AKUISISI INTERIM
Investasi ekuitas dalam saham biasa berhak suara entitas lain merupakan sasaran PSAK
No.22, biaya investasi diukur dengan jumlah kas yang dikeluarkan atau nilai wajar aktiva lain
yang diserahkan atau surat - surat berharga yang diterbitkan. Begitu pula dengan biaya
langsung pencatatan dan penerbitan surat - surat berharga ekuitas dicatat sebagai tambahan
modal disetor, dan biaya langsung lainnya untuk akuisisi ditambahkan pada biaya perolehan.
Total biaya investasi dimasukkan dalam akun investasi berdasarkan konsep konsolidasi satu
baris.
Akuntansi untuk investasi ekuitas semakin bertambah rumit ketika akuisisi dilakukan
dalam suatu periode akuntansi (akuisisi interim). Perhitungan tambahan diperlukan baik
dalam menentukan ekuitas pokok pada saat akuisisi maupun dalam menentukan pendapatan
investasi untuk tahun tersebut. Ekuitas pemegang saham pada perusahaan investasi dihitung
dengan menambahkan pendapatan yang diperoleh sejak tanggal pelaporan terakhir kepada
ekuitas pemegang saham awal dan mengurangkan deviden yang diumumkan pada tanggal
pembelian.
Asumsi dasar yang digunakan pada akuntansi untuk akuisisi interim adalah bahwa
pendapatan perusahaan investi diperoleh secara proporsional sepanjang tahun, jika tidak ada
bukti yang menyatakan sebaliknya. Penentuan deviden yang diterima oleh investor
merupakan deviden likuidasi ketika investee mengumumkan deviden sesaat setelah investor
membeli saham investee.Pada situasi seperti ini investor harus mengistemasi jumlah laba
investee untuk bagian periode dimana investor mempunyai saham investee dan dapat
mencatat pendapatan deviden hanya sebesar jumlah tersebut.
Contoh Kasus :
Diasumsikan PT.Pele memperoleh 40% saham biasa berhak suara PT.Fafa dengan
harga Rp.80.000.000 pada tanggal 1 Oktober 2016. Aktiva bersih PT.Fafa (euitas pemegang
saham) pada Januari 2016 Rp.150.000.000 dan PT.Fafa melaporkan laba bersih untuk tahun
2016 Rp.25.000.000, serta mengumumkan deviden Rp.15.000.000 pada 1 Juli.
Nilai buku aktiva dan kewajiban PT.Fafa sama dengan nilai wajarnya pada tanggal 1
Oktober 2016, kecuali bangunan bernilai Rp.60.000.000 dan dicatat Rp.40.000.000.
Bangunan mempunyai sisa manfaat 20 tahun dari 1 Oktober, dan Goodwill diamortisasi
selama 5 tahun.
Prinsip akuntansi yang berlaku secara umum mewajibkan penerapan metode akuitas
dan penetapan setiap perbedaan antara biaya investasi dan nilai buku yang diperoleh,
mula-mula pada aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dan kemudian pada
Goodwill.
Kelebihan biaya investasi PT.Pele terhadap nilai buku untuk kepemilikannya sebesar
40% pada PT.Fafa dihitung dan diterapkan pada aktiva yang dapat diidentifikasi dan
Goodwill, seperti tampak berikut ini :
1 Oktober 2016
Investasi pada PT.Fafa Rp. 80.000.000
Kas Rp. 80.000.000
Untuk mencatat akuisisi 40% saham berhak suara PT.Fafa
31 Desember 2016
Investasi pada PT.Fafa Rp. 2.500.000
Pendapatan dari PT.Fafa Rp. 2.500.000
Untuk mencatat Pendapatan dari PT.Fafa (40% x Rp. 25.000.000 x ¼ tahun)
31 Desember 2016
Pendapatan dari PT.Fafa Rp. 100.000
Investasi pada PT.Fafa Rp. 100.000
Untuk mencatat amortisasi kelebihan biaya terhadap nilai buku yang dialokasikan pada
Bangunan yang dinilai terlalu rendah (Rp. 8.000.000 / 20 tahun) x ¼ tahun
Pada tanggal 31 Desember 2016, setelah ayat jurnal tersebut ikhtisarkan ke buku
besar akun investasi PT.Pele pada PT.Fafa akan bersaldo Rp.81.875.000 (biaya
Rp.80.000.000 + pendapatan Rp.1.875.000). Saldo akun investasi lebih besar Rp.17.875.000
daripada Rp.64.000.000 nilai buku pokok kepemilikan PT.Pele pada PT.Fafa pada tanggal
tersebut (40% x Rp.160.000.000). Jumlah Rp.17.875.000 merupakan kelebihan awal biaya
Jika sebuah anak perusahaan dimiliki selama periode akuntansi, penjualan dan biaya
dari anak perusahan dimasukkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk satu tahun
penuh. Pendapatan perusahaan yang digunakan untuk memperoleh saham periode lalu,
digunakan untuk penggabungan perusahaan selama periode akun disebut pendapatan
sebelum akuisisi / preacquisition income (biasa disebut juga sebagai pendapatan
pembelian / purchase income).
Deviden dibayar atas pembelian saham perusahaan sebelum saham tersebut dimiliki
oleh perusahaan induk selama periode akuntansi disebut preacquisition devidends. Jika
saham perusahaan induk meningkat selama 1 tahun, saham minoritas diperhitungkan
sebagai dasar pembagian saham minoritas yang beredar akhir tahun.
Perubahan dalam prosedur kertas kerja konsolidasi untuk akuisisi selama periode
akuntansi adalah :
a) Catatan kertas kerja yang menghapus timbal balik investasi pada anak perusahaan dan
akun ekuitas anak perusahaan;
Preacquisition income dimasukkan ke dalam kertas kerja konsolidasi
sebelah Debit.
Preacquisition devidends dihapuskan.
b) Alasan pemasukan hal tersebut diatas pada catatan kertas kerja agar ekuitas anak
perusahaan yang seimbang dapat dihapuskan pada permulaan periode dan
keseimbangan investasi dapat dihapuskan pada tanggal terjadinya akuisisi dalam periode
tersebut.
c) Preacquisition Income, seperti pendapatan saham minoritas, dikurangi dari total
pendapatan dikonsolidasi sebagai item terpisah dalam laporan laba rugi yang
dikonsolidasi.
a) Jika sedikit akuisisi sebagian dibuat pada sebuah periode akuisisi, preacquisition
income dan deviden - deviden ditentukan untuk masing - masing investasi.
b) Pendapatan, deviden - deviden dan amortisasi Biaya perolehan berbeda - beda
ditentukan untuk masing - masing investasi.
c) Pendapatan saham minoritas berdasarkan pada kepemilikan saham minoritas pada
akhir tahun selama kepemilikan saham perusahaan induk tidak berkurang / menurun.
a) Jika investasi diperoleh melalui akuisisi sebagian, saham - saham yang terjual harus
diidentifikasi dengan akuisisi khusus.
b) Pada awal periode, penjualan saham seharga kelebihan nilai buku mengurangi akun
investasi dan menimbulkan laba atas penjualan dimana keduanya adalah laba untuk
perusahaan induk dan entitas konsolidasi ;
Dalam kertas kerja konsolidasi, laba diletakkan pada kolom laporan laba rugi
konsolidasi.
Saham minoritas diperhitungkan berdasarkan pada persentasi saham minoritas
akhir dimana saham investasi dijual pada awal periode.
c) Penjualan saham selama periode akuntansi bisa dicatat pada tanggal penjualan
aktual, atau dapat juga dicatat pada awal period sesuai dengan kebijakan.
Asumsi penjualan awal period :
- Laba atas penjualan adalah perbadaan antara hasil jual dan nilai buku saham
yang terjual pada awal periode.
- Saham minoritas diperhitungkan seolah - olah saham minoritas akhir masih
beredar sepanjang tahun tersebut.
- beberapa deviden diterima dari saham periode lalu yang terjual dimana
penjualan harus dimasukan kedalam perhitungan laba dan rugi.
- Perusahaan induk dan pendapatan bersih konsolidasi tidak dipengaruhi oleh
asumsi awal periode.
- Beberapa perbedaan dari laba / rugi atas penjualan adalah penggantian
kerugian yang tepat oleh perbedaan - perbedaan dalam memperhitungkan
pendapatan dari anak perusahaan, amortisasi biaya nilai buku differensial dan
jumlah saham minoritas.
Tanggal penjualan Aktiva :
- Perusahaan induk membuat sebuah catatan untuk menempatkan akun
investasi kepada nilai bukunya pada tanggal penjualan (contoh: perusahaan
induk mencatat pendapatan dari anak perusahaan, termasuk dari awal
period hingga tanggal penjualan) amortisasi biaya nilai buku differensial.
Alokasi Pendapatan ;
Untuk induk $60,000 x 8/12 tahun x 90% $36,000
Untuk saham minoritas $60,000 x 1 tahun x 10% 6,000
Untuk pendapatan sebelum akuisisi $60,000 x 4/12 tahun x 90% 18,000
Konsolidasi
Pendapatan terpisah induk perusahaan $100,000
ditambah: pendapatan dari anak perusahaan 36,000 +
Pendapatan bersih induk $136,000
Penjelasan ;
*Pendapatan saham minoritas adalah $60,000 x 10%, dihitung untuk saham minoritas
pada 31 Desember
**Deviden sebelum akuisisi (deviden 15 April $15,000 x 90%)
b. Ilustrasi 2
Penjualan Saham Tengah Tahun Pada Perusahaan Anak (Asumsi Penjualan Awal
Tahun)
Asumsi ;
90% saham anak perusahaan dimiliki perusahaan induk Januari 19X1
Investasi perusahaan induk pada akun anak perusahaan 1 Januari, 19X1 sebesar
$90,000, sama dengan 90% ekuitas anak perusahaan pada tanggal tersebut
Perusahaan induk menjual 10% saham dalam anak perusahaan pada 1 April, 19X1
$15,000
Pendapatan terpisah induk perusahaan 19X1 sebesar $100,000 ditambah keuntungan/
laba dari penjualan
Pendapatan bersih anak perusahaan 19X1 $40,000
c. Ilustrasi 3
Penjualan Saham Tengah Tahun Pada Perusahaan Anak (Asumsi Tanggal Penjualan
Aktual)
Asumsi ;
90% saham anak perusahaan dimiliki perusahaan induk pada ! Januari 19X1
Investasi perusahaan induk pada anak perusahaan tanggal 1 Januari 19X1 sebesar
$90,000 90% ekuitas anak perusahaan pada tanggal tersebut
Perusahaan induk menjual 90% saham pada 1 April 19X1 sebesar $15,000
Pendapatan terpisah perusahaan induk 19X1 $100,000 ditambah keuntungan
penjualan
Pendapatan bersih anak perusahaan 19X1 $40,000
*Jika investasi sama dengan ekuitas, saham investasi terjual pada 1 April $110.000 nilai
buku x 10% = $11,000
Allan R. Drebin. 1991. Advanced Accounting: Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta : Erlangga.
Beams, Floyd, dan Amir Abadi Yusuf. 1999. "Akuntansi Keuangan Lanjutan Di Indonesia". Buku I.
Salemba Empat : Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta.
Yunus, Hadori dan Hananto. 1981. "Akuntansi Keuangan Lanjutan". Edisi I. BPFE : Yogyakarta.