Disusun oleh:
KELAS 7LM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah bahasa Indonesia yang berjudul “Penulisan Kalimat Efektif” tepat
pada waktunya.
23 September 2021
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR…………………………………………….. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………. 3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………… 5
1.3 Tujuan…………………………………………………………. 5
BAB 2 ISI…………………………………………………………. 6
2.3.1 Kelugasan…………………………………………… 7
2.3.2 Ketepatan……………………………………………. 8
2.3.3 Kejelasan……………………………………………. 8
2.3.4 Kehematan…………………………………………... 9
2.3.5 Kesejajaran………………………………………….. 10
3
2.4.1 Subjek……………………………………………….. 10
2.4.2 Predikat……………………………………………… 11
2.4.3 Objek………………………………………………… 11
2.4.4 keterangan…………………………………………… 11
BAB 3 KESIMPULAN……………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. 14
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
5
BAB II
ISI
Selain itu, kalimat efektif juga harus memiliki tanda baca yang tepat.
Sehingga makna atau maksud dari kalimat tersebut jelas. Kalimat perintah
akan diakhiri dengan tanda seru, kalimat tanya akan diakhiri dengan tanda
tanya, dan kalimat penjelas atau standar akan diakhiri tanda titik.
6
Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis, sederhana, dan
mudah dipahami agar tidak membuat pembacanya pusing. Jadi, seorang
penulis perlu mengecek kembali hasil tulisannya. Supaya bisa mengoreksi
kalimat yang belakangan baru diketahui tidak efektif.
Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang namun maknanya bisa
ambigu atau bahkan kosong. Sehingga kalimat yang panjang namun tidak
efektif justru akan memusingkan pembacanya. Jauh lebih baik menyusun
kalimat pendek yang efektif agar pembaca paham.
7
2.3.1 Kelugasan
Diperbaiki menjadi:
Hal ini karena frasa mau tidak mau dan kertas itu sendiri
menyebabkan ketidaklugasan informasi yang akan disampaikan, sehingga
kalimat menjadi tidak efektif.
2.3.2 Ketepatan
Diperbaiki menjadi:
“Rumah yang antik milik seniman itu dijual dengan harga murah.”
Hal ini karena frasa yang antik dapat ditafsirkan lebih dari satu makna,
yaitu (1) yang antik adalah rumahnya, atau (2) yang antik itu senimannya,
sehingga menimbulkan multitafsir atau keambiguan makna.
2.3.3 Kejelasan
8
- Berdasarkan analisis kapasitas produksi yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa dalam menjalan-kan promosi memiliki pengaruh
terhadap penjualan.
- Pemerintah secara eksplisit berniat mengatur agar setiap orang di negara
ini mendapatkan layanan kesehatan dasar secara Cuma-cuma, jaminan
hari tua, jaminan pensiun, dan santunan akibat kecelakaan.
Diperbaiki menjadi :
2.3.4 Kehematan
Diperbaiki menjadi :
9
“Karyawan yang telah diangkat oleh yayasan digaji berdasarkan
perjanjian kerja yang telah ditandatangani sebelumnya.”
2.3.5 Kesejajaran
Diperbaiki menjadi :
“Buku itu dibuat oleh Badan Bahasa dan diterbit-kan oleh Gramedia.”
Jika dianalisis, kalimat (108) terdiri atas dua klausa, yaitu (i) Buku itu
dibuat oleh Badan Bahasa dan (ii) Gramedia yang menerbitkannya. Apabila
klausa pertama dianalisis lebih lanjut, tampak bahwa buku itu berfungsi
sebagai subjek, dibuat berfungsi sebagai predikat, oleh Badan Bahasa
berfungsi sebagai pelengkap (S-P-Pel.), sedangkan pada klausa kedua tampak
bahwa Gramedia berfungsi sebagai predikat dan yang menerbitkannya
berfungsi sebagai subjek (P-S). Sementara itu, kedua klausa tersebut di-
hubungkan oleh konjungsi koordinatif dan yang mensyaratkan struktur klausa
yang dirangkaikan harus sama. Untuk itu, agar terdapat kesejajaran bentuk
dan struktur, kalimat majemuk di atas harus diperbaiki menjadi S-P-Pel dan S-
P-Pel atau P-S dan P-S seperti perubahan berikut.
2.4.1 Subjek
10
Unsur pertama di dalam kalimat efektif adalah subjek, yakni bagian
dari kalimat yang menunjukan pelaku yang bisa berupa orang, tempat, dan
juga benda. Sehingga subjek dalam suatu kalimat tidak selalu berupa orang
atau penyebutan nama orang, melainkan dapat juga penyebutan nama benda
termasuk juga merek suatu produk. Subjek termasuk ke dalam jenis unsur
wajib dan utama. Sehingga tidak ada kalimat yang tidak mengandung unsur
satu ini.
2.4.2 Predikat
Unsur kedua dalam kalimat efektif yang juga masuk ke dalam salah
satu syarat kalimat efektif adalah predikat. Predikat merupakan bagian
kalimat yang menunjukan apa yang dilakukan oleh subjek. Umumnya predikat
berbentuk kata kerja, yang memberi kejelasan maksud atau makna dari
kalimat. Tanpa predikat maka kalimat menjadi tidak lengkap. Sehingga
sifatnya sama wajibnya dengan subjek, inilah yang membuat kalimat paling
pendek minimal terdiri dari subjek dan predikat.
2.4.3 Objek
2.4.4 Keterangan
11
BAB III
KESIMPULAN
12
4. Kehematan, artinya dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi
yang akan disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, tidak boros, dan
perlu kehati-hatian.
5. Kesejajaran, yang berarti bentuk dan struktur yang digunakan dalam
kalimat efektif harus paralel, sama, atau sederajat.
13
DAFTAR PUSAKA
Drs. S.S.T. Wisnu Sasangka, M.Pd. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia:
Kalimat. Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
14
PERTANYAAN GOOGLE FORM
JAWABAN
1. Karena, pada hakikatnya kalimat efektif memiliki tujuan agar pesan atau
informasi yang ingin kita sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh
pembaca atau pendengar. Sehingga dalam berbahasa, penggunaan kalimat
efektif sangat penting untuk diterapkan agar tidak terjadi mispersepsi atau
miskomunikasi.
2. Ya. Dalam kalimat efektif, salah satu syaratnya adalah sesuai dengan EYD,
sehingga penting untuk selalu menggunakan kata baku yang sesuai dalam
ketentuan EYD.
15