Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN ANTARA BIAYA PEROLEHAN INVESTASI DAN NILAI BUKU YANG MENDASARI

Harga beli saham biasa berdasarkan harga pasar saham yang diakuisisi, bukan
nilai buku aset dan kewajiban investee, sehingga timbul selisih diferensial.
→ Selisih Diferensial : antara biaya perolehan investasi dari investor dengan
nilai buku dari bagian proporsional investor atas aset neto
yang mendasari dari investee.

Biaya perolehan investasi > aset neto yang mendasari → diferensial positif.
• Aset investee bernilai lebih dari nilai bukunya.
• Adanya goodwill yang tidak tercatat, karena adanya kemampuan
menghasilkan laba lebih dari investee.
• Bagian dari diferensial sehubungan dengan aset investee dengan masa
manfaat terbatas, termasuk aset tak berwujud, harus diamortisasi
selama masa manfaat ekonomis aset tersebut.
• Kerugian akibat penurunan nilai atas investasi sendiri harus diakui jika
penurunan nilai tersebut tidak bersifat sementara.
Amortisasi atau Penghapusbukuan Difrensial :
Jika biaya perolehan kepemilikan investor di aset investee > biaya perolehan
investee (yang dicerminkan dari adanya diferensial positif), maka biaya
tambahan tersebut harus diamortisasi.
Jurnal untuk mengamortisasikan diferensial/penghapusbukuan diferensial:
Pendapatan dari investee xxx
Investasi pada saham Biasa Investee xxx

➢ Diferensial mencerminkan jumlah yang dibayarkan investor melebihi nilai


buku investasi dan termasuk dalam jumlah investasi.
➢ Jadi, amortisasi atau pengurangan diferensial menyebabkan
pengurangan akun investasi.
➢ Pada saat yang bersamaan, laba neto investor juga harus dikurangi
dengan jumlah yang sama untuk mengakui bahwa sebagian dari jumlah
yang dibayarkan untuk investasi telah habis.
Perlakuan Diferensial

Contoh metode ekuitas, dimana biaya perolehan investasi melebihi nilai buku aset neto
mendasar.
PT. Andika membeli 40 % saham biasa PT. Barata pada tanggal 1 Januari 20X1 senilai Rp.
200.000.000,-. PT. Barata pada tanggal tersebut mempunyai aset neto dengan nilai buku Rp.
400.000.000,- dan nilai wajar Rp. 465.000.000,-. Bagian PT. Andika atas nilai buku aset neto
PT. Barata pada saat akuisisi adalah Rp. 160.000.000,- (Rp. 400.000.000,- X 40 %).
Diferensial sebesar Rp. 40.000.000,- dihitung sebagai berikut :
Biaya perolehan investasi pada PT. Andika Rp. 200.000.000,-
Nilai buku bagian PT. Andika atas aset neto PT. Barata ( 160.000.000,-)
Diferensial Rp. 40.000.000,-

Selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku aset neto PT. Barata sebesar Rp. 65.000.000,- terdiri
dari Rp. 15.000.000,- peningkatan tanah PT. Barata dan Rp. 50.000.000,- peningkatan nilai
peralatan PT. Barata.
40 % bagian PT. Andika atas peningkatan nilai aset PT. Barata :
Total Peningkatan Bagian PT. Andika 40 %
Tanah Rp. 15.000.000,- Rp. 6.000.000,-
Peralatan 50.000.000,- 20.000.000,-
Rp. 65.000.000,- Rp. 26.000.000,-
→ Diferensial Rp. 26.000.000,- dialokasikan ke tanah dan peralatan dan sisanya dialokasikan ke
goodwill.

Alokasi diferensial :
Biaya perolehan investasi
Rp. 200.000.000,-
Selisih lebih biaya perolehan
di atas nilai wajar aset yang
dapat diidentifikasi
Nilai wajar aset aktiva neto Rp. 14.000.000,-
yang dapat diidentifikasi (40 %)
Rp. 186.000.000,-
Total diferensial
Rp. 40.000.000,-
Selisih lebih nilai wajar di atas
nilai buku aset yang dapat
didentifikasi Rp. 26.000.000,-

Nilai buku aset neto yang


dapat diidentifikasi (40%)
Rp. 160.000.000,-
• Bagian diferensial yang terkait dengan tanah tidak diamortisasi.
• Bagian diferensial yang terkait dengan peralatan Rp. 20.000.000,-, diamortiasasi selama sisa
masa manfaat peralatan tersebut.
• Jika sisa masa manfaat peralatan 5 tahun →amortisasi tahunan dari diferensial Rp.
4,000.000,- (Rp. 20.000.000,- : 5).
PT. Barata mengumumkan dividen sebesar Rp. 20.000.000,- selama tahun 20X1 dan pada akhir
tahun melaporkan laba neto Rp. 80.000.000,- selama tahun tersebut.

➢ Menggunakan metode Ekuitas, PT. Andika mencatat dalam pembukuan selama tahun 20X1 :

(6) Investasi pada Saham PT. Barata 200.000.000


Kas 200.000.000
(Mencatat pembelian Saham PT. Barata)
(7) Kas 8.000.000
Investasi pada Saham PT. Barata 8.000.000
(Mencatat dividen dari PT. Barata : Rp. 20.000.000,- x 40%)
(8) Investasi pada Saham PT. Barata 32.000.000
Pendapatan dari Investee 32.000.000
(Mencatat pendapatan metode ekuitas : Rp. 80.000.000,- x 40%)
(9) Pendapatan dari Investee 4.000.000
Investasi pada Saham PT. Barata 4.000.000
(Amortisasi diferensial terkait dengan peralatan)
➢ Dengan ayat jurnal tersebut, PT. Andika mengakui pendapatan dari PT. Barata dan
menyesuaikan investasinya di PT. Barata menjadi bersaldo akhir Rp. 220.000.000,-.

➢ Amortisasi pada pembukuan PT. Andika untuk diferensial terkait dengan peralatan PT.
Barata adalah sama tiap tahunnya (Rp. 4.000.000,-) selama tahun 20X1 sampai dengan
tahun 20X5.

➢ Tidak ada lagi amortisasi setelah tahun 20X5, karena bagian diferensial tersebut sudah
habis teramortisasi setelah lima tahun.
PERBANDINGAN METODE BIAYA DAN METODE EKUITAS
Item Metode Biaya Mtode Ekuitas

Nilai tercatat investasi pada Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal
tanggal akuisisi
Nilai tercatat investasi pada Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal ditambah
umumnya setelah akuisisi (dikurangi) bagian investor
atas laba (rugi) investee dan
dikurangi bagian investor atas
dividen investee dan amortisasi
atau penghapusbukukan
diferensial.
Diferensial Tidak diamortisasi atau Amortisasi atau penurunan nilai
dihapusbukukan jika terkait dengan aset investee
dengan masa manfaat terbatas
atau aset yang dilepaskan.
Pengakuan pendapatan oleh Bagian investor atas dividen Bagian investor atas laba
investor yang diumumkan sejak investee sejak akuisisi, dibagi-
tanggal akuisisi kan atau tidak, dikurangi
dengan amortisasi atau
penghapusbukuan diferensial.
PERBANDINGAN METODE BIAYA DAN METODE EKUITAS
Item Metode Biaya Metode Ekuitas

Dividen investee dari laba sejak Pendapatan Pengurang investasi


akuisisi oleh investor
Dividen investee melebihi laba sejak Pengurang investasi Pengurang investasi
akuisisi oleh investor

Anda mungkin juga menyukai