Anda di halaman 1dari 37

ARSP 23/09/21

DEKLARASI
ALMA ATA
KELOMPOK 6
ARSP 23/09/21 2

ANGGOTA KELOMPOK

Zahra Zain 102011133196


Akbar Gibran 102011133197
Nabilla Zaskia Liviansyah 102011133204
Clara Devina Damayanti 102011133215
Muhammad Rizal Shilchy Arif 102011133222
Wahyu Oktavia Rachmah 102011133237
Nayla Karima Ednisa Putri 102011133242
Ika Fatihah 102011133259
Fildza Rizkya Fadhilah 102011133271
ARSP 23/09/21 3

TABLE OF CONTENTS

1. PENDAHULUAN

2. PEMBAHASAN

3. PENUTUP

4. DAFTAR PUSTAKA
ARSP 23/09/21 4

1.
PENDAHULUAN
ARSP 23/09/21 5

LATAR BELAKANG

Deklarasi Alma Ata 1978 merupakan bentuk kesepakatan bersama antara 140 negara (termasuk
Indonesia), merupakan hasil Konferensi Internasional Pelayanan Kesehatan Primer (Primary
Health Care) di kota Alma Ata, Kazakhstan. Konferensi Internasional “Primary Health Care” ini
disponsori oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi PBB untuk anak (UNICEF).
Isi pokok deklarasi ini, bahwa Pelayanan Kesehatan Primer (dasar) merupakan strategi utama
untuk pencapaian kesehatan untuk semua (Health for all), sebagai bentuk perwujudan hak asasi
manusia. Deklarasi Alma Ata ini selanjutnya terkenal dengan kesehatan semua untuk tahun 2000
atau ‘Health for all by the year 2000’.
ARSP 23/09/21 6

LATAR BELAKANG

Deklarasi Alma Ata juga menyebutkan bahwa untuk mencapai kesehatan untuk semua tahun 2000 adalah
melalui Pelayanan Kesehatan Dasar, yang sekurang-kurangnya mencakup 8 pelayanan dasar, yaitu.
Pendidikan kesehatan (Health education), peningkatan penyediaan makanan dan gizi (promorion of food
supplies and proper nutrition), penyediaan air bersih dan sanitasi dasar (adequate supply of safe water
and basic sanitation), pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana (material and
child care including family planning), imunisasi (immunization against the major infectious diseases),
pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik (prevention and control of locally endemic disease),
pengobatan penyakit-penyakit umum (appropriate treatment of common diseases and injuries),
penyediaan obat esensial (provision essential drugs).
ARSP 23/09/21 7

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, berikut merupakan rumusan masalah makalah
ini.
1. Apa yang dimaksud dengan Deklarasi Alma Ata?
2. Bagaimana sejarah dari Deklarasi Alma Ata?
3. Bagaimana pelaksanaan Deklarasi Alma Ata?
4. Apa yang dimaksud dengan Primary Health Care?
5. Bagaimana sejarah dan perkembangan Primary Health Care hingga saat ini?
6. Bagaimana mekanisme pelaksanaan Primary Health Care di Indonesia?
7. Apa saja peluang, tantangan, dan hambatan Primary Health Care di Indonesia?
8. Apa saja tujuan dan prinsip Puskesmas?
9. Bagaimana perkembangan Puskesmas sebagai Primary Health Care di masa mendatang?
ARSP 23/09/21 8

TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, makalah ini memiliki tujuan sebagai
berikut.
1. Mengetahui pengertian Deklarasi Alma Ata?
2. Mengetahui sejarah dari Deklarasi Alma Ata?
3. Memahami pelaksanaan Deklarasi Alma Ata?
4. Mengetahui pengertian Primary Health Care?
5. Mengetahui sejarah dan perkembangan Primary Health Care hingga saat ini?
6. Memahami mekanisme pelaksanaan Primary Health Care di Indonesia?
7. Mengetahui peluang, tantangan, dan hambatan Primary Health Care di Indonesia?
8. Memahami tujuan dan prinsip Puskesmas?
9. Memahami perkembangan Puskesmas sebagai Primary Health Care di masa mendatang?
ARSP 23/09/21 9

MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman
kepada pembaca mengenai Deklarasi Alma Ata, Primary Health Care, Puskesmas sebagai
Primary Health Care, hingga keterkaitan antara ketiga subtopik tersebut. Selain itu,
diharapkan makalah ini dapat memantik ide-ide para pembaca dalam menanggapi
permasalahan yang ada, terutama terkait peluang, tantangan, dan hambatan pelaksanaan
Primary Health Care di Indonesia.
ARSP 23/09/21 10

2
PEMBAHASAN
ARSP 23/09/21 11

DEKLARASI PRIMARY
PUSKESMAS
ALMA ATA HEALTH CARE
ARSP 23/09/21 12

DEKLARASI
ARSP 23/09/21 13

PENGERTIAN

Deklarasi Alma Ata merupakan deklarasi bentuk kesepakatan bersama antara 140 negara
(termasuk Indonesia) yang dilaksanakan di kota Alma Ata, Kazakhstan, pada tahun 1978.
Deklarasi tersebut merupakan hasil konferensi internasional Pelayanan Kesehatan Primer
(Primary Health Care) yang disponsori organisasi kesehatan Internasional (WHO) dan
organisasi PBB untuk anak (UNICEF) yang dimana menjelaskan betapa pentingnya
pelayanan kesehatan dasar dalam mencapai kesehatan semua orang.
ARSP 23/09/21 14

SEJARAH

● Pada tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan Sedunia (World Health Assembly) dihasilkan
kesepakatan ”Health For All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000, dengan
Sasaran Semesta Utamanya adalah ”Tercapainya Derajat Kesehatan yang Memungkinkan Setiap
Orang Hidup Produktif Baik Secara Sosial Maupun Ekonomi”.

● Pada tahun 1978 Konferensi Alma Ata menetapkan Primary Health Care sebagai Strategi Global
atau Pendekatan untuk mencapai ”Health For All by The Year 2000” (HFA 2000) atau Kesehatan
Bagi Semua Tahun 2000 ( KBS 2000 ).
ARSP 23/09/21 15

KONSEPTUAL DAN MEKANISME


Deklarasi ini menyatakan bahwa semua pihak harus berpartisipasi dalam meningkatkan kesehatan semua
orang dan betapa pentingnya pelayanan kesehatan dasar.

Terdapat 8 pelayanan kesehatan dasar dalam deklarasi tersebut yakni:


1.Pendidikan Kesehatan
2.Peningkatan penyediaan makanan dan gizi
3.Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4.Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5.Imunisasi
6.Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik
7.Pengobatan penyakit-penyakit umum
8.Penyediaan obat esensial
ARSP 23/09/21 16

KONSEPTUAL DAN MEKANISME


● Menurut Deklarasi Alma Ata (1978), PHC adalah kontak pertama individu, keluarga, atau
masyarakat dengan sistem pelayanan.
● Penyelenggaraan PHC dilaksanakan di Puskesmas dan jaringan yang berbasis komunitas
dan partisipasi masyarakat → Posyandu dan Posbindu yang ada di setiap Wilayah
Kecamatan dan Kelurahan yang masuk dalam area kerjanya masing-masing.
ARSP 23/09/21 17

PRIMARY
ARSP 23/09/21 18

PENGERTIAN

Primary Health Care/Layanan Kesehatan Dasar merupakan pendekatan seluruh masyarakat


terhadap kesehatan dan kesejahteraan setinggi mungkin dan distribusinya yang adil dengan
berfokus pada kebutuhan masyarakat dan sedini mungkin dari promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit hingga pengobatan, rehabilitasi dan perawatan dan sedekat mungkin
dengan lingkungan masyarakat sehari-hari.

Primary Health Care (PHC) diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) sekitar
tahun 70-an, dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
ARSP 23/09/21 19

SEJARAH
Pada konferensi internasional di Atma Alta (Uni Soviet) pada tanggal 12 September
1978. Resolusi penentuan titik temu PHC dikenal dengan Health For All by the Year
2000 (HFA 2000) atau Sehat Untuk Semua di tahun 2000 merupakan suatu target resmi
dari bangsa-bangsa yang tergabung dalam WHO.

Pada 1981 setelah ditentukan tujuan kesehatan untuk semua dan strategi PHC untuk
merealisasikannya. WHO membuat indikator global untuk pemantauan dan evaluasi.
indikator tersebut adalah:
1. Perkembangan sosial dan ekonomi
2. Penyediaan pelayanan kesehatan status kesehatan
3. Kesehatan sebagai objek atau bagian dari perkembangan sosial ekonomi
ARSP 23/09/21 20

SEJARAH
● PHC merupakan hasil pengkajian dalam pembangunan kesehatan di beberapa negara
yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan
penyakit menular.
● Pada tahun 1960 teknologi kuratif dan preventif dalam struktur pelayanan kesehatan
telah mengalami kemajuan dan timbulah pemikiran untuk mengembangkan konsep
“Upaya Dasar Kesehatan”.
ARSP 23/09/21 21

MEKANISME DAN PELAKSANAAN


Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi
masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di
masyarakat.
● Kementerian Kesehatan RI mengadopsi nilai inklusif, yaitu pro-rakyat, inklusif, responsif,
efektif, dan bersih.
● Di Indonesia, penyelenggaraan PHC dilaksanakan di Puskesmas dan jaringan yang berbasis
komunitas dan partisipasi masyarakat → Poskesdes dan Posyandu yang ada di setiap wilayah
kecamatan dan kelurahan.
● Kementerian Kesehatan saat ini memiliki salah satu program yaitu saintifikasi jamu yang
dimulai sejak tahun 2010 dan bertujuan untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan
masyarakat terhadap obat-obatan.
ARSP 23/09/21 22

TANTANGAN
Pelaksanaan primary health care dihadapkan pada beberapa tantangan, antara lain:

a. Transisi epidemiologi ditandai dengan meningkatnya penyakit tidak menular (PTM),


sementara beberapa penyakit menular belum teratasi dengan baik
b. Pelaksanaan JKN menuntut Puskesmas untuk meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan
kuratif (UKP)
c. Akses dan mutu pelayanan primer masih menjadi masalah di daerah terpencil, kepulauan,
dan perbatasan
d. Beberapa target MDGs tidak tercapai seperti penurunan kematian ibu, stunting, dan case
detection rate (CDR) TBC, sementara itu datang era SDGs sejak 2016 dengan target-target
kesehatan yang baru
ARSP 23/09/21 23

HAMBATAN
Adapun hambatannya adalah sebagai berikut:
● Dalam Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas ditetapkan standar tenaga Puskesmas
● Data lapangan, khususnya di daerah terpencil, banyak Puskesmas yang belum memenuhi
standar ketenagaan tersebut
● Di sisi pengelolaan keuangan, hambatan yang dihadapi Puskesmas adalah ketidakcukupan
biaya operasional dan tata kelola keuangan pemerintah daerah yang kaku dan tidak
responsif terhadap kebutuhan biaya operasional
ARSP 23/09/21 24

PELUANG
Di Indonesia, Pelayanan kesehatan dasar turut mengalami perkembangan yang dinamis dari waktu ke
waktu dan memiliki peluang untuk terus dikembangkan seiring kebutuhan. Perkembangan pelayanan
kesehatan dimulai dari:

● 18 program pokok yang harus dilaksanakan oleh puskesmas, beberapa diantaranya merupakan
pelayanan dasar
● 5 jenis pelayanan yang diselenggarakan puskesmas secara terpadu dalam mendukung kegiatan
posyandu
● Dalam Permenkes no.75/2004 ditetapkan 23 jenis pelayanan yang dilakukan oleh puskesmas
● Menurut UU No.23/2004 tentang pemerintah daerah, ditetapkan bahwa daerah bertanggung jawab
melaksanakan sejumlah pelayanan dasar yang disebut Standar Pelayanan Minimal (SPM)
● Dalam rangka menerapkan paradigma pendekatan keluarga, Kemenkes menetapkan kebijakan
Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PISPK)
ARSP 23/09/21 25

PUSKESMAS
ARSP 23/09/21 26

PENGERTIAN

● Permenkes No.43 Tahun 2019, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

● Kepmenkes No. 124 Tahun 2004 BAB II juga menyebutkan bahwa Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
ARSP 23/09/21 27

TUJUAN PUSKESMAS
Menurut Permenkes No. 43 Tahun 2019 Pasal 2 Ayat 1, pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas
yang sehat, dengan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat
b. Mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat
ARSP 23/09/21 28

PRINSIP PUSKESMAS
Menurut Permenkes No. 43 Tahun 2019 Pasal 3, prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
● Paradigma sehat
Paradigma sehat yang dimaksudkan adalah Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

● Pertanggungjawaban wilayah
Prinsip ini menegaskan bahwa Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

● Kemandirian masyarakat
Prinsip ini mengartikan bahwa Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Hal ini ditunjukan kepada masyarakat agar dapat lebih sadar
akan pentingnya menjaga kesehatan dan hidup sehat.
ARSP 23/09/21 29

PRINSIP PUSKESMAS
● Ketersediaan akses pelayanan kesehatan
Prinsip ini menjelaskan bahwa Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat
diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan
status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan

● Teknologi tepat guna


Prinsip ini menjelaskan bahwa Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan

● Keterpaduan dan kesinambungan.


Prinsip ini menjelaskan bahwa Puskesmas mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan sistem rujukan
yang didukung dengan manajemen Puskesmas
ARSP 23/09/21 30

PUSKESMAS - PRIMARY HEALTH CARE


Peran puskesmas sangat dibutuhkan dan dapat dikatakan sebagai “investasi kesehatan” yang besar
untuk masa mendatang.
● Terdapat studi yang menyatakan bahwa 13 negara maju menunjukkan bahwa kuatnya
Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer (FKTP) berkontribusi pada peningkatan kesehatan
populasi dan menurunnya pengeluaran kesehatan. Hal ini tentunya akan dapat membantu
mengoptimalkan pengaturan biaya/anggaran kesehatan.
● Adanya primary health care juga dapat berkontribusi untuk perbaikan masalah kesehatan
masyarakat
● Meningkatkan kemandirian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, baik bagi
diri sendiri, keluarga, masyarakat, hingga lingkungan.
ARSP 23/09/21 31

PUSKESMAS - PRIMARY HEALTH CARE

● Upaya promotif dan preventif harus lebih ditekankan, tetapi tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif
● Terwujudnya kemandirian masyarakat akan kesehatan menjadi salah satu kontribusi
yang baik untuk kesehatan masyarakat
● Pengoptimalan Puskesmas dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan,
seperti fasilitas, sumber daya manusia, program/sistem pelayanan, hingga pengadaan
obat-obatan dan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan
ARSP 23/09/21 32

3
PENUTUP
ARSP 23/09/21 33

KESIMPULAN
Deklarasi Alma Ata merupakan hasil konferensi internasional Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
yang disponsori organisasi kesehatan Internasional (WHO) dan organisasi PBB untuk anak (UNICEF) yang
diselenggarakan di di Kota Alma Ata pada tanggal 6-12 September tahun 1978. Adapun hasil dari deklarasi ini
menghasilkan 8 pelayanan kesehatan.
Primary Health Care/layanan Kesehatan Dasar merupakan pendekatan seluruh masyarakat terhadap
kesehatan dan kesejahteraan setinggi mungkin dan distribusinya yang adil dengan berfokus pada kebutuhan
masyarakat dan sedini mungkin. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral,
partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi. Dibalik adanya ketiga strategi tersebut, beberapa permasalahan
hambatan dan tantangan juga harus dihadapi.
Keberadaan Puskesmas sebagai Primary Health Care tentunya sangat berperan penting dalam menjalankan
ketiga strategi tersebut. Puskesmas sebagai “investasi” kesehatan di masa depan tentunya harus terus melakukan
perkembangan dan pengoptimalan dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, sistem pelayanan, dan
kebutuhan lainnya.
ARSP 23/09/21 34

SARAN
Pengembangan dan pengoptimalan Puskesmas sebagai agen Primary Health Care sangatlah
diperlukan mengingat Primary Health Care dapat dikatakan sebagai “investasi” kesehatan di
masa depan. Selain itu, upaya untuk menyelesaikan hambatan dan tantangan pun juga turut
menjadi alasan pengoptimalan Puskesmas. Hal ini dapat diselesaikan salah satunya dengan
melihat peluang dan perkembangan zaman yang terjadi.
ARSP 23/09/21 35

4
DAFTAR PUSTAKA
ARSP 23/09/21 36

DAFTAR PUSTAKA
Bahjuri, Pungkas, dkk. 2017. Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas.
https://www.bappenas.go.id/files/1715/3974/8326/Buku_Penguatan_Pelayanan_Kesehatan_Dasar_di_Pus
kesmas-_Direktorat_Kesehatan_dan_Gizi_Masyarakat_Bappenas.pdf . Diakses 19 September 2021.

Karin.2017.Deklarasi Alma Ata. https://www.scribd.com/document/425815043/Deklarasi-Alma-Ata . Diakses 18


September 2021.

Kementerian Kesehatan. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan. 2011. Implementasi Primary Health Care di Indonesia.


https://www.kemkes.go.id/article/view/1558/implementasi-primary-health-care-di-indonesia.html. Diakses
pada 19 September 2021.
ARSP 23/09/21 37

DAFTAR PUSTAKA
Rokom. 2018.Indonesia Laksanakan Deklarasi Alma Ata.https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20181025/3828393/indonesia-laksanakan-deklarasi-alma-ata/ .Diakses 16 September 2021.

Suryanto, Hikmawan. 2012.Deklarasi Alma Ata.http://hikmawan-s-fkm11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63423-


Kesehatan-Deklarasi%20Alma%20Ata.html .Diakses 16 September 2021.

WHO. 2021. Primary Health Care.


https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/primary-health-care. Diakses pada 18 September 2021.

Zulaikha, Siti Thomas. 2017. Primary Health Care


https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_prioritas_PHC.pdf . Diakses 19 Septeber 2021

Anda mungkin juga menyukai