidak enak
saja.

Pengalaman di Australia
Setiap wilayahnya memberi perhatian kepada apotek dalam memperluas pelayanan
kefarmasiannya, sehingga makin banyak orang yang memanfaatkan pelayanan kefarmasian
yang macam, sehingga pendapatan juga bisa meningkat (ekonominya akan jalan, berhubungan
dengan pajak).
Biaya untuk farmasis dalam pelayanan kefarmasian ini bukan semata2 untuk menenakkan
apoteker saja, tapi dengan adanya pelayanan farmasis maka farmasis akan bekerja lebih tekun,
pasiennya dipantau → kepatuhannya meningkat → menurunkan biaya masuk RS, menurunkan
biaya hemodialisis, dll yang ternyata biayanya jauh lebih besar.
Untuk di Australia sendiri memberikan pelayanan aboriginal health service, monitoring
anticoagulation, asthma care, dll → dan mereka dibayar/diberi insentif tambahan untuk hal ini
(payment for service).

LAYANAN PROFESI
Sebelum tahun 1997 → kajian resep dan dispensing
Tahun 1997-2007 → cliical medication review
Tahun 2007- … → bergeser adherence services
Tiap tahun terus berkembang

Pendorong perubahan praktek itu apa


John Bronger mengatakan “Fungsi jangka panjang kita itu tidak terletak pada fungsi supply dan
pemberian harga tetapi fungsi jangka panjang kita terletak pada pelayanan kognitif”
Service provider itu sangat tergantung pada kemampuan kognitif kita, kemampuan pemahaman
kita, dan bagaimana kita membagikan apa yang kita pahami itu untuk meningkatkan kesehatan
pasien dan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dalam mempraktekkan layanan kognitif (layanan kefarmasian) juga perlu melihat hal-hal di
sekitar kita.
Layanan yang kita sediakan harus menyesuaikan kondisi lingkungannya, misal : perubahan
struktur usia pada populasi di masing-masing negara.
Misal yang ada di Australia:
 Populasi 1925 : piramidanya masih normal (yang banyak usia muda, jumlah laki-
perempuan sama)
 Sekitar tahun 2000an : piramidanya sudah bergeser (usia tua meningkat, usia produktif
meningkat, dan usia dibawah 20 menurun, jumlah anak menjadi terbatas karena mereka
cenderung berkarir)
 Prediksi tahun 2045 : akan terjadi pergeseran piiramida yang jauh lebih besar (usia tua
semakin banyak, sementara yang muda semakin sedikit → dan hal ini sudah tjd di bbrp
negara2 eropa, atau jepang)
→ kalau sudah terjadi pergeseran piramida seperti prediksi tahun 2045 maka layanan
kefarmasiannya juga harus berubah, lebib banyak melayani untuk orang-orang usia produktif
dan usia lanjut
→ sebaran populasi ini menyebabkan juga perubahan pada layanan → sehingga dikatakan
“Ageing is us (usia tua bersama kita)”

“AGEING IS US (USIA TUA BERSAMA KITA)”


 Mendekati 2044-45 satu diantara empat orang Australia akan berada di usia 65 tahun
keatas – dan itu 2x yang setara
 Dan pada masa itu lansianya kira2 7 juta, padahal sekarang 2,5 juta
BEBAN PENYAKIT KRONIS
 60-70% pasien di apotek memiliki penyakit kronis, dan sekarang penyakit kronis ini menjadi
mangsanya covid-19 (semakin meningkatkan resiko)
 Obesitas akan lebih konsisten dikaitkan dengan chronic ilness seperti diabetes (orang obes
sudah menunjukkan resistensi insulin → insulin diproduksi normal tapi insulinnya tidak
mampu mengubah glukosa menjadi glikogen). Heart disease, asma, lebih daripada mereka
yang merokok atau menggunakan alkohol.
 Apoteker komunitas harus memposisikan dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan
manajemen atau penatalaksanaan penyakit kronis.

PENYAKIT KRONIS
 Prevalensi diabetes meningkat 2x lipat selama 20 tahun terakhir
 Penderita asma – 14% anak2 10% dewasa
 Arthritis – 3 diantara 10 orang
 Cardiovascular disease – 1 diantara 5 orang (20%)
 Kanker – menempati urutan kedua penyebab kematian
 Gangguan kejiwaan – 13% dari beban penyakit
→ Data2 seperti diatas harus kita miliki kalau berniat buka apotek, supaya tau
pasarnya/oportunitynya bagaimana – sehingga bisa menyiapkan obatnya dengan tepat

Pemerintah di Australia dalam 40 tahun kedepan akan mengeluarkan rata-rata 2200 dolar per
kepala untuk obat2an tiap tahunnya, 6x yang dibayarkan sekarang → Artinya biaya yang
dikeluarkan akan meningkat luar biasa.

PEMICU PERUBAHAN
 Harapan dari konsumen itu sendiri → konsumen berharap bahwa layanan itu lebih
bermutu, cepat, lebih bertanggungjawab
 Perkembangan teknologi
 Populasi lansianya
 Peningkatan beban penyakit kronis → misal HT yang prevalensinya naik dari 26% ke 34%

Karena terjadi perubahan → maka perlu adanya MANAJEMEN PERUBAHAN → kita bisa
mengantisipasi perubahan, bisa menginisiasi , dan menerapkan antisipasi yang telah dibuat,
Atau kalau hal tersebut TIDAK kita lakukan, kita membiarkan hal tsb terjadi kepada kita dan
biarkan waktu yang mengambil keputusan,. Dengan kata lain perubahan itu akan jalan terus
baik kita merespon atau tidak,
Beradaptasi kepada perubahan itu perlu dengan tujuan untuk penyempurnaan atau
perkembangan supaya terjadi perkembangan, supaya terjadi kemajuan.
Kalau kita tidak mampu beradaptasi maka kita pasti akan punah, akan tergerus musnah.
Strategi untuk menatalaksana perubahan yang disarankan yaitu melakukan IMPACT ANALYSIS
(ANALISIS DAMPAK)
 Melihat situasi saat ini seperti apa?
 Lalu dampaknya thp situasi skrg bgm?
 Ideal situasinya spt apa?
 Dampak pada situasi ideal itu spt apa?
Sehingga gap dapat dilihat, situasi sekarang juga dapat dilihat, kmd yang diharapkan bagaimana
→ sehigga bisa menetapkan strategi bgm mengubahnya dan bagaimana mengantisipasinya.
Kalau ada yang bisa seperti itu maka dia akan bertahan terus (berhasil).

Beberapa layanan di luar negeri


Yang atas (merah) → sudah dilakukan
Yang bawah (hijau) → kedepannya yang mau dikembangkan
MANAJEMEN PERUBAHAN
 Tidak dapat berlanjut hanya bergantung pada dispensing
- Harus digeser ke layanan
- Menentukan titik-titik pembedanya apa
 Untuk memenuhi tantangan perubahan ini maka diperlukan tools/perangkat untuk
mengimplementasikan perubahan

Tidak pernah ada waktu yang lebih baik bagi apoteker untuk berpikir ulang pada pendekatan
bisnisnya. Dengan menyediakan layanan (providing services) dan mengkaitkan layanan itu
dengan produk yang dijual, maka itu tidak hanya menjamin kemungkinan untuk memperoleh
profit tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan komunitas yang lebih baik. → Ini
merupakan akibat dari pergeseran dari product oriented ke patient oriented.
Ini juga BAGIAN DARI MANAJEMEN PERUBAHAN
 Keuntungan/manfaat tidak dapat dicapai tanpa perubahan → kalau anda ingin
mendapatkan keuntungan/manfaat yang lebih artinya anda harus berubah.
 Perubahan tidak bisa berkelanjutan tanpa manfaat (tanpa anda bisa memperoleh
profit).
 Kalau anda tidak bisa memperoleh suatu profit atau manfaat maka anda juga tidak bisa
melakukan perubahan berikutnya → ini merupakan sebuah siklus.
MANFAAT FARMASI KOMUNITAS
 Memperoleh kepercayaan
 Memudahkan aksessabilitas (bisa diakses, dijangkau, ditemui)
 Memiliki keahlian (medicine expert)
 Mampu menurunkan biaya kesehatan
 Pasien akan memperoleh outcome kesehatan yang lebih baik melalui penggunaan obat
yang lebih baik juga
Benefit tidak hanya berbicara masalah uang, tidak hanya berbicara mengenai sesuatu yang bisa
dihitung.
Olek karena itu supaya bisa memperoleh manfaat yang lebih optimal maka harus bisa membuat
perbedaan, dan perbedaannya harus perbedaan yang penting.
Yang diperlukan adalah relevansi tinggi dan differentiation tinggi → artinya halnya sangat
membuat beda tapi juga sangat relevan → namanya drivers.
Fools gold : Gambaran yang dia membuat beda tapi tidak mendorong konsumen loyal terhadap
brandnya
Drivers : Gambaran yang penting bagi konsumen dan sangat membedakan dari kompetitor
Neutrals : Tidak relevan untuk konsumen

Manajemen perubahan dari sisi cakupan komunitas


 Yang dasar : produk kefarmasian inti dan layanan yang ditawarkan yang menjadi dasar
 Kalau local : ada Traditional dan Expanded pharmacy
 Kalau extended : fokus kepada Specialty dan Multi specialty → memberikan layanan 2
spesialisasi

Untuk itu kadang-kadang juga diperlukan promosi, biaya promosi


Contoh pada kasus pasien pasien Diabetes:
 Ada layanan R/ px DM
 Ada layanan R/ antiHT
 Ada layanan R/ Lipid
 Ada layanan R/ R/ lain spt aspirin, NRT, penurun BB
 Peralatan2 monitoring untuk memonitor GD, tensi, dll
 Alat untuk membantu untuk menggunakan obat, mengingatkan obat seperti DAAs (Drug
Administration Aids)
 Wound management
 Fooot care
 Catering untuk px DM → menghitungkan gizinya berapa, bahkan bisa juga disediakan untuk
olga (exercise)
Dengan layanan yang makin luas makin spesialis → yang diperoleh juga akan semakin
meningkat
Dengan layanan-layanan yang ditawarkan itu akan menunjukkan suatu keunggulan yang
meningkat

Dengan semakin banyaknya layanan-layanan yang ditawarkan dan juga mengena → itu akan
meningkatkan loyalitas customer

PERAN MASA DEPAN


Bahkan pada masa depan ada Pharmacist prescribing (Farmasis boleh menuliskan R/ karena
menyerahkan obat2 keras untuk membantu dokter kalau kondisi px masih stabil, biasanya
dalam jangka 6 bulan sebelum kontrol ke dokter spesialis), memantau pasien, CDSM, specialist
service, health promotion and prevention, e-health, farmakovigilans → peran2 yang diharapkan
kedepannya
Harapannya meningkatkan peran apoteker kedepannya.

Untuk itu ada pendikan berkelanjutannya → perkembangan 2nya harus disesuaikan dengan
kondisi dimana kita berada.
PROFESSIONAL PHARMACY SERVICE CONTINUUM
Awalnya hanya medication dispensing → consumer medication information → dst.
Nanti beberapa diperjuangkan untuk memperoleh pay layanan, kalau memang belum diatur
oleh organisasi dan anda membuat layanan 2 ttt dan layanan itu jelas manfaatnya, maka anda
bisa menetapkan pay servicenya

Sampai imunisasi saja di luar negeri itu yang menangani farmasis, kemudian terkait kaca mata
juga farmasis.
Sekarang kan banyak produk2 suplemen makmin (probiotik) → ini semua bs dijadikan unggulan 2
Monitoring pembekuan darah

Pengamatan genetik polimorfism


→ jadi kalau orang ingin tau analisis CYP nya, isi genotypenya, sampai nanti ingin mengetahui
keturunan dari bangsa apa → semuanya bisa di detect
Ternyata tidak ada orang yang murni tapi semua secara genetik itu dikombinasi, tinggal
prosentase mana yang lebih besar.
Layanan penyakit kronis

Pencegahan faktor resiko dengan perubahan gaya hidup


Peran sebagai penyedia layanan kesehatan
 Bagaimana menurunkan resiko, termasuk dalam perjalanan
 Mengidentifikasi penyakit
 Menatalaksana kondisi akut
 Atau perawatan jangka panjang
 Perawatan dalam stadium lanjut penyakit
Yang itu masih dimungkinkan untuk dimana farmasi komunitas bisa berperan

Disediakan ruang konsultasi


Anda bisa meningkatkan kepatuhan
Pasien bisa meningkatkan penggunaan suplemen
Semuanya masa depan yang bisa anda raih

Waktu untuk berubah


 Farmasis harus menerapkan rentang layanan kognitifnya dan perlu menyediakan/
menawarkan tambahan2nya sesuai dengan kebutuhannya
 Masih banyak hal sebenarnya bisa anda gali
Letakkan apoteker itu di dalam apotek
Dia knowledgeable, personal, EBM, QUM (quality use medicine), approachable, accessible.
Mangkannya kalau apt tidak hadir di apotek maka dia kehilangan orang yang punya
pengetahuan, yang bisa melakukan pendekatan personal kepada pasiennya, yang bisa
memberikan pengobatan berbasis bukti, bisa memastikan penggunaan obatnya berkualitas,
mampu melakukan suatu pendekatan approachable, yang bisa diakses oleh konsumennya.

Pengetahuan dan sikap yang perlu dimiliki:


 Ketrampilan komunikasi yang unggul
 Sikap yang inovatif
 Willingness untuk mengatasi hambatan2
 Percaya diri …
 Pendengar dan pembelajar yang baik
 Memiliki pengetahuan2 yang terspesialisasi (spt geriatri, asma, diabetes)
Peluang hari ini, kedepan itu adalah kewajiban/keharusan
Biasanya yang ke-5 : Sikap Perilaku Professional dan Etis (SP2E)

Anda mungkin juga menyukai