Pasal 48. [1] Penerbit wajib melakukan pencatatan Dana Float pada pos
kewajiban segera atau rupa-rupa pasiva. [2] Penerbit wajib menempatkan Dana
Float dengan ketentuan: [a] paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari Dana
Float pada: [i] kas, bagi Penerbit yang merupakan Bank yang termasuk dalam
kategori bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 4; atau [ii] giro di Bank
yang termasuk dalam kategori bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU)
4, bagi: (a) Penerbit yang merupakan Bank yang tidak termasuk dalam kategori
bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 4; dan (b) Penerbit yang
merupakan Lembaga Selain Bank; dan [b] paling banyak 70% (tujuh puluh
persen) dari Dana Float pada: [i] surat berharga atau instrumen keuangan yang
diterbitkan oleh Pemerintah atau Bank Indonesia; atau [ii] rekening di Bank
Indonesia. [3] Dengan tetap memperhatikan ketentuan tersebut, persentase pe-
nempatan Dana Float wajib disesuaikan dengan jumlah rata-rata bulanan
kebutuhan likuiditas untuk memenuhi kewajiban kepada Pengguna dan Penyedia
Barang dan/atau Jasa dalam 12 (dua belas) bulan terakhir.