Laporan f1 f6 Puskesmas
Laporan f1 f6 Puskesmas
A. &atar Bela"an'
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan sosial. Kesehatan reproduksi
remaja dipengaruhi
dipengaruhi oleh kehamilan,
kehamilan, aborsi,
aborsi, penyakit
penyakit menular
menular seksual
seksual (PMS),
(PMS), kekerasan
kekerasan
seksual, dan oleh sistem yang membatasi akses terhadap informasi dan pelayanan klinis.
Kesehat
Kesehatan
an reprod
reproduks
uksii juga
juga dipeng
dipengaru
aruhi
hi oleh
oleh gii,
gii, kesehat
kesehatan
an psikol
psikologi
ogis,
s, ekonom
ekonomii dan
ketidaksetara
ketidaksetaraan
an gender
gender yang menyulitkan
menyulitkan remaja putri menghindari
menghindari hubungan seks yang
dipaksakan atau seks komersial. !anyak sekali remaja yang sudah aktif se"ara seksual (meski
tidak selalu atas pilihan
pilihan sendiri), dan di berbagai daerah atau wilayah,
wilayah, kira-kira separuh dari
mereka
mereka sudah
sudah menika
menikah.
h. Kegiat
Kegiatan
an seksua
seksuall menemp
menempatk
atkan
an remaja
remaja pada
pada tantan
tantangan
gan risiko
risiko
terhada
terhadap
p berbag
berbagai
ai masalah
masalah keseha
kesehatan
tan reprod
reproduk
uksi.
si. Setiap
Setiap tahun
tahun kira-ki
kira-kira
ra #$ juta
juta remaja
remaja
berusia #$-#% tahun melahirkan, & juta melakukan aborsi, dan hampir #'' juta terinfeksi
Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Se"ara global, &' dari semua
kasus infeksi *+ terjadi pada kaum muda yang berusia #$-& tahun. Perkiraan terakhir
adalah, setiap hari ada .''' remaja terinfeksi *+.
*+.
B.Per$asalahan
emaja
emaja seringk
seringkali
ali kekura
kekuranga
ngan
n inform
informasi
asi dasar
dasar mengen
mengenai
ai keseha
kesehatan
tan reprod
reproduks
uksi,
i,
keterampilan
keterampilan menegosiasikan
menegosiasikan hubungan
hubungan seksual, dan akses terhadap pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan
reprod
reproduks
uksii yang
yang terjang
terjangkau
kau serta
serta terjami
terjamin
n keraha
kerahasia
siaann
annya.
ya. Keprih
Keprihati
atinan
nan akan
akan jamina
jaminan
n
keraha
kerahasiaa
siaan
n (pri/a"
(pri/a"y)
y) atau
atau kemamp
kemampuan
uan membay
membayar
ar,, dan kenyat
kenyataan
aan atau
atau persep
persepsi
si remaja
remaja
terhada
terhadap
p sikap
sikap tidak
tidak senang
senang yang
yang ditunj
ditunjukk
ukkan
an oleh
oleh pihak
pihak petuga
petugass keseha
kesehatan
tan,, semaki
semakin
n
membatasi akses pelayanan lebih jauh,
ja uh, meski pelayanan itu ada. 0i samping
sa mping itu, terdapat pula
hambatan legal yang berkaitan dengan pemberian pelayanan dan informasi kepada kelompok
remaja. !anyak di antara remaja yang kurang atau tidak memiliki hubungan yang stabil
dengan orangtuanya maupun dengan orang dewasa lainnya, dengan siapa seyogianya remaja
dapat berbi"ara tentang masalah-masalah kesehatan reproduksi yang memprihatinkan atau
yang menjadi perhatian mereka.
(. Peren)anaan !an Pe$#l#han Inter*ens#
*nter/ensi dilakukan dengan melakukan penyuluhan terhadap siswa SMP mengenai
Kesehatan eproduksi emaja. 0alam hal ini, pihak puskesmas melakukan kerjasama
dengan SMP P1* Klari Karawang untuk pelaksanaan penyuluhan kepada siswa kelas +**.
2dapun deskripsi dari kegiatan tersebut3
Sasaran 3 Siswa Kelas +** SMP P1* Klari Karawang
Materi penyuluhan 3 Kesehatan eproduksi emaja
D. Pela"sanaan
ari dan 4anggal 3 Kamis, 5 6o/ember '#7
8aktu 3 '9.'' : ##.''
4empat 3 2ula SMP P1* Klari Karawang
0okter Pendamping
A. &atar Bela"an'
Menurut 8=, setiap tahunnya sekitar , juta orang di negara-negara berkembang
terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh
kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk. Selain itu, terdapat bukti
bahwa pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, sistem pembuangan
sampah serta pendidikan hygiene dapat menekan angka kematian akibat diare sampai 7$,
serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 7.
!erdasarkan paradigma sehat ditetapkan /isi *ndonesia Sehat '#', dimana ada 5
pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. <ntuk perilaku sehat bentuk
kongkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan. men"egah
risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari an"aman penyakit serta berpartisipasi aktif
dalam upaya kesehatan.
B. Per$asalahan
Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan "ukup besar (5'-5$
terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang
tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku idup !ersih dan Sehat
(P!S).
Perilaku idup !ersih dan Sehat adalah keadaan dimana indi/idu- indi/idu dalam
rumah tangga (keluarga) masyarakat *ndonesia telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat (P!S) dalam rangka men"egah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan
lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan, mengembangkan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat
D. Pela"sanaan
ari dan 4anggal 3 abu, #% =ktober '#7
8aktu 3 Pukul '9.'' : #5.''
4empat 3 S06 Pan"awati Klari Karawang
0okter Pendamping
A. &atar Bela"an'
Program pembangunan kesehatan di *ndonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada
upaya peningkatan derajat kesehatan *bu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. al ini dikarenakan
masih tingginya 2ngka Kematian *bu (2K*) dan 2ngka Kematian !ayi (2K!).
Kelas *bu amil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu
hamil, dalam bentuk tatap muka dengan pakar kesehatan sehingga peserta dapat se"ara
langsung berdiskusi mengenai hal-hal yang belum dimengerti seputar kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan pas"a persalinan, alat kontrasepsi pas"a persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
B. Per$asalahan
0ewasa ini penyuluhan kesehatan *bu dan 2nak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu
memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan penyuluhan
sema"am ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun memiliki kelemahan antara
lain3
Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat
konsultasi
Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada
ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
4idak ada ren"ana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan se"ara lintas
sektor dan lintas program
Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
<ntuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, diren"anakan metode pembelajaran kelas ibu
hamil.
D. Pela"sanaan
ari dan 4anggal 3 Selasa, 7 0esember '#7
8aktu 3 Pukul '9.''-##.''
4empat 3 Posyandu 2ggrek # Puri Kosambi **
Peserta 3 $ *bu hamil
0okter Pendamping
A. &atar Bela"an'
0i *ndonesia pre/alensi balita gii buruk adalah &,% dan gii kurang sebesar #5
atau se"ara nasional pre/alensi balita gii buruk dan gii kurang adalah sebesar #,%,
keduanya menunjukkan bahwa baik target en"ana Pembangunan @angka Menengah untuk
pen"apaian program perbaikan gii ', maupun target Millenium 0e/elopment 1oals pada
'#$ #9,$ telah ter"apai. 6amun masih terjadi disparitas antar pro/insi yang perlu
mendapat penanganan masalah yang sifatnya spesifik di wilayah rawan (iskesdas '#').
B. Per$asalahan
Pada masa balita, nutrisi memegang peranan penting dalam perkembangan seorang
anak. Masa balita juga disebut masa transisi, terutama di usia #- tahun, dimana seorang anak
akan mulai makan makanan padat dan menerima rasa serta tekstur makanan yang baru. Selain
itu usia balita adalah usia kritis dimana seorang anak akan bertumbuh dengan pesat baik
se"ara fisik maupun mental. 0i masa balita, seorang anak membutuhkan nutrisi dari berbagai
sumber dan makanan. Kebutuhan balita akan makanan dan nutrisi tergantung dari usia, besar
tubuh dan tingkat akti/itas balita itu sendiri. Seorang balita biasanya membutuhkan sekitar
#''' : #&'' kalori per hari. 6utrisi yang tepat dan lengkap akan memberikan dampak yang
positif bagi tumbuh kembang otak dan juga fisik. !alita yang kurang terpenuhi kebutuhan
nutrisinya dapat mengakibatkan dampak negatif bagi balita itu sendiri seperti kejadian gii
kurang dan gii buruk.
0okter Pendamping
A. &atar Bela"an'
ipertensi dan 0M adalah dua penyakit yang memiliki kaitan sangat erat. 0ua
keadaan ini adalah masalah yang membutuhkan pengelolaan yang tepat dan seksama.
ipertensi tidak hanya menyebabkan serangan jantung, gagal jantung dan stroke, tetapi
dalam banyak kasus sering menimbulkan adanya penyakit 0M baru. Menurut sur/ei yang
dilakukan 8=, *ndonesia menempati urutan ke-& dengan jumlah penderita 0M terbesar di
dunia setelah *ndia, Aina dan 2merika Serikat. 4ingkat pre/alensi men"apai 9,7 dari total
penduduk dan diperkirakan pada tahun '$ terdapat #,& juta pengidap diabetes.
B. Per$asalahan
0iabetes melitus dan hipertensi adalah penyakit menahun yang akan diderita seumur
hidup, sehingga yang berperan dalam pengelolaannya tidak hanya dokter, perawat dan ahli
gii, akan tetapi lebih penting lagi keikutsertaan pasien sendiri dan keluarganya. Penyuluhan
kepada pasien dan keluarganya akan sangat membantu meningkatkan keikutsertaan mereka
dalam usaha memperbaiki hasil pengelolaan 0M dan hipertensi.
D. Pela"sanaan
ari dan 4anggal 3 Selasa, # @anuari '#7
8aktu 3 Pukul '9.''-#&.''
4empat 3 <P40 Puskesmas 04P Klari Karawang
E. Mn#tr#n' !an E*aluas#
Kegiatan prolanis ini dilakukan setiap sebulan sekali. Monitoring dan e/aluasi
kegiatan dilihat dari kepatuhan pasien untuk rutin kontrol dan minum obat.
0okter Pendamping
A. Pela"sanaan
Periode 3 & September '#7 : % September '#7
@adwal pelayanan 3 ari Senin : Sabtu
4empat 3 Puskesmas Pembantu (Pustu) Pan"awati Klari Karawang
Peran jaga 3 !alai Pengobatan <mum
0okter Pendamping