Anda di halaman 1dari 39

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR PER- 25 /PB/2018

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI

PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO OLEH INSTANSI VERTIKAL

DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Menimbang bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 21 ayat (4)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.05/2018

tentang Pembiayaan Ultra Mikro, perlu menetapkan Peraturan

Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Teknis

Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Ultra Mikro oleh Instansi

Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

Mengingat 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 2 1 2 / P M K . 0 1 / 2 0 1 7 ;

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.05/2018

tentang Pembiayaan Ultra Mikro;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

TENTANG PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI

PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO OLEH INSTANSI VERTIKAL

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal mi, yang dimaksud

dengan:

1. Pembiayaan Ultra Mikro adalah program fasilitas

pembiayaan kepada Usaha Ultra Mikro baik dalam

bentuk kredit konvensional maupun pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah.

2. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang

selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal

Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh

kuasa dari Bendahara Umum Negara untuk

melaksanakan sebagian fungsi Kuasa Bendahara Umum

Negara. �
- 2 -

3. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

yang selanjutnya disebut Kantor Wilayah merupakan

Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan

yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.

4. Sadan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah yang

selanjutnya disingkat BLU PIP adalah unit pelaksana

investasi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

Sadan Layanan Umum (PPK-BLU) yang mempunyai

tugas dan tanggung jawab pelaksanaan Investasi

Pemerintah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh

Menteri Keuangan.

5. Direktorat Sistem Manajemen Investasi adalah unit

eselon II Kantor Pusat Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang mempunyai tugas merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis

di bidang sistem manajemen investasi.

6. Debitur adalah pelaku Usaha Ultra Mikro yang

memperoleh fasilitas Pembiayaan Ultra Mikro.

7. Penyalur adalah pihak yang ditunjuk dan memperoleh

pembiayaan dari BLU PIP untuk menyalurkan

Pembiayaan Ultra Mikro.

8. Lembaga Linkage adalah lembaga keuangan bukan bank

yang bukan merupakan Penyalur yang ditunjuk oleh

BLU PIP.

9. Pola Penyaluran langsung adalah pola penyaluran

pembiayaan ultra mikro yang dilakukan oleh Penyalur

secara langsung kepada Debitur.

10. Pola Penyaluran tidak langsung adalah pola penyaluran

pembiayaan ultra mikro yang dilakukan Penyalur

kepada Debitur bekerja sama dengan Lembaga Linkage.

11. Sistem informasi monitoring dan evaluasi Pembiayaan

Ultra Mikro yang selanjutnya disebut Sistem Informasi

adalah aplikasi yang dibangun untuk pelaksanaan

kegiatan monitoring dan evaluasi Pembiayaan Ultra

Mikro pada instansi vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Peraturan Direktur Jenderal ini mengatur tentang

pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas Pembiayaan Ultra

Mikro oleh Instansi Vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang meliputi:

a. monitoring ketepatan data penyaluran;

b. pengukuran nilai keekonomian debitur; dan/atau

c. monitoring dan evaluasi lainnya.


- 3 -

BAB III

UNIT PELAKSANA

Pasal 3

(1) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas Pembiayaan

Ultra Mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

dilakukan oleh KPPN dan Kantor Wilayah.

(2) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas Pembiayaan

Ultra Mikro yang menjadi tugas KPPN dilakukan oleh

Seksi Bank.

(3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas Pembiayaan

Ultra Mikro yang menjadi tugas Kantor Wilayah

dilakukan oleh Bidang Pembinaan Pelaksanaan

Anggaran II.

Pasal 4

(1) Pembagian wilayah kerja KPPN dalam rangka monitoring

dan evaluasi atas Pembiayaan Ultra Mikro mengacu

pada Peraturan Menteri Keuangan tentang Organisasi

dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

(2) Dalam hal terdapat lebih dari satu KPPN pada wilayah

kerja yang sama, pembagian tugas monitoring dan

evaluasi atas Pembiayaan Ultra Mikro ditentukan lebih

lanjut oleh Kantor Wilayah dengan memperhatikan

beban kerja KPPN.

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI PADA KPPN

Bagian Kesatu

Monitoring Ketepatan Data Penyaluran

Pasal 5

(1) Monitoring ketepatan data penyaluran dilaksanakan

untuk menguji keakuratan data penyaluran dan

kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.

(2) Monitoring ketepatan data penyaluran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap sampel

Debitur tanpa melaksanakan kunjungan lapangan ke

Debitur.

Pasal 6

(1) Dalam pelaksanaan monitoring ketepatan data

penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, KPPN

�paikan permintaan salinan dokumen penyaluran

kepada:

a. Penyalur untuk pola penyaluran langsung; dan

b. Lembaga Linkage dengan tembusan kepada Penyalur

untuk pola penyaluran tidak langsung.


- 4 -

(2) Dokumen penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) terdiri dari softcopy atau hardcopy salinan:

a. akad kredit antara Penyalur/Lembaga Linkage

dengan Debitur; dan

b. Kartu Tanda Penduduk milik Debitur atau surat

keterangan pengganti Kartu Tanda Penduduk

elektronik dalam hal tidak terdapat salinan Kartu

Tanda Penduduk.

(3) Permintaan dokumen penyaluran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) memuat daftar sampel Debitur

yang dilengkapi dengan Nomor Induk Kependudukan

dan nama Debitur.

(4) Permintaan dokumen penyaluran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dikirimkan paling lambat setiap

tanggal:

a. 1 5 Januari untuk triwulan I;

b. 1 5 April untuk triwulan II;

c. 1 5 Juli untuk triwulan III; dan

d. 15 Oktober untuk triwulan IV.

(5) Dalam hal tanggal 15 merupakan hari libur, pengiriman

permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

dilakukan pada hari kerja berikutnya.

Pasal 7

(1) Atas permintaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,

Penyalur/Lembaga Linkage menyampaikan dokumen

penyaluran kepada KPPN paling lambat 30 (tiga puluh)

hari kalender setelah permintaan dokumen diterima.

(2) Dalam hal sampel Debitur memiliki lebih dari 1 (satu)

akad kredit yang aktif, maka Penyalur / Lembaga Linkage

mengirimkan akad kredit terbaru.

Pasal 8

(1) KPPN memeriksa kelengkapan dokumen penyaluran

yang diterima dari Penyalur/Lembaga Linkage.

(2) KPPN melakukan konfirmasi kepada Penyalur/Lembaga

Linkage dalam hal:

1) dokumen belum diterima sampai akhir batas waktu

penyampaian;

2) dokumen yang diterima tidak sesuai dengan yang

diminta; dan/atau

3) dokumen rusak atau tidak terbaca.

(3) Dalam hal Penyalur/Lembaga Linkage belum

menyampaikan dokumen atau perbaikan dokumen

paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah KPPN

melakukan konfirmasi, KPPN mencatat sebagai temuan

dalam Laporan Monitoring dan Evaluasi.


- 5 -

Pasal9

(1) Terhadap dokumen yang diterima dari

Penyalur/Lembaga Linkage, KPPN melakukan analisis

dengan:

a. membandingkan kesesuaian data penyaluran

dengan dokumen penyaluran; dan

b. mengevaluasi kesesuaian data penyaluran dan

dokumen penyaluran dengan ketentuan Peraturan

Menteri Keuangan tentang Pembiayaan Ultra Mikro.

(2) Data penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a dan huruf b terdiri dari:

a. Nomor Induk Kependudukan;

b. nama Debitur;

c. tanggal akad;

d. tanggal jatuh tempo;

e. nilai akad;

f. skema pembiayaan (kelompok/individu); dan

g. agunan.

(3) Analisis sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dilakukan

paling lambat pada akhir triwulan berkenaan.

Pasal 10

Mekanisme pelaksanaan monitoring ketepatan data

penyaluran tercantum dalam Lampiran huruf A yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur

Jenderal ini.

Bagian Kedua

Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur

Pasal 11

(1) Pengukuran nilai keekonomian Debitur dilaksanakan

untuk mengukur dampak pelaksanaan Pembiayaan

Ultra Mikro terhadap Debitur.

(2) Nilai keekonomian Debitur sebagaimana dimaksud pada

ayat ( 1) terdiri dari:

a. nilai keekonomian pribadi; dan

b. nilai keekonomian usaha.

(3) Nilai keekonomian pribadi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf a adalah nilai yang menggambarkan

kondisi ekonomi Debitur dari aspek kesejahteraan,

pendidikan, dan standar hidup debitur.

(4) Nilai keekonomian usaha sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf b adalah nilai yang mencerminkan kondisi

ekonomi Debitur dari aspek aset usaha, omset usaha,

dan jumlah tenaga kerja Debitur.

Pasal 12

(1) Pengukuran nilai keekonomian Debitur dilakukan

dengan melakukan survei lapangan kepada Debitur

setiap semester.
- 6 -

(2) Survei lapangan kepada Debitur sebagaimana dimaksud

pada ayat ( 1 ) terdiri dari:

a. survei baseline; dan

b. survei endline.

(3) Survei baseline sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a merupakan survei yang dilakukan untuk

mengukur nilai keekonomian Debitur pada awal masa

pinjaman Pembiayaan Ultra Mikro.

(4) Survei endline sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b merupakan survei yang dilakukan untuk

mengukur perubahan nilai keekonomian Debitur.

(5) Dalam melakukan survei lapangan, KPPN berkoordinasi

dengan Penyalur/Lembaga Linkage.

Pasal 13

(1) Survei baseline dilakukan terhadap paling banyak 10

(sepuluh) sampel Debitur yang menerima Pembiayaan

Ultra Mikro paling lama 3 (tiga) bulan sejak akad

pembiayaan.

(2) Sampel Debitur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dipilih dengan mengacu pada sampel monitoring

ketepatan data.

(3) Pemilihan sampel Debitur sebagaimana dimaksud pada

ayat ( 1 ) dilakukan dengan mempertimbangkan:

a. j arak / aksesibilitas Debitur;

b. waktu;

c. ketersediaan dana; dan

d. pertimbangan lain untuk efektivitas dan e fi si e nsi.

(4) Dalam hal berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3 ), Debitur sampel monitoring

ketepatan data tidak memadai, maka KPPN dapat

mengambil sampel baru melalui koordinasi dengan

Penyalur/Lembaga Linkage.

Pasal 14

Survei endline dilakukan terhadap sampel survei baseline

yang dilakukan pada semester yang sama pada tahun

sebelumnya atau pada akhir akad pembiayaan Debitur.

Pasal 15

Mekanisme pelaksanaan pengukuran nilai keekonom ian

Debitur tercantum dalam Lampiran huruf B yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal

ini.
- 7 -

BABV

MONITORING DAN EVALUASI PADA KANTOR WILAYAH

Pasal 16

(1) Atas pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang

dilakukan oleh KPPN di wilayah kerjanya, Kantor

Wilayah melakukan:

a. pembinaan;

b. pemantauan;

c. koordinasi; dan

d. evaluasi.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf

a dapat berupa bimbingan teknis kepada KPPN di

wilayah kerjanya dan/atau bentuk pembinaan lainnya.

(3) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf

b dilakukan dengan melakukan pemantauan

pelaksanaan monitoring ketepatan data oleh KPPN,

mendampingi KPPN dalam melaksanakan survei

lapangan pengukuran nilai keekonomian Debitur,

dan/atau bentuk pemantauan lainnya.

(4) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf c

dilakukan berupa koordinasi dengan pihak-pihak terkait

monitoring dan evaluasi Pembiayaan Ultra Mikro

dan/atau bentuk koordinasi Jainnya.

(5) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d

dilakukan berupa analisis atas penyaluran Pembiayaan

Ultra Mikro wilayah kerjanya dan/ atau bentuk evaluasi

lainnya.

BAB VI

MONITORING DAN EVALUASI LAINNYA

Pasal 17

(1) Monitoring dan evaluasi lainnya dilakukan untuk tujuan

tertentu yang diperlukan sewaktu-waktu.

(2) Monitoring dan evaluasi lainnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Kantor Wilayah

dan/atau KPPN terhadap Debitur, Penyalur/Lembaga

Linkage, Pemerintah Daerah, dan pihak terkait lainnya.

(3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dikoordinasikan oleh Direktorat

Sistem Manajemen Investasi.

BAB VII

PELAPORAN

Pasal 18

( 1) Atas pelaksanaan monitoring dan evaluasi Pembiayaan

Ultra Mikro, KPPN menyusun Laporan Monitoring dan

Evaluasi setiap semester.


- 8 -

(2) Laporan Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disampaikan kepada Kantor Wilayah:

a. dalam bentuk softcopy melalui surat elektronik atau

media lainnya; dan

b. paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah

semester berakhir.

Pasal 19

(1) Berdasarkan Laporan Monitoring dan Evaluasi yang

disampaikan oleh KPPN, Kantor Wilayah menyusun

Analisis Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro.

(2) Analisis Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

kepada Direktorat Sistem Manajemen Investasi setiap

semester dengan ketentuan:

a. dalam bentuk softcopy melalui surat elektronik atau

media lainnya; dan

b. paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah

semester berkenaan berakhir.

Pasal 20

Laporan Monitoring dan Evaluasi oleh KPPN dan Analisis

Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro oleh Kantor Wilayah

disusun sesuai format sebagaimana Lampiran huruf C yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur

Jenderal ini.

BAB VIII

SISTEM INFORMASI DAN KERAHASIAAN DATA

Pasal 21

(1) Monitoring dan evaluasi atas Pembiayaan Ultra Mikro

dilakukan menggunakan Sistem Informasi.

(2) Dalam hal penggunaan Sistem Informasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) belum/tidak dapat

dilaksanakan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi

dilakukan secara manual.

Pasal 22

(1) Data Debitur yang digunakan untuk monitoring dan

evaluasi merupakan data milik BLU PIP dan

Penyalur / Lembaga Linkage.

(2) Pejabat/pegawai KPPN dan Kantor Wilayah yang

menggunakan data sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )

h aru s menjaga kerahasiaan data tersebut.

(3) Pejabat/pegawai pada KPPN dan Kantor Wilayah tidak

diperkenankan menggunakan data sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) untuk keperluan selain yang

tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal ini.


- 9 -

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 23

(1) Monitoring dan evaluasi atas Pembiayaan Ultra Mikro

mulai dilaksanakan pada tahun 2019 dengan

melakukan survei baseline tanpa survei endline.

(2) Sebelum pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas

Pembiayaan Ultra Mikro sebagaimana dimaksud pada

ayat ( 1 ) dirnulai, Direktorat Sitem Manajemen Investasi

bersama BLU PIP melaksanakan persiapan terkait

pelaksanaan monitoring dan evaluasi Pembiayaan Ultra

Mikro oleh Instansi Vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

BABX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku, Peraturan

Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor P E R - 1 0 / P B / 2 0 1 7

tentang Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan

Ultra Mikro oleh Instansi Vertikal Direktorat Jenderal

Perberidaharaan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 25

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada ta al 7 Da.,,em:.er 2018

D��'J-f!!J,
- 10 -

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL

PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 25 /PB/2018

TENTANG PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN

EVALUASI PEMB!AYAAN ULTRA MIKRO OLEH

INSTANSI VERTIKAL DIREKTORAT JENDERAL

PERBENDAHARAAN

A. MEKANISME PELAKSANAAN MONITORING KETEPATAN DATA

Monitoring ketepatan data penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro dilakukan

sebagai berikut·

KPPN Penyalur/ Lembaga Linkage

Sampling
1
Oebitur

.L
r - - - - - - - ,

Pengiriman : Surat •

2
Surat : Permintaan •'
I .. - - - 1
Permintaan
-----

'!.
Pemeriksaan 3a. MenPirimkan Dokumen

sesuai Dokumen

3b. Tidak mengirimkan Daku me

tidak

sesuai ,
L

.- - --- - - - -.
4 Konfirmasi
' '
Konfirmasi
, _________ '

'
'

'

5 Analisis
.

Penyusunan
6
Laporan

1. Sampling Debitur

a. KPPN mengambil sampel Debitur setiap awal triwulan.

b. Jumlah sampel Debitur yang menjadi objek monitoring ketepatan

data adalah sebanyak 5% (lima persen) dari total Debitur aktif

(Debitur yang belum melunasi atau masih memiliki pinjaman

Pembiayaan Ultra Mikro) per Penyalur yang ada di wilayah kerja

KPPN, dengan ketentuan:

1) Untuk pola penyaluran langsung, jumlah sampel harus

memenuhi:

1. paling sedikit 1 (satu) Debitur; dan

ii. paling banyak 25 (dua puluh lima) Debitur.

2) Untuk pola penyaluran tidak langsung, jumlah sampel harus

memenuhi:

1. Paling sedikit 1 (satu) Debitur per Lembaga Linkage; dan

ii. Paling banyak 25 (dua puluh lima) Debitur per penyalur

dengan memperhatikan proporsi dan keterwakilan

Lembaga Linkage.
- 11 -

Apabila jumlah Lembaga Linkage dalam 1 (satu) wilayah kerja

KPPN lebih dari 25 (dua puluh lima), maka ketentuan i tidak

digunakan (hanya menggunakan ketentuan ii).

c. Untuk saat ini, penyalur Pembiayaan Ultra Mikro untuk pola

penyaluran langsung meliputi : PT. Permodalan Nasional Madani

(PT. PNM) dan PT. Pegadaian, sedangkan untuk penyalur

Pembiayaan Ultra Mikro untuk pola penyaluran tidak langsung

adalah PT. Bahana Artha Ventura (PT. BAV) yang menyalurkan

melalui Lembaga Linkage seperti koperasi.

Dengan demikian, jumlah sampel maksimal dalam monitoring

ketenatan data adalah:

1 PT. PNM 25 dokumen

2 PT. Pegadaian 25 dokumen

3 PT. BAV 25 dokumen

Total 75 dokumen

d. Ilustrasi

1) Contoh 1:

Hanya terdapat penyaluran langsung dalam wilayah kerja

KPPN

No Penyalur /Lembaga Linkaae Total Debitur


1 PNM 12.523

2 Pezadaian 423

3 BAV -
Jum !ah s am p eI:
No Perhitungan Jumlah Samnel ner Penyalur Samnel

1 PNM:

5% x 1 2 . 5 2 3 = 6 2 6 . 1 5 25

(iumlah lebih dari 25, maka sampel = 25}

2 Pegadaian:

5% x 423 = 21.15
21
(Jumlah kurang dari 25, sesuai persentase

samnel denzan oembulatan = 2 1 }

3 BAV;
0
5% x O = 0

Total Sampel 46

Maka, KPPN akan melakukan monztonng ketepatan data

terhadap 46 sampel Debitur.

2) Contoh 2 :

Hanya terdapat penyaluran tidak langsung dalam wilayah kerja

KPPN

No Penyalur /Lembaza Linkaae Total Debitur

1 PNM -

2 Pezadaian -
3 BAV 653

a. Komida 458

b. Koperasi AKR 115

c. Koperasi Sidogiri 66

d. Kooerasi Al Huda 14

Jum I ah s am p eI:

No Perhitungan Jumlah Samnel ner Penyalur Samnel

1 PNM:
0
5% x O = 0

2 Pegadaian:
0
5% x O = 0

3 BAV;
- 12 -

5% x 653 = 3 2 . 6 5

(iumlah diatas 25. maka samoel = 251

Menghitung Proporsi penyaluran oleh


Lembaga Linkage:

Masing-masing Lembaga Linkage terwakili


minimal 1. Sehingga jumlah sampel BAV

dikurangi jumlah Lembaga Linkage yang ada

menjadi:

25 - 4 = 2 1
458
a. Komida
x 1 0 0 = 70 14°1<
653 , o

7 0 , 1 4 % x 2 1 = 14,73

(pembulatan = 15)
16
Total sampel ditambah dengan

1 (alokasi minimum) menjadi:

15 + 1 = 16
115
b. Koperasi
x 1 0 0 = 17 6B1c0
1
653
AKR
17,61%x21=3,69

(pembulatan = 4)
5
Total sampel ditambah dengan

1 (alokasi minimum) menjadi:

4 + 1 = 5

c. Koperasi
6
656
3 X 100 = 10,11%
Sidogiri
10,11%x21 =2,12

(pembulatan = 2)
3
Total sampel ditambah dengan

1 (alokasi minimum) menjadi:

2 + 1 = 3

d. Koperasi
6
\ : x 100 = 2 , 1 4 %
Al Huda
2 , 1 4 % x 2 1 = 0,45

(pembulatan = 0)
1
Total sampel ditambah dengan

1 (alokasi minimum) menjadi:

O + l = 1

Total Sampel 25

Maka, KPPN akan melakukan monitoring ketepatan data

terhadap 25 sampel Debitur.

3) Contoh 3:

Terdapat kombin asi penyaluran langsung dan penyaluran tidak

lanasunz dalam wilavah keria KPPN.

No Penvalur/Lemba,,a Linkaae Total Debitur

1 PNM 323

2 Pezadaian 8.542

3 BAV 441

a. Komida 301

b. Koperasi AKR 135

c. Konerasi Sidoziri 5

Jumlah sam el:

No Perhitun an Jumlah Sam Sam el

1 PNM:

5% x 323 = 1 6 , 1 5
16
(Jumlah dibawah 25, sesuai persentase sampel

den an embulatan = 16

2 Pegadaian:

5% x 8.542 = 4 2 7 , 1 25

iurnlah diatas 25, maka sam el = 25


- 13 -

3 BAV;

5% x 441 = 22,05

(jumlah dibawah 25, sesuai persentase sampel

denzan pembulatan = 221

Menghitung Proporsi penyaluran oleh

Lembaga Linkage

a. Masing-masing Lembaga Linkage terwakili

minimal 1. Sehingga jumlah sampel BAV

dikurangi jumlah Lembaga Linkage yang

ada meniadi: 22 - 3 = 19

a. Komida
!�� x 100 = 68,25%

68,25% x 19 = 1 2 , 9 7

(pembulatan = 13)
14
Total sampel ditambah dengan

1 (alokasi minimum) menjadi:

13 + 1 = 14
135
b. Koperasi
x 100 = 30 6 1 %
441 '
AKR
3 0 , 6 1 % x 19 = 5 , 8 1

(pembulatan ke atas = 6)
7
Total sampel ditambah dengan

1 (alokasi minimum) menjadi:

6 + 1 = 7

c. Koperasi
.!1 x 100 = 1 , 13%
Sidogiri
1 0 , l l o/ o x l 9 = 0 , 2 1

(pembulatan = 0)
1
Total sampel ditambah dengan

1 (alokasi minimum) menjadi:

O + l = l

Total Sampel 63

Maka, KPPN akan melakukan monitoring ketepatan data

terhadap 63 sampel Debitur.

2. Pengiriman Surat Permintaan

KPPN mengirimkan surat permintaan dokumen penyaluran kepada

Penyalur/Lembaga Linkage paling lambat tanggal:

a. 1 5 Januari untuk triwulan I;

b. 1 5 April untuk triwulan II;

c. 1 5 Juli untuk triwulan III; dan

d. 1 5 Oktober untuk triwulan IV.


- 14 -

Format surat perrnintaan d0 kumen:

Kop Surat KPPN 111

Yth. Penyalur . . . . . . . 121 Tanggal . . . . . . . . . . (31

Sehubungan dengan pelaksanaan ketentuan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 9 5 / P M K . 0 5 / 2 0 1 8 tentang Pembiayaan Ultra Mikro dan

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor . . . .


/PB/2018
ten tang Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Ultra Mikro

oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan, maka dalam rangka

pelaksanaan monitoring ketepatan data Pembiayaan Ultra Mikro untuk

triwulan . . . . . . . . (4), bersama ini kami sampaikan permintaan salinan

dokumen penyaluran atas nama debitur sebagaimana terlampir.

Salinan dokumen atas nama Debitur tersebut dapat disampaikan

melalui:

a. Upload melalui sistem informasi monitoring dan evaluasi

Pembiayaan Ultra Mikro

b. Pengiriman scan dokumen ke alamat email . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1s1

c. Pengiriman melalui jasa surat tercatat ke alamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 101

Kami harapkan dokumen tersebut dapat kami terima paling

lambat 30 hari kalender sejak permintaan ini diterima.

Atas kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Kepala KPPN . . . . . . . . . . . . 111

(Nama)

Lampiran Surat

Daftar Samuel Debitur

No. NIK 181 Nama Debitur 191

Keterangan:

( 1) Disesuaikan dengan kop surat KPPN

(2) Diisi dengan Nama Penyalur/Lembaga Linkage dan alamatnya

(3) Diisi dengan tanggal

(4) Diisi dengan triwulan berkenaan

(5) Diisi dengan alamat email KPPN

(6) Diisi dengan alamat surat menyurat KPPN

(7) Diisi dengan nama KPPN

(8) Diisi dengan daftar NIK debitur sampel

(9) Diisi dengan daftar nama debitur sampel

2a. Apabila Penyalur mengirimkan dokumen penyaluran yang

diminta, KPPN melanjutkan proses pemeriksaan dokumen {nomor

3).
- 15 -

2b. Apabila sampai dengan batas waktu (30 hari kalender) Penyalur

belum/tidak mengirimkan dokumen penyaluran yang diminta,

KPPN melakukan konfirmasi kepada Penyalur (nomor 4 ) .

3. Pemeriksaan Dokumen

a. KPPN memeriksa kelengkapan dokumen penyaluran yang diterima

dari Penyalur/Lembaga Linkage untuk memastikan bahwa

dokumen yang diterima telah sesuai dengan yang diminta dan tidak

rusak (dapat dibaca).

b. Apabila dokumen telah sesuai dan tidak rusak (dapat dibaca) maka

KPPN melanjutkan proses analisis (nomor 5).

c. Apabila dokumen tidak sesuai atau rusak (tidak dapat dibaca) maka

KPPN melakukan konfirmasi kepada Penyalur (nomor 4)

4. Konfirmasi

a. KPPN melakukan konfirmasi kepada Penyalur/Lembaga Linkage

dalam ha!:

1) dokumen belum diterima sampai akhir batas waktu

penyampaian;

2) dokumen yang diterima tidak sesuai dengan yang diminta;

dan/atau

3) dokumen rusak atau tidak terbaca.

b. Konfirmasi dilakukan dapat melalui sistem, telepon, email, atau

surat.

c. Dalam ha! Penyalur/Lembaga Linkage belum menyampaikan

dokumen atau perbaikan dokumen paling lambat 5 (lima) hari kerja

setelah KPPN melakukan konfirmasi, KPPN mencatat sebagai

temuan dalam Laporan Monitoring dan Evaluasi.

5. Analisis

a. Monitoring dilakukan dengan membandingkan kesesuaian data

penyaluran dengan dokumen penyaluran serta mengevaluasi

kesesuaian data penyaluran dan dokumen penyaluran dengan

peraturan perundang-undangan mengenai Pembiayaan Ultra

Mikro.

b. D ata vanz dib 1 .


I an dimg.kan d an ieva 1uasr an tara am:

Data Hal yang Dievaluasi Keterangan

NIK Evaluasi kesesuaian data . Berdasarkan Pasal 14 PMK

dengan dokumen 9 5 / 2 0 1 8 , salah satu kriteria

- NIK yang tercantum dalam debitur Pembiayaan UMi adalah

Sistem Inforrnasi dicocokkan dimiliki oleh WNI yang

dengan NIK yang tercantum dibuktikan dengan NIK

dalam scan KTP Elektronik - NIK sekaligus menjadi kode

atau Surat Keterangan unik yang digunakan dalam

Pengganti KTP Elektronik SIKP untuk mengidentifikasi

- NIK harus sama dengan apakah debitur sedang dibiayai

yang tercantum dengan scan oleh kredit program pemerintah

KTP Elektronik atau Surat yang tercatat dalam Sistem

Keterangan KTP Elektronik lnformasi

- Apabila terdapat perbedaan

maka dianggap tidak sesuai

Nama Evaluasi kesesuaian data - Nama debitur digunakan untuk

Debitur dengan dokumen memastikan bahwa data yang

- Nama Debitur yang terekam dalam Sistem lnformasi

tercantum dalam Sistem adalah benar milik debitur yang


- 16 -

Data Hal yang Dievaluasi Keterangan

I nformasi dicocokkan menerima Pembiayaan UMi

dengan nama yang (sesuai dengan data yang

tercantum dalam scan KTP tercanturn dalam KTP/Suket

Elektronik atau Surat dan Akad)

Keterangan KTP Elektronik


- Apabila Nama Debitur atas NIK

dan scan Akad Kredit


yang terekam dalam Sistem

- Nama harus sesuai dengan lnformasi tidak sesuai dengan

yang tercantum scan KTP dokumen penyaluran maka

Elektronik atau Surat terdapat kemungkinan adanya

Keterangan KTP Elektronik, kesalahan perekaman NIK

sedangkan perbedaan minor

pada scan Akad Kredit dapat

ditoleransi.

- Toleransi atas kesesuaian

nama dapat diberikan dan

nama dianggap sesuai

dalam kondisi se bagai

berikut:

• Perbedaan Penulisan Gelar

Contoh: di KTP tertulis

"Fulan bin Fulan", di

Sistem lnformasi tertulis

"H. Fulan bin Fulan, S.H.",

maka dapat dianggap

sesuai

• Singkatan untuk nama

yang panjang

Contoh: di KTP tertulis

"Kanjeng Dimas Sungguh

Luar Biasa", di Sistem

Jnformasi tertulis "Kanjeng

Dimas SLB.", maka dapat

dianggap sesuai

Tanggal Evaluasi kesesuaian data - Tanggal akad dan tanggal jatuh

Akad dengan dokumen tempo digunakan untuk

membandingkan antara status


- Tanggal akad yang

debitur terkait dengan telah


tercantum dalam Sistem

lunas atau belumnya pada


lnformasi dicocokkan

Pembiayaan Ultra Mikro.


dengan tanggal akad yang

tercantum pada scan Akad - Apabila status debitur telah

Kredit lunas sebelum tanggal jatuh

tempo, maka ada kemungkinan


- Tanggal akad harus sesuai

terjadi pelunasan lebih awal


dengan yang tercantum

pada akad kredit - Apabila tanggal jatuh tempo

telah dilewati namun status


Tanggal Evaluasi kesesuaian data
debitur belum diubah menjadi
Jatuh dengan dokumen
lunas, maka ada kemungkinan
Tempo
- Tanggal jatuh tempo yang
Penyalur belum melakukan
tercantum dalam Sistem
update data debitur.
lnformasi dicocokkan

- Agar dapat dilakukan


dengan tanggal jatuh tempo

pengawasan terkait status NPL


yang tercanturn pada scan

debitur, maka perlu dipastikan


Akad Kredit
- 17 -

Data Hal yang Dievaluasi Keterangan

- Tanggal jatuh tempo harus tanggaJ akad dan jatuh tempo

sesuai dengan yang yang tercantum pada Sistem

tercantum pada akad kredit telah sesuai dengan akad kredit

Nilai Evaluasi kesesuaian data - Berdasarkan PasaJ 15 PMK

Akad dengan dokumen 9 5 / 2 0 1 8 , baki debet

- Nilai akad yang tercantum (outstanding) Pembiayaan UMi

dalam Sistem Informasi yang diterima oleh tiap Debitur

dicocokkan dengan nilai paling banyak R p l 0 . 0 0 0 . 0 0 0

pinjaman yang tercantum - Debitur dapat memperoleh

pada scan Akad Kredit beberapa pembiayaa UMi dalam

- Nilai akad harus sesuai satu waktu sepanjang nilai baki

dengan yang tercantum debet (outstanding) tidak

pada akad kredit melebihi Rpl0.000.000

- Dalam akan pembiayaan - Agar Sistem dapat menghitung

nilai akad dapat juga nilai baki debet (oustanding)

disebut dengan istilah nilai secara tepat, maka Penyalur

pinjaman, nilai pembiayaan, harus merekam Nilai akad

nilai kredit, harga pokok sesuai dengan nilai yang

pembelian, transaksi tercantum dalam dokumen akad

pembelian, dll pembiayaan

Evaluasi kesesuaian dengan

peraturan

- Berdasarkan Pasal 15 PMK

9 5 / 2 0 1 8 , bakidebet

(outstanding) Pembiayaan

UMi yang diterima oleh tiap

Debitur paling banyak

Rpl0.000.000

- Apabila nilai akad kredit

melebihi Rpl0.000.000,

maka penyaluran

Pembiayaan UMi dianggap

tidak sesuai dengan

peraturan

Skema Evaluasi kesesuaian data - Berdasarkan PasaJ 15 PMK

dengan dokumen 9 5 / 2 0 1 8 , terdapat dua skema

- Skema Pembiayaan pembiayaan Ultra Mikro yaitu

(Individu/ Kelompok) yang secara inc!ividu dan

tercantum dalam Sistem berkelompok

Informasi dicocokkan - Agar dapat dilakukan analisis

dengan skema atau jenis dan evaluasi penyaluran secara

pembiayaan yang tercantum tepat terkait agunan, bunga,

pada scan akan kredit nilai pembiayaan, jangka waktu,

- Skema Pembiayaan harus dll, maka Penyalur harus

sesuai dengan yang merekam kategori skema

tercantum pada akad kredit pembiayaan sesuai dengan yang

tercantum dalam akad


- Akad kredit untuk debitur
pembiayaan.
skema berkelompok

biasanya dilengkapi dengan

persetujuan atau tanda

tangan anggota kelompok

I
- 18 -

Data Hal yang Dievaluasi Keterangan

Agunan Evaluasi kesesuaian data - Berdasarkan Pasal 15 PMK

dengan dokumen 9 5 / 2 0 1 8 , Penyalur tidak

- Agunan yang tercantum diperbolehkan meminta jaminan

dalam Sistem Informasi kepada Debitur skema

dicocokkan dengan jenis pembiayaan "Kelornpok"

agunan yang tercantum - Sedangkan untuk Debitur

pada scan akan kredit skema pembiayaan mdividu",

- Jenis Agunan yang tertera di Penyalur dapat meminta

Sistem Informasi harus agunan.

sesuai dengan yang - Agar dapat dilakukan

tercantum pada akad kredit. pengawasan terhadap kriteria

Perbedaan minor dalam agunan dalam penyaluran

penulisan jenis agunan Pembiayaan UMi, maka perlu

dapat ditoleransi. dipastikan bahwa jenis agunan

Evaluasi kesesuaian dengan yang tercantum dalam sistem

peraturan informasi telah sesuai dengan

akad kredit.
- Berdasarkan Pasal 15 PMK

9 5 / 2 0 1 8 , Penyalur tidak

diperbolehkan meminta

· jaminan kepada Debitur

skema pembiayaan

"Kelornpok".

- Apabila terdapat Agunan

pada Debitur skema

pembiayaan "Kelornpok"

maka Penyalur telah

menyalahi ketentuan dalam

PMK 9 5 / 2 0 1 8

6. Penyusunan Laporan

a. Hasil analisis Monitoring Ketepatan Data direkam oleh KPPN ke

dalam sistem informasi paling lambat akhir triwulan berkenaan.

b. Hasil Monitoring Ketepatan data dilaporkan dalam bentuk Laporan

Monitoring dan Evaluasi sebagaimana format pada lampiran huruf

C setiap Semesteran yang berisikan hasil analisis Monitoring

Ketepatan Data pada triwulan ganjil dan genap semester

bersangku tan.

- 19 -

B. MEKANISME PENGUKURAN NILAI KEEKONOMIAN DEBITUR

Pengukuran nilai keekonomian Debitur Pembiayaan Ultra Mikro dilakukan

sebagai berikut:

KPPN Penyalur/ Lembaga Linkage

Sampling
1
Debitur

i
Koordinasi Koordinasi
2

3 Survei . Mendampingi

Lapangan Survei

Pengukuran
4
Nilai

Keekonomian

5 Penyusunan

laporan

1. Sampling Debitur

a. Sampel Survei baseline:

Ketentuan umum, sampel Pengukuran Nilai Keekonomian

Debitur terdiri dari paling banyak 10 (sepuluh) debitur.

• umur akad Pembiayaan Ultra Mikro paling lama 3 (tiga) bulan

setelah tanggal akad.

• diutamakan debitur yang sekurang-kurangnya memiliki

periode pembiayaan 12 (dua belas) bulan atau 50 (lima puluh)

minggu), untuk lebih dapat melihat dan mengukur dampak

Pembiayaan Ultra Mikro.

Pemilihan sampel mengacu pada sampel monitoring ketepatan

data dengan mempertimbangkan:

• jarak/ aksesibilitas Debitur;

• waktu;

• ketersediaan dana; dan

• pertimbangan Jain untuk efektivitas dan efisiensi.

Apabila Debitur sampel monitoring ketepatan data tidak

memadai, maka KPPN dapat mengambil sampel baru dengan

cara:

• Menggunakan Sistem Informasi untuk melakukan pemilihan

debitur (filter) berdasarkan kedekatan lokasi dan/ atau

Penyalur / Lem baga Linkage.

• Berkoordinasi secara langsung dengan Penyalur/Lembaga

Linkage.

Harap disiapkan cadangan data samp el Debitur dalam ha!

Debitur tidak dapat ditemui.


- 20 -

b. Sampel Survei endline:

Terdiri dari sampel survei baseline yang dilakukan pada semester

yang sama pada tahun sebelumnya atau pada akhir akad

pembiayaan Debitur.

c. Atas debitur yang sama, akan dilakukan dua kali survei yaitu

pertama survei baseline dan pada semester yang sama tahun

berikutnya atau ketika masa akhir akad, akan dilakukan survei

end line.

Ilustrasi:

1) Debitur a.n. Fulan dilakukan survei baseline pada Semester I

tahun 2 0 1 9 , maka debitur a.n. Fulan akan dikunjungi kembali

pada Semester I tahun 2020 untuk dilakukan survei endline.

2) Debitur a.n. Fulanah dilakukan survei baseline pada Semester

II tahun 2019, maka debitur a.n. Fulanah akan dikunjungi

kembali pada Semester II tahun 2020 untuk dilakukan survei

endline.

d. Khusus untuk tahun 2019, mengingat tidak ada survei baseline

pada tahun 2018, KPPN tidak perlu melakukan survei endline.

Survei hanya dilakukan terhadap paling banyak 10 Debitur pada

semester I dan 10 Debitur pada semester II yang keduanya

merupakan survei baseline yang akan diukur kembali secara

endline pada tahun 2020.

e. Pada tahun 2020 dan seterusnya, KPPN melakukan survei baseline

terhadap paling banyak 10 debitur dan survei endline terhadap

paling banyak 1 0 debitur setiap semesternya.

2. Koordinasi

a. Setelah daftar sampel debitur siap, KPPN melakukan koordinasi

dengan Penyalur/Lembaga Linkage terkait.

b. Koordinasi dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon

dan/atau mendatangi kantor cabang Penyalur/Lembaga Linkage.

c. Koordinasi meliputi penentuan waktu pelaksanaan kunjungan

lapangan ke debitur untuk melakukan Pengukuran Nilai

Keekonomian Debitur.

d. KPPN menyerahkan daftar sampel Debitur yang akan dikunjungi

kepada Penyalur / Lem baga Linkage un tuk kemudian disiapkan

dokumen-dokumen pendukungnya dalam ha! data sampel Debitur

tersebut merupakan sampel debitur baru yang tidak termasuk

dalam sampel Debitur pada Monitoring Ketepatan Data.

3. Survei lapangan

a. Untuk menjaga suasana yang kondusif pada tingkat Debitur, KPPN

tidak diperkenankan datang langsung kepada debitur tan pa adanya

pendampingan dari Penyalur / Lembaga Linkage.

b. Kuesioner yang digunakan pada survei baseline dan endline adalah

sama. Hal ini bertujuan untuk mengukur perubahan yang terjadi

terhadap Nilai Keekonomian Debitur.

c. Survei baseline dan endline dilakukan dengan metode wawancara

kepada Debitur Pembiayaan Ultra Mikro.

d. Saat pelaksanaan survei endline, terdapat kemungkinan bahwa

Debitur pindah alamat dan tidak dapat dihubungi. Sedangkan

Penyalur/Lembaga Linkage tidak memiliki data alamat yg baru

JI-.
- 21 -

karena Debitur telah melunasi pmjaman, sehingga lepas dari

pemantauan Penyalur/Lembaga Linkage. Apabila hal ini terjadi,

KPPN cukup melaporkan ha! mi sebagai temuan dengan

memberikan penjelasan penyebab tidak dapat dilaksanakannya

survei endline.

e. Dalam kuesioner terlampir akan terdapat beberapa pertanyaan

yang tidak perlu ditanyakan secara langsung kepada Debitur dalam

hal Petugas KPPN telah dapat melihat secara langsungjawaban dari

pertanyaan dimaksud.

f. Format kuesioner:

KUESIONER

MONITORING DAN EVALUASI PEMBIA Y AAN ULTRA MIKRO

A. KESESUAIAN DOKUMEN SUMBER DAN SISTEM INFORMASI

(dapat diisi sebelum survei lapangan berdasarkan dokumen penyaluran)

NOC .

Nama

Tgl Akad

Tgl Jatuh Tempo

Nilai Akad

Periode Pembayaran

Angsuran per Periode

Skema O perorangan I O kelompok

Agunan O tidak ada I O ada berupa .

Jenis Kelamin O laki-laki I O perempuan

Penyalur

Usia

B. UMUM

1. Nomor HP/telp

2. Jumlah anggota keluarga yang tinggal di . . . . . . . . . orang

rumah

3. Kegiatan Usaha

4. Apakah usaha yang sedang dijalankan saat ini O Ya

merupakan mata pencaharian utama keluarga? O Tidak

5. Apakah anggota keluarga lain juga O Ya, usaha .

menjalankan usaha? O Tidak

6. Lokasi usaha O menetap (permanen):

a. rumah

b. Pasar .

c. lainnya .

O berpindah-pindah:

7. Status kepemilikan tempat usaha O milik / O s e w a /

O lainnya .

8. Jarak rumah ke lokasi usaha . . . . . . . . . . . . . . . . (menit I km)

C. SEJARAH PEMBIA YAAN

I. Apakah pemah menerima pembiayaan dari lembaga pembiayaan non-formal

(tengkulak/ijon)?

a. Tidak

b. Ya dengan besaran dan cicilan per .

2. Apakah pemah menerima pembiayaan dari lembaga pembiayaan dari

koperasi/LKBB lain?

a. Tidak

b. Ya dari denaan besaran .


- 22 -

3. Pembiayaan yang diterima saat ini dari LKBB merupakan

a. Pembiayaan pertama

b. Pembiayaan kedua

c. Pembiayaan ketiga

d. Pembiayaan keempat

e. Lebih dari yang keempat

4. Bagaimana bisa mendapatkan informasi terkait pembiayaan ini?

a. Saudara/teman/tetangga

b. Petugas Pemasar dari LKBB

c. lnstansi Pemerintah

d. Ikian di media massa

e. Lainnya, .

5. Apakah LKBB secara rutin melakukan kunjungan?

D tidak I D ya setiap (mingguan I bulanan I harian)

6. Kegiatan apakah yang biasa dilakukan ketika kunjungan LKBB tersebut?

D pemberian motivasi terkait usaha

D konsultasi terkait usaha

D pemberian pelatihan

D pengumpulan cicilan

D. NILAI KEEKONOMIAN PRIBADI

Pengeluaran untuk daya dan jasa

I . Listrik di rumah menggunakan:

a. Token

b. Listrik berlangganan

c. Belum mendapatkan akses listrik

d. Lainnya .

2. Berapa rata-rata pengeluaran untuk listrik setiap bulan?

Rp .

3. Air bersih di rumah bersumber dari:

a. PDAM

b. Sumur timba

c. Sumur dengan pompa air

d. Sungai

e. Beli secara eceran

4. Berapa rata-rata pengeluaran untuk air setiap bulan?

Rp .

5. Peralatan elektronik yang d i m i l i k i dan oenaaunaannva:

Penggunaan
Ba rang Elektron ik Jumlah
Usaha Pribadi

a. Pompa air

b. Kinas Anain

c. Penveiuk Udara (AC)

d. Televisi

e. Lemari Pendingin (Kulkas)

f. Mesin Cuci

penaeluaran Konsumsi

6. Dalam satu minggu, biasanya berapa kali ke


. . . . . . . . . . . . . kali x
nasar untuk belania keperluan sehari-hari?

7. Setiap kali berbelanja, kira-kira menghabiskan


Rp. · · · · · · · · · y
uanz seiumlah?

Pengeluaran komsumsi per minggu per kapita


x xy
Rp . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
=
Jawaban No.15

8. Bahan bakar utama yang digunakan di rumah untuk memasak?

a. Kayu bakar

b. Minyak tanah

c. Gas El iii melon (3 k


- 23 -

d. Gas Elpiji non-subsidi (bright gas, tabung 1 2 kg)

Kondisi Rumah

(Jika survei di/akukan di rumah debitur, pengisian jawaban pertanyaan 35 dan 36 dapat

dilakukan o/eh surveyor)

9. Status kepemilikan rumah:

a. Milik

b. Sewa

c. Menumpang

1 0 . Lantai rumah terbuat dari:

a. Tanah

b. Plaster Semen

c. Campuran Tanah, Plester Semen dan/atau Keramik/Ubin

d. Keramik/Ubin

1 1 . Dinding rumah terbuat dari:

a. Bambu

b. Kayu

c. Campuran Bambu, Kayu dan/atau Bata/Batako

d. Bata/Batako

I 2. Bagaimanakah kondisi sanitasi di rumah terkait jam ban?

a. Tidak memiliki jam ban I k e sungai

b. Jamban Umum

c. Memiliki jam ban pribadi sederhana (plester semen/tanah)

d. Memiliki jamban pribadi keramik

13. Apakah ada rencana untuk renovasi rumah dalam waktu ke depan?

a. Sedang dalam renovasi

b. Ada dalam 6 bulan ke depan

c. Ada dalam I tahun ke depan

d. Ada dalam waktu lebih dari 2 tahun ke depan

e. Tidak ada rencana renovasi rumah

Pendidikan

14. Berapa iumlah anak vanz berusia 6 - 1 5 thn? . . . . . . . . . . orano x

1 5 . Berapajumlah anak yang berusia 6 - 1 5 thn dan


. . . . . . . . . . orang y
tidak bersekolah?

Rasio Anak Tidak Sekolah = !'. x 100% ............ %

1 6 . Jumlah anak yang menjadi tanggungan debitur: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . orang

1 7 . Tingkat pendidikan Debitur?

a. Sarjana

b. SMNSederajat

c. SLTP/Sederajat

d. SD/Sederajat

e. Tidak/Putus Sekolah

18. Tingkat pendidikan tertinggi Anak? (Lewati pertanyaan inijika tidak sesuai)

a. Sarjana

b. SMNSederajat

c. SL TP/Sederajat

d. SD/Sederajat

e. Tidak/Putus Sekolah

Transoortasi

Penegunaan
19. Kendaraan Operasional sehari-hari Ada Tidak
Usaha Pribadi

a. Sepeda

b. Sepeda Motor

c. Kendaraan Roda Emoar

d. Tidak memiliki kendaaraan onerasional

20. Pengeluaran rata-rata untuk bahan bakar kendaraan bermotor per minzau?
- 24 -

a. Kurang dari Rp. 25.000

b. Rp. 25.001 s.d. Rp. 50.000

c. Rp. 50.001 s.d. Rp. 75.000

d. Rp. 75.001 s.d. Rp. 100.000

e. Rp. 1 0 0 . 0 0 1 s.d. Rp. 150.000

f. Lebih dari Rp. 1 5 0 . 0 0 1

Tabungan

2 1 . Apakah Bapak/Ibu rutin menabung? O Tidak I O Ya

22. Jika ya, Mohon ditandai lembaga keuangan yang digunakan sebagai tempat

menabung

OBank

O Penyalur I LKBB I Koperasi

O Simpanan Pribadi (cth. Celengan/disimpan di rumah)

23. Jika ya, Berapa rata-ratajumlah tabungan selama tiga bulan terakhir?

a. Tidak memiliki tabungan

b. Kurang dari Rp. 500.000

c. Rp. 500.001 s.d. Rp. 1.000.000

d. Rp. 1 . 0 0 0 . 0 0 1 s.d. Rp. 2.000.000

e. Rp. 2.000.001 s.d. Rp. 4.000.000

f. Rp. 4.000.001 s.d. Rp. 7.000.000

g. Rp. 7.000.001 s.d. Rp. 10.000.000

h. Lebih dari Rp. I 0.000.000

24. Jika ya, apakah ada tujuan tertentu untuk menabung?

a. Sebagai dana simpanan

b. Rencana renovasi rumah

c. Rencana untuk kepentingan usaha

d. Rencana pendidikan anak

e. Rencana acara kekeluargaan {pemikahan/syukuran)

f. Lainnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

E. NILAI KEEKONOMIAN USAHA

Aset

I. Lama usaha yang saat ini sedang mendapatkan pembiayaan

a. Kurang dari 6 bu Ian

b. 6 bu Ian - 3 tahun

c. 3 tahun - 5 tahun

d. Lebih dari 5 tahun

2. Dari mana sumber modal ketika memulai usaha yang sedang di jalankan?

a. Pinjaman

b. Usaha turun temurun

a. Modal bersama {partner/kelompok)

b. Modal sendiri (simpanan)

3. Berapa total aset usaha Bapak/lbu saat ini tanpa memperhitungkan tanah

dan bangunan? Rp . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(contoh: nilai total barang dagangan, alat-alat usaha, dll)

Oms et

4. Berapa rata-rata modal harian dalam


x
menialankan usaha? Ro . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. Berapa rata-rata omset harian? Ro . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . y

6. Beraoa hari dalam semincau bekerja? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . hari z


Omset tahunan = Y x Z X 4 x 12
Rp. · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
Laba tahunan = (Y - X) x Z x 4 x 12 RP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7. Prioritas penggunaan penghasilan dari usaha untuk:

a. Pengembangan usaha lebih lanjut

b. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan keluarga

Tenaga Kerja

8. Berapa jumlah pegawai yang membantu usaha Bapak/Ibu saat ini?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . orang
- 25 -

9. Pegawai saat ini merupakan? (centang yang sesuai)

D Suami I Jstri

D Memiliki hubungan kekeluargaan

D Tidak memiliki hubungan kekeluargaan

D Tidak memiliki pegawai

I 0. Apakah ada rencana menambah pegawai dalam waktu ke depan?

a. Sedang dalam proses rekrutmen

b. Ada dalam 6 bulan ke depan

c. Ada dalam I tahun ke depan

d. Ada dalam waktu lebih dari 2 tahun ke depan

e. Tidak ada rencana menambah pegawai

4. Pengukuran Nilai Keekonomian

a. Setelah melakukan survei, selanjutnya KPPN dapat melakukan

pengukuran rekapitulasi Nilai Keekonomian Debitur di kantor,


denzan menzisi
. . £ b . b
orm se azai erikut:

REKAPITULASI

Nilai Keekonomian Debitur

Apakah Usaha yang mendapatkan kredit usaha merupakan mata


Ya Tidak
pencaharian utama keluarga?
I I

I Beraoa rata-rata pengeluaran listrik bulanan? Skor


50.001 s.d. I 00.00 I s.d. I 50.00 I s.d. 200.001 s.d.
S 50.000 � 250.001
100.000 150.000 200.000 250.000
I 2 J 4 l 6

II Rata-rata pengcluaran konsumsi per minggu? (per kapita)


Skor
25.001 s.d. 50.001 s.d. 75.001 s.d. 100.001 s.d.
S 25.000 z 125.001
50.000 75.000 100.000 125.000
I 2 3 4 l 6

UI Lantai rumah terbuat dari? Skor


Tanah 0

Plester semen 3

Camouran Tanah, Plester Semen dan/atau Kerarnik 6

Keramik 9
rv Sanitasi di rumah? Skor
Tidak memiliki iamban I sunaai 0

Jamban umum terbatas 3

Jamban pribadi sederhana 6

Jamban oribadi kerarnik 9


v Rasio Anak Tidak Sekolah Skor
76-100% 0

51-75% 4

26-50% 8
1-25% 10

0% 12

VI Kendaraan operasional sehari-hari Skor


Tidak Ada 0

Seneda 2
Sepeda Mo10r 4

Mobil 9
vu Saldo tabunzan rata-rata tiaa bulan terakhir Skor
Tidak Memiliki Rekeninz Tabunaan 0

Ro. 1 - Ro. 500.000 2

Ro. 500.00 I - Ro. 1.000.000 4

Rp. 1.000.00 I - Rp. 2.000.000 6

Rp. 2.000.00 I - Rp. 4.000.000 8

Rp. 4.000.001 - Rp. 7.000.000 11

Rp. 7.000.001 -Rp. 10.000.000 15


- 26 -

Lebih dari Rp. I 0.000.000 19

VIII Total aset usaha (kecuali tanah dan banzunan usaha) Skor

16- 46-
0-5 6-10 11-15 21-25 26-30 31-35 36-40 4 1 -4 5
20 50
jut a jut a juta jut a juta jura jut a juta
iuta iuta

I 2 3 4 6 7 8 9 10
'
I X . Besarn va ornzet oer tahun Skor

31- 91- 121· 151· 181- 211- 241- 271-


0-30 61-90
60 120 ISO 180 210 240 270 300
juta juta
iuta iuta iuta iuta iuta iuta iuta iuta

,
I 2 J 4 6 7 8 9 10

x Total oeaawai Skor

,
I 2 3 4 6 7 8 9 >10

Ket:

Angka skor pada Isian diisi sesuai dengan hasil jawaban atau

perhitungan pada Kuesioner.

Contoh untuk perhitungan indikator IX -Total omset.

Pada Kuesioner ditanyakan kemudian jawaban diisikan pada

form terlampir:

Omset:

4. Berapa rata-rata modal harian dalam menjalankan


x
usaha? Rp. 1 5 0 . 0 0 0

5. Berapa rata-rata omset harian? Rp. 240.000 y

6. Berapa hari dalam seminazu bekerja? 7 hari z


Omset tahunan = (240. 000) x (7) x 4 x 12 Ro. 80.640.000

Laba tahunan = (240.000 - 150000) x (7) x 4 x 12 Rp. 30.240.000

DHSI
. . ikan pa da Isian:

IX Besarnya omzet er tahun Skor

91- 121- 151- 181- 211- 241- 271-


0-30 3 1 .00
,•1-9."l 120 ISO 180 210 240 270 300
juta juta JUI a
juta jut a iuta iuta iuta iuta [ura 3
, 7 10
I 2 '- 3 ./ 4 6 8 9

. .

Kuesioner d an I sian merm11ki kore 1 asi se b agai b enku t:

Rekapitulasi NKD Korespondensi pada

Kuesioner

Usaha yang dibiayai

Pembiayaan UMi
Pertanyaan nomor B-4
merupakan mata

oencaharian utama

Rata-rata pengeluaran
I Pertanyaan nomor D-2
listrik

Hasil perhitungan atas


Rata-rata konsumsi
II jawaban pada pertanyaan D-6
per minggu per kapita
dan D-7

III Lantai rumah Pertanvaan nomor D - 1 0

IV Sanitasi di rumah Pertanvaan nomor D - 1 2

Hasil perhitungan atas


Rasia anak tidak
v jawaban pada pertanyaan D-
sekolah
14 dan D - 1 5

Jenis kendaraan tertinggi


Kendaraan
VI (termahal) diantara jawaban
operasional
pada pertanvaan nomor D - 1 9

Saldo tabungan rata-


VII Pertanyaan nomor D-23
rata 3 bulan terakhir

VIII Total aset Pertanvaan nomor E-3


- 27 -

Hasil perhitungan atas

IX Total omset jawaban pada pertanyaan E-4

s . d . E-6

x Jumlah tenaga keria Pertanvaan nomor E-8

b. KPPN merekam hasil Rekapitulasi Pengukuran Nilai Keekonomian

Debitur ke dalam sistem informasi.

5. Penyusunan Laporan

a. Hasil Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur direkam oleh KPPN

ke dalam sistem informasi paling lambat akhir semester berkenaan.

b. Hasil Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur dilaporkan dalam

bentuk Laporan Monitoring dan Evaluasi sebagaimana format pada

lampiran huruf C setiap Semesteran.


- 28 -

C. LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI OLEH KPPN DAN ANALISIS

PENYALURAN PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO OLEH KANTOR WILAYAH

1. Laporan Monitoring Dan Evaluasi oleh KPPN

KPPN menyusun laporan monitoring dan evaluasi setiap semesteran

yang berisikan:

a. Analisis atas hasil Monitoring Ketepatan Data pada semester

berkenaan (2 triwulan) di lingkup wilayah kerjanya;

b. Analisis atas hasil Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur semester

berkenaan di lingkup wilayah kerjanya;

c. Analisis suku bunga Debitur Pembiayaan Ultra Mikro di lingkup

wilayah kerjanya;

d. Evaluasi kepatuhan Penyalur/Lembaga Linkage di lingkup wilayah

kerjanya.

Format La oran:

I. PENDAHULUAN

Gambaran umum penyaluran pembiayaan ultra mikro serta gambaran

umum monitoring dan evaluasi di wilayah kerja KPPN terkait.

II. P EMBAHASAN

1. H asil Monitoring K etepatan Da ta

beris ikan h asil monitoring etepatan


k dat a pad a triwulan ganjil dan

triwu lan genap termasuk analisis pengujian k eakuratan da ta

pe nyaluran dan pengujian k esesuaian dengan peraturan yang

berlaku yang sekurang-kurangnya memu at:

a. Skor Per p enyalur

b. Sko r p er item Mon ev

c . Skor total

d. T emuan

2 . Hasil Pengukuran N ilai K eekonomian De bitur

a. S urvei Baseline

berisikan pe maparan h asil monev te rkait p engukuran nilai

keeko nomian debitur ang dilakukan


y p ada debitur pad a survei

baseline termasuk analisis terhadap Nilai K eekonomian Deb itur

p ada tah apan baseline.

Sekur ang-kurangnya:

1) NKD per Debitur

2) NKD rata-rata Debitur

3) Penyalur dengan NKD ertinggi


t

4) Penyalur dengan NKD erendah


t

5) Analis is terhadap NKD baseline.

b. Surv ei Endline

berisikan pemaparan h asil mon ev erkait


t pengukuran nilai

keeko nomian debitur yang dilakukan p ada debitur pada survei

e ndline disertai dengan analisis perubahan nilai eekonomian.


k

3 . Anali sis Suku B unga D ebitur Pembiayaan Ultra M ikro

berisikan d engan analisis terhadap data suku bunga ada


p debitur

yang tercantum pada ak ad dengan m embandingkan:

• nilai akad;

• periode angsuran; dan

• nilai ang su ran p er periode

baik p enyaluran melalui m etode kon vensional maupun syariah.

Formu la an da at di nakan:

Bu n a k emudian dikonversi k e b ulanan d en an formula:

Suku bunga pinjaman


Suku Bunga per Bulan = -----'"-'---'---­
eriode Iniaman dalam bulan
- 29 -

Catatan untuk konversi periode pmjaman dalam bulan: Untuk

pinjaman dengan periode 50 minggu = 12 bulan dan periode 25

rninggu = 6 bulan.

Suku bunga dihitung dengan ketentuan:

• Untuk pola penyaluran langsung, bunga dihitung per Penyalur

• Untuk pola penyaluran tidak langsung, bunga dihitung per

Lembaga Linkage

Suku Bunga per bulan kemudian di-rata-ratakan untuk seluruh

Penyalur /Lembaga Linkage untuk kemudian diana!isis:

• Tingkat suku bunga rata-rata;

• Tingkat suku bunga tertinggi dan Penyalur /Lembaga Linkage­


nya;

• Tingkat suku bunga terendah dan Penyalur /Lembaga Linkage­


nya; dan

• Tingkat suku bunga per Penyalur/Lembaga Linkage.

llustrasi Perhitungan suku bunga:

llustrasi 1 :

Debitur X (skema kelompok, angsuran mingguan)

• Nilai Akad : Rp. 2 . 0 0 0 . 0 0 0

• Periode Angsuran : mingguan selama 50 rninggu

• Nilai Angsuran per Periode : Rp. 50.000

(SO x Rp. 50.000) - Rp. 2.000.000


Suku Bunga Pinjaman = Rp. 000.000 x 100% = 25%
2.

25%
Suku Bunga per Bulan = bu Ian = 2. 080/o
12

llustrasi2:

Debitur Y (skema perorangan, angsuran bulanan)

• Nilai Akad : Rp. 6 . 0 0 0 . 0 0 0

• Periode Angsuran : bulanan selama 6 bulan

• Nilai Angsuran per Periode: Rp. 1.057.000


(6 x Rp. 1.057.000) - Rp. 6.000.000
Suku Bunga Pinjaman = Rp. x 100% = 5, 7%
6.000.000

5,7%
Suku Bunga per Bulan = bulan = 0, 9So/o
6

4. Evaluasi Kepatuhan Penyalur/Lembaga Linkage

berisikan temuan-temuan KPPN terkait dengan kepatuhan

penyalur terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan

yang ada termasuk penyampaian dokumen, dukungan

pelaksanaan monev, hasil kunjungan ke lapangan, dan lainnya

III. KESJMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisikan kesimpulan dan rekomendasi sebagai hasil dari

pelaksanaan kegiatan monev

LAMPI RAN

1. Rekapitulasi monitoring ketepatan data debitur Pembiayaan UMi per

Penyalur linekup wilayah kerja KPPN den.ran format sebagai berikut:

REKAP!TULAS! MONITORING KETEPATAN DATA DEB!TUR PEMBIAYAAN

UMi

Per Penyalur/Lembaga Linkage

KPPN .111

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi 121

Triwulan i3J Tahun 141

PenvaJur 151

Jumlah Data Jumlah Data

yang sesuai yang tidak


Jenis Data dengan sesuai dengan

Dokumen Dokumen

Penvaluranrei Penvaluranro
- 30 -

NIK
Total sampel

debitur:
Nama Debitur
· · · · • · · · • • · • · · • · • · (8)

Tanggal Akad
Total Debitur

per Penyalur
Tanggal Jatuh Tempo
atas

Pembiayaan
Nilai Akad
UMi di Wilayah

kerja KPPN:
Skema (9)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Agunan
Persentase

Debitur yang

direkonsiliasi:
. . . . . . . . . . 0
1 0 (10)

Deskriptif temuan: 1111

Keterangan:

( 1) Diisi dengan narna KPPN.

(2) Diisi dengan narna Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(3) Diisi dengan triwulan terkait.

(4) Diisi dengan tahun terkait.

(5) Diisi dengan narna Penyalur yang datanya di-monitoring.

(6)
Diisi dengan jumlah data pada kolom pertarna yang sesuai dengan

dokumen penyaluran.

(7)
Diisi dengan jumlah data pada kolom pertama yang tidak sesuai

dengan dokumen penyaluran.

(8) Diisi dengan jumlah sampel debitur yang dilakukan Monitoring

Ketepatan Data.

(9) Diisi dengan total debitur Pembiayaan UMi untuk Penyalur terkait

di wilayah kerja KPPN.

(10) Diisi dengan persentase sampel debitur terhadap total debitur

dengan formula:
Total sampel debitur

x 100
Total debit-ur per Penyalur atas Pembiayaan UMi di wilayah Kerja KPPN

( 11) Diisi dengan temuan-temuan deskriptifterkait dengan pelaksanaan

kegiatan monitoring ketepatan data Debitur.

2. Rekapitulasi monitoring ketepatan data debitur Pembiayaan UMi

gabungan Penyalur lingkup wilayah kerja KPPN dengan format sebagai

berikut:

REKAPITULASI MONITORING KETEPATAN DATA DEBITUR PEMBlAYAAN UMi

Gabungan Penyalur/Lembaga Linkage

KPPN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 111

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi . . . . . . . . . . . . . (2)


············
Triwulan . . . . 131 Tahun . . . . . . . . . . . . . . 1•1

Jumlah Data Jumlah Data

yang sesuai yang tidak


Jenis Data dengan sesuai dengan

Dokurnen Dokumen
Penvaluranr» Pen yal uran 161

NIK
Total sampel

debitur:
Nama Debitur
···········-······ (7)
- 31 -

Tanggal Akad
Total Debitur

Pembiayaan
Tanggal Jatuh Tempo
UMi di

Wilayah kerja
Nilai Akad
KPPN:

• • • . • • • . • • • • • . . . . . . (8)
Skema

Persentase
Agunan
Debitur yang

direkonsiliasi:
. . . . . . . . . . o
/
0 (9)

Deskriptif temuan: 1101

Keterangan:

(1) Diisi dengan nama KPPN.

(2) Diisi dengan nama Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(3) Diisi dengan triwulan terkait.

(4) Diisi dengan tahun terkait.

(5) Diisi dengan jumlah data pada kolom pertama yang sesuai dengan
dokumen penyaluran.

(6) Diisi dengan jumlah data pada kolom pertama yang tidak sesuai
dengan dokumen penyaluran.

(7) Diisi dengan jumlah sampel debitur yang dilakukan Monitoring

Ketepatan Data.

(8) Diisi dengan total debitur Pembiayaan UMi untuk seluruh Penyalur di

wilayah kerja KPPN.

(9) Diisi dengan persentase sampel debitur terhadap total debitur dengan

formula:
Total sampel debitur
x 100
Total debitur per Penyalur atas Pembiayaan UMi di wilayah Kerja KPPN

(10) Diisi dengan temuan-temuan deskriptif terkait dengan pelaksanaan

kegiatan monitoring ketepatan data Debitur.

3. Rekapitulasi Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur Pembiayaan UMi

per Penyalur/Lembaga Linkage lingkup wilayah kerja KPPN dengan

format sebae:ai berikut:

REKAPITULASI PENGUKURAN NILA! KEEKONOMIAN DEBTTUR PEMBIAYAAN

UMi

Per Penyalur/Lembaga Linkage

KPPN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 111

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 121

Triwulan . . . . 131 Tahun . . . . . . . . . . . . . . 1•1

Penvalur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1s1

Survei Survei
Indikator
Baselinel•I Endlinef"

Usaha yang dibiayai Pembiayaan

UMi merupakan mata pencaharian ........ O


/ o . . . . . . . . o/
o

utama

I. Skar rata-rata pengeluaran

listrik Total sampel

II. Skar rata-rata konsumsi per debitur:

minazu oer kaoita . . . . . . • . • • . • • . . . . . (8)

III. Skar rata-rata lantai rumah

IV. Skar rata-rata sanitasi di

rumah

v. Skar rata-rata rasio anak

tidak sekolah
- 32 -

VJ. Skar rata-rata kendaraan

operasional

VII. Skar rata-rata saldo tabungan

rata-rata 3 bulan terakhir

VIII. Skar rata-rata total aset

IX. Skar rata-rata total omset

X. Skar rata-rata jumlah tenaga

keria

Deskriptif temuan: 1•1

Keterangan:

( 1) Diisi dengan nama KPPN.

(2) Diisi dengan nama Kanwi.1 Ditjen Perbendaharaan.

(3) Diisi dengan triwulan terkait.

(4) Diisi dengan tahun terkait.

(5) Diisi dengan nama Penyalur.

(6) Diisi dengan skor rata-rata terkait dengan indikator pada kolom

sebelumnya pada saat survei baseline.

(7) Diisi dengan skor rata-rata terkait dengan indikator pada kolom

sebelumnya pada saat survei endline.

(8) Diisi dengan total sampel debitur Pembiayaan UMi untuk Penyalur

terkait di wilayah kerja KPPN.

(9) Diisi dengan temuan-temuan deskriptifterkait dengan pelaksanaan

kegiatan monitoring ketepatan data Debitur contoh: debitur tidak

ditemui, debitur menolak keras, dll.

4. Rekapitulasi Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur Pembiayaan UMi

Gabungan Penyalur/Lembaga Linkage lingkup wilayah kerja KPPN


denzan format sebazal berikut:

REKAPJTULASI PENGUKURAN NILA! KEEKONOMIAN DEBITUR PEMBIAYAAN

UMi

Gabungan Penyalur/Lembaga Linkage

KPPN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 111

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 121

Triwulan . . . . 131 Tahun . . . . . . . . . . . . . . 1•1

Survei Survei
Indikator
Baseline(SJ Endline16J

Usaha yang dibiayai Pembiayaan

UMi merupakan mata pencaharian . . . . . . . . O


/o . . . . . . . . O
/o

utama

I. Skor rata-rata pengeluaran

listrik Total sampel

n. Skar rata-rata konsumsi per debitur:


(7)
minzzu ner kanita ..................

III. Skar rata-rata lantai rumah

IV. Skar rata-rata sanitasi di

rum ah

v. Skar rata-rata rasio anak

tidak sekolah

VI. Skar rata-rata kendaraan

ooerasional

VI I . Skar rata-rata saldo tabungan

rata-rata 3 bulan terakhir

VIII. Skar rata-rata total aset

IX. Skar rata-rata total omset

x. Skar rata-rata jumlah tenaga

keria
- 33 -

Deskriptif temuan: 1s1

Keterangan:

(1) Diisi dengan nama KPPN.

(2) Diisi dengan nama Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(3) Diisi dengan triwulan terkait.

(4) Diisi dengan tahun terkait.

(5) Diisi dengan skor rata-rata terkait dengan indikator pada kolom

sebelumnya pada saat survei baseline.

(6) Diisi dengan skor rata-rata terkait dengan indikator pada kolom

sebelumnya pada saat survei endline.

(7) Diisi dengan total sampel debitur Pembiayaan UMi di wilayah kerja

KPPN.

(8) Diisi dengan temuan-temuan deskriptifterkait dengan pelaksanaan

kegiatan monitoring ketepatan data Debitur contoh: debitur tidak

ditemui, debitur menolak keras, dll.

5. Bukti-bukti temuan (opsional)

6. Dokumentasi (opsional)

2. Analisis Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro Oleh Kantor Wilayah

Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyusun Analisis Penyaluran

Pembiayaan Ultra Mikro yang berisikan:

a. A nalisis atas rekapitulasi hasil Monitoring K etepatan D ata se m e s t e r

g anjil d an se mester g enap p ada s emester bersangkutan yang

d ilakukan oleh KPPN di lingkup wilayah k erjanya;

b. A nalisis atas rekapitulasi hasil Pengukuran N ilai K eekonomian

Debitur s emester berkenaan yang dilakukan o leh KPPN di ingkup


l

w ilayah kerjanya;

c. A nalisis suku bunga De bitur P embiayaan Ultra M ikro di lingkup

w l i ayah kerjanya;

d. Evalu asi kepatuhan Penyalur/Lembaga Linkage d i l ingkup w ilayah

kerjanya.

F ormat A nalisis:

I . PENDAHULUAN

Gam baran umum penyaluran p embiayaan u ltra m ikro serta

gambaran umum monitoring dan evaluasi di wilayah kerja Kanwil

terkait.

II . PEMBAHASAN

1 . H asil Monitoring Ketepatan Data

(berisikan hasil monitoring ketepatan data pada triwulan ganj il

dan tr iwulan genap termasuk analisis pengujian keakuratan data

p enyalurart dan pengujian k esesuaian dengan p eraturan yang

berlaku yang dilakukan oleh KPPN lingkup wil ayah kerja Kanwil)

2. H asil Pengukuran i
N lai Keekonomian Debitur

a. Survei Baseline

(berisikan rekapitulasi dan pemaparan h asil monev terkait

p engukuran l
ni ai keekonomian debitur y ang dilakukan pada

debitur pada survei baseline)


- 34 -

b. Survei Endline

(berisikan rekapitulasi dan pemaparan hasil monev terkait

pengukuran nilai keekonornian debitur yang dilakukan pada

debitur pada survei endline disertai dengan analisis perubahan

nilai keekonornian)

3. Analisis Suku Bunga Debitur Pembiayaan Ultra Mikro

(berisikan rekapitulasi analisis terhadap data suku bunga pada

debitur yang tercantum pada akad yang dilakukan oleh KPPN

wilayah kerjanya dengan membandingkan:

• Suku bunga terendah dan penyalurnya;

• Suku bunga tertinggi dan penyalurnya; dan

• Suku bunga per penyalur

baik penyaluran melalui metode konvensional maupun syariah.

Formula yang dapat digunakan:

Untuk menghitung suku bunga per Penyalur/Lembaga Linkage

(LL) di lingkup Kanwil:

(Gabungan Suku bunga per Penyalur/LL tiap KPPN)


rata - rata Suku Bunga per Penyalur /LL ::; -'-----"---------"-----'---'--'------'----'-
Jumlah KPPN yang ada Penyalur/LL Tersebut

Dustrasi Perhitungan Suku Bunga Penyalur X di Lingkup

Kanwil

Rata-rata suku bunga penyalur X berdasarkan perhitungan KPPN

di Lingkup Kanwil

• KPPN A: 2.08%

• KPPN B: 2.08%

• KPPN C: - (tidak ada penyaluran oleh Penyalur X)

• KPPN D: 1.96%

(2,08% + 2,08% + 1.96%)


rata - rata Suku Bunga Penyalur X 2
3 KPPN ; ' 04%

4. Evaluasi Kepatuhan Penyalur/Lembaga Linkage

berisikan rekapitulasi ternuan-temuan KPPN terkait dengan

kepatuhan penyalur terhadap ketentuan peraturan perundang­

undangan yang ada termasuk penyampaian dokumen, dukungan

pelaksanaan monev, hasil kunjungan ke lapangan, dan lainnya

III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

berisikan kesimpulan dan rekomendasi sebagai hasil dari

pelaksanaan kegiatan monev ditambah dengan hasil analisis dari

Kanwil

LAMPIRAN

1. Rekapitulasi monitoring ketepatan data debitur Pembiayaan UMi per

Penyalur untuk gabungan seluruh KPPN di lingkup wilayah kerja

Kanwil Ditjen Perbendaharaan denaan format sebazai berikut:

REKAPITULASI MONITORING KETEPATAN DATA DEBITUR

PEMBIAY AAN UMi

Per Penyalur/Lembaga Linkage dan Gabungan KPPN

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi 111

Triwulan 121 Tahun 131

Penvalur 141

Jumlah Data
Jumlah Data
yang tidak
yang sesuai
sesuai
Jenis Data dengan
dengan
Dokumen
Dokumen
Penyaluranm
Penvaluranra

NIK
- 35 -

Total sampel
Nama Debitur
debitur:

. . • . . . . . . . • • • . . . . . (71
Tanggal Akad

Total Debitur
Tanggal Jatuh Tempo
per Penyalur

atas
Nilai Akad
Pembiayaan

UMi di
Skema
Wilayah kerja

Kanwil:
Agunan
(BJ
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Persentase

Debitur yang

direkonsiliasi:

• • • • . • • • • • %19)

101
Deskriptif temuan: 1

Keterangan:

( 1) Diisi dengan nama Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(2) Diisi dengan triwulan terkait.

(3) Diisi dengan tahun terkait.

(4) Diisi dengan nama Penyalur yang datanya di-monitoring.

(5) Diisi dengan jurnlah data pada kolom pertama yang sesuai dengan

dokumen penyaluran.

(6) Diisi dengan jumlah data pada kolom pertama yang tidak sesuai

dengan dokumen penyaluran.

(7) Diisi dengan jurnlah sampel debitur yang dilakukan Monitoring

Ketepatan Data.

(8) Diisi dengan total debitur Pembiayaan UMi untuk Penyalur terkait di

wilayah kerja: Kanwil Ditjen Perbendaharaan terkait.

(9) Diisi dengan persentase sampel debitur terhadap total debitur dengan

formula:
Total sampel debitur
x 100
Total debitur per Penyalur atas Pembiayaan UMi di wilayah Kerja Kanwil

(lO)Diisi dengan rekapitulasi atas temuan-temuan deskriptif terkait

dengan pelaksanaan kegiatan monitoring ketepatan data Debitur oleh

KPPN di wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

2. Rekapitulasi monitoring ketepatan data debitur Pembiayaan UMi

gabungan Penyalur dan gabungan seluruh KPPN di lingkup wilayah

keria Kanwil Ditien Perbendaharaan dene:an format sebazai berikut:

REKAPITULASI MONITORING KETEPATAN DATA DEBITUR

PEMBIAYAAN UMi

Gabungan Penyalur/Lembaga Linkage dan Gabungan KPPN

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . OJ

Triwulan . . . . 121 Tahun . . . . . . . . . . . . . . 131

Jumlah Data
Jumlah Data
yang sesuai
yang tidak
Jenis Data dengan
sesuai
Dokumen
dengan
Penvaluranm
- 36 -

Dokumen

Penvalurant» Total sampel

debitur:
NIK
• . • • • • • • • • • • • • • • • . 161

Nama Debitur
Total Debitur

per Penyalur
Tanggal Akad
atas

Pembiayaan
Tanggal Jatuh Tempo
UMi di

Wilayah kerja
Nilai Akad
Kanwil:

Skema • • • • • • • · • • • • • • · • • • • 171

Agunan Persentase

Debitur yang

direkonsiliasi:

. . . . . . . . . . % (81

Deskriptif temuan: 191

Keterangan:

( 1) Diisi dengan nama Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(2) Diisi dengan triwulan terkait.

(3) Diisi dengan tahun terkait.

(4) Diisi dengan jumlah data pada kolom pertama yang sesuai dengan

dokumen penyaluran.

(5) Diisi dengan jumlah data pada kolom pertama yang tidak sesuai

dengan dokumen penyaluran.

(6) Diisi dengan jumlah sampel debitur yang dilakukan Monitoring

Ketepatan Data.

(7) Diisi dengan total debitur Pembiayaan UMi untuk Penyalur terkait di

wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(8) Diisi dengan persentase sampel debitur terhadap total debitur dengan

formula:
Total sampel debitur
x 100
Total debitur per Penyalur atas Pembiayaan UMi di wilayah Ker ja Kanwil

(9) Diisi dengan rekapitulasi atas temuan-temuan deskriptif terkait

dengan pelaksanaan kegiatan monitoring ketepatan data Debitur oleh

KPPN di wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan

3. Rekapitulasi Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur Pembiayaan UMi

per Penyalur/Lembaga Linkage dan Gabungan KPPN lingkup wilayah

keria Kanwil Ditien Perbendaharaan denzan format sebaaai berikut:

REKAPITULASI PENGUKURAN NILAI KEEKONOMIAN DEBITUR

PEMBIAYAAN UMi

Per Penyalur/Lembaga Linkage dan Gabungan KPPN

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Ill

Triwulan . . . . 121 Tahun . . . . . . . . . . . . . . 131

Penvalur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1•1

Survei
Survei
Indikator Baseline»
Endlineso
I
- 37 -

Usaha yang dibiayai

Pembiayaan UMi merupakan . . . . . . . . % . . . . . . . . o


; o

mata oencaharian utama

I. Skar rata-rata pengeluaran Total sampel

listrik debitur:

II. Skar rata-rata konsumsi


• • • • • • · · • • • • • · • • • • (7)

oer minzzu ner kanita

III. Skar rata-rata lantai

rum ah

IV. Skar rata-rata sanitasi di

rum ah

V. Skar rata-rata rasio anak

tidak sekolah

VI. Skar rata-rata kendaraan

ooerasional

VII. Skar rata-rata saldo

tabungan rata-rata 3 bulan

terakhir

VIII. Skar rata-rata total aset

IX. Skar rata-rata total omset

x. Skar rata-rata jumlah

tenaza keria

Deskriptif temuan: 1s1

Keterangan:

( 1) Diisi dengan nama Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(2) Diisi dengan triwulan terkait.

(3) Diisi dengan tahun terkait.

(4) Diisi dengan nama Penyalur.

(5) Diisi dengan skor rata-rata terkait dengan indikator pada kolom

sebelumnya pada saat survei baseline.

(6) Diisi dengan skor rata-rata terkait dengan indikator pada kolom

sebelumnya pada saat survei endline.

(7) Diisi dengan total sampel debitur Pembiayaan UMi untuk Penyalur

terkait di lingkup wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(8) Diisi dengan temuan-temuan deskriptifterkait dengan pelaksanaan

kegiatan monitoring ketepatan data Debitur contoh: debitur tidak

ditemui, debitur menolak keras, dll.

4. Rekapitulasi Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur Pembiayaan UMi

Gabungan Penyalur/Lembaga Linkage dan Gabungan KPPN lingkup

wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan dengan format sebagai

berikut:

REKAPITULASI PENGUKURAN NILAl KEEKONOMIAN DEBITUR

PEMBIA YAAN UMi

Gabungan Penyalur/Lembaga Linkage dan Gabungan KPPN

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 111

Triwulan . . . . 121 Tahun . . . . . . . . . . . . . . 131

Survei
Survei
lndikator Baselines
End!inelSJ
I

Usaha yang dibiayai

Pembiayaan UMi merupakan . . . . . . . . % . . . . . . . . %

mata oencaharian utama


..

- 38 -

L Skor rata-rata pengeluaran Total sampel

listrik debitur:

IL Skor rata-rata konsumsi • • • . • . • • • . . . . • • • • • (6)

ner minPITT 1 oer ka oi ta

III. Skor rata-rata lantai

rumah

IV. Skor rata-rata sanitasi di

rumah

V. Skor rata-rata rasio anak

tidak sekolah

VI. Skor rata-rata kendaraan

onerasional

VIL Skor rata-rata saldo

tabungan rata-rata 3 bulan

terakhir

VIII. Skor rata-rata total aset

IX. Skor rata-rata total omset

x. Skor rata-rata jumlah

teriaaa keria

Deskriptif temuan: 1s1

Keterangan:

( 1) Diisi dengan nama Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(2) Diisi dengan triwulan terkait.

(3) Diisi dengan tahun terkait.

(4) Diisi dengan skor rata-rata terkait dengan indikator pada kolom

sebelumnya pada saat survei baseline.

(5) Diisi dengan skor rata-rata terkait dengan indikator pada kolom

sebelumnya pada saat survei endline.

(6) Diisi dengan total sampel debitur Pembiayaan UMi untuk Penyalur

terkait di lingkup wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

(7) Diisi dengan temuan-temuan deskriptif terkait dengan pelaksanaan

kegiatan monitoring ketepatan data Debitur contoh: debitur tidak

d.itemui, debitur menolak keras, dll.

5. Bukti-bukti temuan (opsional)

6. Dokumentasi (opsional)

Anda mungkin juga menyukai