Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

“ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PREFRENSI MENABUNG


MAHASISWA STEBI TANGGAMUS LAMPUNG
DI PERBANKAN SYARIAH ”
(Studi kasus pada mahasiswa STEBI Tanggamus Lampung)

Dosen Pengampu: DEDI WAHYUDI,M.E


Mata Kuliah: Metodologi penelitian

DISUSUN OLEH :
DAURI RUANSYAH
NIM.18010113

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


STEBI TANGGAMUS LAMPUNG
2020

1
“ MOTTO”
Ada tiga konstanta dalam kehidupan :
Perubahan, pilihan dan prinsip.

2
Daftar isi
Motto.............................................................................................. 2
Daftar isi........................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................... 4
B. Rumusan masalah.............................................................. 12
C. Tujuan penelitian............................................................... 12
D. Menfaat penelitian............................................................. 12
E. Tinjauan pustaka................................................................ 13
F. Metode penelitian.............................................................. 15
Daftar pustaka................................................................................ 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perekonomian sangatlah lekat dengan kehidupan manusia
sehari-hari dan menunjang kehidupan manusia. Peranan perekonomian
yang begitu penting ini membuat banyak manusia
mengembangkannya. Salah satu hasil pengembangan perekonomian
tersebut adalah adanya ekonomi yang berbasis agama Islam atau lebih
dikenal dengan ekonomi Islam. Seiring dengan perkembangannya,
ternyata ekonomi Islam mulai menarik perhatian dunia dengan sistem
dan kaidah-kaidah yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah adanya
konsep tentang bank Islam yang sering disebut dengan Sistem Perbankan
Syariah.

Perbankan syariah muncul sebagai alternatif dari bank-bank


konvensional yang selama ini tidak sesuai dengan kaidah Islam.
Sistem bunga yang ada pada bank-bank konvensional di dalam fiqh
dianggap riba dan haram hukumnya bagi umat Islam seperti dalam
Alquran surat Al Baqarah ayat 278:1

ْ ‫وا ﷲّ َ َو َذر‬
َ‫ُوا َما بَقِ َي ِمنَ الرِّ بَا إِن ُكنتُم ُّم ْؤ ِمنِین‬ ْ ُ‫ات ق‬ ْ ُ‫یَا أَیُّ ھَا ا َّل ِذینَ آ َمن‬
َّ ‫وا‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada


Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang
yang beriman.”

Surat Al Baqarah ayat 275 juga menjelaskan mengenai riba:

...‫َوأَ َح َّل ﷲّ ُ ْالبَ ْی َع َو َح َّر َم الرِّ بَا‬

Artinya:

1
Q.s Al Baqarah; ayat 278

4
“...Dan Allah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba ....”

Secara mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, maka


hadirnya bank syariah sudah menjadi obsesi banyak orang bahkan sebelum
Indonesia merdeka. Sejarah mencatat K.H Mas Mansyur, ketua pengurus
besar Muhammadiyah periode 1937-1944 pernah menyatakan kalau umat
Islam di Indonesia terpaksa mengunakan jasa bank konvensional karena
belum memiliki lembaga yang bebas riba.

Di tahun 1983 pemerintah Indonesia pernah berencana menerapkan


“sistem bagi hasil” dalam berkreditan yang merupakan konsep dari
perbankan syariah.

Saat itu kondisi perbankan Indonesia memang parah-parahnya


karena Bank Indonesia tidak bisa mengendalikan tingkat suku bunga di
bank-bank yang membumbung tinggi. Sehingga pemerintah mengeluarkan
deregulasi tanggal 1 Juni 1983 yang menimbulkan kemungkinan bank
mengambil untung dari bagi hasil sistem kredit.

Tahun 1990, MUI membentuk kelompok kerja untuk mendirikan


Bank Islam di Indonesia. Nah, ini merupakan cikal bakal lahirnya
perbankan syariah di Indonesia. Pada tahun 1991, bank syariah pertama di
Indonesia yaitu Bank Muamalat pun lahir.

Pada awal periode 1980-an, diskusi tentang bank syariah


sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Para tokoh yang
terlibat dalam kajian tersebut adalah Karnaen A. Perwataatmaja, M.
Dawam Rahardjo, A. M. Saefudin, M. Amien Azis, dan lain-lain.
Beberapa uji coba pada skala yang relatif terbatas telah diwujudkan,
diantaranya adalah Baitut Tamwil Salmandi Bandung yang sempat
tumbuh mengesankan. Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa
dalam bentuk koperasi, yakni Koperasi Ridho Gusti. Prakarsa lebih
khusus untuk mendirikan bank Islam di Indonesia baru dilaksanakan
tahun 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20

5
Agustus 1990 menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan
Perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut
dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI yang
berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus1990.
Berdasarkan amanat munas tersebut, dibentuk kelompok kerja untuk
membentuk bank Islam di Indonesia. (Antonio, 2001)2

Perbankan di Indonesia kini makin diramaikan dengan adanya


bank syariah, yang menawarkan produk keuangan dan investasi dengan
cara yang berbeda dibanding bank konvensional yang sudah lama ada.
Meskipun masih dianggap “newbie”, perbankan syariah berkembang
cukup pesat loh. Maklum saja, Indonesia kan negara muslim terbesar di
dunia dan jelas perbankan yang mengunakan hukum dan asas Islam akan
lebih diminati.

Bahkan bank-bank konvensional di Indonesia kini ikutan tren


dengan mendirikan institusi syariah atau unit usaha syariah sendiri. Hal ini
dilakukan untuk mengaet lebih banyak nasabah yang tertarik dengan
keunggulan bank syariah.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dalam beberapa


tahun terakhir ini mengalami fluktuasi. Perkembangan ini dilihat
berdasarkan jumlah bank dan jumlah kantor cabang yang ada. Hal ini
diamati juga dari jumlah Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah,
dan Badan Pembiayaan Rakyat Syariah. Berikut adalah tabel jaringan
perbankan syariah di Indonesia.

Secara umum dapat diketahui bahwa hampir semua indikator


mengalami kenaikan yang berarti keberadaan perbankan syariah
mengalami perkembangan.

2
https://blog.amartha.com/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah-di-
indonesia/

6
perkembangan perbankan syariah di lampung sendiri juga
mengalami fluktuasi. Perkembangan ini dilihat berdasarkan jumlah
bank dan jumlah kantor cabang yang ada serta dari segi Bank
Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan juga Badan Pembiayaan
Rakyat Syariah.

Preferensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


adalah pilihan, kecenderungan, minat atau kesukaan3. Preferensi adalah
pilihan-pilihan yang dibuat oleh para konsumen atas produk-produk
yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan
produk-produk apa yang mereka beli dan pendapatan mereka yang
terbatas, dan juga permintaan untuk produk-produk. Preferensi juga
diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap
suatu produk,barang, atau jasa yang dikonsumsi (Kotler, 2000: 15)
berpendapat bahwa preferensi konsumen menunjukkan kesukaan
konsumen dari berbagai pilihan produk atau jasa yang ada. Teori
preferensi dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi
konsumen, misalnya bila seseorang ingin mengkonsumsi atau
menggunakan sebuah produk atau jasa dengan sumber daya terbatas
maka ia harus memilih alternative sehingga nilai guna atau utilitas yang
diperoleh mencapai optimal.

Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat


kegunaan dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada
suatu produk atau jasa. Atribut yang ditampilkan pada suatu produk
atau jasa dapat menimbulkan daya tarik pertama yang dapat
mempengaruhi konsumen. Penilaian terhadap produk dan jasa
menggambarkan sikap konsumen terhadap produk atau jasa tersebut,
sekaligus dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam menggunakan
atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.

3
ahmat, Pengertian Preferensi, http://kbbi.web.id/preferensi.htmlDiakses pada
tanggal 17 Februari 2017 pukul, 13: 51 Wib

7
Preferensi yang berarti minat atau kesukaan,kata arti atau
pengganti. Jadi, preferensi atau minat merupakan motivasi yang
mendorong orang untuk melakukanya yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan.
Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan
pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak
dalam sektor rasional analis, sedangkan perasaan yang bersifat
halus/tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi
sebagai pengingat pikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang
harmonis, agar kehendak bisa diatur sebaik-baiknya.4

Ada beberapa tahapan minat antara lain:

a.Informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah


b.Pertimbangan yang matang sebelum menjadi nasabah
c.Keputusa menjadi nasabah

faktor dipercaya berpengaruh terhadap preferensi menabung di bank


syariah.

Penelitian Lestari (2015) menjelaskan bahwa pengaruh


kepercayaan terhadap preferensi utama menabung di bank syariah
adalah pengetahuan ilmiah. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
preferensi utama menabung di bank syariah adalah kemudahan fasilitas.

Penelitian Muti`ah (2015) yang berkaitan dengan motif ekonomi


seseorang untuk menabung di bank syariah menyebutkan bahwa motif
rasional dan motif emosional berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan memilih jasa perbankan syariah. Motif rasional berkaitan
dengan keuntungan dari sistem bagi hasil yang diberikan bank

4
Sukanto, Fisiologi, (Jakarta: Integritas Press, 1997), h. 120.

8
syariah sedangkan motif emosional berkaitan dengan perintah agama
yaitu larangan riba.

Bank syariah mempunyai latar belakang Islam tetapi tidak semua


nasabah bank syariah adalah seorang muslim. www.antaranew.com
menyebutkan bahwa:Pertumbuhan nasabah di bank syariah bukan hanya
dari kelompok muslim tapi juga dari nonmuslim5. Nasabah nonmuslim itu
mengaku tertarik karena syariah dinilai lebih memberikan keadilan
kepada nasabahnya ketimbang bank konvensional.

pertambahnya jumlah nasabah nonmuslim menggunakan


jasa bank syariah bukanlah suatu hal yang istimewa, karena bank
syariah bukan layanan bank khusus untuk muslim tapi bersifat universal.
Meskipun demikian,jumlah nasabah bank syariah (muslim dan
nonmuslim) belum mampu mengalahkan jumlah nasabah bank
konvensional. www.Merdeka.com menyebutkan bahwa pada oktober
2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan. Total nasabah
perbankan syariah mencapai sekitar 31,89 Juta jiwa6.

STEBI Tanggamus Lampung adalah perguruan tinggi ekonomi dan


bisnis islam. Hasil penelitian menunjukan baha mahasiswa STEBI
Tanggamus Lampung belum mengoptimalkan keberadaan jasa dan
layanan bank syariah yang telah ada. Padahal jika dilihat Mahasiswa
STEBI Tanggamus Lampung adalah penganut agama islam yang kental
terlebih lagi mahasiswa mengambil studi ekonomi syariah dan perbankan
syariah. Seharusnya mahasiswa STEBI Tanggamus Lampung lebih banyak
peminat menabung di bank syariah dari pada bank konvensional.

5
www.antaranews.com
6
Merdeka.com/Anggun P. Situmorang/2019

9
Kondisi ini diketahui dari survey yang telah dilakukan. Bank
syariah masih banyak di gunakan oleh kalangan mahasiswa STEBI
Tanggamus Lampung. Sebagian besar mahasiswa STEBI Tanggamus
lampung mengunakan jasa bank konvensional untuk menabung dan dan
membantu mengurus keuangan.

Mahasiswa STEBI Tanggamus lampung Jika dilihat dari


kehidupan sehari-hari, mahasiswa ini menjalani hidup dengan
mempelajari ilmu ekonomi syariah. Gaya hidup yang dimiliki mahasiswa
umumnya juga merupakan gaya hidup yang Islami. Hal ini selain
tercermin dari pakaian yang dikenakan, juga tercermin pada tingkah
laku atau sikap kesehariannya sehingga nilai religiusitas yang tinggi pun
terlihat disini.

Ekonomi syariah atau ekonomi Islam, bukan merupakan


“barang asing” bagi para mahasiswa. Pelajaran mengenai konsep
ekonomi Islam diterima oleh para mahasiswa dalam kitab Fiqh Islam,
khususnya mualamah. Hukum atau kedudukan bunga bank dimata
Islam juga seringkali dibahas, baik ketika belajar secara klasikal, atau
ketika berdiskusi. Pemahaman mahasiswa santri mengenai konsep
ekonomi syariah ini memunculkan asumsi bahwa pada umumnya
mahasiswa lebih tertarik menggunakan bank syariah daripada bank
konvensional.

Bahwa sebagian besar responden bank konvensional masih


”tertarik” serta ”mempertimbangkan” untuk pindah ke bank syariah.
Sebaliknya, reponden yang menyatakan ”tidak tertarik” untuk pindah dari
bank konvensional ke bank syariah memberikan alasan utama yang
disebabkan oleh informasi bank syariah yang tidak jelas,
ketidaktahuan tentang produk bank syariah, terbatasnya jaringan
kantor bank syariah, serta merasa belum membutuhkan layanan

10
perbankan syariah. Namun demikian, responden tidak memberikan
klarifikasi lebih lanjut menyangkut pilihan mereka mengenai “belum
memerlukan layanan perbankan syariah”

Berbagai alasan yang membuat mahasiswa tidak


berkeinginan membuka rekening bank syariah, sebagian merupakan
alasan dari dalam diri dan sebagian lagi merupakan alasan dari luar.
Alasan dari dalam misalnya kepercayaan mahasiswa terhadap bank
syariah, motif ekonomi mahasiswa, dan religiusitas mahasiswa.
Kepercayaan berkaitan dengan keraguan mengenai praktik bank syariah
apakah sudah sesuai dengan syariah Islam atau belum, berkaitan juga
dengan rasa aman menabung di perbankan syariah. Motif ekonomi
berkaitan dengan alasan keuntungan yang akan diterima mahasiswa
dari perbankan syariah.

Kemudian yang berkaitan dengan religiusitas yaitu ketaatan


terhadap ajaran agama dan konsistensi dalam menjalankan ajaran agama.
Alasan dari luar sendiri misalnya pendapatan mahasiswa,
informasi mengenai perbankan syariah, dan kualitas pelayanan. Jika
dibandingkan dengan bank konvensional, informasi mengenai bank
syariah memang cenderung lebih terbatas. Hal itu dapat dilihat mengenai
pemberitaan di media massa maupun non media. Promosi bank syariah
cenderung aktif di perkotaan, sedangkan di pedesaan masih sangat minim
informasi mengenai bank syariah. Lokasi bank syariah juga masih
jarang ditemukan di kota-kota kecil maupun daerah pedesaan
sehingga masyarakat di luar perkotaan susah menjangkau bank syariah.

Mayoritas mahasiswa menggunakan bank konvensional, namun


tidak menutup kemungkinan bahwa mahasiswa mempunyai preferensi
untuk menabung di bank syariah. Adanya keinginan seperti itu dapat
tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Faktor dari luar maupun dari

11
dalam dipercaya mampu memberikan pengaruh untuk menarik
perhatian mahasiswa menggunakan bank syariah.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis


tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai variabel-variabel
yang mempengaruhi preferensi menabung mahasiswa STEBI
Tanggamus Lampung di perbankan syariah (studi kasus pada
mahasiswa STEBI Tanggamus Lampung). Variabel yang dikehendaki
yaitu pendapatan, religiusitas, pengetahuan, kepercayaan, motif
ekonomi, dan pelayanan.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masaaha dalam penelitian ini adalah ;

1. Apasaja faktor-faktor prefrensi mahasiswa terhadap minat menabung


mahasiswa STEBI Tanggamus lampung di perbankan syariah?

C. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui apasaja faktor-faktor prefrensi mahasiswa terhadap


minat menabung mahasiswa STEBI Tanggamus lampung di perbankan
syariah?

D. Menfaat penelitian

Menfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah ;

1. Teoritis:
Hasil peneliian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak
lain sebagai referensi bagi penelitian berikutnya tentang perbankan
nasional khususnya perbankan syariah.
2. Praktisi:

12
Hasil penelitian ini ditujukan dapat memberikan pertimbangan bagi
pihak pembuat kebijakan dalam perbaikan kebijakan selanjutnya.
3. Lembaga:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi
perbankan syariah untuk meningkatkan jumlah nasabah melalui
potensi mahasiswa sejalan dengan kebijakan yang berlaku.

E. Tinjauan pustaka

Tabel 1 : Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Nama Judul penelitian Objek Objek


peneliti/ formal material
Universita
s/Tahun
1. Ardi Perbandingan ketentuan berpengaruh Musyaraka
fajruka/ musyarakah positif h
Universitas mutanaqisah dan mutanaqisa
indonesia/ murabahah untuk h dan
2011 pembiayaan perumahan murabahah
syariah pada bank
syariah di indonesia
2. Rahmat/ Studi Perbandingan perhitungan Pembiayaa
UIN Syarif Lembaga Pembiayaan analisis n
Hidayatulla Multifinance Syariah data multifinanc
h Jakarta/ dan Pembiayaan korelasi e
2010. Konvensional pada PT. product
Federal International
Finance (FIF).
3. Ikit/UIN Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Pembiayaa
Sunan Sistem Pembiayaan pada n
Kalijaga/20 Bagi Hasil Pada Bank perbankan mudharaba
12. Umum Syariah Di syariah h dan

13
Daerah Istimewa musyaraka
Yogyakarta (Studi Atas h
Bank Muamalat
Indonesia Dan Bank
Syariah Mandiri)
4. Shobachu Mekanisme Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaa
Chafidhin/ Musyarakah di PT. pada n
IAIN BPRS Asad Alif Kantor perbankan musyaraka
Walisongo Pelayanan Kas (KPK) syariah h
Semarang/ Nadirejo Temanggung
2013
5. Diding Pengaruh Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaa
Sukmadi/I Mudharabah Terhadap pada nmudharab

AIN Syekh Tingkat Produktivitas perbankan ah

Nurjati Usaha Kecil(Penelitian syariah


Cirebon/20 Pada BMT El-Fajar
12. Jalaksana-Kuningan)
6. Firda Afwa Perbandingan Asas, Pembiayaan Perbanding
Arifiana/UI mekanisme dan pada an asas,
N produktivitas perbankan mekanisme
Malang/20 pembiayaaan syariah dan
15 murabahah, mudharabah produktivit
serta musyarakah (studi as
di kantor pusat Koperasi pembiayaa
Agro Niaga Indonesia n
(KANINDO) Syariah murabahah
Malang ,
mudharaba
h serta
musyaraka
h

14
F. Metode penelitian
1. Tempat dan waktu penelitian
a) Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di kampus STEBI Tanggamus Lampung.


Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan maka
penulis membatasi ruang lingkup penelitian.

Adapun penelitian di lokasi tersebut karena penulis


berkepentingan dengan masalah ini dalam penyusunan mata kuliah
metode penelitian, semester VI.

Sejarah STEBI Tanggamus Lampung.

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Tanggamus


Lampung berdiri berdasarkan Keputusan Izin Operasional Direktur
Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia Nomor:
2646 Tahun 2017. Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam
(STEBI) Tanggamus Lampung secara kelembagaan merupakan
perguruan tinggi milik yayasan dan berada di bawah Kementrian
Agama RI.

Secara teknis akademis bidang ilmu umum dibina


Kemenristekdikti RI dan secara teknis fungsional dibina
Kementrian Agama RI.

Perguruan tinggi yang sekarang bernama Sekolah Tinggi


Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Tanggamus Lampung ini baru
terbentuk dan memiliki 2 program studi yaitu Ekonomi Syariah
dan Perbankan Syariah dan kami masih perlu melakukan
pengembangan-pengembangan menjadi lembaga pendidikan
agama yang diarahkan untuk mencetak intelektual-intelektual
muslim.

15
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Tanggamus
Lampung adalah perguruan tinggi yang bertugas mengembangkan
ilmu agama dan ilmu umum dalam keterpaduan iman, ilmu, dan
amal yang pada gilirannya menghilangkan dikotomi di antara
kedua ilmu tersebut.

Kerangka integrasi ini memberikan landasan moral Islam bagi


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus
mengartikulasi ajaran Islam secara ilmiah-akademis dalam
kehidupan masyarakat. Selain itu berbagai perbaikan yang
dituangkan dalam beberapa bidang diantaranya organisasi,
kurikulum, personil, materil, pembiayaan, penelitian dan
kemahasiwaan.

Pada tahun akademik 2017/2018 Sekolah Tinggi Ekonomi dan


Bisnis Islam (STEBI) Tanggamus Lampung memulai kegiatannya
untuk menjadi perguruan tinggi riset yang unggul dan kompetitif.
Dari kemampuan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam
(STEBI) Lampung untuk menjadi perguruan tinggi riset ditunjang
lingkungan penelitian yang memadai; koleksi perpustakaan yang
lengkap; laboratorium yang komplit; kemampuan mengakses data
dan informasi melalui sistem multi-media yang canggih; dan
memiliki daya tarik bagi mahasiswa dari berbagai penjuru dunia
untuk melanjutkan studinya ke Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis
Islam (STEBI) Tanggamus Lampung.

b) Waktu penelitian

Waktu penelitian berlangsung selama (waktu belum diketahui)

2. Jenis penelitian
 penelitian kuantitatif

16
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang mencakup data-
data berupa angka.
3. Metode pengumpulan data
a) Wawancara
Wawancara merupakan proses pengumpulan data,
menggunakan informan yang menjawab pertanyaan yang diajukan
untuk kepentingan penelitian. Dalam riset kuantitatif tipe
wawancara yang digunakan dalam bentuk yang terstuktur.
b) Obsevasi
Observasi yang dilakukan untuk bahan penelitian, harus
dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam rangka
memperoleh data penelitian. Praktik observasi melibatkan
pengerahan beberapa indera peneliti, terutama penglihatan dan
pendengaran untuk menangkap fenomena di sekitar yang bisa
dijadikan data.
c) Kuesioner
Pengumpulan data dalam penelitian tentunya harus
dilakukan secara ilmiah dan sistematis. Peneliti melakukan survey
dengan cara menyebar kuesioner atau angket sebagai instrumen
penelitian, kuesioner menjadi wadah yang efektif dan efesien untuk
mengumpulkan data yang akan diukur secara numerik.
4. Populasi dan sempel
a) Populasi
Populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri atas subjek
dan objek yang memiliki karakteristik dan kualitas
tertentu kemudian ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa STEBI Tanggamus
Lampung yang masih aktif merupakan nasabah pada Bank
Syariah.

17
Populasi dalam penelitian ini ialah berjumlah sebanyak 200
mahasiswa dari tahun 2016 sampai 2019 yang terdiri dari
dua jurusan yakni prodi Perbankan Syariah dan Prodi
ekonomi Syariah.
b) Semple
Sampel ialah separuh atau mewakili populasi yang
diteliti. Teknik sampel dapat dilakukan dalam penelitian ini
yaitu Purposive sampling. Purposiveini adalah sampel yang
melakukan dengan teknik mengambil subjek bukan didasarkan
atas strata, random atau daerah tetapi didasari atas adanya
suatu tujuan. Dalam purposive sampling pemilihan
sekelompok subjek didasarkan atas sifat-sifat atau ciri-ciri
tertentu yang dilihat mempunyai sangkut paut yang erat dengan
sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya. Sampel
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan batasan-batasan
sesuai dengan prosedur penelitian kuantitatif. Apabila
subjek kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Jika subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10%
-25%.
Sebagaimana adanya pertimbangan, maka peneliti
mengambil rumus slovin untuk menentukan ukuran dalam
populasi penelitian.
dapun rumus Slovin sebagai berikut:
Rumus slovin: n = 𝑁 .
1+𝑁𝑒2
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N= Ukuran Populasi
e = Persen Toleransi Kesalahan

18
ukuran sampel akan diambil dari populasi yang telah di
tentukan dengan rumus slovin,dengan rincian sebagai berikut:
Diketahui: N = 200, e = 10%
200
N= .
1+200(10%)2
n = 21 (21 responden).
Jadi jumlah sampel yang diteliti ialah sebanyak 21
responden.

19
Daftar pustaka

1. Q.s Al Baqarah; ayat 278


2. https://blog.amartha.com/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah-di-
indonesia/
3. http://kbbi.web.id/preferensi.html

4. Sukanto, Fisiologi, (Jakarta: Integritas Press, 1997)


5. Ardi fajruka/ Universitas indonesia/ 2011
6. Rahmat/ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/ 2010.
7. Ikit/UIN Sunan Kalijaga/2012.
8. Shobachu Chafidhin/ IAIN Walisongo Semarang/2013
9. Diding Sukmadi/IAIN Syekh Nurjati Cirebon/2012.
10. Firda Afwa Arifiana/UIN Malang/2015

20

Anda mungkin juga menyukai