Oleh :
Rivan Aristo Putra (2044000087)
Shandra Gabeela (2044000091)
Zahara Rizki Salsa Billa (2044000102)
Program Studi
AGAMA ISLAM
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan
syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini yang diajukan dari mata kuliah
“Agama Islam” dengan judul “Puasa”.
KATA PENGANTAR…………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………......…...……..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Pengertian Shalat Jum'at……………………………..4
B.Rumusan Masalah.………………..……………….....4
C.Tujuan………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
A.Landasan Hukum Shalat Jum'at……………………..5
B.Tata Cara Mengerjakan Shalat Jum'at……………….5
C.Syarat Sahnya Shalat Jum'at…………………………8
D.Rukun Khutbah………………………………………8
E. Syarat-Syarat Khutbah……………………………….8
F. Sunnah-Sunnah Jum'at……………………………….8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan………………………………………….10
B.Daftar Pustaka……………………………………….10
BAB I PENDAHULUAN
Hari Jum’at adalah hari sebaik-baiknya dalam satu Minggu. Berdasarkan hadits yang
sanadnya dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Nasa'I, dan At-
Tirmidzi bahwa hari Jum’at adalah hari mulai terbitnya matahari, diciptakannya Nabi Adam,
dimasukkan, dan dikeluarkannya manusia dari surga serta terjadinya hari kiamat. Shalat
Jum'at itu hukumnya fardhu 'ain bagi tiap-tiap muslim, mukallaf, laki-laki l, sehat dan
bermukim. Shalat Jum’at merupakan Shalat yang dilakukan dengan berjamaah bersama di
waktu siang hari (dzuhur), namun jika shalat Dzuhur ini berjumlah empat rakaat, shalat Jumat
mempunyai jumlah dua rakaat, yang sebelum pelaksanaannya didahului dengan dua khutbah
terlebih dahulu.
Dalil yang mewajibkan sholat Jumat antara lain diriwayatkan Imam Nasaa'i dari Hafsah ra.
Rasulullah SAW bersabda:
"Pergi menunaikan sholat Jumat wajib bagi semua laki-laki yang sudah baligh."
Imam Abu Dawud meriwayatkan sebuah hadits dari Thariq bin Syihab, Rasulullah SAW
bersabda:
"Sholat Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk melakukannya berjamaah, kecuali
empat orang yakni budak yang belum merdeka, perempuan, bayi, atau karena sakit."
"Sesungguhnya pada hari Jum’at ada saat yang apabila seorang hamba muslim
mendapatinya sedang dia dalam keadaan salat dan memohon kebaikan kepada Allah niscaya
Allah akan mengabulkannya." (HR. Muslim)
B.RUMUSAN MASALAH
Menjadikan dan mendekatkan manusia kepada Allah SWT. Meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT. Serta membiasakan diri untuk melaksanakan shalat Jum’at
serta meningkatkan iman kepada Allah SWT. Menambah pengetahuan akan shalat Jum'at dan
bisa memperbaiki diri menjadi lebih baik.
BAB II PEMBAHASAN
Islam mensyariatkan adanya shalat Jum'at, yaitu shalat dua rakaat sesudah khutbah pada waktu
Dzuhur di hari Jum'at. Menurut Sayyid Sabiq, dalam kitabnya Fiqh As-Sunnah Jilid I (1997 :
255) bahwa shalat Jum’at hukumnya fardhu 'ain bagi setiap orang laki-laki yang dewasa,
mukallaf, sehat, beragama Islam, merdeka, dan tetap dalam negeri serta mampu pergi ke (masjid)
untuk melaksanakannya. Perempuan, anak-anak, orang yang sakit, dan orang yang sedang dalam
perjalanan (musafir) tidak diwajibkan shalat Jum’at.
Kewajiban shalat Jum’at didasarkan pada firman Allah SWT :
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu'ah (62): 9)
Rasulullah bersabda : Jum'at itu hak wajib dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam dengan
berjamaah bersama-sama, kecuali empat golongan : hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan
orang sakit. (HR. Abu Dawud dan Hakim).
"Saya niat mandi sunah untuk menghadiri Salat Jumat karena Allah SWT"
َاش َرب ُۡوا َواَل تُ ۡس ِرفُ ۡوا ۚ ِانَّهٗ اَل يُ ِحبُّ ۡال ُم ۡس ِرفِ ۡين
ۡ ٰيبَنِ ۡۤى ٰا َد َم ُخ ُذ ۡوا ِز ۡينَتَ ُكمۡ ِع ۡن َد ُك ِّل َم ۡس ِج ٍد َّو ُكلُ ۡوا َو
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A'raf (7):31)
ٰ
َ اَللّهُ َّم ا ْفتَحْ لِ ْي اَ ْب َو
َ ِاب َرحْ َمت
ك
6. Duduk dengan khusyuk dan tawadhu, menunggu datangnya waktu shalat diisi
dengan membaca Al-Qur'an, dzikir, tahmid dan tahlil dengan suara yang
perlahan, agar tidak mengganggu orang lain yang sedang shalat.
10. Khatib yang telah dijadwalkan naik mimbar. Setelah mengucap salah :
Assalamu’alaikum, khatib duduk sejenak.
11. Bilal mengumandangkan azan yang kedua dengan nada dan irama yang akan
lebih pendek dari azan yang pertama. Bagi masjid yang hanya
menyelenggarakan satu kali adzan, yaitu hanya adzan yang kedua, maka irama
dan nada adzannya sama dengan irama dan nada adzan yang pertama, yaitu
dipanjangkan sebagaimana biasa.
12. Khatib berdiri dan menyampaikan khutbah Jum’at. Pada khutbah pertama
harus berisi pujian dan syukur kepada Allah, ucapan dua kalimat syahadat,
ucapan shalawat kepada Nabi, keluarga dan sahabatnya, membaca ayat Al-
Qur'an dan hadits, berwasiat tentang peningkatan iman dan takwa kepada
Allah SWT. Sedangkan pada khutbah yang kedua, selain mebaca kalimat yang
terdapat pada khutbah yang pertama, maka diakhiri dengan membaca doa.
13. Para jamaah mendengarkan khutbah Jum’at dengan khusyuk dan tawadhu.
14. Khatib duduk sejenak, sebelum melanjutkan khutbah yang kedua. Sedangkan
Bilal membaca shalawat.
15. Khatib melanjutkan khutbah yang kedua sebagaimana pada khutbah yang
pertama, diakhiri dengan membaca doa.
16. Makmum mengamini dan membaca aamiin atas doa yang dibacakan oleh
khatib
َإِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل ِ حْ َسا ِن َوإِيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون
ََربّنَا الَتُؤَ ا ِخ ْذ نَا إِ ْن نَ ِس ْينَا أَوْ أَ ْخطَأْنَا َربّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا إِصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى اّل ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا َربّنَا َوالَ تً َح ّم ْلنَا َماال
َطَاقَةَ لَنَا بِ ِه َواعْفُ َعنّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا أَ ْنتَ َموْ الَنَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى ْالقَوْ ِم ْال َكافِ ِر ْين.
والحمد هلل رب العالمين.ار َ َربَنَا َءاتِنَا فِي ال ّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ْاألَ ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ
ِ ّاب الن
.
ض ال ُج ْم َع ِة َر ْك َعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَدَا ًء اِ َما ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى َ ُا
َ ْصلِّ ْي فَر
"Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini,
menjadi imam, karena Allah ta'ala."
ض ال ُج ْم َع ِة َر ْك َعتَ ْي ِن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَدَا ًء َماْ ُموْ ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى َ ُا
َ ْصلِّ ْي فَر
"Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat
ini, menjadi mamum, karena Allah ta'ala."
22. Pada rakaat pertama, setelah membaca surat Al-Fatihah membaca surah Al-
A'la atau surah lainnya; dan pada rakaat kedua, membaca surah Al-Fatihah dan
Al-Ghasiyah atau surah lainnya. Dilanjutkan dengan Tukul, berdiri dari rukun
(i'tidal), sujud, dan duduk diantara dua sujud, berdiri kembali untuk
melaksanakan rakaat kedua, yang gerakannya sama dengan rakaat pertama,
setelah sujud yang kedua pada rakaat yang kedua dilanjutkan dengan duduk
tahiyyat akhir dan mengucap salam, sebagaimana mengerjakan Shalat shubuh
2 rakaat tanpa Qunut.
23. Setelah selesai membaca dzikir, dan doa sebagaimana pada dzikir dan doa
shalat fardhu.
26. Pulang menuju rumah masing-masing dengan menempuh jalan yang berbeda-
beda dengan jalan sewaktu berangkat.
C. SYARAT SAHNYA SHALAT JUM'AT
Syarat-syarat sahnya melakukan shalat Jum’at, yaitu :
1. Tempat shalat Jum’at harus tertentu.
2. Dilakukan diwaktu Dzuhur.
3. Sebelum shalat Jum’at didahului oleh dua khutbah.
4. Berjamaah
D. RUKUN KHUTBAH
E. SYARAT-SYARAT KHUTBAH
F. SUNNAH-SUNNAH JUM'AT
Keterangan :
Bagi orang yang terlambat kemasjid, sedang khatib tengah berkhutbah, hendaknya ia
mempercepat shalat Sunnahnya (tahiyyatal masjid) dua rakaat, kemudian duduk dan
terus mendengarkan khutbah.
"Sebaik-baik hari yang pada hari itu mata hari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu
Adam diciptakan. Pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu ia dikeluarkan
dari surga dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat." (H.R Muslim
dan Tirmidzi)
.
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hadits yang sanadnya dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu
Dawud, Nasa'I, dan At- Tirmidzi bahwa hari Jum’at adalah hari mulai terbitnya matahari,
diciptakannya Nabi Adam, dimasukkan, dan dikeluarkannya manusia dari surga serta
terjadinya hari kiamat. Shalat Jum'at itu hukumnya fardhu 'ain bagi tiap-tiap muslim,
mukallaf, laki-laki l, sehat dan bermukim. Shalat Jum’at merupakan Shalat yang dilakukan
dengan berjamaah bersama di waktu siang hari (dzuhur), namun jika shalat Dzuhur ini
berjumlah empat rakaat, shalat Jumat mempunyai jumlah dua rakaat, yang sebelum
pelaksanaannya didahului dengan dua khutbah terlebih dahulu.
B. DAFTAR PUSTAKA