0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan5 halaman
1. Masjid berperan sebagai pusat peradaban Islam dengan menyelenggarakan kajian-kajian keagamaan dan diskusi masalah aktual serta mengumpulkan data jamaah untuk kegiatan sosial keagamaan.
2. Pada zaman Rasulullah, masjid berfungsi sebagai tempat ibadah, pengajian, memberikan fatwa, mengadili perkara, dan menyambut tamu. Langkah pertama Rasulullah dalam membangun peradaban adalah membangun masjid sederh
1. Masjid berperan sebagai pusat peradaban Islam dengan menyelenggarakan kajian-kajian keagamaan dan diskusi masalah aktual serta mengumpulkan data jamaah untuk kegiatan sosial keagamaan.
2. Pada zaman Rasulullah, masjid berfungsi sebagai tempat ibadah, pengajian, memberikan fatwa, mengadili perkara, dan menyambut tamu. Langkah pertama Rasulullah dalam membangun peradaban adalah membangun masjid sederh
1. Masjid berperan sebagai pusat peradaban Islam dengan menyelenggarakan kajian-kajian keagamaan dan diskusi masalah aktual serta mengumpulkan data jamaah untuk kegiatan sosial keagamaan.
2. Pada zaman Rasulullah, masjid berfungsi sebagai tempat ibadah, pengajian, memberikan fatwa, mengadili perkara, dan menyambut tamu. Langkah pertama Rasulullah dalam membangun peradaban adalah membangun masjid sederh
MASJID SEBAGAI (2) Seorang pemuda yang menyibukkan
dirinya dengan ibadah kepada Allah,
PUSAT PERADABAN (3) Seorang yang hatinya selalu terikat pada ISLAM masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai kerana Konsep Masjid dalam Al-Qur’an Allah, berkumpul dan berpisah kerana Allah juga, (5) Seorang lelaki yang di ajak zina oleh wanita yang kaya dan cantik tapi ia menolaknya sambil berkata ‘Aku takut kepada Allah’, (6) Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta (7) Seorang yang berzikir kepada Allah di Konsep Masjid dalam Hadis kala sendiri hingga meleleh air matanya Rasullullah saw bersabda: karena menangis.”
“Setiap bagian dari bumi Allah adalah
tempat sujud (masjid).” (HR. Muslim) Dalam surat At-Taubah ayat 18…
ْ َُج ِعل انّما يع ُم ُر مساج َد هللا من آمن باهلل واليوم اآلخر وأقام يخش اال هللا ف َع َسى أولئك أن َ الصالة وآتى الزكاةَ ولم Artinya: يكونوا من المهتدين “Telah dijadikan bagi kita bumi ini sebagai Artinya: Hanya yang memakmurkan masjid- tempat sujud dan keadaannya bersih.” (HR. masjid Allah ialah orang-orang yang Muslim) beriman kepada Allah dan hari akhir, kemudian tetap mendirikan shalat, membayar zakat, dan tidak takut kecuali Keutamaan Memakmurkan Masjid kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang2 ْا ِإل َما ُم،ُ يَوْ َم الَ ِظ َّل إِالَّ ِظلُّه، فِي ِظلِّ ِه،ُ َس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ْم هَّللا yang mendapat petunjuk. ق فِي ٌ َّ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل، َو َشابٌّ نَ َشأ َ فِي ِعبَا َد ِة َربِّ ِه،ُْال َعا ِدل ، َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه، َو َر ُجاَل ِن ت ََحابَّا فِي هَّللا ِ اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه،ْال َم َسا ِج ِد ُال إِنِّي أَخَ اف َ َ فَق،ب َو َج َما ٍل ٍ ص ِ ات َم ْنُ َو َر ُج ٌل دع ْتهُ ا ْم َرأَةٌ َذ َحتَّى الَ تَ ْعلَ َم ِش َمالُهُ َما،ق بصدقة فأ َ ْخفَاها َ َ َو َر ُج ٌل ت،َ هَّللا َ ص َّد Masjid sebagai Pusat (صحيح.ت َع ْينَاه ْ ضَ فَفَا، َو َر ُج ٌل َذ َك َر هَّللا َ خَالِيًا،ُق يَ ِمينُه ُ ِتُ ْنف Peradaban Islam, maka yg )البخاري harus dilakukan: Ada tujuh golongan manusia yang akan 1. Menyelenggarakan kajian-kajian mendapat naungan Allah pada hari yang keislaman yang teratur dan terarah menuju tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. pembentukan pribadi muslim, keluarga muslim dan masyarakat muslim. (1) Pemimpin yang adil, 2.Melaksanakan diskusi, seminar, dan pertama yang dilakukan Rasulullah saw lokakarya tentang masalah-masalah yang adalah membangun masjid yang sangat aktual. sederhana, berukuran 35 x 30 m2. Dengan 3.Membuat data jamaah, dilihat dari segi berlantaikan tanah, dinding terbuat dari usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tanah yang dikeringkan, tiangnya dari dan lain-lain. batang pohon kurma dan atapnya dari 4.Mengefektifkan zakat, infaq, dan pelepah dan daunnya. Masjid ini kemudian shadaqah, baik pengumpulannya dan dikenal dengan sebutan Masjid Nabawi. pembagiannya. 5. Menyelenggarakn training-training Masjid yang dibangun oleh keislaman, terutama untuk kegiatan pemuda. Rasulullah memiliki fungsi- 6. Memaksimalkan dakwah bil-lisan, fungsi strategis: dakwah bil-hal, seperti memberikan santunan bagi jamaah yang membutuhkan, 1. Tempat ibadah umat Islam, seperti shalat, misalnya karena sakit, kena musibah dan dzikir, dan ibadah sunnah lainnya. Masjid lain-lain. pada masa Rasulullah saw, berfungsi untuk 7. Berdakwah melalui buku, brosur, buletin, melaksanakan shalat fardhu lima waktu, dan majalah dengan mendirikan taman shalat Jumat, berdzikir, dan macam-macam bacaan atau perpustakaan masjid. ibadah yang lain. 2.Tempat menuntut ilmu umat Islam, yaitu ilmu agama dan ilmu umum. Masjid pada Peran Masjid di Zaman masa Rasulullah saw, menjadi sentra kajian Rasulullah SAW dan Para agama dan ilmu-ilmu umum umat Islam. Sahabat (sama seperti fungsi) Masjid menjadi tempat umat Islam dalam mendiskusikan ilmu agama dan ilmu umum. Ketika Rasulullah saw berhijrah ke 3.Tempat memberi fatwa. Pada masa Madinah, langkah pertama yang dilakukan Rasulullah saw. masjid menjadi tempat adalah membangun masjid yang diberi nama mengeluarkan fatwa pada kaum muslimin, Masjid Quba. Saat dibangun masjid ini utamanya untuk memecahkan problematika berlantaikan tanah, dan beratap pelepah keumatan saat itu. kurma, selama 4 (empat) hari beliau 4. Tempat mengadili perkara. Bila terjadi mendirikan masjid yang kemudian dikenal perselisihan, pertengkaran, dan permusuhan dengan sebutan masjid Quba, masjid yang di antara umat Islam, maka mereka harus pertama kali dibangun oleh nabi pada tahun didamaikan, diadili dan diberi keputusan ke- 13 kenabiannya atau tahun ke- 1 hijriah hukum dengan adil oleh Rasulullah saw, (28 Juni 622 M). yang pelaksanaannya dilakukan di masjid. Pada periode awal Islam, masjid memiliki 5.Tempat menyambut tamu, rombongan, peran signifikan dan strategis baik ketika di atau utusan. Menurut sejarah, Rasulullah Makkah dan Madinah. Di Makkah, masjid saw. pernah menyambut utusan dari Al Haram menjadi tempat sosialisasi wahyu Nashrani Najran di dalam masjid. dari Allah secara terbuka sehingga 6.Tempat melangsungkan pernikahan. mengundang reaksi keras dari golongan Aisyah ra. Berkata bahwa Rasulullah Saw. musyrikin Quraisy. Di Yatsrib, langkah bersabda, “Beritakanlah pernikahan ini dan selenggarakanlah ia di dalam masjid, lalu dan lain-lain, tetapi hanya satu tingkat saja. pukullah rebana-rebana” (HR Turmudzi). Pertama, Madrasah an Nidhamiyah yang 7.Tempat layanan sosial. Dari Utsman bin didirikan oleh Nidham Al-Mulki seorang Yaman, ia berkata, “Ketika para Muhajirin Menteri Sultan Malik Syah As-Seljuqy pada membanjiri kota Madinah, tanpa memiliki tahun 460-475 H di kota Baghdad dan rumah dan tempat tinggal, Rasulullah Saw Naesabur. Imam Al-Ghazali pernah menjadi menempatkan mereka di masjid dan beliau guru Madrasah tersebut di Baghdad namai Ashabush-Shuffah. kemudian di Naesabur, pada akhir abad ke-5 8.Tempat latihan perang. Pada masa H. Rasulullah saw, masjid berfungsi sebagai 3. Zawiyah, suatu tempat belajar di sudut tempat latihan perang, baik untuk masjid. Zawiyah ini menjadi meluas pembinaan fisik maupun mental. sehingga akhirnya dikenal sebagai “tempat 9. Tempat layanan medis atau kesehatan. belajar yang terpisah dari bangunan masjid” Rasulullah saw. menjadikan masjid sebagai yang hampir menyamai fungsi Madrasah, tempat untuk mengobati orang sakit, karena Zawiyah ini tidak lagi digunakan khususnya pada masa perang. untuk melakukan iktikaf, atau taabbud terutama bagi kaum sufi atau tarikat, dan Quraish Shihab menyebutkan akhirnya menjadi tempat mengajarkan Al- 10 peranan masjid: Qur’an dan ilmu agama serta dasar-dasar ilmu pengetahuan umum. Lembaga ini 1. Tempat ibadah, berkembang pada abad ke-8 H di negara- 2. Tempat konsultasi dan komunikasi, negara Maghribi (Afrika Utara) 3. Tempat pendidikan, 4. Tempat santunan social, 5. Tempat latihan militer, Berbagai bukti kemajuan 6. Tempat pengobatan, peradaban Islam, berawal 7. Tempat perdamaian dan pengadilan, dari Masjid: 8. Aula dan tempat menerima tamu, 9. Tempat tawanan, 1. Keberadaan perpustakaan Islam dan 10. Pusat penerangan dan pembelaan lembaga-lembaga keilmuan seperti Baitul agama. Hikmah, Masjid Al-Azhar, dan Masjid Qarawiyyin yang merupakan pusat para intelektual muslim berkumpul untuk Masjid sebagai pusat melakukan proses pengkajian dan pendidikan: pengembangan ilmu dan sains. 1.Kuttab, satu lembaga pendidikan dasar 2. Peninggalan karya intelektual muslim yang di dalamnya diajarkan cara membaca seperti Ibnu Sina (filsafat dan kedoteran), dan menulis huruf al-Qur’an serta Ibnu Haytam (fisika), Imam Syafi’i pengajaran ilmu agama. Ini bertujuan (hukum), Ar-Razi (kedokteran), Al-Kindi menyiapkan murid-murid belajar pada (matematika), Ibnu Rusydi (filsafat, lingkaran (halaqah) di masjid. matematika, teologi dan astronomi), Ibnu 2.Sistem Madrasah, tidak ada tingkat-tingkat Khaldun (ekonomi dan sosiologi), Al- pendidikan tertentu. Tidak ada tingkat Kirmani (geometri dan logika), Az-Zahrawi rendah atau permulaan, tingkat menengah, (kedokteran), Ibnu Bajjah (matematika, fisika dan astronomi), Ibnu Arabi (teologi terselesaikan sesuai dengan ajaran Islam dan tasawuf), Ibnu Thufail (filsafat, hukum dengan pendekatan saintifik. dan kedokteran), Ibnu Hazm (sejarawan, teolog, dan ahli hukum), adalah beberapa Sarana Masjid Sesuai sarjana muslim Spanyol yang turut berjasa Kebutuhan Umat: meletakkan konstribusi mereka bagi peradaban dunia modern. 1.Ruang shalat yang memenuhi syarat-syarat 3. Penemuan-penemuan intelektual yang kesehatan; dapat mengubah budaya dan tradisi umat 2. Ruang khusus wanita –untuk shalat manusia, seperti penemuan kertas, karpet, maupun pendidikan kesejahteraan keluarga– kalender Islam, penyebutan hari, seni yang memungkinkan kaum wanita keluar- arsitektur dan tata perkotaan. masuk masjid tanpa bercampur dengan 4. Pengarusutamaan nilai-nilai kebudayaan kaum pria; asasi sebagai manifestasi dari konsep Islam, 3. Ruang pertemuan dan perpustakaan; iman, ihsan dan takwa. Islam mendorong 4. Ruang poliklinik; dan ruang laktasi bagi budaya yang dibangun atas dasar silm ibu yang menyusui serta merawat bayi; (ketenangan dan kondisifitas), salam 5. Ruang untuk memandikan dan (kedamaian), salaamah (keselamatan). mengkafani mayat; Sedangkan Iman melahirkan budaya yang 6. Ruang bermain dan olah raga bagai dilandasi amn (rasa aman), dan amaanah generasi muda. (tanggung jawab). Ihsan mendorong budaya hasanah (keindahan) dan husn (kebaikan). Kelemahan Manajemen Masjid di Masyarakat Masjid di Era Modern 1.Perencanaan Program atau manajerial Sebagai Pusat Intelektualitas masjid yg belum tepat sasaran untuk jamaah 1. Perpustakaan, yang menyediakan Fasilitas masjid berbagai buku bacaan dengan berbagai 2.Kesejahteraan marbot masjid disiplin keilmuan. 3. Transparansi keuangan 2. Ruang diskusi, yang digunakan untuk 4. Sumber keuangan berdiskusi sebelum atau sesudah shalat 5. Sekuritas masjid berjama`ah. Langkah-langkah praktis yang ditempuh dalam operasionalisasi adalah Masjid seyogyanya mampu, memberikan planning terlebih dahulu melakukan beberapa hal dengan menampilkan beberapa pokok berikut: persoalan yang akan dibahas. 3. Ruang kuliah, baik digunakan untuk 1.Perencanaan Program atau manajerial remaja mesjid atau “madrasah diniyah”, masjid yang tepat sasaran untuk jamaah yang oleh Omar Amin Housein diistilahkan 2. Menyediakan fasilitas masjid yang dengan “sekolah masjid” memadai untuk ibadah, kajian Islam, 4. Laboratium pendidikan umat, sebagai seminar, penginapan, dan ruang olahraga pusat penelaahan permasalahan umat agar 3. Memberikan kesejahteraan marbot (pegawai) masjid dengan sesuai agar mereka mampu bekerja secara professional dan melatihnya dengan kemampuan teknologi terkini 4. Meyediakan laporan transparansi keuangan yang rutin agar jamaah merasa lega dalam menyalurkan infaq, wakaf, zakat dan sedekahnya. 5. Menggali sumber keuangan masjid yang tidak dari sumber infaq, wakaf, zakat dan sedekat saja, pengelola masjid harus mampu memberdayakan ekonomi masjid secara produktif hingga masjid memiliki asset berjalan yang tumbuh untuk kemakmuran masjid dan juga untuk membantu kaum miskin. 6. Mampu menyapa penduduk muslim di lingkungan terdekat masjid dengan silaturrahim dan sedekah masjid bagi kaum miskin baik muslim maupun non-muslim. 7. Menyediakan sekuritas masjid (keamanan) hingga masjid mampu buka 24 jam dengan sistem shifting (bergantian), dan marbot (pegawai masjid) pun lebih dari seorang agar bisa bergantian. Akan lebih baik pula, bila masjid 8. Mampu menyediakan ustadz/syekh/kyai yang mukim di masjid atau rumahnya dekat masjid, sehingga ketika ada persoalan jamaat bisa diatasi dengan cepat.