Anda di halaman 1dari 4

6.

Kesimpulan :
a. Pada gambar gula pentosa nomor 2 mengalami kehilangan satu atom O pada
posisi C nomor 2’sehingga dinamakan gula 2’-deoksiribosa. Deoxyribosa (gula
yang ditemukan dalam DNA) tidak memiliki oksigen pada karbon 2 dari cincin
gula, sedangkan ribosa (gula yang ditemukan dalam RNA) memiliki gugus
hidroksil pada karbon 2 dari cincin gula.
b. Komponen gula pada gula pentosa (a) adalah deoksiribosa yang akan
membangun DNA, sedangkan komponen gula pada gula pentosa (b) adalah
ribosa yang akan membangun RNA.

7. Kesimpulan :
Gambar pertama merupakan struktur umum dari pirimidin, dan gambar kedua
merupakan struktur umum dari purin.
a. Karakteristik pirimidin :
 Pirimidin memiliki cincin beranggota 6 dengan dua nitrogen dan empat
karbon.
 Meskipun cincin purin dan pirimidin memiliki satu komponen beranggota
6 dengan dua nitrogen dan empat karbon, purin dan pirimidin tidak
berhubungan secara metabolik.
 Senyawa organik aromatik heterosiklik yang menyerupai piridina dan
benzena.
 Terdiri dari dua atom nitrogen pada posisi pertama dan ketiga dari cincin
enam anggota dan satu cincin karbon nitrogen.
 Pirimidin ini membentuk basa yang lain dalam DNA dan RNA yang tidak
dapat dibentuk oleh purin yaitu sitosin, urasil (RNA), dan timin (DNA).
 Memiliki simbol R dan rumus molekul.
b. Karakteristik purin :
 Purin umumnya terdiri dari struktur cincin ganda sembilan anggota (lima
atom karbon dan empat atom nitrogen).
 Terdiri dari cincin raksasa enam atom (dua atom nitrogen dan empat
atom karbon), sedangkan cincin yang lebih kecil terdiri dari lima atom
(tiga atom karbon dan dua atom nitrogen). Dua atom karbon biasa
ditemukan di cincin yang lebih besar dan lebih kecil.
 Merupakan senyawa organik aromatik heterosiklik.
 Terdiri dari empat atom nitrogen dan dan dua cincin nitrogen karbon
dimana cincin pirimidin menyatu dengan cincin imidazol.
 Purin ini dapat membentuk dua dari empat nukleobasa dalam DNA dan
RNA yaitu adenin dan guanin.
 Bertindak sebagai molekul prekursor dalam sintesis senyawa kimia
seperti kafein, teobromin, teofilin, dan masih banyak lagi.
 Memiliki simbol L dan rumus molekul.

8. Kesimpulan :
a. Sifat Basa Purin :
 Merupakan senyawa aromatik heterosiklik.
 Purin memiliki dua cincin karbon.
 Purin memiliki cincin pirimidin yang menyatu dengan cincin imidazol.
 Purin memiliki empat atom nitrogen.
 Purin termasuk adenin dan guanin. Kelima basis nitrogen dianggap
sebagai primer atau kanonik karena merupakan unit dasar dari kode
genetik. Nukleobasa yang membentuk asam nukleat digunakan untuk
membedakan DNA dari molekul RNA. Dalam DNA, timin melengkapi
pasangan dengan adenin sedangkan dalam RNA, urasil sesuai dengan
adenin. Timin berbeda dari urasil dalam memiliki gugus metil, yang
kekurangan urasil. Pasangan nukleobasa C-G dan A-T (atau A-U dalam
RNA) disebut sebagai basa pelengkap.
b. Sifat Basa Pirimidin :
 Pirimidin erupakan senyawa aromatik heterosiklik.
 Pirimidin memiliki satu cincin karbon.
 Pirimidin hanya memiliki cincin pirimidin.
 Pirimidin memiliki dua atom nitrogen.
 Pirimidin termasuk sitosin, timin, dan urasil. Kelima basis nitrogen
dianggap sebagai primer atau kanonik karena merupakan unit dasar dari
kode genetik. Nukleobasa yang membentuk asam nukleat digunakan
untuk membedakan DNA dari molekul RNA. Dalam DNA, timin
melengkapi pasangan dengan adenin sedangkan dalam RNA, urasil sesuai
dengan adenin. Timin berbeda dari urasil dalam memiliki gugus metil,
yang kekurangan urasil. Pasangan nukleobasa C-G dan A-T (atau A-U
dalam RNA) disebut sebagai basa pelengkap.

9. Kesimpulan :
Perbedaan struktur gula pentosa dan basa nitrogen pada soal nomor 6 dan 7 yaitu :
 Unsur penyusun gula pentosa yaitu karbon, oksigen dan hidrogen, sedangkan
unsur penyusun nukleotida yaitu karbon, nitrogen dan hidrogen.
 Bentuk molekul senyawa gula pentosa yaitu heterosiklik sedangkan bentuk
molekul nukleotida yaitu berbentuk cincin seperti struktur benzena.
 Gula pentosa mengandung lima atom karbon. Setiap atom karbon dari molekul
gula diberi nomor sebagai 1′, 2′, 3′, 4′, dan 5'. Dua gugus fungsi utama yang
melekat pada gula mengacu pada karbon yang mengikatnya. Gula pentosa
dalam DNA disebut deoksiribosa, dan dalam RNA, gulanya adalah ribosa.
Perbedaan antara gula adalah adanya gugus hidroksil pada karbon 2' ribosa dan
ketidakadaannya pada karbon 2' deoksiribosa. Dalam mengetahui apakah
nukleotida adalah DNA atau RNA, maka dapat dilihat dengan ada atau tidak
adanya gugus hidroksil pada atom karbon 2'. Sedangkan basa nitrogen adalah
molekul organik yang mengandung karbon dan nitrogen. Basa nitrogen ini
adalah basa karena mengandung gugus amino yang berpotensi mengikat
hidrogen ekstra, dan dengan demikian bertindak sebagai basa dengan
mengurangi konsentrasi ion hidrogen di lingkungan setempat. Setiap nukleotida
dalam DNA mengandung satu dari empat kemungkinan basa nitrogen: adenin
(A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T). Sedangkan, RNA mengandung adenin
(A), guanin (G) sitosin (C), dan urasil (U), bukan timin (T). Adenin dan guanin
diklasifikasikan sebagai purin. Struktural utama yang membedakan purin adalah
cincin karbon-nitrogen ganda yang dimilikinya. Sitosin, timin, dan urasil
diklasifikasikan sebagai pirimidin. Secara struktural, pirimidin ini dibedakan oleh
cincin karbon-nitrogen tunggal yang dimilikinya. Pada masing-masing struktur
cincin ini terdapat gugus fungsi yang mungkin terlibat dalam berbagai reaksi
kimia.

10. Kesimpulan : Jawaban rata-rata sama semua.

Anda mungkin juga menyukai