ABSTRAK
Depot 29 adalah salah satu rumah makan yang berada di kota Malang dan sering dikunjungi oleh pendatang
dari luar Malang, permasalahan yang terjadi adalah dalam proses pencucian gelas di dapur khususnya gelas yang
berukuran agak panjang dalam proses pembersihannya cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Dilihat
dari segi kesehatan dalam pembersihan gelas tersebut kurang terjamin. Mengabaikan prinsip-prinsip kerja
ergonomis dan tidak produktif kondisi tersebut bisa dilihat dari lamanya waktu proses pengerjaan, terutama
untuk proses pekerjaannya yang masih manual. Dalam perancangan model ini yang perlu dilakukan adalah
mengetahui kekurangan-kekurangan alat pencuci gelas yang telah ada saat ini. Setelah itu mengetahui criteria
alat pencuci gelas yang layak dan sesuai. Kemudian mengembangkan model perancangan alat pencuci gelas
berikut fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna dan memilih model yang layak serta sesuai. Pendekatan
yang digunakan adalah penelitian untuk mengetahui kekurangan-kekurangan alat pencuci gelas. Kemudian
evaluasi dan pertimbangan ergonomis dalam perancangan alat ini ditujukan dengan diaplikasikannya data
anthropometri dan pengukuran kinerja operator yang bisa dilihat dari waktu/output kerja yang lebih produktif.
Kata Kunci : Alat cuci gelas semi otomatis, depot 29, ergornomi
Depot 29 adalah merupakan salah satu dan membutuhkan waktu yang agak lama.
rumah makan di kota Malang yang sering Kondisi ini sangatlah menentukan karena dapat
dikunjungi pendatang dari luar kota Malang. mempengaruhi produktifitas kerja, sebab pada
Permasalahan yang terjadi adalah pencucian alat lama saat pada proses pembersihan tidak
peralatan dapur khususnya yang berukuran agak sesuai dengan prinsip ergonomi yang
panjang (botol, dot, gelas, toples dan lain-lain). mengutamakan efektifitas dan efisiensi kerja.
Dilihat dari segi kesehatan dalam pembersihan Dari alat yang sudah ada saat ini masalah
gelas tersebut kurang terjamin. Mengabaikan yang ditimbulkan adalah proses pengerjaan atau
prinsip-prinsip kerja ergonomis dan tidak pencucian membutuhkan waktu yang cukup
produktif kondisi tersebut bisa dilihat dari lama, pencucian dilakukan secara manual
lamanya waktu proses pengerjaan, terutama sehingga sering terjadi kelelahan pada operator
untuk proses pekerjaannya yang masih manual. dan kebersihan juga kurang terjamin karena
Dalam perancangan model ini yang perlu proses pembersihan atau pencucian cukup sulit.
dilakukan adalah mengetahui kekurangan Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut,
pencuci alat rumah tangga yang telah ada saat maka tujuan penelitian ini adalah merancang
ini. Setelah itu mengetahui kriteria pencucian alat pencuci gelas semi otomatis dengan
alat rumah tangga yang layak dan sesuai. menggunakan prinsip ergonomis dan mengukur
Kemudian mengembangkan model perancangan peningkatan produktifitas alat lama (tangan)
alat pencuci peralatan rumah tangga dengan dengan alat baru (mesin).
fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna
dan memilih model yang layak serta sesuai. METODE
Berdasarkan hasil penelitian yang Pengambilan data untuk penelitian
dilakukan di salah satu rumah makan yang dilakukan di Depot 29, Jalan Randuagung,
terdapat di Kecamatan Singosari proses Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada
pembersihannya masih menggunakan alat bulan Oktober 2011 – Februari 2012. Alat yang
secara manual, yaitu menggunakan alat digunakan dalam penelitian ini adalah:
pembersih dengan cara menggerakkan alat 1. Buku dan alat tulis, untuk mencatat data
pembersih maju dan mundur. Desain alat itu hasil wawancara
sendiri sangatlah kurang ergonomis disebabkan 2. Alat ukur (meteran), untuk mengukur
pada alat yang ada sekarang memungkinkan data antropometri dan data meja gambar
tingkat dalam pembersihannya masih kurang konvensional yang dibutuhkan
dan juga proses pembersihannya cukup sulit
5
INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 5 - 8
Gambar 1. Alternatif I
Gambar 3. Alternatif III
6
Pencuci Gelas Semi Otomatis Thomas| Hari
Pembahasan
Pada alat pencuci gelas lama/manual
banyak sekali kekurangan dan juga sangat tidak
ergonomis, untuk mengerjakannya pekerja di
sini harus menggerak-gerakkan alat yang
menimbulkan proses pembersihan jadi cukup
lama. Berikut adalah gambar alat pencuci gelas
lama/manual.
7
INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 5 - 8
KESIMPULAN SARAN
Dari hasil pengamatan atau penelitian, Saran yang dapat diberikan adalah, diharapkan
pengukuran dan perancangan yang telah setelah membaca laporan ini, nantinya akan ada
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: penelitian dan perancangan alat yang lebih
1. Data anthropometri menunjukkan untuk besar kapasitasnya dan lebih efektif untuk
tinggi alat menggunakan, untuk lebar alat Industri Kecil Menengah (IKM).
menggunakan P5 : 30, untuk tinggi alat juga
menggunakan P5 : 51. Perhitungan beban
DAFTAR PUSTAKA
torsi menunjukkan bahwa pengoperasian
Nurmianto, Eko. 1998. Ergonomi: Konsep
alat baru lebih ringan daripada alat lama.
Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna
2. Perbandingan Wn, Wb, di alat lama dan baru
Widya.
Panero, Julius. 2000. Human Factor Dimension
Tabel 1. Perbandingan Waktu Normal dan and Interior Space.
Waktu Baku dari Alat Lama dan Alat Baru Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Perbandingan Alat Lama Alat Baru Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi
Waktu Normal 4.1 menit / 1.15 menit Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna
gelas / gelas Widya.
4.5 menit / 0.9 menit /
Waktu Baku gelas gelas