Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 1:

Ketua:M. Tanri Akbar Tanjung


Anggota:
1. Dani Sudarno
2. Hafid Mahdi
3. Dwiki Armando
4. Fadhilah Nur Ardiyani
5. Herdanto Nur Firmansyah

Judul PKM lainya:


1. Pemrosesan Sabut Kelapa menjadi Coco Fiber sebagai Bahan Utama Pembuatan filter
dalam budidaya ikan untuk Kemandirian dan Peningkatan Perekonomian Warga
daerah pesisir
2. Aplikasi Penyedia Layanan Jasa Desain Guna Mempertemukan Antara Freelance dan
Usaha Mikro, Kecil, Menengah (PKMK)
3. pemrosesan Sabut Kelapa menjadi Coco Fiber sebagai Bahan Utama Pembuatan
filter dalam budidaya ikan untuk Kemandirian dan Peningkatan Perekonomian Warga
daerah pesisir (PKM PM)
4.

PKM-GT
Marine Autonomous Security system: Sistem Patroli Drone tanpa awak berteknologi swarm
untuk mencegah illegal fishing di laut natuna

Terkait dengan judul PIMNAS Marine Autonomous Security System: Sistem Patroli
Unmanned Ship Berteknologi Holographic Display System untuk Mencegah Illegal Fishing
di Laut Natuna. Menurut saya, menggunakan kapal terlalu membanyak menggunakan energi.
sehingga dapat digunakan drone yang membutuhkan energi lebih kecil dan efisien.

ABSTRAK :
Illegal fishing merupakan suatu kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh suatu negara
tertentu atau kapal asing di perairan yang bukan merupakan yurisdiksinya tanpa izin dari
negara yang memiliki yurisdiksi. Bentuk praktik illegal fishing di perairan Indonesia antara
lain berupa penangkapan ikan tanpa izin penangkapan ikan dengan menggunakan izin palsu,
penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap yang dilarang dan penangkapan jenis
(spesies) ikan yang dilarang atau tidak sesuai dengan izin merupakan tempat .teknologi telah
berkembang pesat khususnya dalam drone dan autonomous menggunakan deep learning,
dengan menggunakan ROS atau Robot operating system, komunikasi drone terhadap satu
sama lain dapat dilakukan sehingga memungkinkan terjadinya kawanan drone yang saling
berkomunikasi. Dalam deep learning sendiri, terdapat teknologi yaitu machine vision atau
menggunakan kamera drone untuk mendeteksi kapal yang masuk ke perairan Indonesia.
sistem akan dibuat sedemikian rupa sehingga drone yg kehabisan baterai dapat dilakukan
pengisian ulang di charging stasion dan diganti dengan drone yang lain dengan menggunakan
sistem komunikasi ROS, sehingga sistem dapat bekerja secara 24 jam.
BAB I
1.1. Latar Belakang

Satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting. Hal ini menandakan kualitas masyarakat
di Indonesia menurun, salah satu penyebabnya kekurangan asupan protein yang berasal dari
ikan. (Law.ui.ac.id 2021). Jika dilihat dari kondisi laut Indonesia, Indonesia memiliki kekayaan
laut yang sangat melimpah, tetapi masih banyak masyarakat yang kekurangan asupan protein
dari ikan. Hal ini dikarenakan kekayaan laut yang dicuri secara diam-diam oleh kapal milik
asing yang tentunya melanggar peraturan nomor 45 tahun 2009 tentang perikanan di
Indonesia. Tercatat dari 2017-2018 sebanyak 633 kapal pelaku illegal fishing ditangkap, baik
yang berbendera asing maupun berbendera Indonesia dengan komposisi 366 kapal ikan
berbendera Indonesia dan 267 kapal ikan asing. kerugian Indonesia dari praktik illegal fishing
sebesar US$ 4 miliar atau setara Rp 56,13 triliun setiap tahun. (Maarif 2021).

Di perairan Indonesia setidaknya terdapat tiga wilayah yang sangat rawan terhadap kegiatan
illegal fishing. Ketiga perairan tersebut adalah perairan Natuna, perairan Arafuru dan
Perairan Sulawesi Utara. Perairan Natuna merupakan wilayah yang paling sering terjadi
kegiatan illegal fishing. Rentannya wilayah perairan tersebut akan kegiatan illegal fishing
tidak terlepas dari potensi perikanan yang cukup besar yang terkandung di dalamnya. Sesuai
data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat Wilayah Perairan Perikanan (WPP) 711
Natuna menyimpan potensi 1.143.673 ton ikan per tahun. (Koranrakyat.co.id 2019).

Gambar 1.1. Potensi Perikanan di Laut Natuna

Illegal fishing merupakan suatu kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh suatu negara
tertentu atau kapal asing di perairan yang bukan merupakan yurisdiksinya tanpa izin dari
negara yang memiliki yurisdiksi. Bentuk praktik illegal fishing di perairan Indonesia antara
lain berupa penangkapan ikan tanpa izin penangkapan ikan dengan menggunakan izin palsu,
penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap yang dilarang dan penangkapan jenis
(spesies) ikan yang dilarang atau tidak sesuai dengan izin merupakan tempat. Pada laut
natuna, terdapat daerah zona ekonomi eksklusif atau ZEE dimana daerah tersebut rentan
dilakukan illegal fishing

Teknologi telah berkembang pesat khususnya dalam drone dan autonomous menggunakan
deep learning, dengan menggunakan ROS atau Robot operating system, komunikasi drone
terhadap satu sama lain dapat dilakukan sehingga memungkinkan terjadinya kawanan drone
yang saling berkomunikasi. Dalam deep learning sendiri, terdapat teknologi yaitu machine
vision atau menggunakan kamera drone untuk mendeteksi kapal yang masuk ke perairan
Indonesia. sistem akan dibuat sedemikian rupa sehingga drone yg kehabisan baterai dapat
dilakukan pengisian ulang di charging stasion dan diganti dengan drone yang lain dengan
menggunakan sistem komunikasi ROS, sehingga setiap drone dapat membentuk formasi
kawanan berbaris dengan jarak 5 km dan sistem dapat bekerja secara 24 jam.

Gambar 1.2. Contoh Drone menggunakan Deep Learning

Maka dari itu, perlu dibuat sistem dan stasiun pengecasan di pulau terluar indonesia sehingga,
drone dapat mengisi baterai dan digantikan dengan drone yang lain. dan dengan machine
vision, deteksi kapal dapat dilakukan dan dilakukan investigasi apakah kapal tersebut
memiliki izin atau tidak dan diunggah ke dalam database sehingga dapat ditindak lebih lanjut.

1.3. Rumusan Masalah


1. Bagaimana mengatasi illegal fishing yang terjadi di Laut Natuna?
2. Bagaimana cara kerja drone tanpa awak dalam mengatasi illegal fishing di Laut
Natuna?
1.2. Tujuan Penulisan
Penulisan ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menciptakan suatu sistem monitoring wilayah laut lepas pantai di kepulauan Natuna.
2. Mengembangkan cara kerja drone tanpa awak.

1.3. Manfaat Penulisan


Manfaat dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk masyarakat: memberi inovasi teknologi baru dalam mengatasi illegal fishing di
Laut Natuna.
2. Untuk akademis: memberikan sumber pengetahuan baru terkait marine autonomous
security system: sistem patroli drone tanpa awak berteknologi swarm untuk mencegah
illegal fishing di laut natuna.

Daftar Pustaka

Koranrakyat.co.id. 2019. “Wakil Ketua DPRD Natuna : Revisi RPJPD Bisa Jadi
Moment Garap Maksimal Potensi Perikanan Natuna,” 2019.
https://koranrakyat.co.id/2019/11/16/wakil-ketua-dprd-natuna-revisi-rpjpd-bisa-
jadi-moment-garap-maksimal-potensi-perikanan-natuna/. Diakses pada 01
November 2021, pukul 14:00.
Law.ui.ac.id. 2021. “Polemik Masalah Illegal Fishing Di Indonesia,” 2021.
https://law.ui.ac.id/v3/polemik-masalah-illegal-fishing-di-indonesia/. Diakses pada
01 November 2021, pukul 12:30.

Maarif, Nurcholis. 2021. “RI Rugi Rp 56 T Dari Illegal Fishing, Waket MPR Minta
Perkuat Bakamla,” 2021. https://news.detik.com/berita/d-5723235/ri-rugi-rp-56-t-
dari-illegal-fishing-waket-mpr-minta-perkuat-bakamla?
_ga=2.162799032.52776719.1635745576-895495888.1632061027. Diakses pada
01 November 2021, pukul 12:45.

Anda mungkin juga menyukai