Anda di halaman 1dari 37

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR-183/PMK.05/2019

PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN


MILIK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
LATAR BELAKANG
EXISTING
Kondisi
24,108 Rekening 1 Jumlah rekening pengeluaran saat ini
3
2
Kesulitan dalam memantau serta
Saldo terbagi pada masing-masing 2 pengendalian saldo rekening pengeluaran
rekening satker
karena saldo tersebar di rekening

Remunerasi atas saldo rekening


Remunerasi Minimal
3 3 pengeluaran masih menggunakan
sistem TNP

Satker masih menyampaikan laporan


Reporting Manual4 4 kepada Kuasa BUN dalam bentuk
1 dokumen fisik

Belanja atau penarikan uang tunai


Penggunaan UP Tradisional 5
masih menggunakan cek/bilyet giro
NEXT FR
Kondisi
PRO SES
< 2.000 Pengelolaan rekening pengeluaran lebih
Rekening 1 mudah dikendalikan dengan jumlah
rekening yang sedikit.
Bank Umum yang telah
Saldo Konsolidasi memenuhi User Pemerintah dapat memantau saldo
di Rekening Induk Requirement 2 rekening pengeluaran

Remunerasi Saldo Deposit On


Optimalisasi Call 3 Optimalisasi atas saldo UP/TUP pada
Optimal rekening pengeluaran
Saldo Kas Minimum 5
/ Operasional TNP

Reporting 6 Satker dapat memantau kegiatan


4
Digital 8 rekening melalui dashboard rekening
ETP SSSS Upaya peningkatan 7
penerimaan negara
Digital Payment
SKNBI
85 Transaksi rekening menggunakan kartu
RTGS debit, CMS
FR
PMK PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN MILIK K/L
5 (lima) Inti Dalam pengaturan Pengelolaan Rekening Pengeluaran Milik K/L

Pemantauan Penggunaan
seluruh saldo digital banking
Konsolidasi
Penggunaan dan transaksi (debit card,
saldo Rekening
Rekening satker secara CMS,
Pengeluaran Eselon I dapat
Induk dan realtime online dashboard)
pada satu memantau
Rekening Oleh BUN menggantikan
Rekening Induk seluruh saldo
Satker penggunaan
dan transaksi
(Virtual) cek/biyet giro
satker secara
realtime online

5
GARIS BESAR PMK
REFERENSI DATA
KEWENANGAN PENGELOLAAN
KETENTUAN UMUM REKENING PENGELUARAN
Mengatur tentang Kewenangan Bendahara Mengatur tentang hal-hal yang berkaitan
Membahas tentang definisi dari istilah- Umum Negara dan Kewenangan Menteri / dengan Referensi Data Rekening
istilah yang terdapat pada PMK ini Pimpinan Lembaga Pengeluaran

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

STRUKTUR REKENING PENETAPAN BANK UMUM


PENGELUARAN MITRA PENGELOLAAN REKENING
Mengatur tentang Struktur PENGELUARAN
Mengatur tentang hal-hal yang berkaitan dengan
dan Pengelolaan Rekening
Bank Umum sebagai mitra Pengelolaan Rekening
Pengeluaran
Pengeluaran
GARIS BESAR PMK
PEMBUKAAN
REKENING PENGELUARAN PENUTUPAN REKENING MONITORING DAN EVALUASI
Mengatur tentang pembukaan Rekening Induk,
Mengatur tentang Penutupan Mengatur tentang Monitoring dan Evaluasi
Rekening Satker, dan Perubahan Bank tempat
Rekening Induk dan Rekening Satker Penggunaan Rekening Pengeluaran
Rekening Satker dibuka

BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB X

PENGOPERASIAN REKENING OPTIMALISASI SALDO


REKENING INDUK
Mengatur tentang
Mengatur tentang Prinsip Optimalisasi Saldo Rekening
Pengoperasian Rekening
Induk, TNP, DOC, dan juga Penyetoran dan Pengembalian
Induk dan Rekening Satker
Remunerasi
GARIS BESAR PMK
SANKSI
KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP
Mengatur tentang Sanksi terhadap Rekening
Pengeluaran yang menyimpang dari Ketentuan Mengatur tentang ketentuan peralihan Mengatur tentang ketentuan penutup
PMK ini terkait Rekening Pengeluaran dari PMK ini

BAB XI BAB XII BAB XIII BAB XIV BAB XIV

RESTRUKTURISASI REKENING KETENTUAN LAIN-LAIN


PENGELUARAN Mengatur Ketentuan Lain terkait PMK ini
Mengatur tentang hal-hal
terkait Restrukturisasi
Rekening Pengeluaran
STRUKTUR REKENING PENGELUARAN  Rek.Induk/Giro (non
operasional), Rek
Satker/virtual
(operasional)
 K/L dengan 1
Eselon I rek.pengeluaran
memiliki 1 Rek. Induk &
• VA = Virtual Account Kementerian/Lembaga 1 Rek Satker
• RS = Rekening Satker

 RS = BPG & BPP


 Transaksi & Saldo

Rek. Induk (non ops)


Satker 1 (VA/RS)
Rek. Induk (non ops) Satker 6 (VA/RS) Satker 11 (VA/RS) Satker 16 (VA/RS) BPP dapat
Rek. Induk (Oprs)

Rek. Induk (oprs)


dimonitoring
Satker 2 (VA/RS) Satker 7 (VA/RS) Satker 12 (VA/RS) Satker 17 (VA/RS) oleh BPG
Bank A
Bank A

Bank C
Bank B
Satker 3 (VA/RS) Satker 8 (VA/RS) Satker 13 (VA/RS) Satker 18 (VA/RS)  Seluruh transaksi
& saldo BPG &
Satker 4 (VA/RS) Satker 9 (VA/RS) Satker 14 (VA/RS) Satker 19 (VA/RS) BPP
Satker 5 (VA/RS) Satker 10 (VA/RS) Satker 15 (VA/RS) Satker 20 (VA/RS) terkonsolidasi di
Rek. Induk

 1 K/L/Eselon I dapat memiliki >1 Rek. Induk pada 1 atau beberapa bank
 Rek. Induk untuk menampung dana operasional dipisahkan dengan Rek. Induk untuk menampung
dana non operasional.
 Rek. Satker dipergunakan untuk menampung dana UP/TUP, LS-Bendahara & transfer antar rekening
pengeluaran

9
STRUKTUR REKENING PENGELUARAN
Pokok Pengaturan PMKSABAH
REKENING PENGELUARAN

Dikelola oleh masing masing Kementerian Negara/Lembaga

REKENING PENGELUARAN TERDIRI ATAS:

Rekening Satker/Virtual
PENGATURAN Rekening Induk
1. Menampung dana UP/TUP, LS-
TERKAIT 1. Dibuka Dalam Bentuk Giro Per K/L atau
Bendahara dan transfer antar rekening
Eselon I
REKENING pengeluaran
2. Dipisahkan antara rekening untuk 2. Rekening operasional & dapat melakukan
menampung operasional & non operasional transaksi debit/kredit
3. Dapat dibuka pada 1 atau lebih Bank
Umum 3. Rekening BPP harus dibuka pada bank
yang sama dengan rekening BPG

10
PENGISIAN & REVOLVING UP
Rek. Es I K/L
Rek Induk
Limit :
1500 Max. Debit = Max
Total Kredit VA/RS

Satker A Satker B Satker C Satker D Satker E


(Rek. VA/RS) (Rek. VA/RS) (Rek. VA/RS) (Rek. VA/RS) (Rek. VA/RS)
100 200 300 400 500

BELANJA

Revolving KPPN -> RKUN Revolving

 Seluruh Saldo UP/TUP Satker berada pada Rek. Es I K/L


 Rek Satker hanya berperan sebagai mekanisme pengelolaan, pencatatan dan pelaporan. Revolving dilakukan oleh masing-
 Mekanisme UP tetap berpedoman pada PMK 190/2012 jo.178/2018 masing Satker
 VA/RS memiliki fitur seperti giro (Tarik tunai, kartu debit & CMS)

11
PMK PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN
Kewenangan Kuasa BUN

DJPb cq. Dit. Kuasa BUN di


PKN Daerah

Mengatur prosedur dan Rekening Induk dibuka pada


mekanisme pengelolaan Rekening Persetujuan/penolakan masing-masing Bank Umum
Pengeluaran; Pembukaan Rekening Induk dimana Rekening Pengeluaran
satker sebelumnya telah dibuka

Persetujuan/penolakan dan Seluruh saldo Virtual Account


Menutup Rekening Pengeluaran
Pembukaan Rekening Satker terkonsolidasi pada rekening induk

Rekening Virtual Account


Optimalisasi saldo Rekening Induk Menutup Rekening Satker dipergunakan untuk menampung
UP/TUP, LS Bendahara dan
lainnya
12
PMK PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN
Kewenangan Kementerian Negara/Lembaga

Es. I K/L KPA Satker Lingkup


Eselon I K/L
Mengajukan permohonan 1)Mengajukan permohonan
pembukaan Rekening pembukaan /penutupan
Induk ke Kuasa BUN-D Rekening Satker melalui Eselon I

Membuka Rekening Induk


Pengoperasian rekening berupa Kementerian Negara/Lembaga yang memiliki
pada bank umum
pengisian, pengganti, instansi vertikal di daerah namun hanya memiliki
penggunaan dan penihilan saldo
rekening satu Eselon I pengelola DIPA Induk, kewenangan
Mengajukan permohonan
pembukaan Rekening pengelolaan Rekening Pengeluaran dilaksanakan
Satker kepada Kuasa BUN oleh unit/unsur yang memiliki fungsi pembinaan
di Daerah
manajemen dan administrasi keuangan di lingkup
Mengajukan permintaan Kementerian Negara/Lembaga berkenaan.
penutupan Rekening
Satker

13
BANK UMUM MITRA PENGELOLA REKENING PENGELUARAN
Pokok Pengaturan PMKSABAH
REKENING PENGELUARAN PADA BANK UMUM
Dibuka pada bank umum yang telah memiliki perjanjian kerjasama

REQUIREMENT

Rekening Induk Rekening Satker/Virtual


PENGATURAN 1. Dapat dilakukan transaksi debit/kredit
TERKAIT 2. Memiliki fasilitas dashboard untuk monitoring
BANK UMUM 1. Rek. Giro sebagai konsolidasi Rekening transaksi
Satker (virtual) 3. Memiliki CMS dan kartu debit
4. Dapat dilakukan Tarik tunai baik di teller
2. Tidak ada biaya produk (administrasi,
maupun ATM
CMS, penarikan tunai, kartu debit) 5. Dapat mengirim/menerima transfer antar
3. Tidak dapat di debit/kredit oleh Eselon I rekening virtual
4. Fasilitas dashboard untuk monitoring 6. Tidak dipungut biaya administrasi akibat
seluruh aktivitas rekening penggunaan rekening dan pajak atas rekening
7. Limit debit sebesar maksimum jumlah saldo
yang tercatat pada rekening virtual

14
FR
ReferensiData Rekening
Kuasa BUN
Pusat

Membuat Referensi
Melakukan pemutakhiran
Data Rekening
data Referensi Rekening
Melakukan Penyesuaian
Meliputi Data : Pengeluaran dengan jika
atas Data Rekening
• Kementerian terdapat Perubahan
Pengeluaran
Negara/Lembaga, Nomenklatur
Eselon I, dan Satker
yang memiliki pagu
anggaran
• Bank Umum mitra
pengelola Rekening
Minimal 1 kali dalam 1
Pengeluaran tahun anggaran
• Nomenklatur Rekening
Induk dan Rekening
Satker
15
Referensi Data Rekening Pengeluaran

Referensi Data Rekening Pengeluaran


 Rekening Pengeluaran dibuka berdasarkan Referensi Data Rekening Pengeluaran yang disediakan oleh Kuasa
BUN Pusat
 Menjadi dasar/referensi bagi K/L/Eselon I untuk proses pembukaan Rekening Induk & Rekening Satker

1) Daftar K/L, Eselon I & Satker yang memiliki pagu sesuai Perpres APBN dan DIPA
2) Daftar Bank Umum yang telah bekerjasama dengan DJPb
3) Nomenklatur Rekening Induk & Rekening Satker :

a) Nama K/L g) Kode KPPN mitra kerja Satker


b) Kode Bagian Anggaran h) Nama Rekening Induk;
c) Nama Eselon I i) Nomor Rekening Induk (bila telah ada)
DATA d)
e)
Kode Eselon I
Nama Satuan Kerja
j)
k)
Nama Rekening Satker
Nomor/unsur penomoran Rekening
f) Kode Satuan Kerja Satker

16
Pembukaan Rekening Induk FR
Pimpinan Surat Permohonan Persetujuan
Kuasa BUN di
Pembukaan Rekening Induk
Eselon I daerah
Referensi Data
Rekening
Surat Persetujuan
Pengeluaran Surat Persetujuan Pembukaan Ya
Pembukaan Rekening Induk
Rekening Induk

Laporan
Pembukaan Validasi
Rekening
Induk Validasi meliputi :
+ a) Belum memiliki Rek Induk
Surat Penolakan Tidak
User ops atau non ops pada
Dashboard
bank berkenaan
Kuasa BUN b) Telah sesuai pada
Bank Umum Pusat referensi data rekening
Buka User Dashboard

Kanwil DJPB
Laporan Pembukaan
Rekening Rekening Induk
+
Induk User Dashboard

Batas waktu penyampaian laporan pembukaan Rekening Induk dan User dashboard paling lambat 7 hari

17
Pembukaan Rekening Satker FR

Surat Permohonan Pimpinan Surat Permohonan Persetujuan Kuasa BUN di


KPA Persetujuan dan Pembukaan Rekening Satker
Eselon I daerah

Surat
Referensi Data Tidak
Penolakan
Rekening Laporan, CMS,
Pengeluaran Kartu dan
Dashboard
Tembusan Validasi
Validasi meliputi :
Rekening Laporan a) Telah memiliki Rek Induk
Induk
Pembukaan Ya ops atau non ops pada
Rekening
bank berkenaan
b) Telah sesuai pada
Surat Persetujuan
Bank Umum dan Pembukaan
referensi data rekening
Buka
Rekening
Konsolidasi

Rekening
Laporan Pembukaan
Satker Rekening

 Batas waktu penyampaian laporan pembukaan Rekening Satker 5 hari kerja


 Batas waktu penyampaian CMS, Kartu dan User dashboard paling lambat 10 hari kerja 18
PEMBUKAAN REKENING
Penamaan & Penomoran Rekening Induk & Rekening Satker
REKENING

 Format Penamaan :
INDUK

RKK (Singkatan Eselon I) (singkatan nama K/L) (OPS/KTJ/DSP/ nama tujuan penggunaan dana)
 Penomoran sesuai Bank Umum
Harus sesuai
data referensi
Kode Jenis Rekening:
0 : Penerimaan 5 : Hibah
1 : Pengeluaran 6 : Kerjasama
Format Penomoran 2 : BLU 7 : Jaminan
KODE JENIS REKENING 3 : Bantuan 8 : Titipan
REKENING SATKER

(1 Digit) 4 : Perwakilan RI 9 : Sementara

Y Y Y Y Y Y X X X X X X A B B B
KODE BANK YANG TERHUBUNG DENGAN KODE SATKER KODE URUT BENDAHARA
REKENING INDUK (6 Digit)
(5/6 Digit)
(3 Digit)

 BPG (kode KPPN mitra satker) (singkatan nama satker), atau Kode Urut Bendahara :
Format 000 : Rekening BPG/Hibah/dll
 BPG (kode KPPN mitra satker) (singkatan nama satker) (OPS/KTJ/DSP/ 001 : Rekening BPP 1/ Peny. Hibah/ dll
Penamaan nama tujuan penggunaan dana) 002 : Rekening BPP 2/ Peny. Hibah/ dll
003 : Rekening BPP 3/ Peny. hibah/ dll

19
PEMBUKAAN REKENING
Perubahan Bank Umum tempat Rekening Dibuka
1 KPA 2 ESELON I 3 KUASA BUN-D 4 BANK UMUM

 Mengajukan  Mengajukan permohonan  Menilai permohonan :  Membuka Rekening Satker


permohonan persetujuan perubahan  Ketersediaan Rek. Induk dan Mengkonsolidasikan
perubahan Bank Rekening Satker pada bank tujuan ke Rekening Induk
 Bank yang dituju harus  Kesesuaian dengan  Menyampaikan informasi
telah memiliki Rek. Referensi Rekening Satker, user
Induk untuk jenis  Menerbitkan surat dashboard, CMS dan Kartu
rekening dimaksud persetujuan & pembukaan debit Rekening Satker,
Rekening Satker paling lambat 10 Hari Kerja

BANK UMUM 7 KUASA BUN-D ES.1


6 SATKER 5
 Menyampaikan  Memindahkan saldo dari rek.
 Menutup Rekening Satker
Lama ke rek. Satker Baru
 Memindahbukukan permintaan penutupan
 Melakukan Pemutakhiran
seluruh sisa saldo Rekening Satker kepada data Supplier pada SPAN dan
Rekening Satker ke Kas Bank Umum SAKTI
Negara  Jika masih terdapat sisa  Menyampaikan laporan
 Menyampaikan laporan Saldo, meminta agar Saldo pemindahbukuan saldo
kepada Kuasa BUN-D, tersebut disetor ke kas Rekening Satker kepada
Pimpinan Eselon I, dan KPA negara Kuasa BUN-D ditembuskan ke
pimpinan Eselon I berkenaan

20
PENGOPERASIAN REKENING FR

Rekening Induk Pokok pengaturan Rekening Satker

1. Dilakukan oleh oleh Eselon I


2. Dilakukan melalui fasilitas 1. Rekening Bendahara Pengoperasian Rekening Satker
Dashboard untuk monitoring Pengeluaran dioperasikan oleh KPA dan bendahara
saldo dan transaksi seluruh oleh Bendahara Pengeluaran pengeluaran dilakukan melalui:
Rekening Satker 2. Rekening Pengeluaran • pengkreditan rekening;
3. Eselon I tidak diperkenankan Pembantu Satker • pendebitan rekening;
untuk mendebit atau dioperasikan oleh Bendahara • penihilan saldo rekening; dan
mengkredit Rekening Induk pengeluaran Pembantu • pelaporan rekening.
Penutupan Rekening

 Dalam hal pengelolaan


Rekening kas dan/ atau
Induk penertiban Rekening
1 Kuasa BUN Pusat
 permintaan pimpinan
Rekening Eselon I.
Satker

Dalam hal Penertiban


Rekening

2
Kuasa BUN di Rekening
Daerah Satker Permintaan KPA melalui
pimpinan Eselon I berkenaan

22
OPTIMALISASI SALDO REKENING INDUK
Saldo Kas Minimum
(besaran ditentukan
oleh Kuasa BUN-P cq TNP
Saldo PKN)
Rekening Saldo Optimalisasi
Induk (Saldo Rek. Induk – DOC
Saldo Kas Minimum)
Kehati-hatian
Efisiensi Hasil

Akuntabel optimalisasi
merupakan

Tidak mengganggu pelaksanaan


penerimaan
negara

APBN
23
OPTIMALISASI SALDO REKENING INDUK
Treasury Notional Pooling & Deposit On Call

 Treasury Notional Pooling (TNP)


𝑺𝒂𝒍𝒅𝒐 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒐𝒍𝒊𝒅𝒂𝒔𝒊 𝑯𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 × 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑯𝒂𝒓𝒊 × 𝑱𝒂𝒔𝒂 𝑮𝒊𝒓𝒐
1. Konvensional (counter giro maksimal) 𝟑𝟔𝟓 𝑯𝒂𝒓𝒊
𝑺𝒂𝒍𝒅𝒐 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒐𝒍𝒊𝒅𝒂𝒔𝒊 𝑯𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏
2. Syariah (counter nisbah maksimal) 𝑿 𝑫𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒃𝒖𝒔𝒊 𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝑿
𝑵𝒊𝒔𝒃𝒂𝒉
𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑮𝒊𝒓𝒐 𝒅𝒊 𝑷𝒊𝒉𝒂𝒌 𝑲𝒆𝒅𝒖𝒂
3. Perhitungan remunerasi dengan bank syariah dapat menggunakan indeks sesuai perjanjian dengan bank syariah

 Deposit on Call (DOC)


1. Jangka waktu 1-30 hari kalender
2. Remunerasi harus lebih besar dari BI Deposit Facility
3. Dilakukan dengan memperhatikan:
a) Data historis transaksi pada setiap Rekening Induk atau setiap Rekening Virtual yang terkonsolidasi pada satu
Rekening Induk.
b) Perhitungan dan simulasi atas data historis transaksi sebagaimana dimaksud pada huruf a; dan
c) Rencana pendebitan rekening berdasarkan analisa dan proyeksi Kuasa BUN.
4. Dalam hal dilakukan penarikan lebih cepat dari jatuh tempo DOC, biaya pinalti dipungut dengan mengurangi hasil
DOC yang belum disetor ke kas negara

24
OPTIMALISASI SALDO REKENING INDUK
Penyetoran remunerasi

 Penyetoran Remunerasi
a. Disetorkan dengan menggunakan kode billing
b. Penyetoran dipisahkan antara Remunerasi TNP dan DOC
c. Disetor ke kas negara paling lambat hari kerja ke-4 setelah bulan perhitungan
berakhir

 Pengembalian kelebihan penyetoran remunerasi dan denda


Pengembalian kelebihan mengikuti PMK Tata Cara Pembayaran Atas Transaksi
Pengembalian Penerimaan Negara

25
Monitoring dan Evaluasi

Monev dilaksanakan
• Kuasa BUN dengan:
Pusat
• Memonitor rekening yang telah
• Kuasa BUN di dibuka berdasarkan • penggunaan saldo rekening;
Daerah persetujuan Kuasa BUN di • penggunaan fasilitas pendebitan
Daerah rekening seperti penggunaan transaksi
• Kanwil DJPB • Menganalisa penggunaan di teller Bank Umum, kartu debit dan
Rekening Induk dan/atau CMS;
Rekening Satker melalui • saldo mengendap pada rekening; dan
Dilakukan oleh: Dashboard.
• mutasi dan transaksi pada rekening

Analisa Penggunaan
Rekening
SANKSI
Rekening Satker yang dibuka tidak sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak diakui
sebagai rekening pemerintah

1 2
Hasil Analisa,
Monitoring, dan Laporan/temuan Penutupan Rekening
Evaluasi oleh : pihak eksternal dan Pengembalian
Direktorat Saldo ke Kas Negara
1. Kuasa BUN Pusat;
Jenderal oleh Kuasa BUN Pusat
2. Kuasa BUN di Daerah;
Perbendaharaan atau Kuasa BUN di
atau
yang dilengkapi Daerah
3 . Kanwil DJPb,
dengan bukti
dan/atau
memadai

Informasi

27
Key Points
Restrukturisasi Rekening Pengeluaran  Perubahan dari giro menjadi rek. Virtual
 Rek. Induk & Rek. Satker dibuka pada Bank Umum dimana
Rek. Pengeluaran sebelumnya telah dibuka.
 Dalam hal bank umum belum dapat memenuhi ketentuan
(perjanjian kerjasama & requirement), Rekening Pengeluaran
ditutup & dipindahkan ke bank yang telah memenuhi
K/L atau Eselon I Bank Umum ketentuan

 Berdasarkan data referensi,  Berdasarkan


mengajukan permohonan persetujuan Kuasa
3 Berdasarkan permintaan K/L dan persetujuan Berdasarkan permintaan Kuasa BUN-D, bank
persetujuan pembukaan Rekening BUN-D, membuka dari Kuasa BUN-D: umum
Induk dan Rekening Satker secara Rekening Induk 1) Membuka Rek. Induk 1) Membuka Rek. Satker
kolektif kepada Kuasa BUN-D pada bank umum 2) Menyampaikan laporan pembukaan Rek. 2) Mengkonsolidasikan Rek. Satker pada
Induk kepada Kuasa BUN-P, Kuasa BUN-D Rekening Induk
dan Es. 1 berkenaan 3) Menyampaikan laporan pembukaan Satker
3) Menyampaikan user dashboard Rekening kepada Kuasa BUN-D dan Es. 1 berkenaan
1 2 Induk kepada Kuasa BUN-P, Kuasa BUN-D 4) Menyampaikan kartu debit, user CMS dan
Mitra Es.1 dan Es.1 dashboard Rekening Satker kepada Satker

1) Menilai permohonan Rek. Induk :


a) Telah melakukan koordinasi pembukaan Rek Induk dengan 5 6
Kuasa BUN-P maupun Kuasa BUN-D Kuasa BUN-P
b) Telah terdaftar pada referensi data rekening
2) Menilai permohonan Rek. Satker: 1) Menilai permohonan Rek. Induk :
a) Telah melakukan koordinasi pembukaan Rek Induk dengan
a) Telah memiliki Rekening Induk sebagai tujuan
Kuasa BUN-P maupun Kuasa BUN-D mitra Es. 1
konsolidasi 4 b) Telah terdaftar pada referensi data rekening
b) Telah terdaftar pada referensi data rekening. 2) Menilai permohonan Rek. Satker telah terdaftar pada referensi data
3) Apabila disetujui: rekening.
a) KPPN menerbitkan persetujuan dan permintaan pembukaan 3) Apabila disetujui, KPPN menerbitkan persetujuan dan permintaan
Rekening Induk kepada K/L/Es.1 pembukaan Rekening Induk kepada K/L/Es.1
KPA Satker
b) KPPN menerbitkan persetujuan pembukaan Rekening Satker 4) Menerbitkan persetujuan pembukaan Rekening Satker kepada
kepada bank umum dengan tembusan Kuasa BUN-P Kuasa BUN-P
5) Mendaftarkan Rekening Satker pada data supplier SPAN dari bank
umum
28
Alur Restrukturisasi Keterangan
Rekening Pengeluaran 1
PKN berkoordinasi dengan KPPN di Jakarta dan Pimpinan
Eselon I terkait Restrukturisasi Rekening
PKN menyampaikan surat kepada Eselon I untuk melakukan
2 Restrukturisasi Rekening Pengeluaran
1 Eselon I
Pimpinan Eselon I mengajukan Permohonan Persetujuan
3 Pembukaan Rekening Induk dan Rekening Satker kepada
2 3 KPPN Mitra KPPN di Jakarta
Eselon I
PKN KPPN di Jakarta :
4 - Menerbitkan surat persetujuan pembukaan Rekening Induk
4 - Menerbitkan Surat persetujuan perubahan Rekening Satker
6
5 5 KPPN di Jakarta menyampaikan tembusan Surat Persetujuan
9 Perubahan Rekening Satker kepada PKN
Berdasarkan Surat Persetujuan Pembukaan Rekening Induk,
7 8 6 Pimpinan Eselon I membuka Rekening Induk pada Bank
Umum berkenaan
Berdasarkan Tembusan Surat Persetujuan Perubahan
Bank 7 Rekening Satker, PKN menyampaikan permintaan perubahan
Rekening Satker dari giro menjadi virtual kepada Bank Umum
SPAN dan
SAKTI Bank Umum menyampaikan user dashboard, laporan
8
pembukaan Rekening Induk, perubahan rekening satker, dan
pemindahbukuan saldo rekening
9 Berdasarkan Laporan dari Bank Umum , PKN melakukan
pemutakhiran data supplier SPAN dan SAKTI

29
TINDAK LANJUT FR
Tahapan yang akan dilakukan selanjutnya

DESEMBER 2020
JULI 2020 Seluruh Satker Lingkup
Kementerian Negara
MARET 2020 Satker Lingkup K/L yang /Lembaga
tidak memiliki Unit
Satker Lingkup Vetikal di daerah 3
Kementerian Keuangan
2

1
30
KETENTUAN PERALIHAN

1. Perjanjian Kerjasama pengelolaan rekening milik Kementerian Negara/Lembaga/Satker yang telah dibuat
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.05/2017;
2. Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Treasury Notional Pooling yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 61/PMK.05/2009, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.05/2009 dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.05/2011
dinyatakan tetap berlaku dan diakui sebagai Perjanjian Kerjasama pengelolaan rekening milik Kementerian
Negara/Lembaga/ Satker dan perjanjian kerjasama pelaksanaan treasury notional pooling rekening
pemerintah milik Kementerian Negara/Lembaga/Satker berdasarkan Peraturan Menteri ini.

3. Rekening Pengeluaran yang telah dibuka berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
182/PMK.05/2017 sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku diakui sebagai Rekening Satker
berdasarkan Peraturan Menteri ini

4. Rekening Induk dan Rekening Satker yang telah dibuka pada masa piloting restrukturisasi rekening
berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2019 diakui sebagai Rekening
Induk dan Rekening Satker berdasarkan Peraturan Menteri ini

31
KETENTUAN LAIN LAIN

 Dalam hal Satker belum menggunakan SAKTI, perubahan data supplier dilakukan
pada Sistem Aplikasi Satker (SAS)
 Pada masa restrukturisasi Rekening Pengeluaran, retur atas surat perintah
pencairan dana dan ketidaksesuaian jangka waktu realisasi rencana penarikan dana
dikecualikan dari penilaian indikator kinerja penilaian anggaran
 Pengecualian sebagaimana dimaksud pada poin di atas berlaku sejak proses
pemindahbukuan saldo dari Rekening Pengeluaran dalam bentuk giro ke Rekening
Satker hingga 20 (dua puluh) hari kerja berikutnya.
 Dengan berlakunya PMK ini, PMK 61/2009 tentang Penerapan TNP pada Rekening
Bendahara Pengeluaran dan seluruh ketentuan tentang Bendahara Pengeluaran
pada PMK 182/PMK.05/2017 dicabut
 PMK mulai berlaku sejak tanggal diundangkan

32
KETENTUAN PENUTUP

 PER-3/PB/2019 tentang Uji Coba Restrukturisasi Pengelolaan Rekening Pengeluaran


Pada Satuan Kerja Lingkup Direktorat Jenderal Perbendaharaan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku
 PMK 61/PMK.05/2009 tentang Penerapan Treasury Notional Pooling pada Rekening
Bendahara Pengeluaran dan Seluruh ketentuan mengenai Rekening Pengeluaran
dalam PMK 182/PMK.05/2017 tentang Pengelolaan Rekening Milik Satuan Kerja
Lingkup Kementerian Negara/Lembaga.
(Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku pada saat seluruh tahapan restrukturisasi
Rekening Pengeluaran telah selesai dilaksanakan)

33
SUPLEMEN

34
Monitoring Penyelesaian UP/TUP Tahun Anggaran 2019
NO NAMA KPPN JMLH SATKER TOTAL UP/TUP (Rp)
UP/TUP belum selesai
1 AMBON 3 178.864.786 Berdasarkan konfirmasi kepada
2
3
BANDAR LAMPUNG
BIMA
1
1
51.199.200
(13.530.000)
Kanwil dan KPPN per tanggal 31
Januari 2020 masih terdapat 151
Rp151 miliar
4 FAK - FAK 1 50.000.000 miliar yang belum selesai di
5 JAKARTA I 224 146.259.244.441 pertanggungjwabkan
6 JAKARTA II 1 6.757.420 Dispensasi UP/TUP
7
8
JAKARTA III
JAKARTA IV
1
5
89.766.050
121.114.780
Sekitar 149 miliar UP/TUP TA 2019
diperhitungkan dengan UP TA 2020
(satker luar negeri dan dispensasi
Rp149 miliar
9 JAKARTA V 28 2.799.809.146
pada beberapa satker dalam negeri)
10 JAKARTA VI 2 23.504.004 seluruhnya adalah mitra kerja KPPN
11 JAKARTA VII 2 1.171.833.621 di Jakarta
12 JAYAPURA 1 187.500.000
13
14
KENDARI
KOTAMOBAGU
1
1
51.609.000
5.000.000
Masih
konfirmasi
koordinasi/ belum

Sekitar Rp 1,75 miliar masih perlu


Rp1,75 miliar
15 MAJENE 1 2.728.108 dilakukan konfirmasi oleh KPPN
16 MAMUJU 5 42.510.800 kepada satker mitra kerja
17 MANADO 1 8.882.909 Batas konfirmasi
18
19
PADANG
SAUMLAKI
5
1
150.380.000
36.950.000
Tanggal 25 Februari 2020 sesuai
ND- /PB/2020 batas waktu
25 februari
TOTAL 285 151.224.124.264,83 disampaikan laporan hasil
konfirmasi kepada Dit. PKN melalui
Sesuai nota Direktur PKN tanggal 4 Februari 2020
surat elektronik rpl.pkn@gmail.com

35
Monitoring Penyelesaian TDK Kas BP Tahun Anggaran 2019
Data e-rekon tgl 3 Februari 2020
Jmlh
No KPPN SIAP SAI TDK
Satker
1 AMBON 2 400 24.502.400 (24.502.000) Belum setor UP 2019
2 BANDA ACEH 1 9.597.000 - 9.597.000
3 BANDAR LAMPUNG 1 - 240.831.000 (240.831.000)
4 BANJARMASIN 1 - (1.447.800) 1.447.800 Salah menggunakan akun

5 FAK FAK 3 - 25.042.631 (25.042.631)


6 JAKARTA IV 1 - (145.790.120) 145.790.120
7 JAKARTA II 1 (1) - (1) Kelebihan menyetorkan sisa UP
8 JAKARTA III 1 651.512.624 651.672.204 (159.580)
9 JAKARTA V 6 712.953.097 714.875.998 (1.922.901)
Belum membukukan setoran sisa UP
10 JAYAPURA 3 - 700.010.000 (700.010.000)
11 LANGSA 1 - 1.769.399 (1.769.399)
12 METRO 2 52.075.200 62.050.000 (9.974.800) Belum upload ulang untuk data yang
13 TOLI-TOLI 1 (704.000) - (704.000) memiliki selisih kurs

Grand Total 24 1.425.434.320 2.273.515.712 (848.081.392)


Sesuai nota Direktur PKN No. ND- 171 /PB.3/2020 tanggal 4 Februari 2020 KPPN agar
penyelesaian TDK dilakukan sebelum batas akhir rekonsiliasi

36

Anda mungkin juga menyukai