PENDAHULUAN
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy)-Nya
pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya… (di antaranya):
Seorang hamba yang hatinya selalu terikat dengan masjid”.
Dalam hal ini, pengurus sebagai pengelola masjid memang mendapat tugas
yang berat. Kita dituntut berpikir keras menemukan inovasi baru dalam berkhidmat
kepada jamaah. Menyusun tema-tema siraman rohani dan khotbah Jumat yang
harus disesuaikan dengan kondisi nyata jamaah sehingga apa yang disampaikan
1
bisa jadi pedoman dalam kehidupan. Kita juga dituntut peka menyelami aspirasi
jamaah, baik soal kualitas para dai, khatib, penceramah, maupun mutu pelayanan
masjid terhadap jamaah.
Saat ini, kita merasa miris karena ternyata masjid hanya digunakan sebagai
tempat shalat fardhu, itupun sepi dari jama'ah. Dan juga lihat bagaimana kajian
ilmu sepi jamaah. Maka tugas kita hari ini bukan lagi mempercantik fisik masjid
semata. Tetapi membangun, memperbaiki, mendiami, mengisi, menghidupkan,
mengabdi, menghormati dan memeliharanya.
َّ الس ِكينَةُ َوغَ ِشيَْت ُه ُم ْ اب اللَّ ِه َو َيتَ َد َار ُسونَهُ َب ْيَن ُه ْم ِإالَّ َن َزل ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
الر ْح َمةُ َو َح َّف ْت ُه ُم َّ َت َعل َْي ِه ُم َ َاجتَ َم َع َق ْو ٌم فى َب ْيت م ْن بُيُوت اللَّه َي ْتلُو َن كت
ْ َو َما
ِ ِ َّ ِئ
ُيم ْن ع ْن َده َ ال َْمالَ َكةُ َوذَ َك َر ُه ُم اللهُ ف
…dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk membaca
Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun
2
ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat menaungi
mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisi-Nya…
(HR. Muslim)
Maka apabila kita ingin melakukan perubah kearah yang lebih baik, kita
tentu melakukannya melalui perencanaan yang matang dan terencana. Allah SWT
berfirman :
“ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “.
(QS. 13:11)
Pendelegasian tugas dan wewenang yang jelas dimana Setiap bidang harus
mempunyai tanggung jawab akan tugas dan wewenang yang diterimanya. Tugas
dan wewenang yang diberikan kepada seseorang harus diartikan sebagai sebuah
amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya kepada masyarakat
tetapi yang lebih berat pertanggung jawaban kepada Allah SWT.
3
memahami cara berda’wah yang baik (fiqhud da’wah). Sebagaimana firman Allah
SWT :
“ Serulah (manusia) kejalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah dengan cara yang baik … “
(QS. An Nahl: 125)
C. Pengembangan.
Strategi pengembangan Jamaah masjid adalah Suatu pola keputusan yang
konsisten dan integral untuk merumuskan kebutuhan ummat yang dilakukan oleh
pengurus demi tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan dalam pengembangannya,
hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Metode da’wah yang lebih kreatif, variatif dan persuasif.
2. Mengembangkan program-program yang bersifat inklusif.
3. Mensosialisasikan program-program kepada masyarakat dengan inovatif.
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan kemudharatan (pada orang Mukmin) dan karena kekafiran-(nya), dan untuk
memecah belah antara orang-orang Mukmin, serta menunggu/mengamat-amati
kedatangan orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.
(QS Al-Tawbah [9]: 107)
4
Masjid adalah milik Allah, karena itu kesuciannya harus dipelihara. Segala
sesuatu yang diduga mengurangi kesucian masjid atau dapat mengesankan hal
tersebut, tidak boleh dilakukan di dalam masjid maupun diperlakukan terhadap
masjid. Masjid harus mampu memberikan ketenangan dan ketenteraman pada
pengunjung dan lingkungannya.
Keberhasilan itu akan dapat kita capai apabila setiap individu dapat
melaksanakan apa yang diperitahkan oleh Allah dan RasulNYA. Kita juga akan
dapat bergembira apabila riang gembira anak-anak masih ada ditengah-tengah
shaf, nasehat dan motifasi orang tua masih mampu menjadi penyemangat da’wah.
Sehingga keihklasan bersama menjadi sebuah perjuangan hati dalam melawan
bisikan nafsu dan dorongan setan, sehingga kemajuan jamaah bukan sesuatu yang
hanya diklaim sebagai keberhasilan individu.
Seluruh kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan adalah bertujuan Meraih
Ridho Allah SWT yang secara organisasi tertuang dalam AD – ART BKM Jami’
BAB III tentang visi dan misi organisasi.
5
II. REALISASI KERJA
6
2.4. Bidang Dakwah dan Pendidikan
Kewajiban menuntut ilmu diabadikan Allah SWT dalam firman NYA :
1.1 Penyusunan jadwal Khatib Jum’at secara mandiri (sesuai hasil rapat BKMJ
tanggal 13 Maret 2015).
1.2 Penyusunan Kajian Harian
1.3 Penyusunan Jadwal Ceramah Ramadhan
1.4 Kajian Islam tematik
1.5 I’tikaf Ramadhan
1.6 Pembinaan Fakir, Miskin dan Anak Yatim
1.7 Pembinaan MDTA dan Tahsin Al Qur'an
7
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.(QS At-Taubah:103)
Sementara perintah memelihara anak yatim dan menyantuni fakir miskin sesuai
dengan firman Allah SWT yang berbunyi :
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik
anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (Q.S. Al-
Ma’un [107]:1-3)
Kemudian didalam Alquran ada 23 ayat yang berkenaan dengan anak yatim
beberapa diantaranya yaitu :
Surah al-An’âm [6] ayat 152, al-Isrâ [17] ayat 34, al-Fajr [89] ayat 17, al-Dhuhâ
[93] ayat 6 dan 9, al-Ma’ûn [107] ayat 2, al-Insân [76] ayat 8, al-Balad [90] ayat
15, al-Kahfi [18] ayat 82, al-Baqarah [2] ayat 83, 177, 215, dan 220, al-Nisâ [4]
ayat 2, 3, 6, 8, 10, 36, dan 127, al-Anfâl [8] ayat 41, dan al-Hasyr [59] ayat 7.
Menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan anak yatim adalah anak
yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum dia baligh. Batas seorang anak disebut
yatim adalah ketika anak tersebut telah baligh dan dewasa, berdasarkan sebuah
hadits yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah menerima surat dari
Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan
seorang disebut yatim, Ibnu Abbas menjawab:
وإنه ال ينقطع عنه اسم اليتم حتى يبلغ ويؤنس منه رشد، وكتبت تسألنى عن اليتيم متى ينقطع عنه اسم اليتم
( ) رواه مسلم
8
Dan kamu bertanya kepada saya tentang anak yatim, kapan terputus predikat yatim
itu, sesungguhnya predikat itu putus bila ia sudah baligh dan menjadi dewasa.
ِ ب َو ْالغ
َار ِمينَ َوفِي ِ ين َو ْال َعا ِملِينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوبُهُ ْم َوفِي الرِّ قَا
ِ ات لِ ْلفُقَ َرا ِء َو ْال َم َسا ِك َّ ِإنَّ َما ال
œُ َص َدق
ضةً ِمنَ هَّللا ِ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم
َ يل فَ ِريِ ِيل هَّللا ِ َوا ْب ِن ال َّسب
ِ َِسب
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk [1] orang-orang fakir, [2] orang-
orang miskin, [3] amil zakat, [4] para mu’allaf yang dibujuk hatinya, [5] untuk
(memerdekakan) budak, [6] orang-orang yang terlilit utang, [7] untuk jalan Allah
dan [8] untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS.
At Taubah: 60).
Ayat ini dengan jelas menggunakan kata “innama” yang memberi makna hashr
(pembatasan). Ini menunjukkan bahwa zakat hanya diberikan untuk delapan
golongan tersebut, tidak untuk yang lainnya.
Aset yang dimaksud adalah semua infaq, sadaqah, wakaf dan hasil usaha
produktif yang menjadi harta inventarisasi masjid dan dikelola oleh pengurus
sesuai dengan kaidah hukum Islam maupun hukum positif yang berlaku di negara
ini.
Sepanjang sejarah Islam, Asset ummat merupakan sarana dan modal yang
amat penting dalam memajukan perkembangan agama. Dimana fungsi asset telah
9
memiliki peran dalam langkah-langkah meningkatkan kesejahteraan sosial umat
pada masa itu dan masa-masa selanjutnya.
Hal ini disebabkan bahwa prinsip dalam mengelola asset ummat adalah
memadukan dimensi ketakwaan dan kesejahteraan. Pengelolaan asset digunakan
untuk membangun fasilitas-fasilitas publik di bidang keagamaan, pendidikan,
pemeliharaan fasilitas masjid, perpustakaan, gedung-gedung, dan lainnya.
10
2.7. Bidang Kepemudaan, Keamanan dan Ketertiban
Masa muda merupakan masa keemasan dan masa produktif. Masa yang
paling gemilang untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya menuju akhirat.
Sehingga Islam sangat memperhatikan para pemuda. Demikian halnya dengan
Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi wasallam , beliau sangat memberikan
perhatian kepada para pemuda. Di antaranya Rasulullah Shallallahu‘alaihi
wasallam bersabda:
َس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ْم هَّللا ُ فِي ِظلِّ ِه يَوْ َم اَل ِظ َّل ِإاَّل ِظلُّهُ اِإْل َما ُم ْال َعا ِد ُل َو َشابٌّ نَ َشَأ فِي ِعبَا َد ِة َربِّ ِه
“Tujuh orang yang akan dilindungi oleh Allah pada hari yang tidak ada
perlindungan kecuali perlindungan-Nya, (yaitu) pemimpin yang adil dan seorang
pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah”. [Muttafqun alaihi]
11
2.8. Bidang Sosial Kemasyarakatan
َوِإ َذا،ُك فََأ ِج ْبهَ وَِإ َذا َدعَا، ِإ َذا لَقِ ْيتَهُ فَ َسلِّ ْم َعلَ ْي ِه: َما ه َُّن يَا َرسُوْ َل هللاِ؟ قَا َل:ت قِ ْي َلٌّ ق ْال ُم ْسلِ ِم َعلَى ْال ُم ْسلِ ِم ِس
ُّ َح
َّ َ
ُ وَِإذا َماتَ فَاتبِ ْعه،ُض فَ ُع ْده َ ْ
َ َوِإذا َم ِر،ُس فَ َح ِم َد هللاَ فَ َش ِّمته َ َ
َ َوِإذا َعط،ُصحْ له َ ْ
َ ك فَان َ ص َح ْ
َ ا ْستَن.
“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam.” (Para Shahabat bertanya),
“Apa saja wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(1) Apabila engkau berjumpa
dengannya, maka ucapkanlah salam, (2) bila ia mengundangmu, maka penuhilah
undangannya, (3) bila ia meminta nasihat, maka nasihatilah, (4) bila ia bersin lalu
mengucapkan tahmid (alhamdulillaah), maka do’akanlah (dengan ucapan:
‘Yarhamukallaah’), (5) bila ia sakit, maka jenguklah, dan (6) bila ia wafat, maka
antarkanlah jenazahnya (ke pemakaman).”
ِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُونَ ِإ ْخ َوةٌ فََأصْ لِحُوا بَ ْينَ َأخَ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمونَ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل يَ ْس َخرْ قَوْ ٌم ِّمن قَوْ ٍم
ِ َع َس ٰى َأن يَ ُكونُوا خَ ْيرًا ِّم ْنهُ ْم َواَل نِ َسا ٌء ِّمن نِّ َسا ٍء َع َس ٰى َأن يَ ُك َّن خَ ْيرًا ِّم ْنه َُّن ۖ َواَل ت َْل ِم ُزوا َأنفُ َس ُك ْم َواَل تَنَابَ ُزوا بِاَأْل ْلقَا
ب
ك هُ ُم الظَّالِ ُمونَ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِّمنَ الظَّنِّ ِإ َّن َ ان ۚ َو َمن لَّ ْم يَتُبْ فَُأو ٰلَِئِ ق بَ ْع َد اِإْل ي َمُ س ااِل ْس ُم ْالفُسُو
َ ۖ بِْئ
ُ َّ ُ ْ َ ً َأ َ ُ ْأ َأ ُ َأ
ضكم بَ ْعضًا ۚ يُ ِحبُّ َح ُدك ْم ن يَ ك َل لحْ َم ِخي ِه َم ْيتا ف َك ِرهت ُموهُ ۚ َواتقوا َأ ُ ْ اَل اَل ْ
ُ ْض الظنِّ ِإث ٌم ۖ َو تَ َج َّسسُوا َو يَغتَب بَّ ْع َّ َ بَع
َّحي ٌم
ِ ر ٌَّابو َ ت َ هَّللا نَّ َ ِإۚ هَّللا
12
tidak secara maksimal dijalankan. Beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan
meliputi :
1. Silaturrahmi ke rumah warga dan jamaah masjid yang mengadakan acara
syukuran, pesta pernikahan, pelepasan jamaah haji dan Aqiqah.
2. Silaturahmi ke rumah warga dan jamaah masjid yang ditimpa sakit.
3. Ta’ziah ke rumah warga dan jamaah masjid yang ditimpa musibah
(meninggal dunia).
13
III. EVALUASI KERJA
Perkembangan kegiatan bidang ini cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
pengelolaan data penerima santunan semakin teliti, penyaluran santunan lebih
tertib dan terarah. Sungguhpun demikian SOSIALISASI gerakan sadar ZAKAT,
INFAQ dan SADAQAH masih sangat MINIM. Dan salah satu penyebabnya
adalah dikarenakan jumlah anggota yang tidak memadai dan kesadaran anggota
yang rendah. Indikatornya adalah beberapa anggota hanya aktif dibeberapa
kegiatan saja, seperti aktif hanya disaat bulan ramadhan.
Hal vital dalam mengelola organisasi adalah aspek keamanan, ketertiban dan
tumbuhnya rasa saling memiliki. Tidak kalah pentingnya adalah KADERISASI
GENERASI MUDA.
14
Bidang ini TIDAK banyak teroptimalkan terutama dalam hal mempersiapkan
generasi penerus sebagai cikal bakal penerima keberlanjutan visi dan misi
organisasi. Untuk itu diperlukan upaya yang lebih serius agar generasi muda
memiliki keterikatan yang kuat terhadap aktifitas dakwah.
Sebuah tatanan sosial yang mapan ditandai dengan rasa solidaritas, toleransi
dan kepekaan yang tinggi dari setiap individu terhadap dinamika kehidupan
dilingkungan tinggalnya. Agar hal ini tercapai diperlukan pendekatan persuasife
kepada masyarakat, tujuannya untuk memunculkan sense of sosial (kebersamaan
social) ditengah-tengah masyarakat.
15
3.6. Bidang Urusan Rumahtangga dan Wanita
Kita patut bersyukur bahwa bidang ini mampu menunjukkan kerjasama dan
proses kaderisasi/ regenerasi yang sangat baik.
16
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
17