Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lingga Egi Manika

NPM : 118010145
Kelas : E Semester 6
Mata kuliah : Hukum perancangan analisa kontrak

1. Peran In House Counsel dalam Tahapan Kontrak Bisnis


Tahap Pembuatan atau Penelaahan Rancangan Kontrak Bisnis.
- Tahap Negosiasi Rancangan Kontrak Bisnis
Dalam tahap negosiasi kontrak bisnis, in house counsel memiliki peran yang sama
dominannya pada saat tahapan pembuatan atau penelaahan rancangan kontrak bisnis. Hal ini
karena kontrak bisnis yang telah dibuat atau diperiksa oleh in house counsel hukum tidak
begitu saja akan ditandatangani oleh para pihak. Para pihak akan menuntut satu sama lainnya
untuk mengakomodasi hal-hal tertentu bahkan mengadakan perubahan-perubahan yang
dianggap tidak mengakomodasi kepentingannya atau kurang memberikan perlindungan.
Dalam tahap negosiasi rancangan kontrak bisnis seringkali membutuhkan waktu yang cukup
panjang sampai pada akhirnya rancangan siap untuk ditandatangani oleh pihak-pihak terkait.
In house counsel tentunya akan berusaha untuk mengakomodasi kepentingan para kliennya
dan melindunginya dari kemungkinan-kemungkinan masalah yang timbul (klausula-klausula
antisipatif) yang akan dicerminkan dalam pengaturan klausula-klausula kontrak bisnis.
- Tahap Penandatanganan Rancangan Kontrak Bisnis
Segera setalah tahap negosiasi selesai maka para pihak akan menandatangani rancangan
kontrak bisnis. Peran in house counsel disini walaupun tidak terlalu dominan namun ia tetap
mempunyai peran. Perannya antara lain adalah meneliti apakah pihak-pihak yang
menandatangani merupakan pihak-pihak yang memang secara hukum diperbolehkan
menandatangani kontrak. Misalnya pihak tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 1320
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Apabila pihak yang menandatangani adalah suatu
perseroan terbatas (selanjutnya disingkat “PT”), apakah orang yang akan menandatangani
memang memiliki kemampuan untuk itu, apaka surat kuasa (apabila diperlukan) sudah ada,
apakah pihak yang menandatangani harus memperoleh persetujuan dari Komisaris atau rapat
umum pemegang saham (dapat dilihat dalam anggaran dasar PT yang bersangkutan).
- Tahap Pelaksanaan Kontrak Bisnis
Dalam tahap pelaksanaan kontrak bisnis dapat dikatakan bahwa peran in house counsel
sangat pasif. Ia akan mempunyai peran apabila dimintakan oleh atasannya, seperti misalnya
dimintakan nasehat sehubungan dengan pelaksanaan dari pasal tertentu. Atau mungkin ada
suatu transaksi lain yang berkaitan dengan kontrak bisnis yang telah ditandatangani dimana
atasan menginginkan kepastian bahwa instansi tidak melanggar ketentuan dari kontrak bisnis
yang ditandatangani.
- Tahap Sengketa Kontrak Bisnis
Tahap berikutnya adalah tahap sengketa yaitu tahap dimana mungkin dalam pelaksanaan dari
kontrak bisnis para pihak tidak memenuhi salah satu kewajibannya. Dalam hal yang demikian
maka peran in house counsel akan menjdai dominan kembali. Ia harus menentukan dalam
tahap awal apakah memang betul telah terjadi peristiwa cidera janji sebagaimana diatur
dalam kontrak yang dilakukan dan karenanya dapat menuntut ganti rugi. Apabila memang
ada peristiwa cidera janji maka biasanya dilakukan penyelesaian sengketa secara musyawarah
untuk mufakat, yang pada umumnya diatur dalam salah satu klausula dalam kontrak bisnis.
Apabila cara musyawarah untuk mufakat tidak dapat ditempuh maka diambil jalan untuk
menyelesaikan sengketa melalui badan peradilan, apakah melalui forum pengadilan atau
arbitrase (sebagaimana ditentukan dalam kontrak bisnis). Seorang in house counsel umumnya
tidak memiliki izin untuk beracara dan karenanya untuk pembelaan instansinya di forum
pengadilan perlu untuk menyewa jasa pengacara. Adapun dalam tahapan dimana pelanggaran
terhadap kontrak bisnis terjadi maka in house counsel akan berperan sebatas membantu
pengacara dalam usaha pengacara tersebut memahami betul isi kontrak bisnis yang ada.

2.SURAT SEWA RUMAH


Yang bertanda tangan di bawah ini sebagai pihak pertama atau pemilik rumah:

Nama : Lingga Egi Manika


Nomer KTP : 53582983800001
Alamat : Jl .manggis no 59 Perumahan BCA Majalengka
Pekerjaan : Pimpinan badan hukum
Telepon : 082123456789

Selanjutnya disebut sebagai pihak kedua atau penyewa rumah :

Nama : Chana stewarti


Nomer KTP : 5709086548500098
Alamat : Jl Desa sukahaji nomor 77 Kec. Sukahaji , Kab.Majalengka
Pekerjaan : Pimpinan koperasi
Telepon : 081275898543

Surat perjanjian ini dibuat dengan ketentuan yang diatur dalam 10 (sepuluh) pasal berikut ini:

Pasal 1
Rumah dengan alamat Blok pon desa Rajagaluh rt/rw 01/03 Milik Pihak pertama, disewakan
kepada pihak kedua terhitung mulai tanggal 7 juli 2021 sampai dengan 7 juli 2024 Pihak
kedua telah membayar 70% kepada pihak pertama sebesar : Rp 45.000.000 ( Empat puluh
lima juta rupiah ) untuk masa sewa 3 ( Tiga Tahun).

Pasal 2
Pihak kedua berkewajiban untuk memelihara bangunan sebaik-baiknya, segala kerusakan
yang timbul selama perjanjian ini, menjadi kewajiban pihak kedua untuk segala
perbaikannya, menggantinya dengan biaya sepenuhnya tanggung jawab pihak kedua.

Pasal 3
Segala bentuk kewajiban yang harus dipenuhi terhadap rumah tersebut, menjadi tugas dan
kewajiban pihak kedua, seperti kewajiban membayar listrik, keamanan, kebersihan dan yang
lain-lain selama masa sewa berlaku.

Pasal 4
Apabila kewajiban diatas yang dimaksud dalam pasal. 3 dilalaikan oleh pihak kedua,
berakibat adanya sanksi atas fasilitas yang ada, maka pihak kedua harus menyelesaikan
sampai pulih seperti keadaan sebelum disewakan paling lambat 30 hari sebelum sewa
berakhir.

Pasal 5
Khusus untuk pembayaran listrik, pihak kedua akan tetap membayar rekening listrik satu
bulan terakhir dan rekening listrik akan diserahkan kepada pihak pertama setelah lunas
dibayar sebagai arsip.

Pasal 6
Pihak kedua bersedia untuk tidak melakukan perubahan berupa penambahan atau
pengurangan pada bangunan atau memindah sewakan kepada pihak lain, kecuali jika sudah
ada izin tertulis dari pihak pertama.

Pasal 7
Pihak kedua bersedia menggunakan rumah tersebut sebagaimana mestinya sebagai tempat
tinggal dan tidak melakukan kegiatan / aktifitas yang bertentangan dengan Undang–undang/
Ketentuan-ketentuan Hukum Negara / Hukum Agama yang berlaku selama tinggal dirumah
tersebut.
Pasal 8
Pihak kedua berkewajiban untuk menyerahkan rumah beserta isinya kepada pihak pertama
dalam keadaan kosong dari seluruh penghuninya, terawat, dan bersih apabila masa sewa telah
berakhir.

Pasal 9
Untuk perpanjangan sewa, pihak kedua harus memberitahukan kepada pihak pertama satu
bulan sebelum masa berlakunya habis dan akan dibuatkan perjanjian baru sebagai pengganti
perjanjian ini.

Pasal 10
Pihak kedua harus memberitahukan maksimal 2 minggu sebelumnya kepada pihak pertama
untuk perihal pemberhentian sewa sebelum masa sewa berakhir. Dalam pemutusan sewa
sebelum habis masa berlakunya sesuai dalam Pasal. 1 (Satu) maka pihak pertama tidak
mengembalikan sisa uang sewa, dan pihak kedua tidak menuntut pihak pertama.

Penutup
Demikianlah surat perjanjian kontrak atas rumah milik Bapak Arnold Suwondo, yang ditulis
dengan sebenarnya tanpa paksaan dari pihak manapun.

Dibuat di : Majalengka
Tanggal : 7 Juli 2021

Pihak Pertama Pihak Kedua

(Lingga Egi Manika) ( Chana Stewarti)

Saksi – saksi

( Nasib rejeki siregar)

Anda mungkin juga menyukai