Anda di halaman 1dari 11

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 3 44

ARTIKEL REVIEW: UJI AKTIVITAS DAN EFEK FARMAKOLOGI DAUN SALAM


(Eugenia polyantha)
Mohamad Norihsan bin Mat Yaacob, Sandra Megantara
Program Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
Jalan Raya Bandung Sumedang, Km. 21, Jatinangor, 45363
e-mail: ihsannashi90@gmail.com

ABSTRAK
Daun salam (Eugenia polyantha) merupa tumbuhan yang kaya dengan khasiat dalam
pengobatan. Terdapat pelbagai penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan khasiatnya.
Antara aktivitas farmakologi yang ada pada daun salam yang masih dijalankan pengujian adalah
antiinflamasi, antikolesterol, antihipertensi, antihiperglikemik, antibakteri, penurun kadar asam
urat dan antioksidan. Tanaman salam mengandung tanin, flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri
yang terdiri dari sitrat dan eugenol. Minyak atsiri secara umum mempunyai efek sebagai
antimikroba, analgesik, dan memberikan pelbagai khasiat kepada manusia. Dengan bukti ilmiah
yang cukup, diharapkan tanaman daun salam layak dikembangkan sebagai obat alternatif atau
obat pilihan sebagai terapi farmakologi.
Kata kunci: farmakologi, daun salam, flavonoid
ABSTRACT
The bay leaf (Eugenia polyantha) is a plant rich in medicinal properties. There are various
studies that have been done to prove its efficacy. Among the pharmacological activities present
in bay leaves that are still being tested are anti-inflammatory, anticholesterol, antihypertensive,
antihyperglycemic, antibacterial, and antioxidant. Lauren plants contain tannins, flavonoids,
alkaloids, and essential oils composed of citrate and eugenol. Essential oils in general have an
effect as antimicrobial, analgesic, and provide various benefits to humans. With sufficient
scientific evidence, it is hoped that bay leaf plants should be developed as alternative medicine
or drug of choice as pharmacology therapy.
Keywords: pharmacology, bay leaf, flavonoids

Pendahuluan penyedap makanan, daun salam juga


menyimpan manfaat lain bagi kesehatan
Daun salam (Eugenia polyantha)
tubuh kita yang tidak kita ketahui.
adalah salah satu jenis rempah-rempah yang
Kandungan kimia daun salam diantaranya
sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar
yaitu flavonoid. Eugenia polyantha
masyarakat Indonesia. Daun salam sendiri
mengandung tanin, minyak atsiri,
saat ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan
seskuiterpen, triterpenoid, steroid, sitral,
pelengkap dan penyedap alami pada
saponin, dan karbohidrat (Moeloek, 2006).
masakan karena aromanya yang khas.
Daun salam juga mengandung beberapa
Namun, selain manfaatnya sebagai
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 45

vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin A, meningkatnya kadarasam urat dalam darah.


vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, Asam urat adalah asam yang berbentuk
vitamin B6, vitamin B12, dan folat. kristal-kristal yang merupakan hasil akhir
Beberapa mineral pada daun salam yaitu dari metabolisme purin. Asam urat di dalam
selenium, kalsium, magnesium, seng, tubuh bisa berasal dari luar, yaitu dari diet
sodium, potassium, besi, dan fosfor. tinggi purin dan dari dalam yang merupakan
Dari berbagai jurnal diketahui hasil akhir metabolisme purin. Asam urat
bahwa flavonoid dapat digunakan sebagai sangat erat kaitannya dengan pola makan.
antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi Umumnya karena pola makan yang tidak
flavonoid dengan penghambatan seimbang. Gout merupakan penyakit
siklooksigenase atau lipooksigenase. metabolik saat terjadi penumpukan asam
Mengikuti perkembangan waktu saat ini, urat dalam tubuh secara berlebihan yang
masyarakat mulai beralih menggunakan ditandai dengan adanya serangan berulang
pengobatan herbal dalam penyembuhan dari peradangan sendi yang akut, kadang
penyakit yang diderita. Hal tersebut disertai pembentukan tofus dan kerusakan
disebabkan karena adanya peningkatan sendi yang kronis. Berdasarkan penelitian
kepercayaan terhadap status kesehatan dari sebelumnya menunjukan bahwa ekstrak
masyarakat. Dengan adanya peningkatan etanol daun salam dapat menurunkan kadar
penggunaan pengobatan herbal, keamanan asam urat dalam darah yang didukung
dan efikasi, serta kontro kualitas dari obat dengan adanya senyawa flavonoid yang
herbal yang sesuai prosedur menjadi terkandung di dalamnya yang bersifat
perhatian penting bagi kesehatan. antiinflamasi.
Pemanfaatan obat herbal umumnya Hipertensi atau tekanan darah tinggi
digunakan secara empiris sehingga merupakan suatu kondisi medis yang
diperlukan pengujian khasiat dan ditandai dengan meningkatnya konstriksi
keamanannya sehingga mutu obat herbal pembuluh darah arteri sehingga terjadi
dapat terjamin. resistensi aliran darah yang meningkatkan
Penyakit gout atau pirai merupakan tekanan darah terhadap dinding pembuluh
penyakit yang banyak diderita oleh darah. (Edi J, 2013). Menurut WHO,
penduduk dunia yang dapat menyerang pria dikatakan hipertensi terjadi apabila tekanan
atau wanita yangdisebabkan karena adanya darah sistolik lebih dari 160 mmHg dan
gangguan metabolik pada manusia diastolik lebih dari 95 mmHg. Hipertensi
(Isselbacher etal., 2000). Hiperurisemia sering disebut sebagai silent killer atau
adalah suatu keadaan yang ditandai dengan pembunuh diam–diam karena terjadi tanpa
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 46

gejala. Hipertensi yang dianggap ada maupun karbohidrat serta lemak atau
penyebabnya disebut sebagai hipertensi campurannya (Awwaly, dkk.,2010).
sekunder.Berdasarkan data statistik Menurut Isnindar 2011,
kesehatan di Amerika, sedikitnya terdapat Antioksidan adalah suatu substansi yang
50 juta penderita hipertensi, sedangkan di pada konsentrasi kecil secara signifikan
seluruh dunia berkisar 1 milyar. Menurut mampu mencegah oksidasi pada substrat
Badan Kesehatan Dunia (WHO), dari 50% yang disebabkan oleh radikal bebas.
penderita hipertensi yang terdeteksi, hanya Radikal bebas merupakan molekul yang
25% yang mendapatkan pengobatan dan sangat reaktif karena memiliki elektron
12,5% bisa diobati dengan baik. yang tidak berpasangan dalam orbital
Antibakteri merupakan zat yang luarnya sehingga dapat bereaksi dengan
dapat mengganggu pertumbuhan atau molekul sel tubuh dengan cara mengikat
bahkan mematikan bakteri dengan cara elektron molekul sel tersebut (Utomo, dkk,
mengganggu metabolisme mikroba yang 2008). Radikal bebas yang dihasilkan
merugikan. Mekanisme kerja dari senyawa secara terus menerus selama proses
antibakteri diantaranya yaitu menghambat metabolisme normal, dianggap sebagai
sintesisdinding sel, menghambat keutuhan penyebab terjadinya kerusakan fungsi sel-
permeabilitas dinding sel bakteri, sel tubuh yang akhirnya menjadi pemicu
menghambat kerja enzim, dan menghambat timbulnya penyakit degeneratif (Juniarti,
sintesis asam nukleat dan protein. Halitosis dkk, 2009)
adalah suatu istilah umum yang digunakan Diabetes Mellitus (DM) adalah
untuk menerangkan adanya bau atau odor pembunuh nomor satu di antara semua
yang tidak disukai sewaktu terhembus penyakit kronis di dunia dan Orang-orang
udara (Herawati, 2003). Dalam rongga Asia merupakan lebih dari 60% populasi
mulut seseorang, terdapat substrat-substrat diabetes dunia. Gejala utama DM adalah
protein eksogen (sisa makanan) dan protein hiperglikemia, yang menyebabkan banyak
endogen (deskuamasi epitel mulut, protein komplikasi diklasifikasikan menjadi
saliva dan darah) yang banyak mengandung "mikrovaskuler" dan "makrovaskular".
asam amino yang mengandung sulfur. Komplikasi mikrovaskular, seperti
(Soeprapto, 2003). Edible film adalah nefropati diabetik dan retinopati diabetik,
lapisan tipis transparan yang terbuat dari dihasilkan dari kerusakan pada pembuluh
bahan yang dapat dikonsumsi. Edible film darah kecil, sedangkan komplikasi
merupakan suatu lapisan tipis, terbuat dari makrovaskuler disebabkan oleh kerusakan
bahan yang bersifat hidrofilik dari protein arteri, yang mengarah ke arteri koroner dan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 47

penyakit arteri perifer, dan stroke. merusak permukaan gigi serta jaringan
(Ramachandran, 2012). pendukungnya. Bahan makanan yang manis
Pada dasarnya, hiperglikemia dan lengket terutama sukrosa dapat
adalah hasil dari defisiensi insulin relatif, menghasilkan asam yang dapat
resistensi insulin atau keduanya yang mengakibatkan proses demineralisasi
membuat sel-sel tidak dapat menyimpan kalsium dan fosfat dari email gigi
glukosa. Oleh karena itu, tujuan Metode
farmakoterapi adalah untuk menormalkan
Penulisan artikel ini dilakukan
kadar glukosa darah. Saat ini agen
dengan menggunakan sumber data
antihiperglikemik konvensional dapat
sekunder. Data sekunder diperoleh melalui
dibagi menjadi beberapa kelas yang
artikel publikasi yang membahas tentang uji
bertindak untuk memperlambat penyerapan
aktivitas dan efek farmakologi daun salam
glukosa dari usus, meningkatkan sekresi
(Eugenia polyantha).
insulin oleh menambah, atau meningkatkan
sensitivitas insulin pada jaringan target. Daun salam sebagai antiinflamasi

Sayangnya, agen antidiabetik oral ini telah Dalam penelitian Risna Agustina,
dilaporkan memicu banyak efek samping 2015 telah melakukan penelitian untuk
seperti hipoglikemia, penambahan berat mengetahui efek ektrak etanol daun salam.
badan, disfungsi hati, rasa metalik, Penelitian ini dilakukan keatas sekelompok
ketidaknyamanan perut, dll. Oleh karena hewan uji yaitu tikus putih dengan diberi
itu, banyak pasien diabetes cenderung kelompok uji yang berbeda. Kelompok
menggunakan terapi alternatif atau obat- dibedakan dengan kelompok uji, control
obatan herbal tradisional, salah satunya positif, dan control negatif. Pada kelompok
adalah daun salam. uji diberikan ekstrak daun salam, pada
Plak gigi memegang peranan kontrol positif diberikan Na diklofenak,
penting dalam menyebabkan terjadinya sedangkan pada kelompok kontrol negatif
masalah kesehatan gigi dan mulut. Plak gigi diberikan Na CMC. Bahan uji telah diberi
adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas induksi 0,1 mL karagenan 1%. Daun salam
kumpulan mikroorganisme dan diekstraksi dengan cara maserasi
berkembang biak dalam suatu matriks. Plak menggunakan pelarut etanol 70% selama 3-
gigi melekat erat pada permukaan gigi yang 5 hari. Disaring menggunakan kertas saring
tidak dibersihkan (Sondang dan Taiso, dan ditampung didalam wadah. Kemudian
2008). Komposisi plak gigi sangat dipekatkan menggunakan rotary evaporator
komplek, bakteri di dalam plak dapat dan dikeringkan diatas waterbath untuk
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 48

mendapatkan ekstrak daun salam. Dari hasil sebagai suatu senyawa fenol dalam daun
penelitian menunjukkan bahwa ketiga salam (Syzygium polyanthum) dapat
variasi dosis ekstrak etanol daun salam ditemukan dalam bentuk glikosida maupun
mampu menghambat radang. Aktivitas aglikonnya. Aglikon flavonoid mempunyai
antiinflamasi ekstrak daun salam lebih kecil kerangka dasar struktur C6-C3-C6. Peranan
bila dibandingkan dengan Na diklofenak. dari flavonoid yaitu melancarkan peredaran
Volume radang pada kelompok Na darah seluruh tubuh dan mencegah
diklofenak meningkat mulai dari jam terjadinya penyumbatan pada pembuluh
pertama dan menurun pada jam ketiga. darah, mengandung anti inflamasi (anti
Aktivitas antiinflamasi ekstrak daun salam radang), berfungsi sebagai antioksidan dan
diperkirakan berkaitan dengan membantu mengurangi rasa sakit analgesik
penghambatan pembentukan (Tampubolon, Oswald, 2009). Kandungan
siklooksigenase. Flavonoid adalah senyawa zat tanin dan flavonoida yang cukup tinggi
yang diduga berperan memiliki efek dalam daun salam memungkinkannya untuk
antiinflamasi dalam ekstrak daun salam menjadi obat herbal bagi penderita
yang mekanisme kerjanya diduga hipertensi. Flavonoid (atau bioflavonoids),
menghambat jalur siklooksigenase pada juga dikenal sebagai Vitamin P dan citrin,
jalur metabolisme asam arakidonat. adalah sebuah kelas tanaman metabolit
sekunder. Pengaruh pemberian rebusan
daun salam terhadap penurunan kadar
Daun salam sebagai anti-
kolesterol pada penderita hipertensi dapat
hiperlidemidemia
dilihat dari hasil pengukuran kadar
Menurut (Efa trisna, 2015) telah kolesterol yang dilakukan sebelum dan
menjalankan penelitian survey melalui data selepas pengujian yaitu rata-rata kadar
rumah sakit Dr. Hi. Abdul Moeloek kolesterol penderita hipertensi sebelum
Propinsi Lampung dalam periode diberikan air rebusan daun salam rata-rata
September- desember 2011 pada penderita 209,74 mg/dL, sedangkan sesudah
hipertensi. Penelitian diterukan dengan diberikan air rebusan daun salam rata-rata
pemberian air rebusan daun salam kepada 191,30 mg/dL.
pasien hiperkolesterol selama 7 hari dan Daun salam sebagai anti gout atau
dilakukan pengukuran kadar kolesterol penurun asam urat.
setelah tempoh pemberian itu. Hal ini Menurut pranoto, 2013, menyatakan
membuktikan bahwa air rebusan daun bahawa daun salam juga bermanafaat
salam mampu menurunkan kadar kolesterol sebagai peluruh kencing atau diuretic,
pada penderita hipertensi. Flavonoid
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 49

dengan meningkatnya produksi urin akan rebusan dari daun salam. metode penelitian
dapat menurunkan kadar asam urat dalam Quasy eksperimen design, yaitu
badan penderita penyakit gout. mengetahui pengaruh suatu treatment atau
Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya perlakuan terhadap subjek penelitian. Telah
peningkatankadar asam urat darah di atas di lakukan quota sampling dengan 2
normal lebih dari 7 mg/dl (>420 mmol/L). kelompok intervensi dan kelompok control.
Hiperurisemia dapat disebabkan karena Pasien yang terlibat dengan pengujian
peningkatan metabolisme asam urat diberi air rebusan daun salam sebanyak 2
(overproduction) urat urin (underexcretion), kali sehari. hasil penelitian Huswatun
atau kombinasi keduanya. (Putra TR. 2006). (2012) menunjukkan hasil yang sama
Kandungan flavonoid pada daun salam juga dengan penelitian ini dimana perubahan
mempunyai aktifitas sebagai antioksidan tekanan darah sistolik pre-test dan post-test
yang dapat menghambat kerja enzim xantin mengalami penurunan sebesar 8.33 mmHg
oksidase sehingga pembentukan asam urat dan tekanan darah diastolik sebesar 0
terhambat. mmHg, dengan nilai Hasil uji statistik t-test
Daun salam sebagai antihipertensi didapatkan p value 0.001< α (0.05). oleh itu
Dalam penelitian yang telah didapati bahawa ada pengaruh dari
dilakukan, Tasya Putri, 2017 telah pemberian air rebusan daun salam terhadap
menyatakan terdapat efek antihipertensi tekanan darah.
pada daun salam. Hal ini dibuktikan pada Daun salam sebagai antibakteri
penelitian yang telah dilakukkan secara in Dalam penelitian yang dilakukan
vivo pada tikus wistar jantan. Kandungan oleh Gina Trihandayani, 2016 telah
flavonoid di dalam ekstrak daun salam yang mengetahui bahawa terdapat aktivitas
dibuat, memiliki efek antimikroba, antibakteri pada ekstrak daun salam yang
antiinflamasi, merangsang pembentukkan diperoleh dengan cara meserasi dengan
kolagen, melindungi pembuluh darah, meggunakan pelarut etanol 96% dan telah
antioksidan dan antikarsinogenik. Senyawa dibuat dalam bentuk sediaan lembaran
quersertin yang terkandung dalam hisap yang merupakan lapisan tipis yang
flavonoid boleh memberikan efek boleh dikonsumsi Setelah itu, sediaan di
vasodilator, dan antiplatelet dan seterusnya evaluasi meliputi penilaian oraganoleptik,
menurunkan tekanan darah. Peres, at all ketebalan, pH, waktu hancur dan kadar air
(2009). Dalam kajian Putri 2016, telah untuk mengetahui kualitas sediaan
dilakukan penelitian terhadap tekanan darah lembaran hisap.. Telah dilakukan pengujian
pasien hipertensi dengan pemberian air aktivitas antibakteriterhadap S. mutans dan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 50

K. pneumoniae masing-masing ditandai dengan ekstrak daun salam terhadap


dengan zona hambat sebesar 9,43±0,66 mm pembentukan plak gigi. Dalam
dan 8,5±0,60 mm. Formula lembaran hisap pembentukan plak gigi, bakteri memainkan
yang digunakan dalam formulasi sediaan peran pentik seperti bakteri dalam genus
lembaran hisap ekstrak etanol daun salam Streptococcus, yaitubakteri Streptococcus
adalah ekstrak daun salam 0,5%, pati mutans yang ditemukan dalam jumlah besar
jagung 3%, HPMC 3%, sorbitol 5% dan pada penderita karies. Bakteri
menunjukan zona hambat sebesar 11,1 mm Streptococcus mutans memiliki enzim
pada S. mutans dan 9,5 mm pada K. glikosiltransferase yang dapat mengubah
pneumoniae, serta memenuhi persyaratan sakarosa saliva menjadi polisakarida
farmasetika berdasarkan pengujian ekstraseluler (PSE) melalui proses
parameter-paremeter lembaran hisap. Salah glikosilasi. Polisakarida ekstraseluler ini
satu upaya pencegahan halitosis yaitu akan membentuk suatu matriks di dalam
menggunakan penyegar mulut di dalam plak dimana bakteri dapat melekat (Dirks
obat kumur, pasta gigi, dan permen. Dapat OB, dkk,. 1993). Menurut (Trubus, 2010;
juga dengan sediaan yang lebih praktis, Cushnie and Lamb, 2005), Flavonoid
yaitu edible film. Edible film dibuat memiliki kemampuan untuk menghambat
karena mudah digunakan, aman, fungsi membrane sitoplasma bakteri dengan
menyenangkan, stabil secara fisika, kimia mengurangi fluiditas dari membran dalam
dan mikrobiologi (Harmely, 2014). dan membran luar sel bakteri. Sehingga
Berdasarkan penelitian yang telah terjadi kerusakan membran dan membran
dijalankan oleh Gina, 2016 menunjukkan tidak berfungsi sebagai mestinya, termasuk
aktivitas senyawa dalam ekstrak etanol untuk melakukan perlekatan dengan
daun salam dengan konsentrasi berbeda 0,5, substrat. Penelitian oleh irmanita 2015 ini
5, 7 dan 10% dapat menghambat telah mengadakan rancangan pre dan post
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans tes, dilakukan kepada sekelompok 35 orang
dengan diameter hambat sebesar 9,4 ± 0,66, siswa SDN. dibagi dalam 2 kelompok
13,7 ± 0,18, 15,2 ± 0,24, dan 15,2 ± 0,18, (kelompok I : kelompok kontrol dimana
dan Klebsiella pneumoniae dengan responden diberi perlakuan berkumur air
diameter hambat sebesar 8,5 ± 0,60, 12,5 ± aqua dan kelompok II : kelompok perlakuan
0,06, 14,7 ± 0,04, dan 14,5 ± 0,07 mm. dimana responden diberi perlakuan
Dalam penelitian lain yang berkumur ekstrak daun salam) Skor rata-
dilakukan oleh Irmanita 2015, telah rata kedua kelompok berbeda yaitu ektrak
dilakukan dengan pengaruh berkumur daun salam maupun aquades bahwa
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 51

terdapat perbedaan yakni skor plak daun salam dan mendapat nilai IC50 yaitu
perlakuan berkumur ektrak daun salam daun muda (37,441 ppm), daun setengah tua
terjadi penurunan skor plak sebesar 0,1306 (14,889 ppm) dan daun tua (11,001 ppm).
lebih besar dari pada kelompok aquades Daun salam yang digunakan dalam
sebesar 0,0566. Sedangkan hasil uji statistik penelitian ini telah direndam simplisianya
menunjukan perbedaan yang signifikan (p = dengan menggunakan pelarut etanol 300
0,005) antara skor plak kelompok perlakuan selama 2 hari (48jam), seterusnya difiltrasi
(ekstrak daun salam) dengan skor plak pada dan pekatkan dengan rotary vacuum
kelompok kontrol (aquades). Kandungan evaporator. Setelah itu telah dilakukan
flavonoid yang terdapat daun salam mampu identifikasi senyawa bioaktif daun salam
menghambat pertumbuhan Streptococcus yaitu uji alkaloid, uji flavonoid, uji saponin,
mutans karena mempunyai daya dan uji tannin. Hasil uji identitas yang
antibakteri. (Robinson, 1995). diperoleh adalah positif.
Daun salam sebagai antioksidan Daun salam sebagai antidiabetes
Menurut (Molyneux, 2004), Menurut sebuah penelitian yang
Antioksidan suatu senyawa boleh telah dilakukan oleh Tri Widyawati pada
digolongkan dengan dasar nilai IC50 yang 2015, telah mendapati bahawa ekstrak
diperoleh, oleh itu jika nilainya IC50 berada methanol daun salam yang diberikan secara
di bawah 50 ppm, hal ini menunjukkan oral kepada tikus uji menunjukkan kesan
aktivitas dalam senyawa tersebut adalah positif sebagai antidiabetes. Untuk menguji
sangay kuat. Nilai IC50 diantara 50-100 aktivitas hipoglikemik, ME diberikan
ppm untuk kategori kuat, dan nilai IC50 secara oral tikus Sprague Dawley jantan
berada di antara 100-150 ppm dalam normal setelah 12-h cepat. Untuk tes lebih
kategori sedang, nilai IC50 berada di antara lanjut untuk antihiperglikemik aktivitas,
150-200 ppm berarti aktivitas pengobatan yang sama diberikan kepada
antioksidannya kategori lemah, sedangkan glukosa-load (glukosa intraperitoneal uji
nilai IC50 >200 ppm maka aktivitas toleransi, IPGTT) dan tikus diabetes yang
antioksidannya dikategorikan adalah sangat diinduksi streptozotocin (STZ). Tes
lemah. Pada tahun 2014, Putrawa telah hipoglikemik pada tikus normal tidak
mendapati bahawa daun salam termasuk menunjukkan penurunan glukosa darah
dalam kelas tumbuhan semulajadi yang yang signifikan tingkat glukosa darah oleh
mempunyai aktivitas antioksidan yang ekstrak. Selanjutnya, IPGTT dilakukan
sangat kuat. Dalam penelitian tersebut pada tikus normal juga tidak menunjukkan
dilakukakan pengujian kepada 3 kondisi pengurangan glukosa darah yang
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 52

signifikan. Namun, administrasi berulang daun salam, penulis telah mendapati


metformin dan tiga dosis ME (250, 500 dan kandungan senyawa aktif didalam daun
1000 mg / kg) selama enam hari salam seperti mengandung tanin, minyak
menyebabkan signifikan pengurangan atsiri, seskuiterpen, triterpenoid, steroid,
glukosa darah puasa pada tikus diabetes sitral, saponin, adalah berkhasiat dan
yang diinduksi STZ. Mekanisme yang mempunyai pelbagai aktivitas dan efek
mungkin dari aktivitas antihyperglisemik S. farmakologi seperti antiinflamasi,
polyanthum dinilai dengan pengukuran antihiperlipidemia, antibakteri,
penyerapan glukosa intestinal dan ambilan antihipertensi, anti-gout, dan yang paling
glukosa oleh otot perut tikus yang terisolasi. digemari adalah antioksidan. Hal ini
Setelah pengujian diketahui bahwa ekstrak menunjukkan bahawa, penelitian
tidak hanya menghambat penyerapan selanjutnya mengenai daun salam adalah
glukosa dari usus tetapi juga secara wajar dijalankan untuk mengembangkan
signifikan meningkatkan ambilan glukosa lagi kemampuan efek farmakologi yang
di jaringan otot. Analisis awal fitokimia boleh diperolehi dari tanaman ini dan diolah
ekstrak methanol daun salam menunjukkan menjadi bentuk sediaan obat herbal dalam
adanya tanin, glikosida, flavonoid, alkaloid bidang farmasi masa kini.
dan saponin. Kesimpulannya, ekstrak daun
Ucapan Terima Kasih
metanol S. polyanthum diberikan efek
antihiperglikemik mungkin oleh jalur Dalam penyelesaian review jurnal ini,

ekstra-pankreas melalui penghambatan penulis mendapatkan banyak bimbingan

penyerapan glukosa usus dan peningkatan dan bantuan baik waktu, pikiran dan usaha.

glukosa serapan oleh otot-otot. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan

Simpulan dan saran terima kasih kepada Bapak Sandra

Daun salam ternyata mempunyai Megantara, S.Si., M.Farm., Apt. selaku

banyak khasiat yang tersembunyi, oleh itu dosen pembimbing penulis yang telah

kepelbagaian khasiat ini telah menyebabkan membimbing dan memberikan arahan jelas

penggunaannya dalam kehidupan seharian dalam pembuatan review artikel ini.

secara umumnya di dalam masyarakat Daftar pustaka


Indonesia sangat tinggi. Antaranya sebagai
Aida Andriani, 2016, Pengaruh Pemberian
penyedap dan penambah rasa dalam Air Rebusan Daun Salam (Syzygium
masakan, tidak kurang pula penggunaan Polyanthum) Terhadap Penurunan
Kadar Asam Urat, JURNAL IPTEKS
dalam pengobatan. Setelah melakukan TERAPAN Research of Applied
tinjauan ke atas pelbagai penelitian tentang Science and Education V10.i2 (112-
119)
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 53

Awwaly, K.U, A. Manab dan E. Wahyuni, Isselbacher, K.J., Braunwald, E., Wilson,
2010, Pembuatan edible film protein J.D., Martin, J.B., Fauci, A.S.,
whey: kajian rasio protein dan Kasper, D.L. 2000. Prinsip-prinsip
gliserol terhadap sifat fisik dan kimia, ilmu penyakit dalam. Yogyakarta:
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil EGC.
Ternak. Juniarti, Osmeli, D., & Yuhernita. (2009).
Dirks OB, dkk. 1993, Plak Gigi. In: Ilmu Kandungan senyawa kimia, uji
kedokteran gigi pencegahan. Suryo S toksisitas (Brine shrimp lethality test)
editor. Yogyakarta: Gajah Mada dan antioksidan (1,1-diphenyl-2-
University Press; hal. 58-104 pikrilhydrazyl) dari ekstrak daun
Edi J, Sufrifa Y, Mira GR, 2013. Hipertensi saga (Abrus precatorius L.). Makara
Kandas Berkat Herbal. Jakarta: F Sains, 13(1), 50-54.
Media (Imprint Agromedia Pustaka) Kun Harismah, 2016. Pemanfaatan Daun
Efa Trisna, 2015, Pengaruh Daun Salam Salam (Eugenia Polyantha) Sebagai
Terhadap Penurunan Kadar Obat Herbal Dan Rempah Penyedap
Kolesterol Pada Penderita Hipertensi Makanan WARTA LPM, Vol .19,
Di Wilayah Kerja Puskesmas Raja No. 2, Sٍeptember 2016: 110-118
Basa Indah Kota Bandar Lampung, Meiriza Djohari, 2015, Efektivitas Rebusan
Jurnal Analis Kesehatan: Volume 4, Daun Salam (Syzygium Polyanthum)
No. 1, Maret 2015 Terhadap Penurunan Kadar Asam
Gina Trihandayani, 2015 Uji Aktivitas Urat Dalam Darah Mencit Putih
Antibakteri Daun Salam (Syzygium Jantan, PHARMACY, Vol.12
poliantha Wight) terhadap Moeloek FA. 2006. Herbal and traditional
Streptococcus mutans dan Klebsiella medicine: National perspectivesand
pneumoniae dan Formulasinya policies in Indonesia. Jurnal Bahan
dalam Bentuk Sediaan Lembaran Alam Indonesia, 5(1):293-97.
Hisap Farmasi, Gelombang 2, Tahun Pranoto, Mohammad A.B. (2013). Manfaat
Akademik 2015-2016 daun salam sebagai obat alami
Herawati, D, 2003, Mengenali Halitosis menurunkan asam urat. Diakses dari
Patologis Berdasarkan Lokasi Asal http://www.inagurasi.com/manfaatda
untuk Keberhasilan Perawatan Mal- un-salam-sebagai-obat-
odor Oral. Majalah Ceramah Ilmiah alamimenurunkan-asam-urat. pada
FKG UGM Yogyakarta, 118-121. tanggal 4 Juni 2018.
Intan Fajar Ningtiyas, 2016. Efektivitas Putra TR. 2006. Hiperurisemia. Dalam:
Ekstrak Daun Salam untuk Sudoyo AW, editor. Buku ajar
Menurunkan Kadar Asam Urat pada penyakit dalam.Edisi 4. Jakarta:Pusat
Penderita ArtritisGout. Majority, Penerbitan Departemen Ilmu
Volume 5 Nomor 3 September 2016 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Irmanita Wiradona, 2015, The Effect of Leaf Universitas Indonesia; hlm. 1213-7.
Extract Salam (Eugenia polyantha Putrawan Bahriul, 2014, Antioxsidant
Wight) on The Dental Plaque Activity Test of Bay Leave (Syzygium
Formation. Jurnal Riset Kesehatan polyanthum) Extract Using 1,1-
Vol. 4 No. 2, Mei 2015 diphenyl-2-picrilhidrazyl Jurnal
Isnindar, Wahyuono, S., & Setyowati, E. P. Akademika Kimia Volume 3, No. 3,
(2011). Isolasi dan identifikasi 2014: 143-149
senyawa antioksidan daun kesemek Putri Dafriani, 2016, Pengaruh Rebusan
(diospyros kaki Thunb.) dengan Daun Salam (Syzigium Polyanthum
metode DPPH (2,2-Difenil-1 Wight Walp) Terhadap Tekanan
Pikrilhidrazil). Majalah Obat Darah Pasien Hipertensi Di Sungai
Tradisional, 16(3), 157-164. Bungkal, Kerinci 2016. Jurnal
Medika Saintika Vol 7 (2)
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 54

Ramachandran, A.; Snehalatha, C.; Shetty, pada Tikus Galur Wistar. Majority
A.S.; Nanditha, A. Trends in Volume 6 Nomor 1 Februari 2017
prevalence of diabetes in Asian Tri Widyawati, 2015, Antihyperglycemic
countries. World J. Diabetes 2012, 6, Effect of Methanol Extract of
110–117. Syzygium polyanthum (Wight.) Leaf
Risna Agustina, 2015, Aktivitas Ekstrak in Streptozotocin-Induced Diabetic
Daun Salam (Eugenia Polyantha) Rats. Nutrients 2015, 7, 7764-7780
Sebaga Antiinflamasi Pada Tikus Trubus. 2010. Herbal Indonesia
Putih (Rattus Norvegicus) J. Trop. Berkhasiat: Bukti Ilmiah dan Cara
Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2. Racik. Trubus Swadaya.Depok. Hal.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik 132-134.10.
Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB Utami IW, 2008. Efek fraksi air ekstrak
Soeprapto, H, 2003, Mencegah Bau Mulut etanol daun salam (Syzygium
Pemakai Gigi Tiruan dengan polyanthum Wight.) terhadap
Mengkonsumsi Makanan Berserat, penurunan kadar asam urat pada
Majalah Kedokteran Gigi, 36(3), 95- mencit putih (Mus musculus) jantan
97. galur balb-c yang diinduksi dengan
Sondang, P. dan Taizo, H. 2008. Menuju kaliumoksinat [skripsi].Surakarta:
Gigi dan Mulut Sehat : Pencegahan Universitas Muhammadiyah
dan Pemeliharaan. Medan: USU Surakarta.
Press; Available from: Utomo, A. B., Suprijono, A., & Risdianto,
http://usupress.usu.ac.id/files/Menuju A. (2008). Uji aktivitas antioksidan
Gigi dan Mulut Sehat_Pencegahan kombinasi ekstrak sarang semut
dan (Myrmecodia pendans) dan ekstrak
Pemeliharaan__Normal_bab1.pdf teh hitam (Camellia sinensis
Tampubolon, Oswald, 2009. Tumbuhan O.K.var.assamica (mast.)) dengan
Obat. Bhatara : Jakarta. metode DPPH (1,1-difenil-2-
Tasya Putri Atma Utami, 2017, Uji pikrilhidrazil). Diunduh kembali dari
Efektivitas Daun Salam (Sizygium http://journal.stifar.ac.id/ojs/
polyantha) sebagai Antihipertensi index.php/js/article/viewFile/6/7

Anda mungkin juga menyukai