Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Eggroll waluh merupakan makanan yang sudah dikenal masyarakat sebagai
produk oleh-oleh khas daerah Kabupaten Blora. Makanan ini banyak diproduksi
di Desa Ngroto, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Eggroll yang terbuat dari
tepung terigu tersebut memiliki bentuk yang bulat lonjong dengan tekstur yang
renyah dan bercitra rasa waluh. Makanan ini cukup disukai masyarakat karena
harganya yang relatif murah dan rasanya yang enak.
Banyaknya produsen eggroll membuat daya saing antar produsen semakin
ketat. Mereka saling meningkatkan kualitas produk, baik dari segi bentuk, varian
rasa maupun kemasan. Kemampuan proses produksi mempengaruhi dalam
meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri. Apabila produsen dapat
meningkatkan kemampuan proses produksinya, hal itu menunjukkan jika mereka
dapat bersaing dengan produsen lainnya. Kemampuan proses ini berkaitan dengan
banyaknya cacat yang dihasilkan, jika kemampuan prosesnya baik maka cacat
yang dihasilkan sedikit begitupun sebaliknya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualitas merupakan tingkat baik
buruknya sesuatu. Suatu produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut sesuai
dengan keinginan konsumen yaitu tidak cacat dan memiliki nilai produk yang
baik. Salah satu cara untuk mengendalikan kualitas yaitu dengan cara
pengendalian kualitas, yang merupakan teknik dan manajemen untuk mengukur
ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi yang ada dan
mengambil tindakan yang sesuai apabila terdapat penyimpangan (Montgomery,
1996). Tujuan dari pengendalian kualitas dari penelitian ini ialah untuk
meminimalisir produk cacat yaitu cacat pecah dan gosong serta ketidak samaan
bentuk dan ukuran dari produksi yang dilakukan, serta dapat mengetahui tindakan
yang tepat untuk mengatasinya.
Dalam produksi pembuatan Eggroll sering terjadi kerusakan seperti produk
yang diterima cacat berupa pecah ataupun gosong. Selain itu, bentuk dan ukuran
eggroll juga mempengaruhi kepuasan konsumen, karena konsumen lebih
menyukai yang bentuknya lonjong sempurna dan tidak remuk / pecah. Sehingga
untuk mencegah turunnya penjualan dikarenakan semakin banyaknya daya saing
antar produsen untuk dapat memikat konsumen, maka dilakukan pengendalian
kualitas menggunakan grafik pengendali. Grafik pengendali kualitas merupakan
salah satu alat bantu dalam Statistical Process Control. Statistical Process
Control merupakan sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar,
membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk
atau jasa sedang diproduksi (Heizer dan Render, 2006) dalam (Kaban, 2014).
2
Grafik pengendali kualitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu grafik
pengendali x́, R dan p.
Selain dibuat grafik pengendali, juga akan dihitung nilai kemampuan proses
salah satunya untuk mengetahui seberapa baik proses akan memenuhi toleransi.
Hasil analisis tersebut dapat memberikan solusi untuk meningkatkan kualitas
produksi Eggroll Waluh sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
Desa Ngroto Kecamatan Cepu.