Anda di halaman 1dari 11

SHALAT JUM'AT

Oleh :
Rivan Aristo Putra (2044000087)
Shandra Gabeela (2044000091)
Zahara Rizki Salsa Billa (2044000102)

Program Studi
AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA


MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan
syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini yang diajukan dari mata kuliah
“Agama Islam” dengan judul “Puasa”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh


dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Medan, 2 Oktober 2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………......…...……..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Pengertian Shalat Jum'at……………………………..4
B.Rumusan Masalah.………………..……………….....4
C.Tujuan………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
A.Landasan Hukum Shalat Jum'at……………………..5
B.Tata Cara Mengerjakan Shalat Jum'at……………….5
C.Syarat Sahnya Shalat Jum'at…………………………8
D.Rukun Khutbah………………………………………8
E. Syarat-Syarat Khutbah……………………………….8
F. Sunnah-Sunnah Jum'at……………………………….8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan………………………………………….10
B.Daftar Pustaka……………………………………….10
BAB I PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN SHALAT JUM'AT

Hari Jum’at adalah hari sebaik-baiknya dalam satu Minggu. Berdasarkan hadits yang
sanadnya dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Nasa'I, dan At-
Tirmidzi bahwa hari Jum’at adalah hari mulai terbitnya matahari, diciptakannya Nabi Adam,
dimasukkan, dan dikeluarkannya manusia dari surga serta terjadinya hari kiamat. Shalat
Jum'at itu hukumnya fardhu 'ain bagi tiap-tiap muslim, mukallaf, laki-laki l, sehat dan
bermukim. Shalat Jum’at merupakan Shalat yang dilakukan dengan berjamaah bersama di
waktu siang hari (dzuhur), namun jika shalat Dzuhur ini berjumlah empat rakaat, shalat Jumat
mempunyai jumlah dua rakaat, yang sebelum pelaksanaannya didahului dengan dua khutbah
terlebih dahulu.

Dalil yang mewajibkan sholat Jumat antara lain diriwayatkan Imam Nasaa'i dari Hafsah ra.
Rasulullah SAW bersabda:

"Pergi menunaikan sholat Jumat wajib bagi semua laki-laki yang sudah baligh."

Imam Abu Dawud meriwayatkan sebuah hadits dari Thariq bin Syihab, Rasulullah SAW
bersabda:

"Sholat Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk melakukannya berjamaah, kecuali
empat orang yakni budak yang belum merdeka, perempuan, bayi, atau karena sakit."
"Sesungguhnya pada hari Jum’at ada saat yang apabila seorang hamba muslim
mendapatinya sedang dia dalam keadaan salat dan memohon kebaikan kepada Allah niscaya
Allah akan mengabulkannya." (HR. Muslim)

B.RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian shalat Jum'at?


2. Tata cara shalat Jum’at?
3. Syarat dan rukun Shalat Jum’at?
4. Syarat-syarat khutbah?
5. Sunnah-Sunnah Jum’at?
C.TUJUAN

Menjadikan dan mendekatkan manusia kepada Allah SWT. Meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT. Serta membiasakan diri untuk melaksanakan shalat Jum’at
serta meningkatkan iman kepada Allah SWT. Menambah pengetahuan akan shalat Jum'at dan
bisa memperbaiki diri menjadi lebih baik.

BAB II PEMBAHASAN

A. LANDASAN HUKUM SHALAT JUM'AT

Islam mensyariatkan adanya shalat Jum'at, yaitu shalat dua rakaat sesudah khutbah pada waktu
Dzuhur di hari Jum'at. Menurut Sayyid Sabiq, dalam kitabnya Fiqh As-Sunnah Jilid I (1997 :
255) bahwa shalat Jum’at hukumnya fardhu 'ain bagi setiap orang laki-laki yang dewasa,
mukallaf, sehat, beragama Islam, merdeka, dan tetap dalam negeri serta mampu pergi ke (masjid)
untuk melaksanakannya. Perempuan, anak-anak, orang yang sakit, dan orang yang sedang dalam
perjalanan (musafir) tidak diwajibkan shalat Jum’at.
Kewajiban shalat Jum’at didasarkan pada firman Allah SWT :

َ‫ُوا ْٱلبَ ْي َع ۚ ٰ َذلِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَّ ُك ْم إِن ُكنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬


۟ ‫صلَ ٰو ِة ِمن يَوْ ِم ْٱل ُج ُم َع ِة فَٱ ْس َعوْ ۟ا إلَ ٰى ِذ ْكر ٱهَّلل ِ َو َذر‬
ِ ِ َ ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِ َذا نُو ِد‬
َّ ‫ى لِل‬

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu'ah (62): 9)

Didasarkan pada hadits Rasulullah SAW :

ٌ‫صبِ ٌّي أَوْ َم ِريض‬


َ ْ‫ك أَوْ ا ْم َرأَةٌ أَو‬
ٌ ‫ق َوا ِجبٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم فِي َج َما َع ٍة ِإاَّل أَرْ بَ َعةً َع ْب ٌد َم ْملُو‬
ٌّ ‫ْال ُج ُم َعةُ َح‬

Rasulullah bersabda : Jum'at itu hak wajib dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam dengan
berjamaah bersama-sama, kecuali empat golongan : hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan
orang sakit. (HR. Abu Dawud dan Hakim).

B. TATA CARA MENGERJAKAN SHALAT JUM'AT

Tata cara mengerjakan shalat Jum’at adalah sebagai berikut :


1. Sebelum berangkat ke masjid, hendaknya melakukan bersih-bersih, seperti
memotong kuku, merapikan janggut dan kumis, mencukur bulu ketiak,
membersihkan kotoran dari tubuh, dan melakukan mandi Sunnah untuk
melakukan shalat Jum’at. Cara mandinya sama dengan mandi hadas besar,
yaitu membasahi seluruh tubuh, dengan niat :

‫نويت الغسل لحضور صالة الجمعة سنة هلل تعالى‬

"Saya niat mandi sunah untuk menghadiri Salat Jumat karena Allah SWT"

2. Mengenakan pakaian yang bersih, rapi, dan mengenakan pengharum yang


tidak beralkohol. Firman Allah SWT :

َ‫اش َرب ُۡوا َواَل تُ ۡس ِرفُ ۡوا‌ ۚ ِانَّهٗ اَل يُ ِحبُّ ۡال ُم ۡس ِرفِ ۡين‬
ۡ ‫ٰيبَنِ ۡۤى ٰا َد َم ُخ ُذ ۡوا ِز ۡينَتَ ُكمۡ ِع ۡن َد ُك ِّل َم ۡس ِج ٍد َّو ُكلُ ۡوا َو‬

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A'raf (7):31)

3. Segera atau lebih awal datang ke masjid, dan sesampainya di masjid


mengucapkan doa masuk masjid dengan lafal :

ٰ
َ ‫اَللّهُ َّم ا ْفتَحْ لِ ْي اَ ْب َو‬
َ ِ‫اب َرحْ َمت‬
‫ك‬

"Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu"

4. Mengambil tempat di bagian shaf yang terdepan, untuk memudahkan jamaah


yang datang belakangan.

5. Melaksanakan shalat sunnah tahiyyatul masjid sebanyak 2 (dua) rakaat, seperti


mengerjakan shalat shubuh tanpa Qunut.

6. Duduk dengan khusyuk dan tawadhu, menunggu datangnya waktu shalat diisi
dengan membaca Al-Qur'an, dzikir, tahmid dan tahlil dengan suara yang
perlahan, agar tidak mengganggu orang lain yang sedang shalat.

7. Ketika waktu azan sudah tiba, muadzin mengumandangkan adzan


sebagaimana lafadz azan yang tersebut diatas.

8. Melaksanakan shalat sunnah qabliyah, sebanyak dua (dua) rakaat,


sebagaimana halnya shalat shubuh tanpa Qunut.

9. Bilal mengucapkan kalimat :


ٓ
۟ ‫وا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم‬
‫وا تَ ْسلِي ًما‬ ۟ ُّ‫صل‬
َ ‫وا‬ َ ِ َ ‫إِ َّن ٱهَّلل َ َو َم ٰلَئِ َكتَهۥُ ي‬
۟ ُ‫ُصلُّونَ َعلَى ٱلنَّب ِّى ۚ ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.


Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan.”

10. Khatib yang telah dijadwalkan naik mimbar. Setelah mengucap salah :
Assalamu’alaikum, khatib duduk sejenak.

11. Bilal mengumandangkan azan yang kedua dengan nada dan irama yang akan
lebih pendek dari azan yang pertama. Bagi masjid yang hanya
menyelenggarakan satu kali adzan, yaitu hanya adzan yang kedua, maka irama
dan nada adzannya sama dengan irama dan nada adzan yang pertama, yaitu
dipanjangkan sebagaimana biasa.

12. Khatib berdiri dan menyampaikan khutbah Jum’at. Pada khutbah pertama
harus berisi pujian dan syukur kepada Allah, ucapan dua kalimat syahadat,
ucapan shalawat kepada Nabi, keluarga dan sahabatnya, membaca ayat Al-
Qur'an dan hadits, berwasiat tentang peningkatan iman dan takwa kepada
Allah SWT. Sedangkan pada khutbah yang kedua, selain mebaca kalimat yang
terdapat pada khutbah yang pertama, maka diakhiri dengan membaca doa.

13. Para jamaah mendengarkan khutbah Jum’at dengan khusyuk dan tawadhu.

14. Khatib duduk sejenak, sebelum melanjutkan khutbah yang kedua. Sedangkan
Bilal membaca shalawat.

15. Khatib melanjutkan khutbah yang kedua sebagaimana pada khutbah yang
pertama, diakhiri dengan membaca doa.

16. Makmum mengamini dan membaca aamiin atas doa yang dibacakan oleh
khatib

17. Khatib mengakhiri khutbahnya dengan membaca :

َ‫إِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل ِ حْ َسا ِن َوإِيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون‬

ِ ‫ت ْاألَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاألَ ْم َوا‬


َ َّ‫ إِن‬،‫ت‬
ُ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْب‬ ِ ‫ َو ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُم ْؤ ِمنَا‬،‫ت‬
ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫ال ّد َع َوا‬.
‫ت‬

َ‫َربّنَا الَتُؤَ ا ِخ ْذ نَا إِ ْن نَ ِس ْينَا أَوْ أَ ْخطَأْنَا َربّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا إِصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى اّل ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا َربّنَا َوالَ تً َح ّم ْلنَا َماال‬
َ‫طَاقَةَ لَنَا بِ ِه َواعْفُ َعنّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا أَ ْنتَ َموْ الَنَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى ْالقَوْ ِم ْال َكافِ ِر ْين‬.
‫ والحمد هلل رب العالمين‬.‫ار‬ َ ‫َربَنَا َءاتِنَا فِي ال ّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ْاألَ ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
ِ ّ‫اب الن‬
.

18. Bilal / muadzin mengumandangkan Iqamah sebagaimana mengumandangkan


Iqamah biasa.
19. Imam shalat memimpin shalat dan jamaah berdiri melaksanakan shalat sebagai
makmum.

20. Imam memulai shalat dengan membaca niat :

‫ض ال ُج ْم َع ِة َر ْك َعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَدَا ًء اِ َما ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫ا‬
َ ْ‫صلِّ ْي فَر‬

"Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini,
menjadi imam, karena Allah ta'ala."

21. Jaamah memulai shalat dengan membaca niat :

‫ض ال ُج ْم َع ِة َر ْك َعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَدَا ًء َماْ ُموْ ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫ا‬
َ ْ‫صلِّ ْي فَر‬

 "Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat
ini, menjadi mamum, karena Allah ta'ala."

22. Pada rakaat pertama, setelah membaca surat Al-Fatihah membaca surah Al-
A'la atau surah lainnya; dan pada rakaat kedua, membaca surah Al-Fatihah dan
Al-Ghasiyah atau surah lainnya. Dilanjutkan dengan Tukul, berdiri dari rukun
(i'tidal), sujud, dan duduk diantara dua sujud, berdiri kembali untuk
melaksanakan rakaat kedua, yang gerakannya sama dengan rakaat pertama,
setelah sujud yang kedua pada rakaat yang kedua dilanjutkan dengan duduk
tahiyyat akhir dan mengucap salam, sebagaimana mengerjakan Shalat shubuh
2 rakaat tanpa Qunut.
23. Setelah selesai membaca dzikir, dan doa sebagaimana pada dzikir dan doa
shalat fardhu.

24. Melaksanakan shalat Sunnah ba'diyah dua rakaat sebagaimana melaksanakan


ibadah shalat shubuh tanpa Qunut.

25. Keluar dari masjid dengan membaca doa :

َ ُ‫اَ ٰللّهُ َّم اِنِّى اَسْأَل‬


َ ِ‫ك ِم ْن فَضْ ل‬
‫ك‬

 “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keutamaan dari-Mu."

26. Pulang menuju rumah masing-masing dengan menempuh jalan yang berbeda-
beda dengan jalan sewaktu berangkat.
C. SYARAT SAHNYA SHALAT JUM'AT
Syarat-syarat sahnya melakukan shalat Jum’at, yaitu :
1. Tempat shalat Jum’at harus tertentu.
2. Dilakukan diwaktu Dzuhur.
3. Sebelum shalat Jum’at didahului oleh dua khutbah.
4. Berjamaah

D. RUKUN KHUTBAH

1. Membaca “Alhamdulillah” dalam dua khutbah


2. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW, dalam dua khutbah.
3. Berwasiat dengan “takwa” kepada Allah dalam dua khutbah.
4. Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu khutbah.
5. Memohonkan “maghfirah” (ampunan) bagi sekalian mukminin pada khutbah
yang kedua

E. SYARAT-SYARAT KHUTBAH

1. Isi rukun khutbah dapat terdengar oleh 40 orang ahli Jum'ah.


2. Berturut-turut antara khutbah pertama dengan khutbah kedua.
3. Menutup aurat.
4. Badan, pakaian, dan tempatnya suci dari hadats dan najis.

F. SUNNAH-SUNNAH JUM'AT

Bagi orang yang menghadiri shalat Jum’at disunnahkan 12 perkara :


1. Mandi dan membersihkan tubuh.
"Mandi, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, mengusapkan parfum
sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah
baligh." (HR. Bukhari, Muslim)
2. Mandi Besar dengan keramas
"Barangsiapa mandi pada hari Jumat sebagaimana mandi jinabat, lalu
berangkat menuju masjid, maka dia seolah berqurban dengan seekor
unta". (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Besiwak atau sikat gigi.
“Mandi, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, mengusapkan parfum
sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah
baligh." (BR. Bukhari, Muslim).
4. Memakai pakaian putih.
5. Memotong kuku.
6. Memakai wangi-wangian.
"Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum'at dan bersuci sebisa mungkin,
kemudian dia memakai wangi-wangian atau memakai minyak wangi, lalu
pergi ke masjid dan (di sana) tidak memisahkan antara dua orang (yang
duduk berjajar), kemudian dia salat yang disunnahkan baginya, dan dia diam
apabila imam telah berkhutbah, terkecuali akan diampuni dosa-dosanya
antara Jum'at (itu) dan Jumat berikutnya selama dia tidak berbuat dosa
besar."(HR. Al-Bukhari).
7. Datang Lebih Awal ke Masjid
"Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat seperti mandi jinabat, kemudian
dia pergi ke masjid pada saat pertama, maka seakan-akan dia berkurban
dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-
akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga,
maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai
tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia
berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima,
maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah
datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah." (Muttafaq 'alaih).
8. Memperbanyak shalawat
"Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jum'at, sesungguhnya
tidak seorang pun yang membaca shalawat kepadaku pada hari Jum'at
kecuali diperlihatkan kepadaku shalawatnya itu." (HR. Al-Hakim dan Al-
Baihaqi).
9. Memperbanyak membaca surah Al-Kahfi
10. Mengerjakan shalat Sunnah setelah mengerjakan shalat Jum’at
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dalam sebuah hadist:
"Jika salah seorang di antara kalian Salat Jumat, maka lakukanlah salat
setelahnya empat rakaat." (H.R. Muslim).
11. Memperbanyak membaca Al-Qur'an, doa dan dzikir.
Diriwayatkan Abu Hurairah:
"Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim yang
ia berdiri melaksanakan salat lantas ia memanjatkan suatu doa pada Allah
bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia
minta." (H.R Bukhari dan Muslim).
12. Tenang sewaktu khatib membaca khutbah.

Keterangan :
Bagi orang yang terlambat kemasjid, sedang khatib tengah berkhutbah, hendaknya ia
mempercepat shalat Sunnahnya (tahiyyatal masjid) dua rakaat, kemudian duduk dan
terus mendengarkan khutbah.

"Sebaik-baik hari yang pada hari itu mata hari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu
Adam diciptakan. Pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu ia dikeluarkan
dari surga dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat." (H.R Muslim
dan Tirmidzi)
.

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hadits yang sanadnya dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu
Dawud, Nasa'I, dan At- Tirmidzi bahwa hari Jum’at adalah hari mulai terbitnya matahari,
diciptakannya Nabi Adam, dimasukkan, dan dikeluarkannya manusia dari surga serta
terjadinya hari kiamat. Shalat Jum'at itu hukumnya fardhu 'ain bagi tiap-tiap muslim,
mukallaf, laki-laki l, sehat dan bermukim. Shalat Jum’at merupakan Shalat yang dilakukan
dengan berjamaah bersama di waktu siang hari (dzuhur), namun jika shalat Dzuhur ini
berjumlah empat rakaat, shalat Jumat mempunyai jumlah dua rakaat, yang sebelum
pelaksanaannya didahului dengan dua khutbah terlebih dahulu.

B. DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin.2020.Bimbingan Praktikum


Ibadah.Jakarta:Amzah.
Darul Hikmah, Pondok Pesantren Modern.2020.Kegiatan
Ramadhan.Sumut:Taman Pendidikan Islam.
Choeroni.2016.Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti.Semarang:Erlangga
Al-Kandahlawi Rah.a, Maulana Muhammad
Zakariyya.2006.Himpunan Fadhillah Amal.Yogyakarta:As-Shaffh
Rifa'I, Moh.2019.Risalah Tuntunan Shalat
Lengkap.Semarang:PT. KARYA TOHA PUTRA

Anda mungkin juga menyukai