Anda di halaman 1dari 1

Perkembangbiakan Tanaman Pulai (Alstonia scholarist) Menggunakan Metode Vegetatif

(Stek Pucuk)

Pulai (Alstonia scholarist) adalah pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau
Jawa dan Sumatra. Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu gabus, lame, lamo dan jelutung.
kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan karena kayunya
mudah melengkung jika lembap, tetapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga
dari kayu dan ukiran serta patung.
Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan
melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat.
berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dan lain-lain. Pohon pulai dapat mencapai
tiggi 40 m. Daunnya hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat. Daunnya
menjari dengan jumlah tiga sampai sepuluh daun dan petiole sepanjang 3 cm. Bunganya mekar di
bulan Oktober dan memiliki aroma yang harum. Biji dari pulai berbentuk oblong dan berambut. Kulit
kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat pahit, dengan getah yang cukup
banyak. Batangnya berwarna hijau gelap. Bunga pule merupakan tipe bunga majemuk, dengan
kelopak bulat telur, berwarna putih kekuningan. Buah tanaman ini berbentuk pita, berwarna putih,
dengan panjang 20-50 mm. Biji berukuran kecil berwarna putih dengan panjang 1,5 - 2 cm. Akar
atau yang disebut dengan jangkar tanaman berbentuk tunggang dan berwarna coklat.
Tanaman pule bermanfaat sebagai obat demam dan dapat menurunkan tekanan darah
tinggi. Ekstrak kulit batang mengandung zat bermanfaat, seperti flavonoida, saponire, dan polifenol.
Pembuatan obat demam didapatkan melalui pencucian dan perebusan kulit batang sebanyak 10 gr,
dengan 1 gelas air selama 15 menit

Anda mungkin juga menyukai