01 GDL Bimatiopra 1615 1 Ktibima o
01 GDL Bimatiopra 1615 1 Ktibima o
DI SUSUN OLEH :
BIMA TIO PRAYITNO
NIM. P14010
DI SUSUN OLEH :
BIMA TIO PRAYITNO
NIM.P14010
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P14010
Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami
Salatiga
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
ii
MOTTO
Slowly but killer
(pelan tapi membunuh)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG
MENGALAMI GASTROENTERITIS AKUT (GEA)
DENGAN NYERI AKUT DI BANGSAL FLAMBOYAN &
CEMPAKA RSUD SALATIGA
Oleh :
BIMA TIO PRAYITNO
P14010
Menyetujui,
Pembimbing
iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji :
Ketua :
1. Mellia Silvy Irdianty, S.Kep,MPH ( )
NIK. 201690157
Anggota :
1. Nurul Devi Ardiani, S.Kep.,Ns.,M.Kep ( )
NIK. 201186080
v
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
vi
KATA PENGANTAR
Puji sukur saya panjatlan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami
vii
6. Semua dosen Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
7. Kedua orangtuaku, keluarga besarku, dan orang terkasih yang selalu menjadi
inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan dan
yang selalu setia mendampingi serta menyemangati saya dalam keadaan
apapun.
8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
viii
DAFTAR ISI
ix
2.1.8 Penatalaksanaan .......................................................................... 14
2.2 Konsep Nyeri ...................................................................................... 15
2.2.1 Klasifikasi.................................................................................... 16
2.2.2 Penanganan Nyeri ....................................................................... 16
2.2.3 Alat Ukur ..................................................................................... 17
2.3 Teknik Relaksasi Nafas Dalam ........................................................... 20
2.4 Konsep Asuhan Keperawatan
2.4.1 Pengkajian .................................................................................. 21
2.4.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................... 23
2.4.3 Intervensi Keperawatan .............................................................. 24
2.4.4 Implementasi Keperawatan ........................................................ 32
2.4.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 34
3.2 Batasan Istilah ..................................................................................... 34
3.3 Partisipan ............................................................................................. 34
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 35
3.5 Pengumpulan Data .............................................................................. 35
3.6 Uji Keabsahan Data ............................................................................. 36
3.7 Analisa Data ........................................................................................ 36
BAB IV HASIL STUDI KASUS
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Kasus ............................................. 38
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Klien .................................................................................. 39
2. Riwayat Penyakit.............................................................................. 39
3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional ........................................... 41
4. Pemeriksaan Fisik ............................................................................ 44
5. Pemeriksaan Penunjang ................................................................... 46
6. Terapi Obat ...................................................................................... 46
4.1.3 Analisa Data ...................................................................................... 47
4.1.4 Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 49
x
4.1.5 Rencana Keperawatan ....................................................................... 50
4.1.6 Implementasi ..................................................................................... 51
4.1.6 Catatan Perkembangan/Evaluasi ....................................................... 55
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan ......................................................................................... 61
5.1.1 Pengkajian .................................................................................. 61
5.1.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................... 63
5.1.3 Intervensi Keperawatan .............................................................. 65
5.1.4 Implementasi Keperawatan ........................................................ 67
5.1.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................ 70
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Pengkajian .................................................................................. 72
6.1.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................... 73
6.1.3 Intervensi Keperawatan .............................................................. 73
6.1.4 Implementasi Keperawatan ........................................................ 73
6.1.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................ 74
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Rumah Sakit ....................................................................... 74
6.2.2 Bagi Institusi Pendidikan ........................................................... 74
6.2.3 Bagi Pasien Dan Keluarga ........................................................... 75
6.2.4 Bagi Penulis ................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Gastroenteritis akut (GEA) atau diare akut pada orang dewasa merupakan
penyakit yang sering dijumpai dan secara umum dapat diobati sendiri.
baik, serta prosedur diagnostiknya juga makin baik (Simadibrata dkk, 2013).
Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses tidak
berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam
24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, disebut sebagai diare
akut. Apabila diare berlangsung 2 minggu atau lebih, digolongkan pada diare
kronik. Feses dapat dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala penyerta
dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, tenesmus, demam, dan
merupakan penyakit potensial kejadian luar biasa (KLB) yang sering disertai
1
2
2013 menunjukkan bahwa insiden diare di Jawa Tengah pada balita (6,5%),
pada dewasa (3,3%). Jumlah penderita pada kejadian luar biasa (KLB) diare
tahun 2012 menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2011 dari 3.003
kasus menjadi 1.585 kasus pada tahun 2012. Walaupun terjadi penurunan
penderita pada kejadian luar biasa (KLB) diare pada tahun 2012, namun
terjadi peningkatan case fatality rate (CFR) pada tahun 2012 menjadi 1,45%.
Case fatality rate (CFR) kejadian luar biasa (KLB) diare tertinggi terjadi di
diare disertai lendir dan darah. Gejala klinis berupa mulas sampai nyeri seperti
kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada
Diare dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme. Pada infeksi bakteri
setidaknya ada dua mekanisme, yaitu peningkatan sekresi usus dan penurunan
pada sel epitel dengan atau tanpa kerusakan mukosa, invasi mukosa, dan
satu atau lebih mekanisme tersebut untuk dapat mengatasi pertahanan mukosa
akut (GEA) atau diare akut salah satunya adalah nyeri akut. Nyeri adalah
kerusakan jaringan yang actual atau potensial. Nyeri yang dirasakan seseorang
mempunyai rentang nyeri yang berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya
(Brunner & Suddarth, 2015). Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan
lambat dari itensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menyusun karya tulis
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada
1.4 Tujuan
RSUD Salatiga.
Salatiga
1.5 Manfaat
Hasil karya tulis ilmiah (KTI) ini secara teoritis diharapkan dapat
akut.
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai
buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100 – 200 ml/jam), dengan tinja berbentuk cairan atau
perubahan dalam isi (lebih dari 200 gram/hari) dan konsistensi feses
Whaley & Wong, 1997 (dikutip dalam Riyadi dan Suharsono, 2010).
Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan
atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. Suhariyono, 2003 (dikutip
7
8
kali/hari) dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit
yang patogen.
2.1.2 Etiologi
1. Faktor infeksi
sebagai berikut:
albicans).
galaktosa).
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
5. Malnutrisi
6. Gangguan imunologi
2.1.3 Klasifikasi
kadang darah.
a) Dehidrasi.
b) Asidosis metabolik.
10
d) Hipoglikemi.
terjadi syock.
Suharsono, 2010).
a) Nausea
b) Muntah
d) Demam
e) Diare
tanda dan gejala yang muncul sesuai dengan derajat dehidrasi adalah :
1) Dehidrasi ringan
2) Dehidrasi sedang
c) Tachycardia.
d) Ekstremitas dingin.
e) Mata cekung.
g) Hipertermia
3) Dehidrasi berat
a) Sianosis
b) Anuria
d) Takikardi
g) Hipertermia
i) Kesadaran menurun
2.1.5 Komplikasi
2) Renjatan hipovolemik.
4) Hipoglikemia.
7) Malnutrisi energen protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau
kronik).
2.1.6 Patofisiologi
1) Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
2) Gangguan sekresi
rongga usus.
13
2.1.8 Penatalaksanaan
Haryono, 2012.
1) Dietik
bersih.
2) Obat – obatan
c) Antiemetik (metoclopramid).
asam folat.
15
3) Rehidrasi
infus yaitu ringer laktat, dekstrose 5%. Dekstrosa dalam salin, dan
diberikan peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO,
K dan Glukosa.
beda dari satu orang ke orang lainnya (Brunner & Suddarth, 2015). Nyeri
hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi (Hermand
dkk, 2015).
2.2.1 Klasifikasi
dan kronis. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut,
1 Terapi Farmakologi
narkotik umumnya untuk nyeri sedang dan berat (Potter & Perry,
2007)
Suharjanti, 2010)
pada garis tidak ada nyeri, kemudian diukur dan ditulis dalam
ada suatu tanda angka, kecuali angka 0 dan angka 10. Skala ini
0 10
2) Skala Numerik
– angka dari 0 – 10, yaitu angka 0 menunjukkan tidak ada nyeri dan
1 cm diberi tanda. Skala ini dapat dipakai pada klien dengan nyeri
yang hebat atau klien yang baru mengalami operasi. Tingkat angka
0 = tidak menyakitkan
1 = sedikit sakit
2 = lebih menyakitkan
Sehingga pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi
sinapsis antara neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat
2.4.1 Pengkajian
pendidikan kesehatan.
22
1) Identitas klien
besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut
dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi
encer.
atau lainnya.
4) Kebutuhan dasar
5) Pemeriksaan fisik
b) Pemeriksaan sistematik:
kemerahan.
c) Pemeriksaan penunjang
membran alveolar-kapiler.
cairan aktif.
status cairan.
membran alveolar-kapiler.
Intervensi :
a) Buka jalan napas dengan teknik chin lift atau jaw thrust.
mengalami diare.
Intervensi :
yang tepat.
aktif.
berlebihan.
Intervensi :
cairan.
Kriteria Hasil : Tidak ada luka atau lesi pada kulit, perfusi jaringan
baik.
Intervensi :
luka.
sekitar luka.
b) Bersihkan kulit sekitar luka dengan sabun yang lembut dan air.
R: Mencegah infeksi.
nutrisi.
Intervensi :
badan klien.
klien.
obat-obatan.
Intervensi :
c) Monitor EKG
kebutuhan.
Intervensi :
b) Dengarkan klien.
tekanan.
secara tepat.
2.4.4 Implementasi
2010).
2.4.5 Evaluasi
METODE PENELITIAN
Batasan istilah pada karya tulis ilmiah (KTI) ini adalah asuhan
akut (GEA) atau Diare didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses
tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali
dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, disebut sebagai
3.3 Partisipan
Subyek studi dalam kasus ini adalah dua klien yang menderita atau
34
35
3.4.1 Lokasi
(GEA).
3.4.2 Waktu
3.5.1 Wawancara
auskultasi.
36
tambahan dari tiga sumber data utama yaitu klien, keluarga perawat expert serta
referensi buku dan jurnal yang berkaitan dengan masalah gastroenteritis akut
data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan
ada dan dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
evaluasi.
BAB IV
HASIL
4.1 Hasil
Cempaka RSUD Salatiga. RSUD Salatiga adalah rumah sakit umum milik
radiologi dan rontgen, kamar operasi, USG, bank darah dan haemodialisa.
38
39
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Riwayat Penyakit
RIWAYAT
KLIEN 1 KLIEN 2
PENYAKIT
Keluhan Utama Nyeri perut Nyeri perut
Riwayat Penyakit Klien mengatakan pada tanggal Klien mengatakan pada tanggal
Sekarang 20 mei 2017 pukul 23.00 WIB 25 mei 2017 pukul 18.00 WIB,
Klien masuk IGD dengan klien di bawa ke IGD RSUD
keluhan lemas, BAB>5x Salatiga dengan keluhan lemas,
konsisten klien mengatakan 7 hari BAB >
si cair, mual muntah > 5x, dan 7x, mual muntah> 4x, haus,
tidak nafsu makan, nyeri perut nyeri perut
P : Nyeri saat akan BAB P : Nyeri saat akan BAB
Q : seperti tertusuk-tusuk Q : seperti tertusuk-tusuk
R : Perut bagian bawah R : Perut bagian bawah
S : Skala nyeri 7 S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul T : Nyeri hilang timbul
Kemudian klien dipindahkan ke Kemudian di pindah ke bangsal
ruang bangsal flamboyan 3 pada cempaka pada tanggal 25 mei
40
Genogram
Keterangan : Keterangan :
: Laki – laki : Laki – laki
: Perempuan : Perempuan
POLA
KLIEN 1 KLIEN 2
KESEHATAN
Pola Persepsi dan Klien mengatakan kesehatan Klien mengatakan kesehatan sangat
Pemeliharaan sangat penting, jika ada penting, jika ada keluarga yang sakit
Kesehatan keluarga yang sakit langsung langsung memeriksakan ke
memeriksakan ke pelayanan pelayanan kesehatan terdekat
kesehatan terdekat
Pola Nutrisi dan a. Sebelum Sakit c. Sebelum Sakit
Metabolik Antropometri : Antropometri :
TB : 160cm TB : 150cm
BB : 68 kg BB : 60 kg
Biochemical : Biochemical :
- Hemoglobin : 10.4 - Hemoglobin : 12.1
- Hematokrit : 45.8 - Hematokrit : 3.8
Clinical : klien mengatakan Clinical : klien mengatakan tidak
tidak ada mual muntah ada mual muntah
Diet : Diet :
frekuensi : 3x sehari frekuensi : 3x sehari
Jenis : nasi, sayur, lauk, air Jenis : nasi, sayur, lauk, air putih
putih Porsi : 1 porsi habis
Porsi : 1 porsi habis Keluhan : tidak ada
Keluhan : tidak ada d. Selama Sakit
42
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Klien 1 Klien 2
Penunjang
Keadaan Umum
Kesadaran Composmentis Composmentis
TTV
TD 140/94mmHg 130/90 mmHg
Nadi
Frekuensi 90x/menit 86x/menit
Irama Teratur Teratur
Kekakuan Kuat Kuat
Respirasi
Frekuensi 19x/menit 20x/menit
Irama Teratur Teratur
Suhu 36,5oc 36oc
Kepala
Bentuk Kepala Mesochepal Mesochepal
Kulit Kepala Tidak terdapat luka Tidak terdapat luka, lembab
Rambut Bersih Bersih
Muka
Mata
Palpebra Tampak hitam Tampak hitam
Konjungtiva Tidak anemis Konjungtiva Anemis
Sclera tidak ikterik Sclera tidak ikterik
Pupil Isokor Isokor
Diameter 2 mm, simetris 2 mm, simetris
Reflek Cahaya +/+ +/+
Penggunaan alat tidak menggunakan alat bantu
bantu
Hidung Bersih tidak ada polip tidak ada polip, sekret
Mulut Mukosa bibir kering,simetris Mukosa kering,simetris
Gigi Bersih Bersih
Telinga Simetris, tidak terdapat gangguan Simetris,tidak ada serumen tidak
terdapat gangguan
Leher Tidak terdapat pembesaran kelenjar Tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid tiroid
Paru – Paru
Inspeksi Bentuk dada simetris, tidak ada lesi Bentuk dada simetris, tidak ada lesi
Palpasi Vocal fremitus ka / ki sama Vocal fremitus ka / ki sama
Perkusi Sonor pada semua lapang paru Sonor dada semua lapang paru
Auskultasi Vesikule, tidak ada suara tambahan Vesikule tidak ada suara tambahan
Jantung
Inspeksi Ictus cordis nampak Ictus cordis tidak tampak
Palpasi Ictus cordis teraba pada ICS 5 and Ictus cordis teraba pada ICS 5
klairkik midklafikula
Perkusi Pekak Pekak
46
sewaktu 27 31 10 - 50 Mg/dl
Ureum 0.7 0.9 0.6 - 1.1 Mg/dl
Creatinin 13 21 L : < 37 W : < 31 u/l
SGOT 13 18 L : < 42 W : < 32 u/l
SGPT
6. Terapi Medis
KLIEN 1
Hari/ Gol &
Jenis Terapi Dosis Fungsi & Farmakologi
Tgl Kandungan
22 Infus RL 30 tmp Larutan Mengganti cairan /
Mei (Ringer Laktat) elektrolit nutrisi mengembalikan
2017 dan lain - lain keseimbangan elektrolit
Obat Parenteral
Omeprazole 40mg/12jam Anti sekresi mengurangi produksi
asam lambung
Ondanzentron 8mg/6jam Antagonis Mencegah dan
mengobati mual dan
muntah.
Ketorolac 30mg/6jam Anti inflamasi Meredakan masalah
non steroid pembengkakak dan
nyeri
Obat Oral
Sucralpat 3x1 sendok Sucralpat, obat Mengobati tungkak
teh ictas usus 12 jari
New diatab 3x1 tab Anti diare Mengabsorsi racum
bakteri dan enterovirus
yang menyebabkan
diare
KLIEN 2
26 Infus RL 30 tmp Larutan Mengganti cairan /
Mei (Ringer Laktat) elektrolit nutrisi mengembalikan
2017 dan lain - lain keseimbangan elektrolit
Obat Parenteral
Ondanzentron 8mg/6jam Antagonis Mencegah dan
mengobati mual dan
muntah
Ketorolac 30mg/6jam Antiinflamasi Meredakan masalah
non steroid pembengkakan dan
nyeri
Ranitidine 25mg/6jam Antihistamin Meredakan tungkak
lambung, mengurangi
rasa nyeri ulu hati
Oral
New diatab 3x1 tab Anti diare Mengabsorsi racun
bakteri dan enterovirus
yang menyebabkan
diare
48
KLIEN 2
DS : Nyeri akut (000132) Agen cidera biologis
Klien mengatakan nyeri perut,
49
mual
P : Klien mengatakan nyeri saat
akan BAB
Q : Perut terasa mual
R : Perut bagian bawah
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul
DO : Klien tampak meringis
kesakitan
KLIEN 1 KLIEN 2
1. Nyeri akut (000132) berhubungan 1. Nyeri akut (000132) berhubungan
dengan agen cidera biologis dengan agen cidera biologis
2. Kekurangan volume cairan (00027) 2. Kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan cairan (00027) berhubungan dengan
aktif kehilangan cairan aktif
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh (00002) dari kebutuhan tubuh (00002)
berhubungan dengan faktor biologis berhubungan dengan faktor biologis
(hilangnya nafsu makan) (hilangnya nafsu makan)
50
Hari/Tgl Evaluasi
Klien 1
Senin S:
22 Mei2017 klien mengatakan nyeri
Dx 1 P : klien mengatakan nyeri saat BAB
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : perut bagian bawah
S : skala 7
T : hilang timbul
O : klien tampak menahan nyeri
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kaji skala nyeri PQRST
Ajari teknik relaksasi nafas dalam
Beri posisi nyaman dengan posisin supinasi
Dx 2 S:
Klien mengatakan haus, lemas, mual muntah, BAB > 5x
O:
TD : 140/94mmHg
S : 36oc
R : 18x/menit
N : 90x/menit
- Klien tampak lemah, mukosa bibir kering, turgor kulit kering.
- Konsistensi feses encer
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi TTV
- Observasi tanda dehidrasi
- Anjurkan klien banyak minum
- Kolaborasi pemberian cairan IV
Dx 3 S:
klien mengatakan tidak nafsu makan, lemas
O:
- A : TB : 160cm
BB : 60cm
- B : Hematokrit : 45,8 %
Hemoglobin : 10,4 g/dl
- C : konjungtiva tidak anemis, turgor kulit jelek
- D : Frekuensi : 3x1 sehari
Porsi : 1-2 sendok
Jenis : bubur, susu, air putih
Keluhan : mual muntah
- BB sebelum sakit = 68 kg
- BB selama sakit = 60 kg
57
Klien 2
Jum’at S: klien mengatakan nyeri
26 Mei P : klien mengatakan nyeri saat akan BAB
2017 Q : seperti tertusuk-tusuk
Dx1 R : perut bagian bawah
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul
O: klien tampak menanhan nyeri
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Kaji skala nyeri PQRST
- Beri posisi nyaman
- Ajari teknik relaksasi
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik
Dx 2 S : klien mengatakan lemas, haus, BAB 6x, mual tapi tidak muntah
O: TD : 130/90 mmHg
N : 86x/menit
R : 26x/menit
S : 36oc
- Klien tampak lemas
- Konsistensi BAB cair
59
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan pada
klien dengan gastroenteritis akut (GEA) pada Ny.W dan Ny.S. Asuhan
5.1.1 Pengkajian
objektif).
61
62
utama nyeri perut, mual dengan skala nyeri 7, kualitas nyeri perut
terasa mulas, nyeri hilang timbul, dan nyeri bertambah jika ditekan.
Pada klien 2 juga mengeluh rasa nyeri perut, mual dengan skala nyeri
5 kualitas nyeri perut terasa mulas, nyeri hilang timbul, dan nyeri
angka – angka dari 0 – 10, yaitu angka 0 menunjukkan tidak ada nyeri
cm diberi tanda. Skala ini dapat dipakai pada klien dengan nyeri yang
hebat atau klien yang baru mengalami operasi. Tingkat angka yang
lambat dari itensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
dan Kosasih (2015), nyeri pada klien harus segera ditangani karena
apabila nyeri yang tidak segera diatasi secara adekuat mempunyai efek
diperioritaskan yaitu nyeri akut b.d agen cidera biologis, maka penulis
hasil klien tidak mengeluh nyeri atau nyeri hilang, skala nyeri menjadi
yang pertama kaji skala nyeri dengan pola PQRST bertujuan untuk
nyeri bersifat objektif tidak ada dua individu yang mengalami nyeri
yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang menghasilkan respon
atau perasaan yang identik pada seorang individu (Potter dan Perry,
untuk mengalihkan rasa nyeri dan klien lebih rileks. Ajarkan terapi
relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri, salah satu metode
merasa dalam kondisi yang tidak nyaman (Potter & Perry, 2005
ciderabiologis.
5.5.1 Evaluasi
Hal ini sesuai dengan kondisi klien 1 dan 2. Pada klien 1 skala
dari 5 menjadi 3.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Pengkajian
72
73
6.1.2 Diagnosis
6.1.3 Perencanaan
diagnosis nyeri akut berhubungan dengan agen cidera bilogis yaitu: kaji
6.1.4 Tindakan
kepada kedua klien yaitu teknik relaksasi nafas dalam sebagai upaya
diagnosa GEA.
74
6.1.5 Evaluasi
cempaka.
6.2 Saran
dapat menjadi pegangan atau manfaat bagi penulis dalam hal pemberian
Riwayat organisasi :-
Publikasi :-