Abstract
The study aims to find out the factors that influence and the most dominant factors
affecting the sustainability of non-profit organization (studies on non-profit
organizations Kakak Asuh Bali). This type of research is factorial research. The
subjects in this study were non-profit organization Kakak Asuh Bali with 80
volunteers. Data collection methods used in the form of questionnaires and
documentation. Data were analyzed using factor analysis with the SPSS 16.0
program for windows. The results if this study indicate that there are four factor that
influence the sustainability of nonprofit organization (studies on organizations
Kakak Asuh Bali), namly leadership factor with a variance value of 30,353%,
communication factors with a variance value of 25,027%, motivation factors with a
variance value of 22,483%, coordination factor with values variance of 22,136%.
The most dominan factor influencing the sustainability of non-profit organizations
(studies on organization Kakak Asuh Bali) is the leadership factor with a variance
of 30,353%.
605
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
606
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
607
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
oleh karena tujuan setiap usaha bekerja dalam suasana moralitas yang
perubahan adalah penyempurnaan. tinggi dengan penuh semangat dapat
Usaha perubahan yang menimbulkan menyelesaikan pekerjaannya masing-
akibat negatif harus dihindari karena tidak masing sesuai hasil yang diharapkan.
sesuai dengan ide pokok perubahan, ialah Pendapat sejalan juga dikatakan oleh
menuju kesempurnaan. Gitosudarmo (2000)yang menyatakan
Kegiatan yang dapat dilakukan Kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu
organisasi untuk mengatasi perubahan proses mempengaruhi aktivitas dari
yang terjadi ialah dengan cara individu atau kelompok untuk mencapai
pengembangan organisasi. Menurut tujuan dalam situasi tertentu.
(Sutarto, 2002) pengembangan organisasi Kepemimpinan merupakan faktor yang
merupakan rangkaian kegiatan penataan sangat penting dalam mempengaruhi
yang dilakukan secara berencana dan prestasi organisasi karena kepemimpinan
terus-menerus guna memecahkan merupakan aktivitas yang utama dengan
berbagai masalah yang timbul sebagai mana tujuan organisasi dapat dicapai.
akibat dari adanya perubahan sehingga Kepemimpinan merupakan intisari dari
organisasi dapat mengatasi perubahan. manajemen organisasi, sumber daya
Fokus kegiatan pengembangan organisasi pokok, dan titik sentral dari setiap aktivitas
adalah melakukan adaptasi perubahan yang terjadi alam suatu organisasi
lingkungan melalui peningkatan (Ardana, 2009). Bisa disimpulkan
kemampuan dan kualitas sumber daya kepemimpinan ialah suatu proses atau
manusia, untuk mewujudkan organisasi upaya yang memberikan perintah atau
yang lebih baik agar bisa bertahan memiliki wewenang untuk mengatur suatu
terhadap perubahan. Pengembangan organisasi untuk mencapai tujuan yang
organisasi ialah usaha jangka panjang sudah ditetapkan, dimana pemimpin tidak
untuk meningkatkan respon terhadap memaksa anggota organisasi.
perubahan yang terjadi melalui Komunikasi adalah proses
peningkatan kemampuan sumber daya menciptakan dan saling menukar pesan
manusia dan kerjasama yang efektif dalam satu jaringan hubungan yang saling
(Nawawi, 2003). Dilakukannya tergantung satu sama lain untuk
Pengembangan organisasi oleh suatu mengatasi lingkungan yang berubah-ubah
organisasi terutama pada organisasi agar dapat memelihara dan mengubah
nirlaba secara berkelanjutan dapat organisasi menjadi lebih baik (Romli,
mengubah suatu organisasi kearah yang 2014). Komunikasi adalah merupakan
lebih baik sehingga bisa mempertahankan proses penyampaian informasi dari satu
eksistensinya suatu organisasi pihak baik individu, kelompok atau
dimasyarakat. organisasi sebagai sender kepada pihak
Keberlanjutan berasal dari bahasa lain sebagai receiver untuk memahami
inggris yaitu sustainability dimana kata dan terbuka peluang memberikan respin
“sustain” yang artinya berlanjut dan “ability balik kepada sender (Wibowo, 2010).
yang artinya kemampuan. Dapat diartikan Pendapat lebih mudah dimengerti
keberlanjutan (sustainability) berarti daya disampaikan oleh (Wursanto, 2005)
tahan suatu sistem dan proses. Haris, komunikasi ialah suatu proses
(2017)mengatakan bila suatu lembaga penyampaian informasi dari suatu pihak
nirlaba dapat memenuhi kebutuhan kepada pihak lain untuk mendapatkan
finansialnya secara mandiri serta tetap saling pengertian. Jadi komunikasi ialah
mampu mengaktualisasikan visi dan misi suatu proses yang saling bertukar
organisasinya, maka ia dapat disebut informasi antara dua orang atau lebih
sebagai organisasi nirlaba yang yang berinteraksi dengan menggunakan
sustainable. simbul verbal ataupun non verbal secara
Kepemimpinan adalah suatu proses langsung ataupun tidak untuk
menggerakan orang-orang dalam suatu menciptakan suatu maksud yang sama.
organisasi karena memiliki kekuasaan, Motivasi berasal dari kata latin
kewibawaan dan kemampuan agar movere yang berarti dorongan atau
608
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
609
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
dianggap layak untuk dianalisis lebih lanjut Tahap terakhir dari analisis faktor
jika besaran KMO nilainya minimal 0,50. adalah mengetahui apakah model mampu
Besaran ini digunakan untuk mengukur menjelaskan dengan baik. Fenomena
derajat korelasi antar variabel dengan yang ada perlu diuji dengan teknik
kriteria Measure of Sampling Adequacy Principal Component Analisis (PCA) yaitu
(MSA) ≥ 0,5. dengan melihat jumlah resudial antara
Tahap kedua menentukan jumlah korelasi ang diamati dengan korelasi yang
faktor, Untuk menentukan berapa faktor direproduksi. Dalam penelitian ini, untuk
yang diterima secara empirik dapat mempermudah proses perhitungan dan
dilakukan berdasarkan besarnya untuk mendapatkan hasil perhitungan
eigenvalue setiap faktor yang muncul. yang akurat dalam analisis data, peneliti
Semakin besar eigenvalue setiap faktor, menggunakan bantuan alat hitung berupa
semakin representatif faktor tersebut untuk program SPSS 16.0 for Windows.
mewakili sekelompok variabel. Faktor-
faktor ini yang dipilih adalah faktor yang HASIL DAN PEMBAHASAN
mempunyai eigenvalue sama dengan atau Hasil
lebih dari 1. Jika eigenvalue kurang dari 1, Berdasarkan tujuan dalam penelitian
maka faktor tersebut tidak bisa diterima ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor
untuk mewakili data yang diteliti. yang mempengaruhi keberlanjutan
Tahapan ketiga adalah Rotasi faktor. organisasi nirlaba serta faktor yang paling
Apabila hasil penyederhanaan faktor dominan mempengaruhi keberlanjutan
dalam matrik faktor memperlihatkan organisasi nirlaba (studi pada organisasi
hubungan antara faktor dengan variabel Kakak Asuh Bali). Analisi faktor digunakan
individu, tetapi dalam faktor-faktor tersebut untuk menguji hipotesis dengan
terdapat banyak variabel yang berkorelasi memasukan semua total nilai dari masing-
sehingga sulit diinterpretasikan. Dengan masing faktor terhadap total skor item dari
menggunakan rotasi faktor matrik, matrik masing-masing faktor. Skor dari masing-
faktor ditranspormasikan ke dalam matrik masing faktor yang telah terjabar ke dalam
yang lebih sederhana sehingga mudah item-item terlebih dahulu
untuk diinterpretasikan. Dalam perilaku ini ditransformasikan ke dalam data interval,
digunakan rotasi varimax. Tahap keempat kemudian dilakukan langkah-langkah
ialah dengan Interpretasi faktor dilakukan dalam analisis faktor. Langkah pertama
dengan mengelompokkan variabel yang yang harus dilakukan dalam analisis faktor
mempunyai faktor loading tinggi ke dalam adalah menilai variabel mana saja yang
faktor tersebut. Untuk menginterpretasikan layak untuk dimasukan dalam analisis
hasil penelitian ini, faktor loading minimal selanjutnya. Menggunakan Kaiser-Mayer-
0,5. Variabel yang mempunyai faktor Oilkin (KMO) and Bartlett’s Test of
loading kurang dari 0,5 dikeluarkan dari Sphericity.
model.
Tabel 1
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .546
Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 2.508
Sphericity df 6
Sig. .000
Berdasarkan tabel 4.1 dapat yang digunakan dalam penelitian ini sudah
dijelaskan bahwa hasil analisis faktor cukup memenuhi syarat dalam melakukan
diperoleh nilai KMO sebesar 0,546 yang analisis faktor dan metode analisis faktor
menunjukan bahwa angka KMO memiliki tepat digunakan untuk menganalisis data
nilai yang lebih besar dari 0,50 (0,546 > yang diperoleh.
0,50). Hal ini berarti bahwa jumlah sampel
610
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
Tabel 2
KMO and Bartlett's Test
Faktor Nilai MSA Keterangan
Kemepimpinan 0,546 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Komunikasi 0.541 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Motivasi 0,546 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Koordinasi 0,551 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Hasil pengujian Bartlett’s Test of Kepemimpinan (x1) dengan nilai MSA
Sphericity menunjukan hasil yang sebesar 0,546, faktor Komunikasi (x2)
signifikan pada taraf nyata 0,000. Hal ini dengan nilai MSA sebesar 0,541, faktor
berarti matrik korelasi memiliki korelasi Motivasi (x3) dengan nilai MSA sebesar
yang signifikan dengan sejumlah variabel, 0,546, dan faktor Koordinasi (x4) dengan
karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai MSA sebesar 0,551. Dengan
0,05 (0,000 < 0,05). Pada tabel anti-image demikian semua faktor dalam penelitian ini
diketahui bahwa faktor-faktor yang dapat dianalisis secara keseluruhan dan
memiliki nilai MSA > 0,50 adalah faktor dapat dilanjutkan
.
Tabel 3
Total Variance Explained
Extraction Sums of Rotation Sums of Squared
Initial Eigenvalues
Com Squared Loadings Loadings
pone % of
nt % of Cumulative % of Cumula
Total Total Total Varianc Cumulative %
Variance % Variance tive %
e
1 1.214 30.353 30.353 1.214 30.353 30.353 1.111 27.782 27.782
2 1.001 25.027 55.381 1.001 25.027 55.381 1.104 27.599 55.381
3 .899 22.483 77.864
4 .885 22.136 100.000
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
611
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
Tabel 4
a
Rotated Component Matrix
Component
1 2
x1 -.109 .801
x2 .803 -.114
x3 .638 .232
x4 -.218 -.629
Berdasarkan tabel 4, bisa terlihat masing memiliki nilai faktor yaitu sebesar
faktor-faktor yang sudah berada dalam 0,801 dan 0,629.
kelompoknya. Nilai faktor loading tertinggi Tahap terakhir dari analisis faktor
atau memiliki nilai loading yang lebih adalah mengetahui apakah model mampu
besar dari 0,50 akan menentukan menjelaskan dengan baik. Perlu diuji
dikelompok mana faktor tersebut berada. dengan teknik Principal Component
Faktor satu terdiri dari faktor komunikasi Analisis (PCA) yaitu dengan melihat
(x2) dan faktor motivasi (x3) dimana jumlah residual antara korelasi yang
masing-masing memiliki nilai faktor yaitu diamati dengan korelasi yang
sebesar 0,803 dan 0,638. Faktor dua direproduksi. Untuk menguji ketepatan
terdiri dari faktor kepemimpinan (x1) dan model dengan menggunakan program
faktor koordinasi (x4), dimana masing- SPSS dari tabel Component
transformation matrix pada tabel 5
.
Tabel 5
Component Transformation Matrix
Component 1 2
1 .719 .695
2 .695 -.719
(sumber: hasil output SPSS)
Berdasarkan tabel 5 terlihat angka-angka Berdasarkan pengujian hipotesis
yang ada pada diagonal antara penelitian, untuk menentukan dimensi
component 1 dengan 1 dan component 2 atau faktor yang paling dominan
dengan 2, menunjukan nilai residual di mempengaruhi keberlanjutan organisasi
atas 0,50 yaitu dengan nilai 0,719 dan nirlaba(studi pada organisasi Kakak Asuh
0,719, maka model dinyatakan layak untuk Bali), digunakan parameter koefisien
digunakan. Hal ini membuktikan bahwa varimax mendekati +1 dan -1. Nilai yang
kedua faktor yang terbentuk sudah tepat mendekati +1 diawali oleh nilai 0,5
untuk menentukan faktor yang terbentuk sedangkan nilai yang mendekati -1 diawali
karena mempunyai korelasi yang tinggi. oleh -0,5. Secara lebih rinci hasil
Dengan demikian faktor 1 dan faktor 2 ringkasan rotasi dari matrik faktor memuat
dapat dikatakan tepat untuk merangkum nilai varimax rotation, dapat dilihat pada
ke-4 faktor independen. berikut ini.
Tabel 6
Total Variance
Varimax Rotation %
Nama faktor
1 2
Kepemimpinan (x1) - 30.353
Komunikasi (x2) 25.027 -
612
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
613
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
614
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
615
p-ISSN : 2599 - 1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi
e-ISSN : 2599 – 1426 Volume 11 No. 2 Tahun 2019
Press.
Wibowo. (2010). Budaya Organisasi:
Sebuah Kebutuhan untuk
Meningkatkan Kinerja Jangka
Panjang. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Wibowo. (2016). Manajemen Perubahan
Edisi ketiga. Jakarta: Grafindo
Persada.
Winardi. (2004). Motivasi dan
Pemotivasian dalam Manajemen.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wirjana, B. R. (2004). Mencapai
Manajemen Berkualitas: Organisasi,
kinerja, program. Yogyakarta: Andi.
Wursanto. (2005). Dasar-Dasar Ilmu
Organisasi. Yogyakarta: Andi.
616