Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH TRANSAKSI DIGITAL DAN TRANSAKSI KONSEP SYARIAH

YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :

DESINTA

11907122

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

PERBANKAN SYARIAH

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin cangkih, tingkat permintaan
yang kompleks mengakibatkan timbulnya berbagai macam aplikasi dari canggihnya
teknologi yang semata – mata menjawab kebutuhan masyarakat. Di era digital yang
tidak terlepas dari segala aspek kehidupan saat ini, menjadikan semua pekerjaan dapat
terselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari
kebiasaan manusia saat ini yang sangat bergantung pada teknologi seperti
smartphone. Dengan berbagai kemudahan dan manfaaat yang dirasakan, membuat
orang-orang tidak hanya mengandalkan smartphone mereka sebagai media
berkomunikasi saja. Penggunaan smartphone kini beralih menjadi perangkat
multifungsi atau serba bisa yang membantu manusia dalam pekerjaannya.
Jarak dan waktu sekarang ini, bukan lagi menjadi masalah karena adanya
bantuan dari teknologi yang ada. Perkembangan ini tidak hanya terjadi pada satu
bidang saja, namun telah terjadi di semua segi kehidupan manusia. Diakui atau tidak
pemenuhan kebutuhan teknologi untuk membantu aktivitas operasional organisasi
tetap harus dilakukan pada saat sekarang, pengaruh Teknologi Informasi dan
Komunikasi tidak dapat di pungkiri dalam segmen bisnis dan pemerintahan.
Teknologi informasi dan komunikasi menfasilitasi dan membentuk keseharian
individu dengan menawarkan jasa seperti e-commerce, yang berdefinisi penggunaan
jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Pandangan
populer dari e-commerce adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser
Web untuk membeli dan menjual produk.
Pengaruh globalisasi dengan penggunaan sarana teknologi informasi dan
komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat, dan berkembang dalam tatanan
kehidupan baru sehingga mendorong terjadinya perubahan sosial, ekonomi budaya,
pertanahan, keamanan, dan penegakan hukum. Salah satu dampak dari pengaruh
globalisasi adalah semakin bertambahnya alat pembayaran, yang sebelumnya hanya
ada pembayaran tunai dalam bentuk uang Giral dan uang kartal, pada saat ini
berkembang menjadi pembayaran yang dilakukan dengan system elektronik. Salah
satu alat pembayaraan dengan sistem elektronik atau non-tunai adalah dengan
menggunakan uang elektromik (e-money). Transaksi Elektronik menurut Pasal 1 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah sebuah
perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan
Komputer, dan/atau media elektronik lainnya.
Perkembangan sistem pembayaran yang berbasis teknologi telah mengubah
secara signifikan arsitektur sistem pembayaran konvensional yang mengandalkan fisik
uang sebagai instrument pembayaran. Meski fisik uang sampai saat ini masih banyak
digunakan masyarakat dunia sebagai alat pembayaran, namun sejalan dengan
perkembangan teknologi sistem pembayaran yang pesat, pola pembayaran tunai
(cash) secara berangsur beralih menuju pembayaran non tunai (noncash).
E-money yaitu alat pembayaran yang menggunakan media elektronik, yaitu
jaringan komputer dan juga internet. Nilai uang dari nasabah tersimpan dalam media
elektronik tertentu. E-Money sering pula disebut dengan Electronic Cash, Digital
Money, Digital Cash, Electronic Currency ataupun Digital Currency. E-Money sangat
aman untuk digunakan. Bahkan ilmu kriptografi menyatakan bahwa uang elektronik
tersebut sangat sulit untuk diretas atau dibajak.
E-money (uang elektronik) atau Digital Money (uang digital) merupakan uang
yang digunakan dalam transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi
ini melibatkan penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan sistem
penyimpanan harga digital). Electronic Funds Transfer (EFT) adalah sebuah contoh
uang elektronik.
Bank Indonesia pun mendorong gerakan less cash society (LCS) atau
penggunaan uang elektronik sebagai pengganti pembayaran tunai di Indonesia.
Walaupun Data BI menyebutkan penguna e-money terkonsentrasi di kota-kota besar
di pulau Jawa, Sumatera dan sebagian Sulawesi serta pemakaiannya masih sekitar
sektor transportasi, seperti toll, pompa bensin, parkir dan transaksi di mini
market, namun pengguna Uang Elektronik semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Hadist mengenai transaksi dalam islam yang berbunyi :

‫ح ِم ْثالً بِ ِم ْث@ ٍل‬


ِ ‫@ال ِم ْل‬
ْ @ِ‫ير َوالتَّ ْم@ ُر بِ@@التَّ ْم ِر َو ْال ِم ْل ُح ب‬ َّ ِ‫الش@ ِعي ُر ب‬
ِ ‫الش@ ِع‬ َّ ‫@البُرِّ َو‬ْ @ِ‫ض ِة َو ْالبُ@@رُّ ب‬
َّ ِ‫ضةُ بِ ْالف‬
َّ ِ‫الذهَب َو ْالف‬
َّ ِ‫الذهَبُ ب‬
َّ
‫ت هَ ِذ ِه األَصْ نَافُ فَبِيعُوا َك ْيفَ ِش ْئتُ ْم ِإ َذا َكانَ يَدًا بِيَ ٍد‬ ْ َ‫اختَلَف‬
ْ ‫َس َوا ًء بِ َس َوا ٍء يَدًا بِيَ ٍ@د فَإ ِ َذا‬
Artinya:

Emas dengan emas, perak dengan perak, anggur dengan anggur, gandum
dengan gandum, kurma dengan kurma, garam Emas dengan emas, perak dengan
perak, anggur dengan anggur, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, garam
dengan garam harus sama dan diserah terimakan secara langsung . barang siapa
menambahi atau memberi tambahan maka sungguh-sungguh sama-sama riba orang
yang mengambil dan memberinya.

Dalam ayat al-Quran tersebut menjelaskan bahwa dan melakukan transaksi


islam tidak menganal yang namanya riba (bunga) dimana riba dipandang sebagai hal
yang memberatkan salah satu pihak. Beda halnya dengan pandangan dunia
perbankkan bunga diperbolehkan seperti dalam pasal 1765 KUH Perdata, yang
berbunyi :

“Adalah diperbolehkan memperjanjikan bunga atas peminjaman uang atau lain


barang yang menghabis karena pemakaian”
Para fuqaha sependapat dan menyatakan bahwa suatu transaksi jual beli itu
sah apabila cukup syarat-syaratnya. Implikasinya, pada transaksi jual beli mata uang
sebagai objek jual beli adalah sah menurut syara. Terdapat undung- undang mengenai
transaksi digital Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2016 (UU ITE) disahkan pada tanggal 21 April 2008 dan menjadi cyber law
pertama di Indonesia. Namun apakah dalam transaksi digital dengan secara non tunai
ini sesuai dengan dengan konsep syariah. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis
tertarik mengkajinya dalam bentuk skripsi dengan judul“ ANALISIS PENGARUH
TRANSAKSI DIGITAL DAN TRANSAKSI KONSEP SYARIAH YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH”.

B. FOKUS PENELITIAN
Mengacu pada latar belakang penelitian ini berfokus pada suatu pokok
permasalahan yang berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah transaksi digital yang kita lakukan dalam kehidupan ini sesuai dengan
transaksi syariah ?
2. Bagaimana pengaruh transaksi digital dengan transaksi yang berkonsep syariah ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan fokus penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui transaksi digital ini sesuai apa tidak dalam konsep transaksi
syariah
2. Untuk mengetahui pengaruh dari transaksi digital terhadap transaksi yang
berkonsep syariah.

D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini baik secarapraktismau pun
secara teoritis sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti, Penelitian ini menjadi wawasan baru dalam bidang transaksi yang
lebih mengutamakan konsep syariah yang berhubungan dengan perbankan syariah
2. Bagi masyarakat secara umum penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan tentang transaksi digital dan mampu menjadi jawaban dari segi
transaksi pandang syariat Islam
3. Bagi kalangan akademik penelitian ini dapat memberikan masukan ilmu
pengetahuan khususnya tentang instrument pembayaran yang mengglobal dan
akan diterapkan di Indonesia oleh perbankan syariah
4. Bagi pemerintah, hasil penilitian ini dapat menjadi acuan dalam mengeluarkan
kebijakan tentang digital dan pengaruh dari transaksi digital dengan transaksi
konsep syariah.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Transaksi digital
a. Pengertian transaksi digital

Alat transaksi pembayaran di zaman sekarang mengalami banyak sekali


perkembangan. Dengan membeli produk melalui internet, anda dapat membelinya tanpa
harus menggunakan mata uang dalam bentuk kertas. Cryptocurrency/transaksi digital adalah
salah satu aset mata uang digital sebagai solusi kebutuhan transaksi keuangan online saat ini.

Transaksi digital adalah pembayaran nontunai (cashless) seperti mobile banking atau
perangkat transaksi virtual lainnya.Tersedianya fasilitas ini membuat orang tidak perlu
beranjak dari tempat duduk untuk bertransaksi. Hanya melalui smartphone yang terhubung
internet, semua bisa dilakukan.Transaksi digital pun makin populer dan diminati masyarakat
Indonesia.Catatan Bank Indonesia (BI) menyebutkan, selama tahun 2019 telah terjadi 4,7 juta
jumlah transaksi online dan 128 triliun volume transaksi cashless di Indonesia.

Mata uang kripto atau cryptocurrency adalah sebuah aset digital yang dipahami sebagai mata
uang digital. Mata uang ini sangat berbeda dengan versi konvensionalnya, dimana
cryptocurrency digunakan untuk kebutuhan transaksi secara virtual melalui jaringan internet.

Macam- macam aplikasi transaksi digital:

1. OVO

Aplikasi pembayaran digital yang pertama adalah OVO, aplikasi ini memiliki banyak sekali
fitur yang bisa memudahkan anda dalam melakukan berbagai macam transaksi pembayaran
dengan cara yang sangat mudah sekali tanpa harus jauh-jauh keluar rumah atau mengeluarkan
tenaga lebih untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tagihan yang harus anda bayar.
Aplikasi OVO ini bisa membantu anda dalam mempermudah pembayaran tagihan internet,
listrik, isi pulsa dan lain-lain. Selain itu OVO juga bermitra kerja dengan GRAB yang mana
apabila anda menggunakan jasa GRAB bisa langsung melakukan pembayaran non tunai dan
juga biasnaya aka nada potongan bagi seseorang yang sering menggunakan aplikasi tersebut
di berbagai macam transaksi.

2. Go-Pay

Go-Pay memang sangat mirip sekali, yang menjadi pembeda adalah keduanya support
dengan aplikasi yang berbeda. Sama halnya dengan aplikasi GOJEK dan GRAB dimana
keduanya memang memiliki bebrapa kemiripan namun tetap untuk pelayanan dan cara
kerjanya memiliki perbedaan baahkan kesan dan pesan yang diberkan oleh pengguna juga
berbeda-beda.

3. DANA
Aplikasi pembayaran digital yang selanjutnya adalah DANA, dimana aplikasi ini sudah
banyak sekali memiliki pengguna aktif. Di Indonesia sendiri memiliki lebih dari 5 juta
pengguna aktif yang tentunya sangat menikmati sekali fitur-fitur yang disuguhkan oleh
aplikasi ini. DANA merupakan aplikasi pembayaran digital yang tidak jauh berbeda dengan
aplikasi-aplikasi lainnya, namun aplikasi ini memiliki tampilan yang sangat simpel dan
sederhana sehingga para pengguna sangat nyaman ketika menggunkan aplikasi ini. Anda bisa
melakukan transaksi melalui aplikasi ke berbagai macam jenis rekening, jumlah minimal agar
bisa melakukan transaksi melalui dana adalah 50.000 rupiah. Jadi ketika anda ingin
mentransfer sejumlah uang ke rekening lain minimal harus 50 ribu rupiah, selain itu anda
juga bisa melakukan transaksi melalui nomor telephone apabila seseorang yang hendak
menjadi mitra anda juga memiliki atau menggunakan aplikasi ini. DANA memberikan
banyak sekali potongan harga atau diskon besar-besaran apabila anda sering belanja online di
LAZADA. Pasalnya aplikasi ini merupakan aplikasi pendukung LAZADA yang fungsinya
untuk memudahkan para pelanggannya dalam melakukan berbagai macam transaksi ketika
sedang berbelanja online di LAZADA.

4. Mandiri E-Cash

Mandiri E-Cash merupakan aplikasi pembayaran digital dari bank Mandiri, salah satu yang
menjadi daya Tarik dari aplikasi ini adalah bisa digunakan oleh nasabah dari bank lain.
Dengan aplikasi ini tentu anda yang menjadi nasabah mandiri akan sangat dimanjakan berkat
adanya aplikasi ini, sebab anda bisa lebih mudah dalam melakukan berbagai macam transaksi
tanpa harus susah payah pergi ke ATM.

5. ISaku

Aplikasi ini tentu juga sama atau mirip dengan aplikasi lainnya, jadi penjelasan dari aplikasi
ini juga akan mirip dengan beberapa ulasan di atas. Isaku ini menyediakan fitur token untuk
para penggunanya, jadi anda bisa lebih mudah ketika hendak setor maupun Tarik tunai.
Selain itu ketika anda sudah berulang kali menggunakan fitur dari aplikasi ini anda bisa
mengumpulkan beberapa poin yang nantinya dapat anda tukarkan dengan beberapa hadiah
menarik.

b. Fungsi transaksi digital

fungsi dari transaksi digital :

1. Melakukan Investasi

Prinsip dari cryptocurrency ini sama dengan prinsip ekonomi, dimana harga akan naik
ketika terdapat banyak sekali permintaan. Semakin banyak orang yang berinvestasi, maka
harga juga akan melambung naik. Akan tetapi, investasi ini termasuk ke dalam kategori high
risk (resiko tinggi).

2. Membeli Barang atau Jasa


Untuk sekarang, telah banyak perusahaan atau organisasi yang telah menerapkan alat
pembayaran menggunakan mata uang virtual, baik dari perhotelan, penerbangan, restoran,
hingga aplikasi. Setidaknya, terdapat dua perusahaan yang telah menggunakan alat transaksi
ini, yaitu Overstock dan Newegg. Namun, sebagian besar perusahaan hanya menerima
bitcoin saja.

3. Mining (Pertambangan)

Pertambangan merupakan sesuatu hal yang sangat berkaitan dengan cryptocurrency.


Pengguna harus bisa memecahkan teka – teki dari kriptografi yang rumit untuk dapat
mengkonfirmasi transaksi dan mencatat dalam sebuah blockchain. Semakin besar daya
pengguna, maka semakin besar peluang untuk dapat memecahkannya.

c. Tujuan Transaksi digital

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memberikan banyak


dampak pada berbagai bidang di negara Indonesia, yang salah satunya ada pada bidang
ekonomi yaitu perdangangan, dimana dalam dunia perdagangan mengalami peningkatan yang
cukup pesat pada transaksi digital. Tujuan dari transaksi digital ini adalah untuk
memepermudah dalam manusia dalam bertransaksi.

B. Transaksi konsep syariah

a. Pengertian transaksi konsep syariah

Bank syariah selaku lembaga intermediasi antara bagian investor yang menanamkan
dananya di bank lalu selanjutnya bank syariah mendistribusikan dananya pada pihak lainnya
yang memerlukan dana. Investor yang menyimpan dananya akan memperoleh konpensasi
dari bank dengan cara bagi hasil maupun bentuk lainnya yang berlaku dalam syariah Islam.
Berdasarkan tujuan hukum perbankan syariah yaitu : UU No. 10 tahun 1998 mengenai
pergantian UU No. 7 tahun 1972 tentang perbankan. Bank syariah ialah bank yang
menjalankan kegiatan usaha berlandaskan hukum syariah dalam kegiatannya dapat
memberikan atau tidak memberikan jasa melalui lalu lintaspembayarannya.Bank merupakan
wadah mendistribusikan dana oleh mereka yang tidak dapat memakai secara menguntungkan
terhadap mereka yang bisa membuatnya lebih bermanfaat untuk dapat menguntungkan
masyarakat.

b. Cara bertransaksi konsep syariah

Akad yang sah merupakan salah satu sebab sahnya perpindahan kepemilikan sesuatu
(bertransaksi) dalam Islam, maka sah atau batalnya transaksi dalam Islam akan berdampak
pada hukum yang sangat krusial berkaitan denagn perpindahan hak kepemilikan suatu benda
dan kebebasan berbuat dengan benda tersebut. Apabila transaksi yang dilakukan dianggap
sah secara syariah, maka sah pula kapemilikan atas objek transaksinya yang menyebabkan
dia bebas berbuat dan memberlakukan hak kepemilikannya atas objek transaksi tersebut. Tapi
apabila transaksi perpindahan haknya dianggap batal secara syariah, maka batal pulalah hak
kepemilikannya, dan dia tidak berhak memberlakukan objek transaksi tersebut sesuka
hatinya, karena kepemilikannnya belumlah dianggap sah secara syariah. Oleh sebab itu hal
yang sangat urgen kita memahami hal-hal yang menjadikan suatu transaksi tersebut menjadi
sah, atau transaksi tersebut dianggap batal.

Islam merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagaimana tidak boleh
mengambil satu bagiannya saja dan meninggalkan bagian yang lain. Jadi, keliru kalau ada
orang yang mengatakan bahwa Islam itu hanya agama ibadah yang terbatas di sekitar masjid
dan rumah saja. Keliru juga orang mengatakan bahwa boleh menjalankan sebagian dari Islam
itu dan meninggalkan sebagian yang lain. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Baqarah
: ayat 85 :“……………Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebagian yang lain? Tiadaklah balasan bagi orang yang berbuat demikian
daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu
perbuat.”

Hal ini sebagaimana keliru dan jahilnya orang-orang yang berkeyakinan bahwa Islam
itu tidak memiliki aturan-aturan hukum bermu’amalah (bertransaksi). Sebagai contoh, Islam
menerangkan bahwa syariat Islam sudah mencakup kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang
mengatur teknik muamalah (bertransaksi) atau perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa
Islam telah lebih dahulu menetapkan kaidah dasar mu’amalah, dan sekaligus membuktikan
bahwa Islam relevan untuk segala waktu dan kondisi.

Dalam konsep Islam diyakini, bahwa agama Islam sebagai sistem nilai, tata cara ritual
dan sistem kehidupan, sehingga seorang muslim seharusnya berpegang teguh pada ketentuan-
ketentuan Allah SWT. Tidak terdapat tempat bagi seorang muslim untuk sebagian mematuhi
dan sebagian lagi mengingkari ajaran Allah SWT. Islam mengajarkan bahwa, kesuksesan
hidup di dunia ini tidak dapat dipisahkan dari kesuksesan hidup di akherat kelak.

Islam tidak hanya suatu konsep, melainkan sebagai “Din”, yang berarti sebagai
sesuatu yang harus dijabarkan dalam realitas kehidupan. Islam juga disebut sebagai Rahmat
lil ‘Alamiin, yaitu merupakan rahmat bagi seluruh alam. Awal dari syi’ar agama yang dibawa
oleh para Nabi dan Rasul hanya bersifat lokal, hanya untuk kepentingan kaumnya. Islam
yang dibawakan oleh Rasulullah saw. melingkupi semua umat manusia, bahkan flora dan
fauna.

Transaksi Yang Sesuai Syariah :

- Tidak mengandung unsur kedzaliman.


- Bukan Transaksi Ribawi.
- Tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain.
- Tidak mengandung materi-materi yang dihramkan.
- Tidak mengandung unsur :
- Judi(Maisyir).
- Penipuan(Gharar).
- Monopoli / Penimbunan(Ikhtikar)
- Mengeksploitasi(Istighlal).
- Pura-pura tidak tahu(Jahalah).
- Menutup-nutupi(Tadlis).
- Merekayasa seakan-akan banyak pembeli(Najsy)
- Merekayasa Riba(‘Inah).
- Merekayasa Pembeli tidak mempunyai pilihan(Taljiah)
- Memanfaatkan ketidaktahuan informasi tentang harga si konsumen (Ghubun)

c. produk perbankan syariah

Ada produk bank syariah di Indonesia sebagai alternatif produk perbankan di luar produk
konvensional. Produk-produknya kurang lebih sama dengan produk-produk perbankan
konvesional.

Bedanya, produk-produk bank syariah telah disesuaikan dengan akad-akad syariah dan diakui
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

produk bank syariah di Indonesia yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas
berdasarkan kebutuhan.

1. Tabungan syariah

Tabungan syariah terikat dengan adanya kesepakatan atau akad antara nasabah dan bank,
yaitu akad mudharabah tentang simpanan yang pengelolaannya diberikan kepada bank
dengan sistem bagi hasil.Produk syariah ini menerapkan sistem bagi hasil. Jadi, bukan bunga
karena adanya unsur riba yang tidak halal.Bank syariah berperan mengelola dana simpanan
untuk disalurkan sebagai modal usaha produktif yang sesuai dengan prinsip syariah.
Keuntungannya diberikan dalam bentuk bagi hasil kepada nasabah sesuai kesepakatan.

2. Deposito syariah

Deposito syariah adalah produk simpanan berjangka yang dikelola bank syariah. Produk ini
bisa didapatkan untuk nasabah perorangan dan perusahaan dengan menggunakan prinsip
mudharabah.Deposito syariah bisa ditarik setelah jangka waktu simpanan telah berakhir atau
jatuh tempo, yaitu pilihan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga 24 bulan.

3. Gadai syariah

Gadai syariah adalah produk pinjaman tunai dari bank syariah kepada nasabahnya.
Khususnya dalam hal ini, gadai syariah menggunakan akad rahn atau ijarah. Sebagai syarat
utama, nasabah wajib menyerahkan barang jaminan.Pada penerapannya, jika nasabah atau
debitur tidak sanggup melunasi cicilan, barang jaminan akan dijual untuk menutupi utang.
Jika harga jualnya melebihi utang, kelebihannya akan dikembalikan kepada debitur.

4. Pembiayaan atau pinjaman syariah

Pinjaman syariah adalah produk pinjaman dari bank syariah. Nasabah wajib melunasi utang
tersebut dalam bentuk pembayaran langsung atau cicilan.Transaksi semacam ini tidak tidak
tergolong riba selama bertujuan tolong-menolong dan tetap mengikuti syariat. Keuntungan
bank didapatkan dari margin harga beli barang di toko dengan harga jual kepada
nasabah.Misalnya, nasabah meminjam uang tunai untuk membeli komputer, bank syariah
akan membelikannya terlebih dahulu di toko. Lalu, komputer itu dijual kepada nasabah
dengan harga yang telah dimasukkan margin.Contoh lainnya dikenal dengan sistem bagi
hasil, yaitu saat kita pinjam sejumlah uang untuk modal usaha. Bank akan dapat beberapa
persen dari profit usaha kita nantinya. Persentase profit sharing akan disetujui bersama di
muka.

5. Giro syariah

Giro syariah adalah produk simpanan di bank syariah yang dana bisa ditarik dengan
menggunakan cek atau bilyet giro selain kartu ATM.Nasabah giro, disebut juga dengan giran,
bisa dari perorangan atau badan hukum yang membutuhkan kemudahan bertransaksi dalam
jumlah yang sangat besar kapan saja.

Akad bagi hasil dalam bank syariah

Sistem bagi hasil pada bank syariah diterapkan dengan cara berbagi keuntungan atau disebut
profit sharing.Artinya, nasabah dan bank saling membagi keuntungan bersih dari hasil usaha
atau investasi. Dengan kata lain, tidak menggunakan sistem bunga seperti bank konvensional.

1. Mudharabah

Mudharabah adalah kerja sama dengan memberikan pinjaman modal kepada mudharib
(debitur) dengan perjanjian yang disepakati di antara kedua belah pihak demi mendapatkan
laba usaha. Di bank konvensional istilahnya dikenal sebagai produk kredit atau pinjaman.

2. Musyarakah

Musyarakah adalah kerja sama di antara dua pihak atau lebih dengan pembagian laba dan
kerugian berdasarkan persentase dana yang digunakan untuk modal usaha. Di bank
konvensional istilahnya dikenal sebagai produk pembiayaan untuk usaha.

3. Muzara’ah

Muzara’ah adalah kerja sama dalam mengelola lahan atau tanah kepada orang lain dengan
pembagian imbalan bagi pemilik lahan dan pengelola lahan sesuai dengan kesepakatan. Di
bank konvensional istilahnya dikenal sebagai produk pinjaman modal usaha.

4. Musaqah

Musaqah adalah kerja sama dalam mengelola kebun atau tanaman dengan pembagian sesuai
dengan akad antara pemilik kebun dan pengelola kebun. Di bank konvensional istilahnya
dikenal sebagai produk pembiayaan modal usaha.embutuhkan kemudahan bertransaksi dalam
jAkad tabungan atau simpanan dalam bank syariah
Produk tabungan atau simpanan dalam bank syariah memungkinkan untuk
mengenakan biaya titipan kepada nasabah.

1. Wadi’ah

Wadi’ah adalah titipan yang mana nasabah dapat menitipkan barang atau uang dengan
ketentuan terdapat biaya jasa titipan dari bank syariah sebagai pengelola titipan, seperti
produk tabungan/simpanan dalam bank konvensional.

2. Mudharabah

Mudharabah adalah simpanan dana yang dapat digunakan bank (pengelola modal) untuk
modal usaha dengan imbalan bagi hasil yang telah disepakati antara nasabah dan bank.
Misalnya aja, produk simpanan di bank konvensional yang dapat digunakan bank untuk
memberikan modal usaha kepada debitur.

Akad kredit dalam bank syariah

Produk bank konvensional yang paling banyak diminati adalah produk kredit. Produk kredit
syariah umum diaplikasikan untuk pembelian kendaraan, rumah, atau barang lainnya sesuai
dengan kebutuhan nasabah.

1. Bai Murabahah

Bai Murabahah adalah pembelian barang dengan penambahan keuntungan yang diketahui
pembeli. Penjual juga wajib memberi tahu modal pembelian barang tersebut sehingga ada
transparansi harga serta keuntungan yang didapatkan penjual.Contohnya produk pembiayaan
kendaraan atau rumah dalam produk bank konvensional.

2. Bai Salam

Bai Salam adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan barang sesuai dengan kriteria yang
diinginkan pembeli serta disanggupi pembuat atau penjual.Metode pembayaran akad ini di
muka dengan penyerahan barang di kemudian hari.

3. Bai Istishna

Bai istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan pembeli dan disepakati pembuat atau penjual.Metode pembayaran
dalam akad ini bisa dilakukan dengan metode cicilan.Contoh produk ini di bank konvensional
adalah pembelian kendaraan atau rumah dengan metode kredit atau cicilan.

4. Ijarah

Proses transaksi dengan akad ijarah biasanya digunakan dalam pembiayaan kendaraan.
Debitur akan dikenai biaya sewa barang sekaligus menjadi cicilan pembelian barang pada
saat periode sewa berakhir.umlah yang sangat besar kapan saja.

Akad jasa keuangan lainnya dalam bank syariah


Produk jasa yang ditawarkan bank syariah cukup banyak, seperti penggunaan ATM, internet
banking, dan sebagainya untuk memudahkan transaksi perbankan.Dalam konteks produk
bank syariah atau produk perbankan syariah, layanan tersebut dapat dikenakan biaya yang
dibebankan kepada nasabah.

1. Wakalah

Wakalah adalah nasabah memberikan kekuasaan kepada bank untuk melakukan pengelolaan
keuangan, seperti transfer, pembukuan, dan sebagainya. Atas usaha yang dilakukannya
tersebut, bank akan mendapatkan komisi dari nasabah.

2. Hawalah

Al-Hawalah adalah mengalihkan utang kepada orang lain dengan maksud menolong.
Pengalihan utang ini tetap harus berdasarkan kerelaan dari kreditur ataupun debitur.

3. Rahn

Rahn adalah menahan aset debitur dengan imbalan pinjaman dana atau modal dari kreditur.
Istilah sederhananya adalah menggadaikan barang untuk mendapatkan pinjaman.Debitur
akan dikenai biaya pemeliharaan yang dapat dicicil sesuai dengan akad di awal.

4. Qardh

Qardh adalah penyaluran dana dengan maksud menolong. Nasabah wajib mengembalikan
pokok pinjaman sesuai dengan akad.Nasabah boleh melebihkan jumlah pembayaran dari
pokok sebenarnya tetapi tidak boleh atas dasar paksaan apalagi dicantumkan dalam
perjanjian.

d. hubungan transaksi digital,transaksi konsep syariah dan produk perbankan syariah

Pertumbuhan ekonomi untuk mencapai Visi Indonesia Maju mengalami tantangan yang
cukup berat di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Untuk itu,
dibutuhkan transformasi ekonomi yang mampu menggerakkan seluruh sektor dan melibatkan
seluruh masyarakat, salah satunya melalui digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah.

Digitalisasi berperan signifikan, di antaranya dalam menahan laju penurunan kinerja


penjualan produk industri halal, mempercepat mekanisme audit online dalam pengajuan
sertifikasi halal, mendorong peningkatan keuangan sosial syariah terutama dalam hal
pembayaran ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) secara online oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai