Anda di halaman 1dari 5

MASJID SEBAGAI (2) Seorang pemuda yang menyibukkan

dirinya dengan ibadah kepada Allah,


PUSAT PERADABAN (3) Seorang yang hatinya selalu terikat pada
ISLAM masjid,
(4) Dua orang yang saling mencintai kerana
 Konsep Masjid dalam Al-Qur’an Allah, berkumpul dan berpisah kerana Allah
juga,
(5) Seorang lelaki yang di ajak zina oleh
wanita yang kaya dan cantik tapi ia
menolaknya sambil berkata ‘Aku takut
kepada Allah’,
(6) Seseorang yang bersedekah dengan
menyembuyikannya hingga tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh
tangan kanannya, serta
(7) Seorang yang berzikir kepada Allah di
 Konsep Masjid dalam Hadis kala sendiri hingga meleleh air matanya
Rasullullah saw bersabda: karena menangis.”

“Setiap bagian dari bumi Allah adalah


tempat sujud (masjid).” (HR. Muslim)  Dalam surat At-Taubah ayat 18…

)‫ت لَنَا اَأْل َرْ ضُ َم ْس ِجدًا َوطَهُوْ رًا (رواه مسلم‬


ْ َ‫ُج ِعل‬ ‫انّما يع ُم ُر مساج َد هللا من آمن باهلل واليوم اآلخر وأقام‬
‫يخش اال هللا ف َع َسى أولئك أن‬
َ ‫الصالة وآتى الزكاةَ ولم‬
Artinya: ‫يكونوا من المهتدين‬
“Telah dijadikan bagi kita bumi ini sebagai Artinya: Hanya yang memakmurkan masjid-
tempat sujud dan keadaannya bersih.” (HR. masjid Allah ialah orang-orang yang
Muslim) beriman kepada Allah dan hari akhir,
kemudian tetap mendirikan shalat,
membayar zakat, dan tidak takut kecuali
 Keutamaan Memakmurkan Masjid kepada Allah, maka merekalah orang-orang
yang diharapkan termasuk golongan orang2
‫ ْا ِإل َما ُم‬،ُ‫ يَوْ َم الَ ِظ َّل إِالَّ ِظلُّه‬،‫ فِي ِظلِّ ِه‬،ُ ‫َس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ْم هَّللا‬
yang mendapat petunjuk.
‫ق فِي‬ ٌ َّ‫ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل‬،‫ َو َشابٌّ نَ َشأ َ فِي ِعبَا َد ِة َربِّ ِه‬،ُ‫ْال َعا ِدل‬
،‫ َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه‬،‫ َو َر ُجاَل ِن ت ََحابَّا فِي هَّللا ِ اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه‬،‫ْال َم َسا ِج ِد‬
ُ‫ال إِنِّي أَخَ اف‬ َ َ‫ فَق‬،‫ب َو َج َما ٍل‬ ٍ ‫ص‬ ِ ‫ات َم ْن‬ُ ‫َو َر ُج ٌل دع ْتهُ ا ْم َرأَةٌ َذ‬
‫ َحتَّى الَ تَ ْعلَ َم ِش َمالُهُ َما‬،‫ق بصدقة فأ َ ْخفَاها‬ َ َ‫ َو َر ُج ٌل ت‬،َ ‫هَّللا‬
َ ‫ص َّد‬  Masjid sebagai Pusat
‫ (صحيح‬.‫ت َع ْينَاه‬ ْ ‫ض‬َ ‫ فَفَا‬،‫ َو َر ُج ٌل َذ َك َر هَّللا َ خَالِيًا‬،ُ‫ق يَ ِمينُه‬
ُ ِ‫تُ ْنف‬ Peradaban Islam, maka yg
)‫البخاري‬ harus dilakukan:
Ada tujuh golongan manusia yang akan 1. Menyelenggarakan kajian-kajian
mendapat naungan Allah pada hari yang keislaman yang teratur dan terarah menuju
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. pembentukan pribadi muslim, keluarga
muslim dan masyarakat muslim.
(1) Pemimpin yang adil,
2.Melaksanakan diskusi, seminar, dan pertama yang dilakukan Rasulullah saw
lokakarya tentang masalah-masalah yang adalah membangun masjid yang sangat
aktual. sederhana, berukuran 35 x 30 m2. Dengan
3.Membuat data jamaah, dilihat dari segi berlantaikan tanah, dinding terbuat dari
usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tanah yang dikeringkan, tiangnya dari
dan lain-lain. batang pohon kurma dan atapnya dari
4.Mengefektifkan zakat, infaq, dan pelepah dan daunnya. Masjid ini kemudian
shadaqah, baik pengumpulannya dan dikenal dengan sebutan Masjid Nabawi.
pembagiannya.
5. Menyelenggarakn training-training  Masjid yang dibangun oleh
keislaman, terutama untuk kegiatan pemuda. Rasulullah memiliki fungsi-
6. Memaksimalkan dakwah bil-lisan, fungsi strategis:
dakwah bil-hal, seperti memberikan
santunan bagi jamaah yang membutuhkan, 1. Tempat ibadah umat Islam, seperti shalat,
misalnya karena sakit, kena musibah dan dzikir, dan ibadah sunnah lainnya. Masjid
lain-lain. pada masa Rasulullah saw, berfungsi untuk
7. Berdakwah melalui buku, brosur, buletin, melaksanakan shalat fardhu lima waktu,
dan majalah dengan mendirikan taman shalat Jumat, berdzikir, dan macam-macam
bacaan atau perpustakaan masjid. ibadah yang lain.
2.Tempat menuntut ilmu umat Islam, yaitu
ilmu agama dan ilmu umum. Masjid pada
 Peran Masjid di Zaman masa Rasulullah saw, menjadi sentra kajian
Rasulullah SAW dan Para agama dan ilmu-ilmu umum umat Islam.
Sahabat (sama seperti fungsi) Masjid menjadi tempat umat Islam dalam
mendiskusikan ilmu agama dan ilmu umum.
Ketika Rasulullah saw berhijrah ke
3.Tempat memberi fatwa. Pada masa
Madinah, langkah pertama yang dilakukan
Rasulullah saw. masjid menjadi tempat
adalah membangun masjid yang diberi nama
mengeluarkan fatwa pada kaum muslimin,
Masjid Quba. Saat dibangun masjid ini
utamanya untuk memecahkan problematika
berlantaikan tanah, dan beratap pelepah
keumatan saat itu.
kurma, selama 4 (empat) hari beliau
4. Tempat mengadili perkara. Bila terjadi
mendirikan masjid yang kemudian dikenal
perselisihan, pertengkaran, dan permusuhan
dengan sebutan masjid Quba, masjid yang
di antara umat Islam, maka mereka harus
pertama kali dibangun oleh nabi pada tahun
didamaikan, diadili dan diberi keputusan
ke- 13 kenabiannya atau tahun ke- 1 hijriah
hukum dengan adil oleh Rasulullah saw,
(28 Juni 622 M).
yang pelaksanaannya dilakukan di masjid.
Pada periode awal Islam, masjid memiliki 5.Tempat menyambut tamu, rombongan,
peran signifikan dan strategis baik ketika di atau utusan. Menurut sejarah, Rasulullah
Makkah dan Madinah. Di Makkah, masjid saw. pernah menyambut utusan dari
Al Haram menjadi tempat sosialisasi wahyu Nashrani Najran di dalam masjid.
dari Allah secara terbuka sehingga 6.Tempat melangsungkan pernikahan.
mengundang reaksi keras dari golongan Aisyah ra. Berkata bahwa Rasulullah Saw.
musyrikin Quraisy. Di Yatsrib, langkah bersabda, “Beritakanlah pernikahan ini dan
selenggarakanlah ia di dalam masjid, lalu dan lain-lain, tetapi hanya satu tingkat saja.
pukullah rebana-rebana” (HR Turmudzi). Pertama, Madrasah an Nidhamiyah yang
7.Tempat layanan sosial. Dari Utsman bin didirikan oleh Nidham Al-Mulki seorang
Yaman, ia berkata, “Ketika para Muhajirin Menteri Sultan Malik Syah As-Seljuqy pada
membanjiri kota Madinah, tanpa memiliki tahun 460-475 H di kota Baghdad dan
rumah dan tempat tinggal, Rasulullah Saw Naesabur. Imam Al-Ghazali pernah menjadi
menempatkan mereka di masjid dan beliau guru Madrasah tersebut di Baghdad
namai Ashabush-Shuffah. kemudian di Naesabur, pada akhir abad ke-5
8.Tempat latihan perang. Pada masa H.
Rasulullah saw, masjid berfungsi sebagai 3. Zawiyah, suatu tempat belajar di sudut
tempat latihan perang, baik untuk masjid. Zawiyah ini menjadi meluas
pembinaan fisik maupun mental. sehingga akhirnya dikenal sebagai “tempat
9. Tempat layanan medis atau kesehatan. belajar yang terpisah dari bangunan masjid”
Rasulullah saw. menjadikan masjid sebagai yang hampir menyamai fungsi Madrasah,
tempat untuk mengobati orang sakit, karena Zawiyah ini tidak lagi digunakan
khususnya pada masa perang. untuk melakukan iktikaf, atau taabbud
terutama bagi kaum sufi atau tarikat, dan
 Quraish Shihab menyebutkan akhirnya menjadi tempat mengajarkan Al-
10 peranan masjid: Qur’an dan ilmu agama serta dasar-dasar
ilmu pengetahuan umum. Lembaga ini
1. Tempat ibadah,
berkembang pada abad ke-8 H di negara-
2. Tempat konsultasi dan komunikasi,
negara Maghribi (Afrika Utara)
3. Tempat pendidikan,
4. Tempat santunan social,
5. Tempat latihan militer,  Berbagai bukti kemajuan
6. Tempat pengobatan, peradaban Islam, berawal
7. Tempat perdamaian dan pengadilan, dari Masjid:
8. Aula dan tempat menerima tamu,
9. Tempat tawanan, 1. Keberadaan perpustakaan Islam dan
10. Pusat penerangan dan pembelaan lembaga-lembaga keilmuan seperti Baitul
agama. Hikmah, Masjid Al-Azhar, dan Masjid
Qarawiyyin yang merupakan pusat para
intelektual muslim berkumpul untuk
 Masjid sebagai pusat
melakukan proses pengkajian dan
pendidikan: pengembangan ilmu dan sains.
1.Kuttab, satu lembaga pendidikan dasar 2. Peninggalan karya intelektual muslim
yang di dalamnya diajarkan cara membaca seperti Ibnu Sina (filsafat dan kedoteran),
dan menulis huruf al-Qur’an serta Ibnu Haytam (fisika), Imam Syafi’i
pengajaran ilmu agama. Ini bertujuan (hukum), Ar-Razi (kedokteran), Al-Kindi
menyiapkan murid-murid belajar pada (matematika), Ibnu Rusydi (filsafat,
lingkaran (halaqah) di masjid. matematika, teologi dan astronomi), Ibnu
2.Sistem Madrasah, tidak ada tingkat-tingkat Khaldun (ekonomi dan sosiologi), Al-
pendidikan tertentu. Tidak ada tingkat Kirmani (geometri dan logika), Az-Zahrawi
rendah atau permulaan, tingkat menengah, (kedokteran), Ibnu Bajjah (matematika,
fisika dan astronomi), Ibnu Arabi (teologi terselesaikan sesuai dengan ajaran Islam
dan tasawuf), Ibnu Thufail (filsafat, hukum dengan pendekatan saintifik.
dan kedokteran), Ibnu Hazm (sejarawan,
teolog, dan ahli hukum), adalah beberapa  Sarana Masjid Sesuai
sarjana muslim Spanyol yang turut berjasa Kebutuhan Umat:
meletakkan konstribusi mereka bagi
peradaban dunia modern. 1.Ruang shalat yang memenuhi syarat-syarat
3. Penemuan-penemuan intelektual yang kesehatan;
dapat mengubah budaya dan tradisi umat 2. Ruang khusus wanita –untuk shalat
manusia, seperti penemuan kertas, karpet, maupun pendidikan kesejahteraan keluarga–
kalender Islam, penyebutan hari, seni yang memungkinkan kaum wanita keluar-
arsitektur dan tata perkotaan. masuk masjid tanpa bercampur dengan
4. Pengarusutamaan nilai-nilai kebudayaan kaum pria;
asasi sebagai manifestasi dari konsep Islam, 3. Ruang pertemuan dan perpustakaan;
iman, ihsan dan takwa. Islam mendorong 4. Ruang poliklinik; dan ruang laktasi bagi
budaya yang dibangun atas dasar silm ibu yang menyusui serta merawat bayi;
(ketenangan dan kondisifitas), salam 5. Ruang untuk memandikan dan
(kedamaian), salaamah (keselamatan). mengkafani mayat;
Sedangkan Iman melahirkan budaya yang 6. Ruang bermain dan olah raga bagai
dilandasi amn (rasa aman), dan amaanah generasi muda.
(tanggung jawab). Ihsan mendorong budaya
hasanah (keindahan) dan husn (kebaikan).  Kelemahan Manajemen
Masjid di Masyarakat
 Masjid di Era Modern
1.Perencanaan Program atau manajerial
Sebagai Pusat Intelektualitas masjid yg belum tepat sasaran untuk jamaah
1. Perpustakaan, yang menyediakan Fasilitas masjid
berbagai buku bacaan dengan berbagai 2.Kesejahteraan marbot masjid
disiplin keilmuan. 3. Transparansi keuangan
2. Ruang diskusi, yang digunakan untuk 4. Sumber keuangan
berdiskusi sebelum atau sesudah shalat 5. Sekuritas masjid
berjama`ah. Langkah-langkah praktis yang
ditempuh dalam operasionalisasi adalah  Masjid seyogyanya mampu,
memberikan planning terlebih dahulu melakukan beberapa hal
dengan menampilkan beberapa pokok berikut:
persoalan yang akan dibahas.
3. Ruang kuliah, baik digunakan untuk 1.Perencanaan Program atau manajerial
remaja mesjid atau “madrasah diniyah”, masjid yang tepat sasaran untuk jamaah
yang oleh Omar Amin Housein diistilahkan 2. Menyediakan fasilitas masjid yang
dengan “sekolah masjid” memadai untuk ibadah, kajian Islam,
4. Laboratium pendidikan umat, sebagai seminar, penginapan, dan ruang olahraga
pusat penelaahan permasalahan umat agar 3. Memberikan kesejahteraan marbot
(pegawai) masjid dengan sesuai agar mereka
mampu bekerja secara professional dan
melatihnya dengan kemampuan teknologi
terkini
4. Meyediakan laporan transparansi
keuangan yang rutin agar jamaah merasa
lega dalam menyalurkan infaq, wakaf, zakat
dan sedekahnya.
5. Menggali sumber keuangan masjid yang
tidak dari sumber infaq, wakaf, zakat dan
sedekat saja, pengelola masjid harus mampu
memberdayakan ekonomi masjid secara
produktif hingga masjid memiliki asset
berjalan yang tumbuh untuk kemakmuran
masjid dan juga untuk membantu kaum
miskin.
6. Mampu menyapa penduduk muslim di
lingkungan terdekat masjid dengan
silaturrahim dan sedekah masjid bagi kaum
miskin baik muslim maupun non-muslim.
7. Menyediakan sekuritas masjid
(keamanan) hingga masjid mampu buka 24
jam dengan sistem shifting (bergantian), dan
marbot (pegawai masjid) pun lebih dari
seorang agar bisa bergantian. Akan lebih
baik pula, bila masjid
8. Mampu menyediakan ustadz/syekh/kyai
yang mukim di masjid atau rumahnya dekat
masjid, sehingga ketika ada persoalan
jamaat bisa diatasi dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai