Anda di halaman 1dari 12

TEKANAN UDARA

1. Persamaan Hidrostatika
Tekanan udara adalah gaya berat kolom udara dari permukaan tanah sampai
puncak atmosfir per satuan luas. Gaya ini ditimbulkan oleh percepatan ke
bawah berupa gravitasi (g) dan massa udara (m). Hasil perkalian keduanya
disebut berat (W), oleh karena itu tekanan udara pada setiap titik (P)
merupakan berat total udara di atas titik tersebut per satuan luas (A).

Tekanan = gaya berat / luas P = W / A = mg/A

m = .V sedangkan perubahan volume (V) = A.z

sehingga : P = .V.g/A = .A.z.g/A = . g.z

Secara umum perubahan hidrostatika ini dapat dituliskan sebagai hubungan


antara perubahan tekanan udara (dp) dengan perubahan ketebalan lapisan
udara (dz);
dp = -.g.dz
1
2
Karena udara merupakan gas, tekanan yang ditimbulkan oleh atmosfir dapat juga
dihubungkan dengan jumlah dan kecepatan molekul-molekul yang menerpa
permukaan. Sehingga dapat dihubungkan dengan suhu dan perubahan kerapatan
udara karena faktor-faktor ini mempengaruhi jumlah molekul pada volume udara
tertentu dan kecepatan bergeraknya.
Oleh karena itu untuk suatu volume udara tetap, tekanannya akan semakin tinggi
dengan bertambahnya suhu. Namun demikian tekanan, suhu dan volume saling
berinteraksi mengikuti hukum-hukum gas berikut :

Hk. Charles
Bila suatu volume kecil (V) gas yang mengandung massa (m) pada suhu T dan
tekanan P. Kalau volume dan massa udara tersebut dibuat konstan, tekanannya
akan berubah mengikuti perubahan suhu.
P/T = C C = konstanta

Hk. Boyle
Kalau massa (m) dan suhu (T) dibuat konstan, hubungan antara tekanan (P) dan
volume (V) dapat dinyatakan sebagai :
PxV=K K = konstanta
3
2. Pengukuran Tekanan Udara

Berat suatu kolom udara dengan luas penampang satu inchi persegi dan
terletak tegak lurus pada permukaan laut sampai puncak atmosfir
adalah 14,7 lb yang setara dengan berat kolom air raksa setinggi 29,92
inchi atau 760 mm dengan luas penampang yang sama. Kolom air raksa
setinggin760 mm di atas permukaan laut pada lintang 45o, dianggap
sebagai tekanan udara normal atau tekanan udara baku (standar).
Dengan demikian pengukuran tekanan udara berdasarkan berat dapat
dinyatakan dengan satuan inchi atau milimeter kolom air raksa. Satuan
pengukuran yang lain adalah milibar (mb) yang setara dengan gaya
sebesar 1000 dyne/cm2, 760 mm Hg = 1.013,2 mb

Alat pengukur tekanan udara adalah barometer. Dari hubungan antara


tekanan udara dan altitud, prinsip barometer ini dikembangkan menjadi suatu
alat pengukur ketinggian (altimeter).

4
3. Variasi Tekanan Secara Vertikal

Tekanan berubah sangat cepat


dengan ketinggian kalau kerapatan
udara tinggi sedang perubahannya
akan lebih perlahan-lahan jika
kerapatan udaranya rendah. Di
atmosfir, semakin jauh dari
permukaan bumi, tekanan akan
berkurang, karena lapisan atmosfir
yang semakin tipis. Secara vertikal,
tekanan berubah dengan sangat
cepat pada lapisan udara bagian
bawah yang mempunyai kerapatan
yang tinggi (lihat gambar di samping)

5
Karena kerapatan udara berhubungan dengan suhu dan tekanan, perubahan
tekanan dengan ketinggian dapat dihitung berdasarkan suhu kolom udara tersebut.
Hal ini penting untuk diketahui karena suhu relatif mudah diukur
Hubungan antara kerapatan, tekanan dan suhu udara untuk lapisan troposfir
dapat dijelaskan sebagai berikut :

Berdasarkan persamaan hidrostatik; dp = -.g.dz


dan menurut persamaan gas ideal ;

PV = nRT sedangkan n = m/Mu


sehingga
P = (m/Mu) RT/V = RT/Mu

P : tekanan udara
V : Volume udara
n : jumlah mol
m : massa udara kering
Mu : berat molekul udara kering
T : suhu mutlak lapisan udara
R : tetapan gas umum (8,3143 JK-1mol-1)

6
Gas utama yang dikandung udara adalah N2 (80%) dan O2 (20%), maka berat molekul
udara dapat dihitung sebagai :

Mu = (0,8 x 2 x 14) + (0,2 x 2 x 16) = 28,8, tetapi dengan menghitung gas-gas


yang lain, Mu = 28,97
Sehingga : P = Ru T
Ru = R/Mu = (8,3143 JK-1mol-1)/(28,97 g mol-1) = 287 JK-1 kg-1,
disebut tetapan gas utk udara kering
Jadi bila digabung dengan persmaan hidrostatika, maka ;
dp /P = - g.dz/( Ru T) = -g dz/(RuT)
Pada persamaan ini T merupakan suhu rata-rata kolom udara sehingga dpt
dianggap sebagai suatu konstanta seperti halnya g dan Ru sehingga bila
diintegralkan persamaan tersebut menjadi :

P1 Z1
dp/P = - g/RuTdz
Po zo
ln (P1/P0) = - g (z1-z0)/(RuT); atau (z1 – z0) = ln(P0/P1).Ru.T/g

7
Pada dua kolom udara yang
berdampingan , dimana tekanan
pada permukaan seragam, namun
secara vertikal , dapat terbentuk
isobar yang tidak sejajar akibat
adanya perbedaan suhu. Pada
bagian kiri mempunyai tekanan yang
rendah dan sebelah kanan
mempunyai tekanan yang lebih
tinggi karena bagian kiri suhunya
lebih tinggi. Oleh karena itu bagian
kanan akan memperlihatkan
perubahan tekanan yang lebih besar
dari pada bagian kiri Akibatnya
tekanan bagian kanan turun lebih
cepat dengan bertambahnya
ketinggian dari pada sebelah kiri.

8
4. Variasi Tekanan Secara Horizontal

Variasi tekanan udara horizontal pada daerah tropis lebih kecil dibanding variasi
tekanan secara vertikal. Namun demikian secara horizontal ini berhubungan dengan
tekanan gaya-gaya yang mengendalikan angin di atmosfir.

Berbeda dengan daerah-daerah beriklim sedang dimana tekanan udara merupakan


unsur dan pengendali iklim yang penting, variasinya sangat menentukan perubahan
iklim dan cuaca; di daerah tropis tekanan udara ini kurang penting peranannya karena
variasi radiasi bulanan sepanjang tahun kecil sehingga variasi tekanan udara juga kecil.
Dengan demikian tekanan udara di daerah tropis belum pernah menimbulkan gejala-
gejala yang berarti bagi pertanian, sehingga pengukuran tekanan udara di stasiun
klimatologi jarang sekali dilakukan.

9
Istilah-istilah Tekanan
Isobar :
merupakan garis yang menghubungkan titik-titik yang bertekanan sama. Untuk
peta-peta tekanan terutama dekat permukaan, isobar biasanya dibuat dengan
interval 3 mb

10
Gradien tekanan :
adalah perubahan permukaan
tekanan secara horizontal. Gradien
tekanan ini diukur dari tinggi ke
rendah, tegak lurus dengan isobar
terdekat dan merupakan jarak
terpendek diantara isobar-isobar
tersebut. Gradien tekanan ini
mewakili perubahan tekanan
terbesar pada jarak terpendek.
Selain mempunyai arah, gradien
juga menyajikan informasi tentang
besarnya perubahan tekanan
dengan berubahnya jarak, dan
sering disebut pressure steepness.

11
Palung dan Punggung
Pada peta-peta tekanan, pola tekanan yang tergambar selalu muncul dalam
bentuk panjang dan bergelombang, dengan daerah tekanan rendah diapit oleh
daerah-daerah bertekanan tinggi. Daerah memanjang pada tekanan rendah
disebut palung dan daerah memanjang pada tekanan tinggi disebut punggung

12

Anda mungkin juga menyukai