Dalam Ilmu Komunikasi, jurnalistik masuk dalam domain kajian komunikasi massa. Komunikasi
massa mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:
(1) termediasi (intermediate transmitter);
(2) komunikator melembaga (institutionalized);
(3) pesan bersifat public;
(4) komunikannya publik dan anonim (anonimous);
(5) feedbacknya bersifat tertunda (delayed);
(6) proses penerimaan pesannya serempak;
(7) cenderung bersifat satu arah; dan
(8) memiliki proses gate keeping.
Jurnalistik
Cabang Ilmu Komunikasi yang mempelajari keterampilan mencari, mengumpulkan, menyeleksi, dan
mengolah informasi (peristiwa) serta menyajikannya kepada khalayak melalui media massa (cetak
dan elektronik).Keahlian dan keterampilan seseorang dalam mencari, mengumpulkan, mengolah
dan menyebarkan berita, karangan, atau artikel kepada khalayak seluas-luasnya dan secepat-
cepatnya (Adinegoro) A whole process of gathering facts, writing, editing and publishing news
(Richard Weiner ).Pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita dalam
surat kabar, dan sebagainya (KKBI).Kegiatan jurnalistik selalu terkait dengan berita, sejak dari
pengertian mengenai berita, cara pengumpulan berita, serta teknik penulisannya.
Pelaku jurnalisme ialah jurnalis atau wartawan.Wartawan melakukan tiga kegitan: mengumpulkan
(reporting), menulis (writing), dan mengedit (editing).
Reportase (reporting): upaya pengumpulan informasi baru, penting, dan relevan yang menarik untuk
diketahui masyarakat.
What is News?
Any printable story which in the opinion of the editor will interest the readers of his paper or
the audience of his broadcast (Thomas Elliot Barry ).
Information which people urgently need (Turner Catledge).
A thorough and timely account of significant event (Thomas M.Pasqua).
Reports of anything timely which has importance, use, or interesting to a considerable
number of persons in the publication’s audience (Edmund C.Arnold)
Laporan tentang fakta, peristiwa/pendapat dan yang dipublikasikan secara luas melalui
media massa periodik (YB. Wahyudi).
Berita adalah informasi baru dan penting mengenai suatu peristiwa, keadaan, gagasan, atau
manusia yang menarik untuk diketahui masyarakat.Berita adalah peristiwa yang dilaporkan.
Peristiwa adalah kejadian yang telah berlangsung. Secara teknis, berita baru muncul hanya setelah
dilaporkan. Segala hal yang diperoleh di lapangan dan masih akan dilaporkan, belum merupakan
berita, melainkan baru sekedar peristiwa.
1) Scheduled Event: peristiwa yang terencana atau terprediksikan hampir secara pasti.
2) Non-Scheduled Event: peristiwa yang masih berhubungan dengan scheduled event tetapi yang
diulas/diberitakan bukan scheduled event itu sendiri.
3) Unscheduled Event: peristiwa yang sama sekali tidak terprediksikan terjadinya.
Fakta Bahan mentah berita dan menjawab enam pertanyaan dasar (5W 1H).
Wartawan sudah menemukan peristiwa setelah ia memahami proses atau jalan cerita, yaitu tahu
APA yang terjadi; SIAPA yang terlibat; kejadiannya BAGAIMANA, KAPAN, dan DI MANA itu terjadi
(prinsip 5W+1H).Keenam itu yang disebut unsur berita.
Metode penggalian fakta maupun penulisan kembali elemen-elemen fakta tersebut pada dasarnya
sangatlah tergantung pada realitas yang menjadi obyeknya. Secara umum, ada dua kategori
realitas:
1. Realitas psikologis : berkaitan dengan realitas pewacanaan pendapat narasumber (opinion
bukan event)
2. Realitas sosiologis : berkaitan dengan realitas berupa “peristiwa” (event bukan opinion).
Tidak setiap kejadian bisa dijadikan berita. Ada parameter tertentu yang harus dipenuhi agar suatu
kejadian dalam masyarakat dapat diberitakan pers. Parameter ini disebut sebagai news worthiness
(kelayakan berita) yang secara operasional dapat ditelusur dari news values (nilai berita) yang
terkandung dalam realitas tersebut, meliputi:
1) Significance: kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak/berakibat
terhadap kehidupan pembaca.
2) Magnitude: kejadian yang menyangkut kuantitas yang berarti bagi kehidupan org banyak/
impikasinya dikuantifikasi menarik perhatian.
3) Timeliness: kejadian yang menyangkut kebaruan
4) Proximity: kejadian yang dekat secara emosional maupun lokalitas-geografis dengan kehidupan
pembaca.
5) Prominence: menyangkut keterkenalan
6) Human Interest: kejadian yang menyentuh perasaan pembaca.
Pertimbangan lain Nilai berita:
Magnitude
Relevance
Important
Interesting
Nilai tanggung jawab nasional
Simplification
Predictability
Unexpectedness
Continuity and follow up
Personalitas/tokoh
Negativity
Curiosity
Understandable
Actuality and balance
Communication needs
For instance:
Bukan hanya Indonesia Langkah penundaan penyuntikan vaksin AstraZeneca bukan hanya
dilakukan oleh Indonesia. Sejumlah negara sebelumnya juga telah melakukan penundaan,
menyusul adanya laporan kasus pembekuan darah termasuk satu kasus kematianWHY. Meski
demikian, pihak AstraZeneca membantah hal tersebut. Menurut pihak perusahaan, keamanan
vaksinnya telah dipelajari secara ekstensif dalam uji coba manusia dan tak ada kejadian merugikan
serius yang dikonfirmasi. Selain Indonesia, berikut ini sejumlah negara yang menangguhkan
penggunaan vaksin AstraZeneca:
1. Denmark WHERE
Denmark mengumumkan penangguhan vaksinasi AstraZeneca selama dua minggu
menyusul adanya laporan kasus pembekuan darah di negara itu. Menteri Kesehatan
Magnus Heunicke mengatakan, jeda tersebut adalah tindakan pencegahan dan belum
dimungkinkan untuk menarik kesimpulan. “Kami bertindak lebih awal, itu perlu diselidiki
secara menyeluruh,” ujarnya dalam unggahan Twitter.
"Kami perlu mengklarifikasi ini sebelum kami dapat terus menggunakan vaksin dari
AstraZeneca. Penting untuk ditekankan bahwa kami belum memilih keluar dari vaksin
AstraZeneca, tetapi kami menahannya. Ada bukti bagus bahwa vaksin itu aman dan efektif,
tetapi kami dan Badan Obat Denmark harus bereaksi,HOW" ujar dia.
2. Islandia WHERE
Mengutip Kompas.com 14 Maret 2021, Asisten Direktur Kesehatan Islandia Kjartan Njalsson
juga mengatakan negara tersebut menunda penggunaan vaksin AstraZenecca meskipun tak
ada laporan kasus yang samaWHAT. Menurutnya, Islandia masih menunggu saran dari
European Medicines Agency (EMA). "Kurangnya data saat ini yang menjadi perhatian kami,"
HOW kata Njalsson.
3. Spanyol WHERE
Komisi Kesehatan Masyarakat SpanyolWHO pada Kamis (11/3/2021)WHEN mengumumkan
adanya penundaan vaksinasi AstraZeneca bagi mereka yang berusia 55 dan 65
tahun.WHAT
Penundaan diberlakukan sampai adanya tinjauan lengkap dan kesimpulan efek samping
oleh EMA.HOW
"Saya akan mengirimkan pesan tenang dan hati-hati. Di Spanyol kami belum diberitahu
tentang kasus apa pun yang terkait dengan pembekuan darah," ujar Menteri Kesehatan
Spanyol Carolina Darias.
4. Norwegia WHERE
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia
(FHI) Geir Bukholm menyebut penangguhan adalah bentuk kehati-hatian. Sejauh ini belum
diketahui berapa lama penangguhan akan berlangsung. Norwegia sendiri mencatat ada
kasus pembekuan darah yang dilaporkan tak lama usai menerima vaksinasi Covid-19.
"Terutama pada orang tua yang memiliki penyakit mendasar lainnya," kata Geir.
5. Italia WHERE
Melansir dari AA, Italia juga menangguhkan penggunaan batch vaksin AstraZeneca akibat
munculnya efek samping serius usai penyuntikan. Hal tersebut disampaikan Italian
Medicines Agency (AIFA). Badan tersebut mengatakan, pelarangan tersebut menyasar
batch ABV2856. Meski demikian, agensi Italia menekankan saat ini belum ada bukti
hubungan yang terbukti antara penyuntikan dan reaksi merugikan. Batch ABV5300 saat ini
telah dikirim ke 17 negara Uni Eropa, sejumlah negara Eropa lain yag menangguhkan
adalah Estonia, Lituania, Luksemburg, dan Latvia. Baca juga: Satgas Covid-19: Vaksin
AstraZeneca yang Ada di Indonesia Aman Digunakan
6. Thailand WHERE
Sebagaimana yang dilakukan oleh sejumlah negara Eropa, Thailand juga menunda
penyuntikan vaksin AstraZeneca yang sejatinya dijadwalkan mulai Jumat (12/3/2021).
"AstraZeneca masih merupakan vaksin yang bagus, tetapi dengan apa yang telah terjadi,
kementerian kesehatan berdasarkan nasihat ini ingin menunda penggunaan vaksin
AstraZeneca untuk sementara," kata Sekretaris Kementerian Kesehatan Umum Kiattiphum
Wongjit, dikutip dari Reuters, Jumat (12/3/2021). Strategi vaksinasi Thailand bergantung
pada suntikan AstraZeneca yang diproduksi secara lokal oleh perusahaan milik raja negara
tersebut. Pemerintah Thailand sebenarnya telah mencadangkan 61 juta dosis vaksin untuk
populasinya. Baca juga: 8 Negara Eropa Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Kemenkes: RI
Tetap Pakai
7. Austria
Austria pada Senin (8/3/2021) menjadi negara pertama yang menangguhkan penyuntikan
vaksin virus corona AstraZeneca. Hal itu setelah adanya perawat berusia 49 tahun yang
meninggal akibat pembekuan darah yang parah, beberapa hari setelah disuntik vaksin
corona tersebut. Namun, pada Rabu (10/3/2021), EMA menyampaikan, penyelidikan awal
menunjukkan kasus kematian perawat tersebut tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca.
8. Bulgaria
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov menyatakan, penangguhan sementara vaksin
AstraZeneca sampai ada pernyataan tertulis dari European Medicines Agency bahwa itu
aman. "Sampai semua keraguan hilang dan tidak ada jaminan dari para ahli itu
(AstraZeneca) tidak menimbulkan risiko bagi manusia, imunisasi dengan vaksin ini di negara
kita akan dihentikan," kata dia, Jumat (12/3/2021).
Kepala Keamanan Vaksin Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) Dr Phil
Bryan menyebutkan, saat ini belum bisa dipastikan hasil dari bekuan darah tersebut akibat
vaksin.
“Penggumpalan darah bisa terjadi secara alami dan tidak jarang. Lebih dari 11 juta dosis vaksin
Covid-19 AstraZeneca sekarang telah diberikan di seluruh Inggris,” kata Bryan.
Hal itu setelah mengetahui beberapa kasus di Norwegia dan Denmark, di mana orang yang
lebih muda dari 65 tahun telah mengembangkan pembekuan darah setelah menerima vaksin.
Keputusan itu berarti 43.000 janji vaksinasi harus dibatalkan dalam waktu singkat. Vaksin
AstraZeneca diatur untuk menyumbang 30 persen dari program vaksinasi Belanda. Dijadwalkan,
program vaksinasi tersebut selesai pada pertengahan April.
(Sumber: Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh, Haryanti Puspa Sari | Editor: Inggried Dwi
Wedhaswary, Icha Rastika/Aditya Jaya Iswara).
https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/16/063000165/17-negara-termasuk-indonesia-
tangguhkan-vaksin-astrazeneca-ada-apa?page=all#page2