Materi ke : 10
5. Pembebasan.
Pembebasan Pajak dilakukan berkaitan dg kebijakan
Pemerintah, mis.Dalam rangka meningkatkan
Penanaman Modal, maka Pemerintah memberikan
pembebasan Pajak untuk jangka waktu tertentu atau
pembebasan Pajak di wilayah2 tertentu.
Hambatan-hambatan Pemungutan Pajak :
Hambatan tsb dpt dikelompokan menjadi :
6. Perlawanan Pasif.
Masyarakat enggan (pasif) membayar Pajak, yg dapat
disebabkan a.l. :
a. Perkembangan Intelektual dan moral masy.
b. Sistem Perpajakan yg (mungkin) sulit dipahami .
c. Sistem kontrol tdk dpt dilakukan dengan baik.
2. Perlawanan Aktif.
Perlawanan Aktif meliputi semua usaha dan perbuatan
yg secara langsung ditujukan kepada Fiskus dengan
tujuan untuk menghindari pajak.
Bentuk nya antara lain :
a. Tax Avoidance.
Yaitu suatu usaha meringankan beban Pajak dengan
tdk melanggar undang-undang.
b. Tax Evasion.
Yaitu suatu usaha meringankan beban Pajak dengan
cara melanggar undang-undang (menggelapkan
Pajak).
Penundaan Penagihan :
Dalam hal ternyata bahwa suatu Utang Pajak tidak mungkin
ditagih, terdapatlah suatu cara yg bergerak di dalam
Administrasi saja untuk sementara waktu Pajak tadi tidak
ditagih Jika kemudian Wajib Pajak ternyata mampu lagi
untuk melunasi utang Pajaknya, maka dapat
kepada nya diharuskan membayar nya.
Pengecualian Pajak.
Untuk menghindarkan salah paham, perlu kiranya diuraikan
tentang pengecualian Pajak sbb :
a. Wakil2 Diplomatik, Konsul, atau wakil2 negara asing
lainnya serta orang2 yg dipekerjakan kepadanya dan
orang yg bekerja dan bertempat tinggal bersama2 dg
mereka.
b. Pegawai2 Sipil Militer dari Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara negara-negara Asing.
c. Wakil2 organisasi internasional yg ditunjuk oleh
Menteri Keuangan.
Sanksi Perpajakan :
Sanksi Perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan
peraturan perundang2an Perpajakan /Norma Perpajakan
akan dituruti/ditaati/dipatuhi Sanksi Perpajakan
merupakan alat pencegah (preventif) agar Wajib Pajak
tidak melanggar Norma Perpajakan.
Dua macam Sanksi dalam Undang2 Perpajakan :
1. Sanksi Administrasi
2. Sanksi Pidana
Ancaman terhadap pelanggaran Norma Perpajakan :
a. Diancam dg sanksi Administrasi saja
b. Diancam dg sanksi Pidana saja
c. Ada pula yg diancam dg sanksi Administrasi dan sanksi
Pidana.
Perbedaan Sanksi Administrasi dan Sanksi Pidana :
Sanksi Administrasi :
Merupakan pembayaran kerugian kepada Negara, khusus
nya berupa bunga dan kenaikan.
Sanksi Pidana :
Merupakan siksaan atau penderitaan, dan suatu alat
terakhir/benteng Hukum yg digunakan fiskus agar norma
perpajakan dipatuhi.
Ada 3 (tiga) macam Sanksi Administrasi :
1. Denda
2. Bunga
3. Kenaikan.
-----------------------
Ketentuan Sanksi Pidana :
Menurut ketentuan dalam UU perpajakan ada 3 (tiga)
macam Sanksi Pidana :
1. Denda Pidana
2. Kurungan
3. Penjara.
Denda Pidana :
Denda Pidana dikenakan kepada Tindak Pidana yg
bersifat pelanggaran dan yg bersifat kejahatan. Denda
Pidana selain dikenakan kepada Wajib Pajak, juga
diancamkan kepada Pejabat Pajak /kepada pihak ketiga
yg melanggar norma.
Pidana Kurungan :
Pidana Kurungan hanya diancamkan kepada tindak
Pidana yg bersifat pelanggaran dapat ditujukan kpd
Wajib Pajak, dan Pihak Ketiga. Pidana Kurungan
diancamkan sama dengan Denda Pidana Denda
Pidana “sekian” diganti dengan Pidana Kurungan selama-
lamanya “sekian”.
Pidana Penjara :
Pidana Penjara seperti halnya Pidana Kurungan, merupa-
kan hukuman perampasan kemerdekaan. Pidana Penjara
diancamkan terhadap kejahatan. Ancaman Pidana
Penjara tidak ada yg ditujukan kepada Pihak Ketiga,
adanya kepada :
- Pejabat dan
- Wajib Pajak
------------------------