Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk

maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman

yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para

pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Ranai, Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi ............................................................... 3

B. Fitur-Fitur Umum Organisasi .............................................................. 4

C. Fitur-Fitur Khusus Organisasi ............................................................. 6

D. Peranan Sistem Informasi pada Organisasi ......................................... 7

E. Problem atau Tantangan- Tantangan Dalam Sistem Informasi ........... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi memiliki kegiatan menyerap sumberdaya, mengolah serta

memproduksi. rutinitas, merupakan SOP (Standar Operating Procedures) yang

biasanya terdiri dari aturan, prosedur serta praktik yang telah dikembangkan untuk

memenuhi keadaan yang diharapkan. Proses bisnis, merupakan sekumpulan dari

rutinitas. Dengan mengamati proses bisnis kita akan dapat melihat/memahami

bagaimana bisnis dalam perusahaan bekerja.

Perkembangan teknologi informasi dimulai pada tahun 1964. Adanya

perkembangan sistem teknologi informasi tidak terlepas dari perkembangan

sistem komputer. Komputer saat itu sudah memiliki manfaat yang sangat besar

sekali bagi kehidupan manusia. Sejak adanya komputer orang-orang saat itu bisa

memanfaatkan komputer sebagai media untuk berbisnis. Komputer saat itu sudah

dilengkapi dengan fitur aplikasi untuk berbisnis yaitu berupa aplikasi untuk sistem

pengolahan transaksi atau transaction processing system (TPS).

Dalam komputer tersebut akan berisi berbagai macam data yang terkumpul

menjadi satu dan tersusun secara sistematis yang menjadi sebuah informasi yang

berguna bagi manusia. Sistem informasi menjadi sesuatu yang sangat vital di

masyarakat terlebih bagi perusahaan, organisasi, dan ormas-ormas lainnya. Oleh

karena itu ada beberapa peran yang dimiliki oleh sistem informasi dalam

organisasi. Meskipun sistem organisasi memiliki peran yang besar namun tidak

1
menutup kemungkinan bahwa sistem informasi memiliki kekurangan dikarenakan

adanya suatu problem atau tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Adapun

semua masalah itu akan dibahas oleh penulis di dalam pembahasan dalam

makalah yang akan disajikan ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem informasi?

2. Apa saja fitur-fitur umum organisasi?

3. Apa saja fitur-fitur khusus organisasi?

4. Apa peran sistem informasi dalam organisasi?

5. Apa tantangan-tantangan yang dihadapi dalam sistem informasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian sistem informasi

2. Mengetahui fitur-fitur umum organisasi

3. Mengetahui fitur-fitur khusus organisasi

4. Mengetahui peran sistem informasi dalam organisasi

5. Mengetahui tantangan-tantangan yang dihadapi dalam sistem informasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi berisi tentang informasi orang-orang tertentu, tempat-

tempat, dan hal- hal dalam organisasi atau di lingkup sekitarnya. Informasi berarti

data yang telah dibentuk ke dalam suatu format yang mempunyai arti dan berguna

bagi manusia. Sebaliknya data merupakan sekumpulan baris fakta yang mewakili

peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah

ke dalam suatu format yang dapat dipahami dan dimengerti oleh orang.

Sistem merupakan kumpulan sub-sub sistem yang terkoneksi dan

berkolaborasi untuk tujuan tertentu. Adapun informasi adalah data-data yang

diolah sehingga memiliki nilai tambah dan lebih bermanfaat bagi pengguna.

Sistem informasi merupakan penggabungan dari sistem dan informasi.

Selain definisi sistem informasi di atas, ada beberapa definisi-definisi sistem

menurut para ahli atau pakar, diantaranya yaitu:

1. Alex menyebutkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi antara

prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

2. Wilkiinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah

masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran

perusahaan.

3
3. Rudi Tentra, sistem organisasi adalah cara terorganisir untuk

mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data, kemudian

menyimpannya, mengelola, mengontrol, dan melaporkan sehingga dapat

mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.

4. Robert A Leitch dan K. Roscue Davis berpendapat bahwa sistem

informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Maka dari itu sistem informasi secara teknis dapat diartikan sebagai satuan

komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses,

menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Selain itu bisa juga diartikan

sebagai kumpulan dari sub- sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi

untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah dengan alat yang

namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah yang bermanfaat bagi

pengguna.

B. Fitur-Fitur Umum Organisasi

Organisasi adalah birokrasi yang memiliki fitur-fitur “struktural” tertentu.

Birokrasi yaitu organisasi formal yang memiliki pembagian yang jelas mengenai

tenaga kerja, prosedur, dan aturan abstrak, dan pengambilan keputusan yang

bersifat netral yang menggunakan kualifikasi teknis dan profesionalisme sebagai

dasar kenaikan pangkat karyawan.

4
Karakteristik struktural semua organisasi :

1. Pembagian tenaga kerja secara jelas

2. Hierarki

3. Prosedur dan aturan yang eksplisit

4. Keputusan-keputusan yang bersifat netral

5. Dasar kualifikasi teknis untuk posisi jabatan

6. Efisiensi organisasi maksimum

Organisasi memiliki kegiatan menyerap sumberdaya, mengolah serta

memproduksi. rutinitas, merupakan SOP (Standar Operating Procedures) yang

biasanya terdiri dari aturan, prosedur serta praktik yang telah dikembangkan untuk

memenuhi keadaan yang diharapkan. Proses bisnis, merupakan sekumpulan dari

rutinitas. Dengan mengamati proses bisnis kita akan dapat melihat/memahami

bagaimana bisnis dalam perusahaan bekerja.System informasi terkait dengan

politik organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber utama, yaitu informasi.

System informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, politik, dan kerja

organisasi. Alasan paling umum dari kegagalan proyek-proyek besar mengarah

kepada hambatan perubahan politikal dan organisasional.Prosedur standar

pengoperasian, aturan-aturan, prosedur dan praktik-praktik yang seksama yang

dikembangkan oleh organisasi untuk dapat mencakup semua situasi yang

mungkin dihadapi.

Politik organisasi, perbedaan-perbedaan ini menjadi persoalan bagi manajer

dan karyawan, dan hasilnya adalah pergolakan politik, persaingan, dan konflik di

dalam organisasi. Hambatan politik adalah salah satu dari sekian banyak kesulitan

5
terbesar untuk membawa perubahan organisasi, khususnya perkembangan sistem

informasi yang baru. Kultur organisasi adalah kumpulan asumsi fundamental

seperti itu mengenai produk apa yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana

prosesnya, di mana, dan untuk siapa.

C. Fitur-Fitur Khusus Organisasi

1. Tipe Organisasi

Struktur pengusaha, struktur sederhana dan dikelola oleh pengusaha yang

bertindak sebagai direktur pelaksana tunggal. Contoh bisnis kecil baru. Birokrasi

mesin, birokrasi besar yang ada di lingkungan yang lambat berubah,

menghasilkan common Organisasi, semua organisasi memiliki beberapa fitur

“structural” serupa. Birokrasi divisional, kombinasi dari bergam birokrasi mesin,

masing-masing menghasilkan produk dan layanan yang berbeda, semua

dikendalikan dari kantor pusat. Contohnya Perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Birokrasi professional, organisasi berbasis pengetahuan di mana bentuk barrang-

barang produksi dan jasa tergantung pada keahlian dan pengetahuan para

professional. Contohnya perusahaan hukum, rumah sakit adhokrasi, organisasi

‘satuan tugas’ yang harus merespon lingkungan yang berubah dengan pesat.

Misalnya perusahaan konsulatan.

2. Lingkungan

Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Pada satu sisi,

organisasi terbuka dan bergantung pada lingkungan social dan fisik disekitarnya.

Di sisi lain, organisasi bisa mempengaruhi lingkungannya. Perbedaan-perbedaan

lain diantara organisasi antara lain : Sasaran utama yang hendak dicapai dan tipe

6
kekuatan yang digunakan untuk mencapainya. Ada yang menggunakan sasaran

koersif (penjara) dan sasaran praktis (bisnis). Ada juga yang menggunakan

sasaran normative (universitas).

Organisasai melayani kelompok dan memiliki wilayah yang beragam,

sebagian memberi keuntungan bagi anggotanya, sebagian lagi memberikan

keuntungan kepada klien, pemegang saham atau publiknya.

Sifat kepemimpinan dari tiap-tiap organisasi sangat berbeda satu sama lain.

Satu organisasi mungkin cenderung demokratis atau otoriter daripada lainnya.

Tugas-tugas yang dijalankan dan teknologi yang digunakan. Sebagian

organisasi menjalankan tugas-tugas rutin utama yang bias dikurangi menjadi

aturan-aturan formal yang memerlukan sedikit keputusan, sementara yang lainnya

memiliki tugas utama nonrutin.

D. Peranan Sistem Informasi pada Organisasi

Zaman yang serba digital sekarang ini, menjadikan suatu informasi menjadi

hal yang sangat krusial bagi kehidupan masyarakat, terlebih bagi para orang-orang

duduk di atas bangku akademis. Hampir setiap hari mereka mengkonsumsi ribuan

informasi baik dari sumber-sumber buku, majalah, atau pengalaman. Ketika sudah

menghadapi hal-hal seperti itu informasi mempunyai manfaat dan peranan yang

sangat penting sekali di dalam kehidupan. Perkembangan sistem teknologi

informasi dimulai pada tahun 1954 yaitu  pada saat IBM memperkenalkan MT/ST

Writer, yakni mesin ketik yang elektronik yang dapat merekam ke pita magnetik.

Perkembangan sistem informasi juga tidak terlepas dari sistem

perkembangan sistem komputer. Peranan teknologi informasi pada aktivitas

7
manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi

fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap

perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen,

organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan manusia.

Saat ini, penerapan teknologi informasi dan teknologi diperlukan sebagai alat

bantu memenangkan persaingan. Pembangunan TI dilakukan secara bertahap

sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun. Hal tersebut

disesuaikan dengan sumber kekuatan sumber daya yang dimiliki.

Dalam penerapan rencana strategis, teknologi informasi diselaraskan dengan

rencana perusahaan. Dalam suatu organisasi teknologi informasi memiliki lima

peran utama yaitu:

1. Efisiensi

Tujuan dari TPS adalah menggunakan pengolahan transaksi oleh

manusia dengan teknologi informasi yang berorientasi TPS. Peran efisiensi

lainnya juga dicapai oleh PCS (Process Control System) yang menggantikan

manusia dengan teknologi dalam proses produksi.

2. Meningkatkan Efektivitas

Efektivitas dapat dicapai SIM, DSS, GSS, GIS, ES, EIS, dan ANN.

Sistem informasi ini menyediakan informasi bagi para manager di

organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan secara efektif.

Lebih efektif karena pengambilan keputusan didasarkan pada informasi

yang akurat tepat waktu dan relevan.

8
3. Komunikasi dan Kolaborasi

Komunikasi dan kolaborasi yang dapat dicapai dengan menerapkan OAS

(Office Automation System). Sistem ini akan mengintegrasikan pengguna

sistem teknologi informasi, termasuk para manager secara elektronik.

Peningkatan komunikasi dicapai dengan menggunakan konferensi video

telekonferensi.

4. Meningkatkan Daya Kompetisi

Peran ini dapat dicapai dengan menggunakan strategic information

system(SIS). SIS merupakan sistem-sistem teknologi informasi dan

teknologi informasi apapun di dalam organisasi untuk

mengimplementasikan strategi untuk keunggulan kompetisi.

E. Problem atau Tantangan- Tantangan Dalam Sistem Informasi

Setiap sistem, apapun bentuk, model, dan jenis dari sistem tersebut pasti

akan menemui atau menghadapi suatu tantangan atau hambatan tertentu. Suatu

sistem tidak bisa lepas dan melarikan diri dari adanya suatu problem yang terjadi

di dalamnya. Misalnya, dalam sistem pemerintahan akan timbul berbagai masalah

entah itu berkenaan dengan anggotanya ataupun bahkan berkenaan dengan

pemimpinnya, dalam sistem lingkungan pun yang diantaranya terdiri dari

lingkungan biotik dan abiotik  akan ada problem yang dihadapi entah akan terjadi

eksploitasi atau kepunahan, dalam sistem permesinan pun yang terdiri dari

komponen mesin misalnya, piston, katup, pengapian dan lain sebagainya, juga

akan menghadapi yang namanya problem atau tantangan, yaitu tantangan atau

problem berupa kerusakan pada bagian-bagian komponen tersebut.

9
Begitu pula dengan system informasi juga akan menghadapi tantangan-

tantangan. Beberapa permasalahan telah dipecahkan. Namun yang lainnya masih

tetap menjadi permasalahan yang berlanjut. Masalah satu selesai muncul masalah-

masalah yang lain. Berikut ini adalah permasalahan atau tantangan sistem

informasi bagi penggunaan organisasi:

1. Luasnya Keterpaduan

Suatu konsep dari dalam desain sistem informasi adalah sistem total dimana

seluruh sistem informasi didesain sebagai suatu sistem tunggal terpadu. Konsep

ini telah ditinggalkan terutama karena usaha mencapai keterpaduan seluruh sistem

dianggap terlalu rumit dan tidak perlu. Sebagai gantinya, gagasan suatu

federasi(atau sejumlah subsistem) telah memperoleh pasaran. Hal ini adalah

sesuai dengan konsep sistem.

2. Pembagian Kerja antara Manusia atau Mesin

Sistem informasi manajemen cenderung mewujudkan diri sebagai sistem

manusia/mesin dimana beberapa kegiatan dikerjakan komputer dan beberapa

lainnya diatur oleh manusia operator atau manajer. Teknologi telah kian cepat

maju hingga sejumlah fungsi manusia dikerjakan dengan lebih cepat, lebih cermat

dan dengan kemampuan yang lebih luas oleh komputer. Tetapi manusia memiliki

keunggulan  tertentu. Manusia dapat menguraikan sesuatu menurut akal dengan

informasi yang tidak lengkap. Manusia dapat mengoperasikan dalam suatu

lingkungan uji coba (trial and error) dan dapat menerapkan seluruh

kemampuannya untuk menghadapi masalah yang timbul. Manusia memerlukan

tantangan dan keanekaan dalam tugas tetap ada motivasi kerja. Hal ini bahwa

10
suatu pemecahan teknis secara optimal pada pembagian kerja dapat berakibat

lingkungan kerja yang tidak memuaskan bagi operator dan manajer. Sebab itu

masalah utamanya adalah bagaimana membangun tugas yang berbeda dalam suatu

lingkungan manusia/mesin sehingga teknologi dimanfaatkan secara efektif

sedangkan suatu lingkungan kerja yang memuaskan bagi manusia masih

dipelihara.

3. Pengendalian Mutu Informasi

Dalam suatu sistem dengan tangan orang melihat hasil pengolahan sebagai

arus dokumen melalui sistem. Kesalahan dapat ditemukan oleh berbagai karyawan

yang menangani dokumen ini. Kenyataan bahwa lebih dari seorang mengerjakan

pengolahan atau menangani sebuah dokumen juga menambah pengawasan

terhadap transaksi yang tidak sah, tidak benar atau merupakan penipuan.

File yang terpisah dan sistem pengolahan yang terpisah melokalisir sistem

kesalahan. Kelimpahan dalam sistem dengan tangan sering kali mengakibatkan

file  yang serupa disimpan oleh bagian yang berlainan dalam organisasi. Dalam

hal kesalahan, kelimpahan seringkali memungkinkan penemuan data yang benar.

Keterpaduan pengolahan dan keterpaduan data berarti banyak kelimpahan

disingkirkan.Pengukuran mutu dalam pengolahan informasi secara historis

diarahkan pada sistem dengan tangan yang tak terpadu yang memungkinkan suatu

tingkat kesalahan yang lebih besar dibandingkan sistem terpadu dimana sistem

dapat mencampur. Suatu masalah utama dalam pengolahan informasi adalah

peningkatan mutu masukan dan pengolahan dalam sistem informasi komputer.

11
4. Pengamanan sistem dan data

Pengamanan sistem dan data tidaklah suatu masalah yang konseptual.

Pengamanan ini merupakan masalah yang praktis karena akibat pengamanan yang

tidak memadai dapat menjadi gawat. Dalam sistem informasi berdasarkan

komputer, pemusatan pengolahan, dan file dalam suatu wilayah terbatas dengan

memakai sejumlah kecil operator saja, memperbesar risiko penipuan,

pemusnahan, pencurian dan sebagainya.

Masalah dalam manajemen sistem informasi adalah penyediaan

pengamanan sistem dana data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Perlindungan terhadap usaha orang luar memasuki pusat komputer tanpa izin

1) Pengamanan terminal

2) Pengamanan jangkauan data

3) Pengamanan terhadap kebakaran dan pencurian

4) Cadangan bagi file dan program di luar kantor

5) Cadangan untuk pengolahan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi sangatlah berguna bagi perusahaan ataupun organisasi

ataupun lainnya. Tanpa adanya sistem informasi, organisasi tidak dapat berjalan

dengan efektif dan efisien. Informasi adalah sebuah data yang telah diolah

sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk yang bermanfaat untuk orang yang

menerimanya, dari itu banyak sekali sisi positifnya jika sebuah organisasi

menerapkan sistem informasi di dalamnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://nda-aping.blogspot.com/2010/04/sistem-informasi-keuangan.html (diakses
pada tanggal 11 Juni 2021 pukul 20.27 WIB)

http://shesaskia.blogspot.com/2010/12/sistem-informasi-organisasional.html
(diakses pada tanggal 11 Juni 2021 pukul 20.00 WIB)

http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab12.pdf (diakses pada tanggal 11 Juni


2021 pukul 21.00 WIB)

https://nunungnurohmah.wordpress.com/2016/12/02/makalah-sistem-informasi-
pada-organisasi/ (diakses pada tanggal 11 Juni 2021 pukul 21.30 WIB)

www.google.co.id/sistem-organisasinal (diakses pada tanggal 11 Juni 2021 pukul


21.35 WIB)

14

Anda mungkin juga menyukai