Anda di halaman 1dari 17

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Allah SWT berfirman:

ِ َّ‫ت َأ ْع َمالُهُ ْم َوفِي الن‬


‫ ِإنَّ َما‬. َ‫ار هُ ْم خَالِ ُدون‬ ْ َ‫اج َد هَّللا ِ شَا ِه ِدينَ َعلَى َأ ْنفُ ِس ِه ْم بِ ْال ُك ْف ِر ُأولَِئكَ َحبِط‬
ِ ‫{ َما َكانَ لِ ْل ُم ْش ِر ِكينَ َأ ْن يَ ْع ُمرُوا َم َس‬
َ‫ك َأ ْن يَ ُكونُوا ِمن‬َ ‫ش ِإال هَّللا َ فَ َع َسى ُأولَِئ‬َ ‫اآلخ ِر َوَأقَا َم الصَّالةَ َوآتَى ال َّزكَاةَ َولَ ْم يَ ْخ‬ ِ ‫يَ ْع ُم ُر َم َسا ِج َد هَّللا ِ َم ْن آ َمنَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم‬
} َ‫ْال ُم ْهتَ ِدين‬

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman


kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan
orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).

Kemudian hadits riwayat Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata bahwa


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy)-Nya
pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya… (di antaranya):
Seorang hamba yang hatinya selalu terikat dengan masjid”.

Sebagai orang yang beriman, kita hendaknya berusaha maksimal demi


mendapatkan hidayah tersebut. Salah satunya adalah memakmurkan masjid dengan
makna yang luas. Di sinilah kita dituntut berbuat yang terbaik. Kita harus memiliki
manajemen khusus dalam mengembangkan masjid sehingga penuh kegiatan
dakwah, serta aktivitas lain yang limashlahatil ummah (untuk kebaikan umat).

Al-Quran menyebutkan fungsi masjid antara lain di dalam firman-Nya:


“Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan
dan disebut nama-Nya di dalamnya pada waktu pagi dan petang, orang-orang yang tidak
dilalaikan oleh perniagaan, dan tidak (pula) oleh jual-beli, atau aktivitas apa pun dan
mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, membayarkan zakat, mereka takut kepada
suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang” .
(QS An-Nur [24]: 36-37).

Dalam hal ini, pengurus sebagai pengelola masjid memang mendapat tugas
yang berat. Kita dituntut berpikir keras menemukan inovasi baru dalam berkhidmat
kepada jamaah. Menyusun tema-tema siraman rohani dan khotbah Jumat yang
harus disesuaikan dengan kondisi nyata jamaah sehingga apa yang disampaikan

1
bisa jadi pedoman dalam kehidupan. Kita juga dituntut peka menyelami aspirasi
jamaah, baik soal kualitas para dai, khatib, penceramah, maupun mutu pelayanan
masjid terhadap jamaah.
Saat ini, kita merasa miris karena ternyata masjid hanya digunakan sebagai
tempat shalat fardhu, itupun sepi dari jama'ah. Dan juga lihat bagaimana kajian
ilmu sepi jamaah. Maka tugas kita hari ini bukan lagi mempercantik fisik masjid
semata. Tetapi membangun, memperbaiki, mendiami, mengisi, menghidupkan,
mengabdi, menghormati dan memeliharanya.

Rasulullah SAW bersabda :

‫ْجن َِّة‬ ِ ٍ ِ ‫من بنَى مس ِج ًدا لِلَّ ِه َكم ْفح‬


َ ‫َأصغََر َبنَى اللَّهُ لَهُ َب ْيتًا فى ال‬
ْ ‫ص قَطَاة َْأو‬ َ َ ْ َ َ َْ
“Barangsiapa membangun sebuah masjid karena Allah walau seukuran sarang burung
atau lebih kecil dari itu, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di dalam
syurga.” (HR. Ibnu Majah)

Dari Aisyah, ia berkata :


"Rasulullah memerintahkan untuk membangun masjid-masjid di perkampungan-
perkampungan, (lalu) dibersihkan dan diberi wewangian." (HR. Abu Daud)

Kemudian Rasulullah SAW bersabda :


ِ ِ ِ ‫ضل ِمن‬ ِ َ ‫صالَةُ الْجم‬
ً‫ين َد َر َجة‬ َ ‫صالَة الْ َف ِّذ ب‬
َ ‫س ْب ٍع َوع ْش ِر‬ َ ْ ُ َ ْ‫اعة َأف‬ ََ َ
“Shalat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian” (HR.
Muslim)

Memperbanyak dzikrullah dan tilawah Qur'an di masjid. Rasulullah SAW


bersabda :
ِ ‫الصالَ ِة وقِراء ِة الْ ُقر‬ ِ ِِ ِ ِ ٍ َ ِ‫اج َد الَ تَصلُح ل‬
ِ ‫ِإ َّن َه ِذ ِه الْمس‬
‫آن‬ ْ َ َ َ َّ ‫ش ْىء م ْن َه َذا الَْب ْو ِل َوالَ الْ َق َذ ِر ِإنَّ َما ه َى لذ ْك ِر اللَّه َع َّز َو َج َّل َو‬ ُ ْ ََ
Sesungguhya masjid-masjid ini tidak pantas digunakan untuk tempat kencing dan berak,
tetapi ia (dibangun) untuk dzikrullah, shalat dan membaca al-Qur’an. (HR. Muslim)

Memakmurkan masjid dengan taklim, halaqah, dan majlis ilmu lainnya,


Rasulullah SAW bersabda :

َّ ‫الس ِكينَةُ َوغَ ِشيَْت ُه ُم‬ ْ ‫اب اللَّ ِه َو َيتَ َد َار ُسونَهُ َب ْيَن ُه ْم ِإالَّ َن َزل‬ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
‫الر ْح َمةُ َو َح َّف ْت ُه ُم‬ َّ ‫َت َعل َْي ِه ُم‬ َ َ‫اجتَ َم َع َق ْو ٌم فى َب ْيت م ْن بُيُوت اللَّه َي ْتلُو َن كت‬
ْ ‫َو َما‬
ِ ِ َّ ‫ِئ‬
ُ‫يم ْن ع ْن َده‬ َ ‫ال َْمالَ َكةُ َوذَ َك َر ُه ُم اللهُ ف‬
…dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk membaca
Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun

2
ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat menaungi
mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisi-Nya…
(HR. Muslim)

Jamaah masjid merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai


wahana pembinaan dan pemberdayaan ummat, selain itu memiliki peran
menyebarkan syi’ar islam ketengah-tengah masyarakat. Apabila masjid dituntut
berfungsi membina umat, tentu sarana yang dimilikinya haruslah tepat,
menyenangkan dan menarik bagi semua jamaah, baik dewasa, anak-anak, tua,
muda, pria, wanita, yang terpelajar maupun tidak, sehat atau sakit, serta kaya
dan miskin.

Sebagai mana Firman Allah SWT :


“ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan “.
( QS. Al Hasr : 18)

Maka apabila kita ingin melakukan perubah kearah yang lebih baik, kita
tentu melakukannya melalui perencanaan yang matang dan terencana. Allah SWT
berfirman :
“ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “.
(QS. 13:11)

Upaya yang dapat kita lakukan antara lain :

A. Perencanaan Yang Realistis.

Pendelegasian tugas dan wewenang yang jelas dimana Setiap bidang harus
mempunyai tanggung jawab akan tugas dan wewenang yang diterimanya. Tugas
dan wewenang yang diberikan kepada seseorang harus diartikan sebagai sebuah
amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya kepada masyarakat
tetapi yang lebih berat pertanggung jawaban kepada Allah SWT.

B. Pemberdayaan Sumberdaya Manusia.

Pemberdayaan sumberdaya jamaah masjid adalah upaya berkesinambungan


untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jamaah masjid menjadi insan yang

3
memahami cara berda’wah yang baik (fiqhud da’wah). Sebagaimana firman Allah
SWT :
“ Serulah (manusia) kejalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah dengan cara yang baik … “
(QS. An Nahl: 125)

C. Pengembangan.
Strategi pengembangan Jamaah masjid adalah Suatu pola keputusan yang
konsisten dan integral untuk merumuskan kebutuhan ummat yang dilakukan oleh
pengurus demi tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan dalam pengembangannya,
hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Metode da’wah yang lebih kreatif, variatif dan persuasif.
2. Mengembangkan program-program yang bersifat inklusif.
3. Mensosialisasikan program-program kepada masyarakat dengan inovatif.

Tanggung jawab ini adalah tangguang jawab bersama : jamaah, pengurus,


dan pegawai masjid. Masing-masing individu haruslah menyadari bahwa
menghakimi kebijakan tidak dengan fitnah yang cenderung menghancurkan
martabat sesama jamaah. Rasulullah Saw sangat melarang adanya benih-benih
pertengkaran di dalam masjid. Rasulullah bersabda :

Jika engkau mendapati seseorang menjual atau membell


di dalam masjid, katakanlah kepadanya, "Semoga Allah
tidak memberi keuntungan bagi perdaganganmu," dan bila
engkau mendapati seseorang mencari barangnya yang
hilang di dalam masjid, maka katakanlah, "Semoga Allah
tidak mengembalikannya kepadamu (semoga engkau tidak
menemukannya)."

Kemudian Allah SWT berfirman:

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan kemudharatan (pada orang Mukmin) dan karena kekafiran-(nya), dan untuk
memecah belah antara orang-orang Mukmin, serta menunggu/mengamat-amati
kedatangan orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.
(QS Al-Tawbah [9]: 107)

4
Masjid adalah milik Allah, karena itu kesuciannya harus dipelihara. Segala
sesuatu yang diduga mengurangi kesucian masjid atau dapat mengesankan hal
tersebut, tidak boleh dilakukan di dalam masjid maupun diperlakukan terhadap
masjid. Masjid harus mampu memberikan ketenangan dan ketenteraman pada
pengunjung dan lingkungannya.

Keberhasilan itu akan dapat kita capai apabila setiap individu dapat
melaksanakan apa yang diperitahkan oleh Allah dan RasulNYA. Kita juga akan
dapat bergembira apabila riang gembira anak-anak masih ada ditengah-tengah
shaf, nasehat dan motifasi orang tua masih mampu menjadi penyemangat da’wah.
Sehingga keihklasan bersama menjadi sebuah perjuangan hati dalam melawan
bisikan nafsu dan dorongan setan, sehingga kemajuan jamaah bukan sesuatu yang
hanya diklaim sebagai keberhasilan individu.

I.2. Tujuan dan Manfaat.

Seluruh kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan adalah bertujuan Meraih
Ridho Allah SWT yang secara organisasi tertuang dalam AD – ART BKM Jami’
BAB III tentang visi dan misi organisasi.

Adapun manfaat yang kita dapatkan adalah mengharapkan terciptanya kehidupan


bermasyarakat yang dilandasi ukuwah Islamiah.

5
II. REALISASI KERJA

2.1. Ketua BKMJ


Sesuai AD – ART BKMJ BAB. VI. Pasal 14 Ayat II tentang struktur organisasi
dengan jelas menerangkan bahwa Ketua berkewajiban memberi arahan kepada
perangkat organisasi. Perintah ini dikuatkan dalam Surat Petunjuk Tekhnis No.
001/Intern-BKMJ/2015 tanggal 20 Februari 2015 tentang tugas dan fungsi Ketua
BKMJ yaitu : Penanggung jawab semua kegiatan, Mengkoordinasi seluruh bidang
dan kegiatannya, Menjamin terpenuhinya AD-ART BKMJ serta menjalin
kerjasama dengan pihak luar.
TUGAS INI TELAH DIPENUHI SESUAI AMANAT ORGANISASI.

2.2. Sekretaris BKMJ


Berdasarkan Surat Petunjuk Tekhnis No. 001/Intern-BKMJ/2015 tanggal 20
Februari 2015 tentang tugas dan fungsi Sekretaris BKMJ yaitu : Mengelola
admistrasi, Mengkonsep kegiatan dan menerima Mandat Ketua BKMJ.
TUGAS SEKRETARIS SEBAGAI KORESPONDENSI DAN KONSEPTOR
TELAH TERTPENUHI.

2.3. Bendahara BKMJ

Berdasarkan Surat Petunjuk Tekhnis No. 001/Intern-BKMJ/2015 tanggal 20


Februari 2015 tentang tugas dan fungsi Bendahara BKMJ yaitu : Mengelola
seluruh keuangan, Menjamin transparansi penggunaan dana, Membuat laporan
keuangan secara berkala dan Menerima mandat Ketua BKMJ.
TUGAS INI TELAH SEMPURNA DIJALANKAN

6
2.4. Bidang Dakwah dan Pendidikan
Kewajiban menuntut ilmu diabadikan Allah SWT dalam firman NYA :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. “(Al-alaq 1-5)

Kemudian menuntut ilmu juga diperintahkan Rasululloh Muhammad SAW dalam


sabdanya :

.‫اهلل َخْيٌر ِم ْن ِعبَ َاد ِة َسنَ ٍة‬


ِ ‫اب‬ ِ َ‫اِل َ ْن َت ْغ ُدو َفَتعلَّم اٰيةً ِمن كِت‬
ْ َ ََ َ
" Sungguh sekiranya engkau melangkahkan kaki di waktu pagi (maupun petang),
kemudian mempelajari satu ayat dari Kitab Allah (Al-Qur'an), maka pahalanya
lebih baik daripada ibadah satu tahu."  (HR. Tirmidzi)

Dengan landasan hukum diatas, pengurus berkeyakinan bahwa jalan dakwah


merupakan salah satu cara untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan agama
bagi jamaah. Beberapa kegiatan yang telah terlaksana antara lain :

1.1 Penyusunan jadwal Khatib Jum’at secara mandiri (sesuai hasil rapat BKMJ
tanggal 13 Maret 2015).
1.2 Penyusunan Kajian Harian
1.3 Penyusunan Jadwal Ceramah Ramadhan
1.4 Kajian Islam tematik
1.5 I’tikaf Ramadhan
1.6 Pembinaan Fakir, Miskin dan Anak Yatim
1.7 Pembinaan MDTA dan Tahsin Al Qur'an

Adapun hasil dari pelaksanaan seluruh kegiatan diatas adalah Sangat


Memuaskan. Dengan makna kegiatan tersebut mendapat perhatian dan respon
positif dari jamaah.

2.5. Bidang Pengumpul Zakat, Infaq dan Sadaqah

Dalil pembentukan amil ZIS adalah Firman Allah SWT :


Artinya ”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

7
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.(QS At-Taubah:103)

Didukung sabda Rasulullah :


Abu Daud meriwayatkan hadis Nabi SAW yang mengatakan:

ِ ‫يل هَّللا ِ َأوْ لِ َعا ِم ٍل َعلَ ْيهَا َأوْ لِغ‬


‫َار ٍم‬ ِ ِ‫َاز فِى َسب‬ ٍ ‫ص َدقَةُ لِ َغنِ ٍّى ِإالَّ لِخَ ْم َس ٍة لِغ‬
َّ ‫الَ ت َِحلُّ ال‬
ِ ‫ق َعلَى ْال ِم ْس ِك‬
‫ين‬ ُ ُ‫ين فَت‬
َ ‫ص ِّد‬ ٌ ‫َأوْ لِ َر ُج ٍل ا ْشت ََراهَا بِ َمالِ ِه َأوْ لِ َرج ٍُل َكانَ لَهُ َجا ٌر ِم ْس ِك‬
‫ين لِ ْل َغنِ ِّى‬
ُ ‫فََأ ْهدَاهَا ْال ِم ْس ِك‬
“Tidak halal sedekah bagi orang kaya kecuali dalam lima hal. Pertama, orang
yang berperang di jalan Allah. Kediua, karena jadi amil zakat. Ketiga, orang
berhutang. Keempat, orang yang membeli barang sedekah dengan hartanya.
Kelima, orang yang tetangganya seorang miskin, lau ia bersedekah kepada orang
miskin tadi, maka dihadiahkan kembali kembali kepada orang kaya itu tadi.”

Sementara perintah memelihara anak yatim dan menyantuni fakir miskin sesuai
dengan firman Allah SWT yang berbunyi :

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik
anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (Q.S. Al-
Ma’un [107]:1-3)

Kemudian didalam Alquran ada 23 ayat yang berkenaan dengan anak yatim
beberapa diantaranya yaitu :
Surah al-An’âm [6] ayat 152, al-Isrâ [17] ayat 34, al-Fajr [89] ayat 17, al-Dhuhâ
[93] ayat 6 dan 9, al-Ma’ûn [107] ayat 2, al-Insân [76] ayat 8, al-Balad [90] ayat
15, al-Kahfi [18] ayat 82, al-Baqarah [2] ayat 83, 177, 215, dan 220, al-Nisâ [4]
ayat 2, 3, 6, 8, 10, 36, dan 127, al-Anfâl [8] ayat 41, dan al-Hasyr [59] ayat 7.

Menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan anak yatim adalah anak
yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum dia baligh. Batas seorang anak disebut
yatim adalah ketika anak tersebut telah baligh dan dewasa, berdasarkan sebuah
hadits yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah menerima surat dari
Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan
seorang disebut yatim, Ibnu Abbas menjawab:

‫ وإنه ال ينقطع عنه اسم اليتم حتى يبلغ ويؤنس منه رشد‬، ‫وكتبت تسألنى عن اليتيم متى ينقطع عنه اسم اليتم‬
( ‫) رواه مسلم‬

8
Dan kamu bertanya kepada saya tentang anak yatim, kapan terputus predikat yatim
itu, sesungguhnya predikat itu putus bila ia sudah baligh dan menjadi dewasa.

Golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq) ada 8 golongan sebagaimana


telah ditegaskan Allah SWT dalam Al Qur’an pada ayat berikut ;

ِ ‫ب َو ْالغ‬
‫َار ِمينَ َوفِي‬ ِ ‫ين َو ْال َعا ِملِينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوبُهُ ْم َوفِي الرِّ قَا‬
ِ ‫ات لِ ْلفُقَ َرا ِء َو ْال َم َسا ِك‬ َّ ‫ِإنَّ َما ال‬
œُ َ‫ص َدق‬
‫ضةً ِمنَ هَّللا ِ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم‬
َ ‫يل فَ ِري‬ِ ِ‫يل هَّللا ِ َوا ْب ِن ال َّسب‬
ِ ِ‫َسب‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk [1] orang-orang fakir, [2] orang-
orang miskin, [3] amil zakat, [4] para mu’allaf yang dibujuk hatinya, [5] untuk
(memerdekakan) budak, [6] orang-orang yang terlilit utang, [7] untuk jalan Allah
dan [8] untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS.
At Taubah: 60).

Ayat ini dengan jelas menggunakan kata “innama” yang memberi makna hashr
(pembatasan). Ini menunjukkan bahwa zakat hanya diberikan untuk delapan
golongan tersebut, tidak untuk yang lainnya.

Dilandasi perintah diatas, pengurus BKMJ telah melakukan serangkaian


kegiatan antara lain :
5.1. A. Pendataan ulang anak yatim dan fakir miskin di lingkungan Masjid Jami’.
B. Penyaluran Santunan Pendidikan Bulanan untuk anak yatim dan
fakir miskin di lingkungan Masjid Jami’
5.2. Melaksanakan bimbingan tahsin Al Qur’an kepada anak yatim.
5.3. Survei Kelayakan penerima santunan anak yatim dan fakir miskin.
5.4. Membuka posko Pengumpulan dan penyaluran ZIS selama Ramadhan
2021/1442H.

2.6. Bidang Inventarisasi dan Pengelolaan Aset.

Aset yang dimaksud adalah semua infaq, sadaqah, wakaf dan hasil usaha
produktif yang menjadi harta inventarisasi masjid dan dikelola oleh pengurus
sesuai dengan kaidah hukum Islam maupun hukum positif yang berlaku di negara
ini.
Sepanjang sejarah Islam, Asset ummat merupakan sarana dan modal yang
amat penting dalam memajukan perkembangan agama. Dimana fungsi asset telah

9
memiliki peran dalam langkah-langkah meningkatkan kesejahteraan sosial umat
pada masa itu dan masa-masa selanjutnya.
Hal ini disebabkan bahwa prinsip dalam mengelola asset ummat adalah
memadukan dimensi ketakwaan dan kesejahteraan. Pengelolaan asset digunakan
untuk membangun fasilitas-fasilitas publik di bidang keagamaan, pendidikan,
pemeliharaan fasilitas masjid, perpustakaan, gedung-gedung, dan lainnya.

10
2.7. Bidang Kepemudaan, Keamanan dan Ketertiban

Masa muda merupakan masa keemasan dan masa produktif. Masa yang
paling gemilang untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya menuju akhirat.
Sehingga Islam sangat memperhatikan para pemuda. Demikian halnya dengan
Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi wasallam , beliau sangat memberikan
perhatian kepada para pemuda. Di antaranya Rasulullah Shallallahu‘alaihi
wasallam bersabda:

‫َس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ْم هَّللا ُ فِي ِظلِّ ِه يَوْ َم اَل ِظ َّل ِإاَّل ِظلُّهُ اِإْل َما ُم ْال َعا ِد ُل َو َشابٌّ نَ َشَأ فِي ِعبَا َد ِة َربِّ ِه‬
“Tujuh orang yang akan dilindungi oleh Allah pada hari yang tidak ada
perlindungan kecuali perlindungan-Nya, (yaitu) pemimpin yang adil dan seorang
pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah”. [Muttafqun alaihi]

Membentuk pemuda yang tangguh dan generasi yang taat, merupakan


kewajiban dan tugas yang besar di pundak para orang tua dan segenap kaum
muslimin. Tugas itu mengamanahkan agar kita mendidik anak-anak semenjak dini
dengan pendidikan yang benar. Pembinaan generasi muda membutuhkan perhatian
yang serius dan penanganan yang berkesinambungan terhadap kenakalan-
kenakalan yang timbul ditengah perkembangan generasi tersebut.
Namun dengan segala keterbatasan yang ada, BKM Jami’ belum secara
maksimal berperan didalam proses pendidikan dan kaderisasi generasi muda.
Beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain:
1. Pengamanan Syi’ar Ramadhan
2. Pengamanan kegiatan Pra Manasik Haji
3. Pengamanan kenderaan saat pelaksanaan shalat Jum’at.

11
2.8. Bidang Sosial Kemasyarakatan

Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

‫ َوِإ َذا‬،ُ‫ك فََأ ِج ْبه‬َ ‫ وَِإ َذا َدعَا‬،‫ ِإ َذا لَقِ ْيتَهُ فَ َسلِّ ْم َعلَ ْي ِه‬:‫ َما ه َُّن يَا َرسُوْ َل هللاِ؟ قَا َل‬:‫ت قِ ْي َل‬ٌّ ‫ق ْال ُم ْسلِ ِم َعلَى ْال ُم ْسلِ ِم ِس‬
ُّ ‫َح‬
َّ َ
ُ‫ وَِإذا َماتَ فَاتبِ ْعه‬،ُ‫ض فَ ُع ْده‬ َ ْ
َ ‫ َوِإذا َم ِر‬،ُ‫س فَ َح ِم َد هللاَ فَ َش ِّمته‬ َ َ
َ ‫ َوِإذا َعط‬،ُ‫صحْ له‬ َ ْ
َ ‫ك فَان‬ َ ‫ص َح‬ ْ
َ ‫ا ْستَن‬.

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam.” (Para Shahabat bertanya),
“Apa saja wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(1) Apabila engkau berjumpa
dengannya, maka ucapkanlah salam, (2) bila ia mengundangmu, maka penuhilah
undangannya, (3) bila ia meminta nasihat, maka nasihatilah, (4) bila ia bersin lalu
mengucapkan tahmid (alhamdulillaah), maka do’akanlah (dengan ucapan:
‘Yarhamukallaah’), (5) bila ia sakit, maka jenguklah, dan (6) bila ia wafat, maka
antarkanlah jenazahnya (ke pemakaman).”

Kemudian Allah SWT mengingatkan dalam firmman NYA :

‫ِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُونَ ِإ ْخ َوةٌ فََأصْ لِحُوا بَ ْينَ َأخَ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمونَ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل يَ ْس َخرْ قَوْ ٌم ِّمن قَوْ ٍم‬
ِ ‫َع َس ٰى َأن يَ ُكونُوا خَ ْيرًا ِّم ْنهُ ْم َواَل نِ َسا ٌء ِّمن نِّ َسا ٍء َع َس ٰى َأن يَ ُك َّن خَ ْيرًا ِّم ْنه َُّن ۖ َواَل ت َْل ِم ُزوا َأنفُ َس ُك ْم َواَل تَنَابَ ُزوا بِاَأْل ْلقَا‬
‫ب‬
‫ك هُ ُم الظَّالِ ُمونَ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِّمنَ الظَّنِّ ِإ َّن‬ َ ‫ان ۚ َو َمن لَّ ْم يَتُبْ فَُأو ٰلَِئ‬ِ ‫ق بَ ْع َد اِإْل ي َم‬ُ ‫س ااِل ْس ُم ْالفُسُو‬
َ ‫ۖ بِْئ‬
ُ َّ ُ ْ َ ً ‫َأ‬ َ ُ ‫ْأ‬ ‫َأ‬ ُ ‫َأ‬
‫ضكم بَ ْعضًا ۚ يُ ِحبُّ َح ُدك ْم ن يَ ك َل لحْ َم ِخي ِه َم ْيتا ف َك ِرهت ُموهُ ۚ َواتقوا‬ ‫َأ‬ ُ ْ ‫اَل‬ ‫اَل‬ ْ
ُ ‫ْض الظنِّ ِإث ٌم ۖ َو تَ َج َّسسُوا َو يَغتَب بَّ ْع‬ َّ َ ‫بَع‬
‫َّحي ٌم‬
ِ ‫ر‬ ٌ‫َّاب‬‫و‬ َ ‫ت‬ َ ‫هَّللا‬ ‫ن‬َّ ‫َ ِإ‬ۚ ‫هَّللا‬

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara karena itu damaikanlah antara


kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok)
lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita
(mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang
diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu
mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar-gelar
yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk (fasiq) sesudah
beriman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang
yang zhalim. Wahai orang-orang yang beriman. Jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing
sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
[Al-Hujuraat: 10-12]

Melihat nilai hubungan sesama manusia (hablum minannas) ini sangat


penting disisi Allah SWT, maka seharusnya bidang ini mengambil peran yang
lebih aktif untuk membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Namun dengan segala keterbatasan yang ada di BKM Jami’, bidang ini

12
tidak secara maksimal dijalankan. Beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan
meliputi :
1. Silaturrahmi ke rumah warga dan jamaah masjid yang mengadakan acara
syukuran, pesta pernikahan, pelepasan jamaah haji dan Aqiqah.
2. Silaturahmi ke rumah warga dan jamaah masjid yang ditimpa sakit.
3. Ta’ziah ke rumah warga dan jamaah masjid yang ditimpa musibah
(meninggal dunia).

2.9. Bidang Urusan Rumahtangga dan Wanita.


Masjid bagi umat Islam bukan hanya sebagai tempat beribadah kepada
Allah, beri’tikaf, berdzikir dan memperbanyak amalan-amalan ibadah lainnya,
melainkan sebagai sentral kegiatan seluruh umat Islam yang memiliki asal usul,
nilai dan sejarah tersendiri. Masjid mempunyai nilai yang tinggi dan suci, sebagai
pusat kebudayaan dan tempat menumbuhkan sebuah peradaban Islam yang tidak
bisa disamakan dengan bangunan pencakar langit lainnya yang ada diatas bumi ini.

Masjid adalah sarana untuk menyebarluaskan taqwa sehingga seluruh lapisan


masyarakat akan memperoleh ketenangan, kesejukan, kebahagiaan, dan sejenisnya,
bukan sebaliknya. Dengan demikian, kewajiban kita adalah mengembalikan peran
masjid sebagaimana mestinya dan menjadikan semua aktivitas sebagai kesatuan
dari upaya gerakan memakmurkan masjid.

Wanita muslimah di tengah masyarakat ditempatkan dalam posisi yg amat


mulia. Islam memandang wanita lewat kesadaran terhadap tabi’atnya, hakekat
risalahnya serta kodrat yg dianugerahkan Allah kepadanya. Peran bidang ini
antara lain seperti Tahsin Al Qur’an, Majelis ta’lim bulanan dan kegiatan yang
bersifat pendukung seperti : penanganan konsumsi acara dan sosial keagamaan.

13
III. EVALUASI KERJA

3.1. Bidang Dakwah dan Pendidikan


Secara umum seluruh kegiatan yang dijalankan bidang ini telah sesuai
dengan yang direncanakan. Akan tetapi SANGAT PERLU DITINGKATKAN
konsep dakwah yang simultan, baik dari segi metode dakwah, materi dakwah dan
pemateri dakwah. Dan tidak lupa adalah upaya terarah untuk menarik minat
masyarakat agar mengikuti kegiatan yang dijalankan.

3.2. Bidang Pengumpul Zakat, Infaq dan Sadaqah

Perkembangan kegiatan bidang ini cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
pengelolaan data penerima santunan semakin teliti, penyaluran santunan lebih
tertib dan terarah. Sungguhpun demikian SOSIALISASI gerakan sadar ZAKAT,
INFAQ dan SADAQAH masih sangat MINIM. Dan salah satu penyebabnya
adalah dikarenakan jumlah anggota yang tidak memadai dan kesadaran anggota
yang rendah. Indikatornya adalah beberapa anggota hanya aktif dibeberapa
kegiatan saja, seperti aktif hanya disaat bulan ramadhan.

3.3. Bidang Inventarisasi dan Pengelolaan Aset

Penggunaan dan perencanaan asset merupakan upaya mensinergikan


sumberdaya insani dengan sumberdaya materil. Untuk itu peran serta sesama
pengurus sangat diperlukan demi terciptanya percepatan pemenuhan fasilitas
ummat sehingga tercipta ibadah dan sosial yang berkualitas. Peran serta jamaah
masih sangat minim baik dalam ide/konsep maupun dalam pelaksanaan kegiatan.
Kemudian SANGAT DIPERLUKAN follow up/tindak lanjut dari pengurus lama
dalam hal pengurusan Surat Legal Kepemilikan atas Objek Asset Organisasi.

3.4. Bidang Kepemudaan, Keamanan dan Ketertiban

Hal vital dalam mengelola organisasi adalah aspek keamanan, ketertiban dan
tumbuhnya rasa saling memiliki. Tidak kalah pentingnya adalah KADERISASI
GENERASI MUDA.

14
Bidang ini TIDAK banyak teroptimalkan terutama dalam hal mempersiapkan
generasi penerus sebagai cikal bakal penerima keberlanjutan visi dan misi
organisasi. Untuk itu diperlukan upaya yang lebih serius agar generasi muda
memiliki keterikatan yang kuat terhadap aktifitas dakwah.

3.5. Bidang Sosial Kemasyarakatan

Sebuah tatanan sosial yang mapan ditandai dengan rasa solidaritas, toleransi
dan kepekaan yang tinggi dari setiap individu terhadap dinamika kehidupan
dilingkungan tinggalnya. Agar hal ini tercapai diperlukan pendekatan persuasife
kepada masyarakat, tujuannya untuk memunculkan sense of sosial (kebersamaan
social) ditengah-tengah masyarakat.

Keterlambatan informasi serta respon/tanggapan tentang keadaan sosial


yang dihadapi jamaah menjadi bagian yang harus diperbaiki, selanjutnya
dibutuhkan figur/tokoh yang bisa menjadi jembatan aspirasi antara pengurus dan
jamaah.

15
3.6. Bidang Urusan Rumahtangga dan Wanita

Kita patut bersyukur bahwa bidang ini mampu menunjukkan kerjasama dan
proses kaderisasi/ regenerasi yang sangat baik.

3.7. Kinerja Pegawai Masjid

Berdasaarkan hasil PENILAIAN terhadap kinerja pegawai masjid


menerangkan bahwa kinerja pegawai masjid CUKUP BAIK Dan diminta untuk
meningkatkannya.

16
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh selama penyelenggaraan kegiatan BKM


Jami’ 2021 maka diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Semua kegiatan berjalan baik dan sangat perlu perbaiki.
2 . Koordinasi dan komunikasi SANGAT PERLU ditingkatkan.
3. Diharapkan kepada semua pihak agar mengedepankan norma agama, etika
sosial serta penuh tanggung jawab dalam penyampaian pendapat. Tabayyun
dalam mendapat kabar berita serta menjadi penenang dalam perbedaan.
4. Sangat diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk melayani keperluan
ibadah jamah, terutama : kebersihan, kenyamanan, keamanan dan
kekhusu’an dalam menjalankan ibadah.

4.2. Saran

Sangat diharapkan kepada pengurus, jamaah dan pegawai masjid untuk


bersama-sama secara sadar dan berupaya maksimal untuk menghindari ghibah,
hasad, ghadab dan namimah. Allah SWT berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya
kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian
dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari
kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat
setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging
saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah
tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut)
dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi
Maha mengasihani.”
(Al Hujurat 49: 12)
Wallahu A’lam

17

Anda mungkin juga menyukai