Makalah AMDAL Kresnaka
Makalah AMDAL Kresnaka
OLEH
0905015036
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Masalah
Banyaknya dampak besar dan/atau dampak penting yang akan terjadi apabila
suatu kegiatan apartemen tidak dilakukan perencanaan Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL) seperti perubahan karakteristik permukaan lahan yang angka menyebabkan
terhambatnya penyaluran air bersih, berkurangnya jumlah air tanah, presipitasi
semakin rendah dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana
Analisis Masalah Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk kegiatan Pasca
Pembangunan Apartemen Permata Gandaria”
1.3 Tujuan
Komponen AMDAL
AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut :
a. Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan
keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan berdasarkan pada data baik
fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi dan sosial budaya.
b. Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek
yang berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan.
c. Pembuatan keputusan
Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta
hasil prediksi pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun
kenyataan dalam pengambilan keputusan ini sangat dipengaruhi oleh
nuansa politik.
d. Persetujuan Proyek
Persetrujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi
antara proyek dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui
dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil
pengaruh negatif terhadap lingkungan.
e. Pemantauan Proyek
Pemnatauan proyek dilakukan dalam kutun waktu 2-3 tahun, untuk
memantau sudahkan proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang
direkomendasikan dan disetujui proyek.
b. Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang wajib untuk membuat AMDAL wajib
mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum
pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan
oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan.
Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian
saran, pendapat dan tanggapan diatur dalam keputusan kepala
BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
c. Pelingkupan
Pelingkupan merupakan proses awal (dini) untuk menentukan
lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis)
yang terkait dengan rencana kegiatan.
Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah,
mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan , menetapkan
tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan
lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari
proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan
masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses
pelingkupan.
2.2 Apartemen
2.2.1 Pengertian Apartemen
Ada beberapa pengertian mengenai apartemen yaitu :
Bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan
yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara
fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan
merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki
dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian,
yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan
tanah bersama.
Suatu bangunan terdiri dari tiga unit atau lebih, rumah tinggal
didalamnya merupakan suatu bentuk kehidupan bersama,
dalam lingkungan tanah yang terbatas.
Semua jenis hunian atau tempat tinggal (multiply family),
kecuali sebuah rumah tinggal yang berdiri sendiri bagi satu
keluarga (single dwelling unit)
Suatu bangunan yang dibagi dalam kamar-kamar atau
kelompok kamar yang dipisahkan satu dengan lainnya dengan
partisi, yang digunakan sebagai unit hunian.
Suatu ruangan atau kumpulan ruang yang digunakan sebagai
unit hunian atau rumah tinggal yang sifatnya dapat digunakan
sebagai milik pribadi atau disewakan.
2.2.4.2 Perancangan
Faktor-faktor dalam analisa site perlu dipelajari untuk
menetukan keberhasilan dalam perencanaan site, faktor tersebut terbagi
menjadi beberapa bagian, antara lain :
Keadaan di bawah permukaan tanah
Batu-batuan yang terletak hampir pada permukaan tanah,
adanya tanah yang lunak atau pasir yang mudah menyerap air,
tanda-tanda bahaya tanah longsor, daerah bekas rawa-rawa
yang bekas diuruk dsb
Sifat-sifat permukaan tanah
Bentuk topografi, sehingga bisa dipertimbnagkan dalam
perencanaan, naik turunnya jalan-jalan, aliran utilitas,
penggunaan tanahm penyusunan bangunan.
Pengikliman dan akustik
Tiap-tiap site memiliki iklim yang hampir sama dengan daerah
sekitarnya, sehingga dapat mempengaruhi perncanaan, meliputi
orientasi ukuran, peralatan ruangan, penyusunan penangkalan
sinar matahari, material yang digunakan dsb
Ciri-ciri lingkungan buatan manusia
Jalan-jalan menuju fasiltas luar, hubungan site dengan sistem
lalu lintas umum, penggunaan tanah dalam site tersebut dan
kelilingnya, status sosial ekonomi masyarakat, dan penempatan,
ketinggian serta kapasitas fasilitas.
Perencanaan site diperlukan dalam design apartemen untuk :
Memilih dan menganalisa lokasi
Membentuk rencana penggunaan lahan
Menyediakan drainase yang baik
Mengubah lahan dengan perencanaan grading
Mengembangkan detail konstruksi yang diperlukan untuk mencapai
sasaran.
Faktor-faktor yang harus juga dipertimbangkan dalam design
perumahan, yaitu :
1. Faktor alam
a. Geologi, proses geologi apa yang mempengaruhi lokasi
tersebut, bentuknya dan tipe lapisan batuan dibawah permukaan
tanah.
b. Fisiografi, asal mula dari permukaan lahan tersebut.
c. Survei topografi, sehingga dihasilkan peta topografi yang
menunjukan lokasi dan ketinggian serta vegetasi, relief, dan
proses buatan manusia.
d. Analisa slope, untuk mengenali area di lokasi sehingga bisa
diperuntukan untuk membangun jalan, parkir, dan are bermain.
e. Hidrologi
f. Jenis tanah, lokasi tersebut memiliki jenis tanah apa.
g. Vegetasi, tumbuh-tumbuhan yang berada dilokasi tersebut
h. Ekologi tumbuhan
i. Ekosistem
j. Kehidupan hewan, yang berhubunga dengan ekologi t,umbuhan
k. Iklim
2. Faktor budaya
a. Penggunaan lahan awal, meliputi fasilitas publik dan semipublic,
residental, commercial, industrial dan recreational area.
b. Gangguan lokasi, meliputi bahaya apakah visual, auditory or
oldfactory dan keselamatan terhadap bahaya.
c. Faktor sosial-ekonomi
d. Kejemuhan dan penzonaan.
3. Faktor estetika
a. Natural features, seperti batuan, air atau tumbuhan.
b. Spatial pattern, seperti pemandangan alam sekitar
2.2.4.3 Proses Konstruksi
Rancangan yang berwawasan lingkungan dapat merupakan
awal baik bagi pengembangan apartement terencana. Akan tetapi, yang
akan lebih menentukan tercapainya tujuan adalah implementasinya.
Perkiraan atau dugaan terhadap suatu peristiwa atau gejala, terjadi atau
tidaknya, barulah tampak pada tahap ini.
Bagian rancangan yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan ekologis, seperti
misalnya perubahan bentang lam, penggunaan alat-alat besar, perubahan ekologisnya
sendiri baru akan terjadi pada tahap konstruksi. Oleh karena itu, pengawasan dan
pemantauan jelas diperlukan, agar rencana yang berwawasan lingkungan tidak diubah
ke arah yang sebaliknya, pada waktu pelaksanaan. Kegiatan ini umumnya
meningkatkan jumlah dan frekuensi kendaraan berat yang akan menambah beban
kepada jalan dan laul lintas, menibgkatkan jumlah penduduk sekitar lokasi akibat
hadirnya pekerja konstruksi, tersedianya peluang kerja, adanya peluang peningkatan
perdagangan pekerja konstruksi, proyek.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Masalah Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk kegiatan Pasca
Pembangunan Apartemen Gandaria