Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Z Score

Z-score menjadi salah satu konsep bilangan yang banyak diaplikasikan dalam ilmu keuangan dan
statistika.

Z-score adalah konsep penghitungan yang menunjukkan besarnya nilai suatu sampel terhadap rata-
rata dalam satuan standar deviasi.

Konsep z-score menggambarkan perbandingan penyimpangan skor (X) dari rata-rata hitung (X̄ )
terhadap simpangan baku (s). Z-skor menjadi nilai standar yang memiliki nilai X̄ =0 dan s=1.

Jadi, z-score terletak pada sebuah titik di sumbu datar kurva normal.

Nilai z-score didapatkan dari konsep penghitungan standar deviasi dalam sebuah rata-rata atau
mean. Jika nilai z-score 0, ia mengindikasikan bahwa data tersebut identik dengan skor mean.

Nilai z-score 1.0, bisa jadi angka ini mengindikasikan nilai standar deviasi dari sebuah mean.

Z-score bisa berbentuk positif dan negatif. Nilai positif menunjukkan skor di bawah rata-rata (mean).
Sementara nilai negatif menunjukkan skor di bawah rata-rata.

Penggunaan z-skor bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya bagi para statistikawan
dan pedagang.

Konsep z score biasanya digunakan untuk mengadaptasi skor dari variasi data set yang membuat
skor-skor tersebut mampu dikomparasi ke data lainnya secara akurat.

Rumus Z Score

Penerapan konsep z score terbagi dalam dua ranah, yaitu finansial dan statistika. Dalam ilmu
finansial, z-score juga disebut sebagai altman z-score. Konsep z-score ini menghitung variabilitas
pengamatan dan bisa digunakan untuk pebisnis dalam menentukan nilai volatilitas pasar.

Di samping itu, konsep ini juga berguna untuk memprediksi tingkat kesulitan yang dihadapi oleh
perusahaan.

Dalam dunia statistik, z-skor dijadikan acuan untuk mengetahui perbandingan antara nilai individu
subjek terhadap simpangan baku. Penerapan z-skor dalam statistik lebih luas dipakai di berbagai
ranah kehidupan, dari kesehatan, ilmu fisika, sosial dan lain sebagainya.
Rumus z score statistik adalah sebagai ber

ikut:

Keterangan:

Z = Nilai z-score

X = Nilai sebuah subjek/ individu (skor) yang hendak diperiksa

X̄ = Nilai rata-rata (mean)

S = Simpangan baku atau standar deviasi

Dalam menginterpretasi nilai z-skor, Anda dapat menggunakan z-score table untuk menentukannya.

Jika angka dalam tabel z statistik memiliki nilai (-), maka posisinya akan berada di sebelah kiri mean
pada kurva normal. Sementara jika (+), maka posisinya akan berada di sebelah kanan mean (rata-
rata) pada kurva normal.

Cara Menghitung Z Score

Bagaimana cara mencari z score dan bagaimana pula membuat interpretasi z score? Ada beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh nilai z-skor. Diantaranya dengan secara manual, dengan
excel dan spss.
Penghitungan z-skor altman caranya lebih sederhana. Anda tinggal menambahkan nilai A, B, C, D dan
E. Sementara dalam penghitungan statistik untuk mendapatkan nilai z-score bisa dibilang agak rumit.
Kita akan bahas caranya satu per satu di sini.

a. Cara Menghitung Z Score Manual dengan Kalkulator

Untuk mendapatkan nilai z skor, Anda harus memiliki data, menemukan nilai mean (rata-rata) dan
juga standar deviasi (simpangan baku). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Kumpulkan data dan ketahui data subjek apa dan sampel mana yang ingin dicari nilai z – skornya.

2. Cari nilai rata-rata (mean) dengan menjumlah semua angka dalam data/sampel dan membagi
dengan banyaknya jumlah data/sampel.

3. Cari varians (tingkat penyebaran rata-rata atau mean). Cara menghitung varians yakni sebagai
berikut:

Mengurangi setiap data individu dalam sampel dengan nilai mean.

Setiap hasil pengurangan dikuadratkan dan jumlahkan seluruh angka.

Untuk menghitung varians adalah dengan membagi hasil penjumlahan kuadrat dengan n-1 (jumlah
seluruh sampel dikurangi 1).

4. Hitung nilai standar deviasi. Cara menghitung standar deviasi dengan menghitung akar kuadrat
dari nilai varians.

5. Setelah semua data nilai yang dibutuhkan terkumpul, maka lanjutkan untuk menghitung z-skor
dengan rumus X- X̄ /s.

Contoh Penghitungan

Pada suatu kelas, nilai ulangan harian Bahasa Inggris beberapa siswa yang dijadikan sampel adalah
sebagai berikut:

78, 79, 80, 84, 88

Dari data ini, kita mencari berapa z-score dan peluang siswa yang nilai ulangannya di bawah 80.
Maka kita tentukan terlebih dahulu jumlah data (n), n-1, mean, varians, dan standar deviasi (s) nya.
Jumlah data (n)= 5

n-1 (5-1 )= 4

Mean= jumlah seluruh nilai dibagi jumlah data.

Varian = Jumlah (Xi – X̄ )2 : (n-1)

= 65.8 : 4 =16.45

Standar Deviasi = akar kuadrat varians

= √16.45 = 4.05

Z-Score = X- X̄ /s

= 80 – 81.8/4.5

= -0.4

Artinya nilai z-skor sebesar -0.4 yang mengindikasikan nilai negatif. Posisinya berada di sebelah kiri
rata-rata pada kurva normal.

Anda mungkin juga menyukai