Kerajaan Majapahit merupakan cikal bakal negara Indonesia. Majapahit
yang keberadaannya sekitar abad XIII sampai abad XV adalah kerajaan besar
yang sangat berjaya, terlebih pada masa pemerintahan Mahapatih Gajah Mada yang wafat
di sekitar 1360-an. Gajah Mada adalah Mahapatih Majapahit yang sangat disegani, dialah
yang berhasil menyatukan Nusantara yang terkenal dengan ”Sumpah Palapa” (sumpah
yang menyatakan tidak akan pernah beristirahat atau berhenti berpuasa sebelum Nusantara b
ersatu).
a. Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir
di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni
1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.
Perjuangan Ir. Soekarno
didasarkan semangat dan komitmen akan kemerdekaan Indonesia. Untuk meraih kemerdeka
an, pergerakan perjuangan harus terorganisasi. Maka, bersama teman-temannya, Ir.
Soekarno pada tanggal 4 Juli
1927 mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada tanggal 4 Juli
1927. Komitmen dan perjuangan Soekarno untuk kemerdekaan menyebabkan Soekarno
ditangkap dan pada tanggal 30 Desember 1929 Soekarno
dijebloskan ke penjara Banceuy, Bandung.
b. Mohammad Hatta
Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Moh. Hatta merupakan organ
isatoris, aktivis partai politik, negarawan, proklamator, pelopor koperasi, dan
wakil presiden pertama di Indonesia.
Sampai pada tahun 1921, Hatta menetap di Rotterdam, Belanda dan bergabung
dengan sebuah perkumpulan pelajar tanah air yang ada
di Belanda, Indische Vereeniging. Mulanya, organisasi tersebut hanyalah merupakan organis
asi perkumpulan bagi pelajar, tetapi segera berubah menjadi organisasi pergerakan kemerdek
aan saat tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mang
unkusumo) bergabung dengan Indische Vereeniging yang kemudian berubah nama menjadi P
erhimpunan Indonesia (PI).
Apabila kita maknai
lebih jauh tentang semangat dan komitmen kebangsaan, pendiri negara memiliki
jiwa, semangat, dan nilai-nilai
yang sangat tinggi terhadap bangsa dan negara. Jiwa, semangat, dan komitmen dalam perjuan
gan merebut kemerdekaan disebut juga sebagai nilai-nilai kejuangan 45.
Sejak dahulu, Nusantara dimiliki oleh kerajaan yang merdeka dan berdaulat. Kehidupan d
alam kerajaan juga diisi oleh kerukunan dan kedamaian antara pemeluk agama, baik Hind
u, Buddha, Islam, Katolik, Kristen, Konghucu dan Penganut Kepercayaan. Pada waktu itu,
sudah mulai timbul jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan, yaitu kesadaran harga diri,
jiwa merdeka, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kerukunan hidup
umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.
Jepang menjajah Indonesia tahun 1942-1945. Akibat penjajahan Jepang,
rakyat Indonesia mengalami penderitaan. Namun, penggemblengan pemuda dapat menimbul
kan semangat yang kukuh dan memupuk militansi yang tinggi
untuk merdeka. Penggemblengan oleh Jepang menimbulkan hikmah dan manfaat
untuk merebut kemerdekaan.
3) Periode III: Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan
Pada tanggal 17 Agustus
1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Lahirnya negara Republik Ind
onesia tidak diterima pihak Belanda. Belanda
ingin menjajah kembali. Mulailah bangsa Indonesia melakukan perjuangan dalam segala bida
ng. Bangsa Indonesia mencintai perdamaian tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Oleh
karenanya, bangsa Indonesia berjuang
dengan mengangkat senjata, berjuang dalam bidang politik dan melakukan diplomasi.
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan melahirkan nilai-nilai operasional yang
memperkuat jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan, terutama
rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat untuk berkorban demi tanah air, bang
sa dan negara. Perjuangan bangsa Indonesia sampai ke periode ketiga ini
diberi nama sebagai Jiwa, Semangat, dan nilai-nilai 45.
4) Periode IV: Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan
Pada saatini, tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara tidaklah kecil. Tantangan menjag
a keutuhan dan kejayaan bangsa dapat datang dari dalam dan luar negeri. Malas, korupsi, pe
mberontakan, dan krisis ekonomi merupakan tantangan yang berasal dari dalam dan harus
dihadapi oleh seluruh anggota masyarakat. Penjajahan secara fisik pada saat ini kemungkina
nnya sangat kecil terjadi, tetapi ancaman dari luar yang bersifat nonfisik seperti gaya hidup,
datangnya ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila janganlah dianggap sebelah mata.
Untuk menghadapi semua tantangan tersebut, jiwa dan semangat 45 patut kiranya untuk tetap
dipertahankan. Semangat 45 adalah dorongan dan manifestasi dinamis dari jiwa 45
yang membangkitkan kemauan
untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa, menegakkan kedaulatan
rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.
Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila, Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan
UUD 1945 merupakan nilai dasar dari jiwa dan semangat 45. Nilai-nilai 45 lahir dan
berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia dan merupakan daya dorong mental spiritua
l yang kuat untuk mencapai kemerdekaan. Tujuan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
adalah sebagai berikut.
1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Jiwa dan semangat merdeka
3. Nasionalisme
4. Patriotisme
5. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka
6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
7. Persatuan dan kesatuan
8. Anti penjajah dan penjajahan
9. Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kepada kekuatan dan kemampuan sendiri
10. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya
11. Idealisme kejuangan yang tinggi
12. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara
13. Kepahlawanan
14. Sepi ing pamrih rame ing gawe
15. Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan, dan kebersamaan
16. Disiplin yang tinggi
17. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan ganggua
n
Majelis Permusyawaratan Rakyat telah membuat ketetapan bahwa Negara Kesatuan Republi
k Indonesia tidak boleh diganggu
gugat. Bentuk negara kesatuan bagi Indonesia sudah dianggap final. Bagaimana bentuk kesat
uan Indonesia, dapat diawali dengan pemahaman bahwa
walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, bangsa Indonesia
adalah satu kesatuan. Menurut data Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan pada tahun
2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Kesatuan itu dapat dipandang dari 4 segi,
yaitu politik, pertahanan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Berdasarkan Deklarasi Juanda, Indonesia menganut konsep negara kepulauan
yang berciri Nusantara (archipelagic state). Konsep itu kemudian diakui dalam Konvens
i Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention on the Law of the
Sea) yang ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun 1982. Indonesia kemudian meratif
ikasi UNCLOS 1982 tersebut dengan menerbitkan Undang- Undang Nomor 17 Tahun
1985. Sejak itu, dunia
internasional mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan. Berkat pandangan visioner dala
m Deklarasi Djuanda, bangsa Indonesia akhirnya memiliki tambahan wilayah seluas 2.000.0
00 km2, termasuk sumber daya alam yang dikandungnya.